bismillahirrahmanirrahim asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh alhamdulillahi hamdan katsiran thayiban mubarakan fih kama yuhibbu rabbuna wa yardha ashadu alla ilahaillallah wahdahu la syarikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh allahumma sholli wasallim wabarik ala nabina Muhammad wa ala alihi wa ashabihi ajmain allahumma bariklana fi majelisina hadza allahumma bariklana fi ardina hadihi allahumma bariklana fi kutabina wabariklana fi a'malina wabariklana fi ulumina wabariklana fi amwalina wabariklana fi thabina wabariklana fi mualimina wabariklana fi auliya umurina wabariklana fi hayatina kulliha birahmatika ya arhamar rahimin wa mujibasilin amma ba' alhamdulillah bulan demi bulan saya melihat ayah bunda guru-guru sekalian itu begitu antusias bisa berhadir setiap bulan walaupun ee secara realnya atau secara kenyataannya kita belum pernah memaksa secara administrasi ya ini menunjukkan bahwa ayah bunda guru-guru bisa terus konsisten untuk bisa mengikuti kajian setiap bulannya itu semuanya kita lakukan tentunya untuk menyamakan visi misi kita dan bisa menyamakan iklip pemikiran kita karena dari awal kita sudah mengatakan kut rumah maka pekerjaan kita akan sia-sia makanya di sini saya memanggil kita semuanya di Kutab Al-Fatih Aceh memanggil ayah bunda sekalian untuk bisa berhadir dan mudah-mudahan kita bisa belajar bersama untuk menghadirkan generasi-generasi yang diridai dan dicintai oleh Allah Subhanahu wa taala tiada kata yang kita bisa ucapkan di awal ini kecuali kita memuji Allah subhanahu wa taala kita memuji Allah subhanahu wa taala karena sampai sekarang Allah Subhanahu wa taala masih menyatukan hati-hati kita untuk bisa bergerak bersama untuk kita bisa sama-sama belajar menjadi orang tua yang nantinya berhak untuk mendapatkan generasi-generasi yang kurayun dan generasi-generasi yang menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa kita juga harus banyak berselawat kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam karena besarnya cinta Rasulullah sallallahu alaihi wasallam kepada kita rasul sallallahu alaihi wasallam menghabiskan seluruh umurnya untuk bisa menyampaikan kebaikan-kebaikan dari Allah Subhanahu wa taala bahkan cinta beliau kepada kita melebihi cinta kita kepada diri kita sendiri maka marilah kita balas cintanya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dengan mengikuti petunjuk-petunjuk dan manhajnya Rasul sallallahu alaihi wasallam kemudian kita juga tidak lupa berselawat kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam ayah Bunda para guru yang semoga dirahmati oleh Allah subhanahu wa taala tema yang insyaallah akan kita bahas pada pertemuan pagi ini di hari yang berbahagia ini di bulan Zulka'adah yaitu tentang fase pertumbuhan manusia ini sebenarnya tema yang berat ya fase pertumbuhan manusia karena dari beberapa literatur yang kita baca bersama oleh para ahli ilmu yang ada di Al-Fatih ini itu bisa mencapai 1000 halaman tentang fase pertumbuhan manusia ya itu luar biasa masyaallah panjang rumit dari fase pertumbuhan manusia ini yang dibahas itu manusia tapi kok bisa sepanjang itu sampai mencapai 1000 halaman ya karena yang dibahas itu itu adalah bahkan sebelum manusia lahir sebelum manusia itu dilahirkan di muka bumi ini sampai nanti dia itu mati itu pertumbuhannya sangat luar biasa dan masing-masing fase itu punya karakter ya ada karak ee karakteristik masing-masing yang nantinya insyaallah bisa kita pelajari dan mudah-mudahan ee kita bisa bersabar dalam pendidikan ini sebenarnya kalau misalnya tadi ee tidak dibaca oleh Pak Ikram ya ya itu juga menarik tentang awal surah Almukminun ya tentang awal surah Almukminun ketika Allah Subhanahu wa taala menceritakan tentang sifat-sifat orang beriman di awal surah Almukminun sampai nantinya mereka itu berhak untuk masuk ke surga firdaus setelah itu Allah Subhanahu wa taala menyampaikan tentang fase ee manusia di janin sampai nanti Allah Subhanahu wa taala menciptakan dia sebagai manusia yang sempurna secara penciptaannya nah ini juga menarik dan itu termasuk dari ee 1000 halaman yang ditulis oleh pakar pendidikan tentang ee yang disebut dengan marahilun numu marahilun numu marahil itu adalah jamak di kata marhalah yang artinya fase anumu adalah pertumbuhan ya jadi ini karena manusia ini adalah makhluk yang unik makhluk yang istimewa maka memang membahas tentang manusia itu tidak sederhana ya dan membahas tentang manusia itu merupakan salah satu dari qiraah kita sudah ee belajar dulu bahwa membaca itu kan ada beberapa model ada namanya membaca literatur membaca kitab membaca buku membaca Al-Qur'an itu satu kategori kemudian kategori yang kedua adalah membaca alam semesta dengan segala pergerakannya dengan segala fenomena yang Allah tetapkan sunatullah yang Allah tetapkan kemudian juga tentang bagaimana interaksi sosial kemasyarakatan ya jadi manusia itu berhubungan dengan itu semuanya nah ketika berbicara tentang manusia ini manusia ini Allah Subhanahu wa taala persiapkan menjadi khalifah yang memakmurkan bumi ini yang bisa menegakkan keadilan di atas muka bumi ini yang bisa menjalankan perintah-perintah Allah di muka bumi ini sehingga kita dari sekarang itu harus menyampaikan harus menanamkan harus menghujamkan di hati sanubari kita dan anak-anak kita bahwa tidak ada agama yang lebih baik dibandingkan dengan agama Islam dan itu bisa nantinya kita uji ya islam itu adalah agama yang tidak anti dengan ee perkembangan zaman kita bisa uji dan kalau kita melihat sekarang dunia ini menuju kepada karena tidak adanya solusi mereka akhirnya mau tidak mau suka tidak suka nantinya akan kembali kepada solusi Islam ya ini ini dia ya biarkan aja manusia pusing nih sudah sudah berapa abad manusia pusing ya ya jadi kalau misalnya kita melihat dari kejatuhan ee Turki Utsmani di di apa di Turki Al-Uttmani itu dari dari itu sampai sekarang itu biarkan dulu bingung manusia biar bingung dulu ya biar bingung enggak tahu apa yang mereka buat sampai nantinya akhirnya Allah Subhanahu wa taala menghadirkan solusi itu dari Islam semuanya ya termasuk dalam dunia pendidikan nah dalam dunia pendidikan ini salah satu hal yang mungkin nanti bisa kita panggil bersama ayah bunda adalah tentang fase pertumbuhan manusia ya banyak ayat sebenarnya ee nanti silakan kita kaji bersama ada surah Ar-Rum ayat 52 ya itu tentang fase pertumbuhan manusia ee manusia itu dimulai dari masa lemah kemudian Allah mengatakan masa kuat punya kekuatan dan kemudian lemah dan uban lemah dan uban ya sehingga nanti ada fase lemah pertama itu adalah fase kanak-kanak dia dikatakan lemah karena belum punya pondasi-pondasi yang penting dalam hidup dia bukan hanya sekedar fisik tapi ya fisik iya emosional iya ee mental iya semuanya iya ya termasuk juga dalam ee faktor ee pendidikan faktor lemah yang kedua itu adalah lemahnya usia tua karena ee lemah plus uban ya karena kalau misalnya sudah keluar uban itu berartinya sudah tua Ustaz ya ya kalau misalnya sudah keluar uban tu sudah tua ya walaupun umurnya masih kepala tiga tapi sudah nampak tuanya gitu nah jadi dari hal ini ayah bunda yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa taala mari ayo kita sama-sama belajar bagaimana tentang fase perkembangan manusia tapi ada satu hal yang menarik di tengah masyarakat kita ini saya mau nanya dulu sebelum kita nantinya belajar tentang ee fase pertumbuhan manusia pertanyaannya itu adalah gini usia anak-anak ini karena anak-anak kita dikut saja ada usia dari dia lahir sampai nanti usia kutaplah gitu aja biar mudah yang kedua adalah usia nanti dari Kabet dia madrasah sampai seterusnya kita bagi saja karena dengan asumsi semua ayah bunda itu nantinya melanjutkan anaknya ke madrasah ya walaupun nanti ee pada realitanya enggak tapi kita asumsikan saja semuanya ke madrasah insyaallah sambil nanti kita berdoa mudah-mudahan madrasah di Aceh hadir insyaallah ya ini kencang nih doanya kalau misalnya yang madrasah di Aceh hadir amin itu ya ya masyaallah baik ketika anak-anak lahir sampai katakan di usia kutab di usia 12 tahun itu sebenarnya anak itu lebih banyak dengan orang tuanya atau lebih banyak dengan orang lain orang lain itu artinya ya bisa jadi itu masyarakat bisa jadi itu teman-temannya yang nanti mungkin di luar ee rumahnya dan sebagainya kira-kira anak-anak di usia dia dari lahir sampai nanti usia kitab itu seharusnya dia itu dengan orang tuanya atau bukan dengan orang tuanya dengan orang tuanya ya baik jadi berarti ayah dan bunda sepakat bahwa ketika anak-anak itu dari lahir satu usia kitab itu anak-anak itu harus sering dengan kita betul enggak betul di pertanyaan yang selanjutnya adalah ketika anak-anak itu di usia maaf itu sebenarnya anak-anak itu nantinya lebih banyak dengan interaksi dengan masyarakat luar atau dengan kita dengan sebagai keluarga sama jawabannya atau ada perbedaan jawaban ketika nanti sudah sudah di usia maf dan seterusnya dia itu lebih banyak nanti berinteraksi dengan masyarakat atau lebih banyak harus dengan kita dalam bahasa lain ini kita ramin dia di rumah atau kita lepaskan dia keluar ya gimana lepas insyaallah berarti semua ayah bunda sudah sepakat bahwa di usia SMP atau di usia di usia maf itu anak-anak jangan kita apa namanya tuh masuk ketiak kita lagi ya [Musik] nah ini kita kita ini aneh ketika anak-anak masih kecil anak-anak masih kecil itu kita kasih ke orang tua kita kasih ke orang lain ketika anak-anak itu sudah besar kita taruh dia di kain itu itu kalau misalnya ayah bunda mau jujur betul enggak kayak gitu statementnya ada enggak seperti itu ada enggak seperti itu ketika masih kecil itu mohon maaf karena ayahnya sibuk karena ayahnya macam-macam bundanya sibuk dan sebagainya anaknya itu di mana tuh dari dia lahir anaknya di mana tuh ee penitipanlah di day care lah atau di mana itu ya ya walaupun dia tidak tidak menyalahkan bahwa ini adalah memang zamannya dan zaman itu jangan juga harus kayak gitu terus harus ada perubahan ya kalau ada sekarang itu sebagai salah satu dari solusi jadi ketika dia kecil dia itu sudah ee dia itu ya masuk ke penitipan masuk macam-macam dan sebagainya kita kasih semuanya bahkan ada yang memberikan amanah pendidikan itu bukan kepada guru tapi memberikan amanah pendidikan itu kepada asisten rumah tangga ya jadi dia serahin semuanya dan sebagainya tapi ketika nanti anaknya sudah dewasa dia mengatakan apa alah kamu jangan jauh-jauh di sini aja dengan mama di sini aja kamu dengan papa kamu dengan Abi dengan Umi dan sebagainya kita tahan dia enggak boleh kita ajak dia pergi keluar nah ini yang merupakan salah satu salah kapor dalam pendidikan kita dan saya berharap di kita di Al-Fatih ini tidak seperti itu ketika di usia anak-anak mereka itu ya kita kasih ke orang ketika dia sudah usia dewasa kita penginnya dia di dekat kita padahal ketika di usia dewasa itu sudah saatnya memang anak-anak itu berkiprah di masyarakat tanpa juga melupakan keluarganya tapi dia harus berkiprah di masyarakatnya dia dia harus berhubungan dengan masyarakatnya dia berhubungan dengan ya komunitas dia dia berhubungan dengan teman-teman dia dia berhubungan dengan teman-teman sekolahnya dia berhubungan dengan macam-macam dan sebagainya oleh karena itu ayah Bunda yang dirahmati Allah Subhanahu wa taala mari kita coba untuk me kalibrasi lagi ya kalibrasi lagi pendidikan kita itu sehingga nanti kita berada di jalur yang benar dengan izin Allah Subhanahu wa taala tentang ee fase pertumbuhan anak itu ada di ee ayah bunda mungkin pernah mendengarnya itu di surah Al-Hadid ayat 20 al-hadis ayat 20 ya di Al-Hadis ayat 20 itu ayah Bunda pernah enggak dengar Alhadis ayat 20 allah Subhanahu wa taala berfirman azubillahiminasyaitanirrajim dunia laibun walahwun wainatun wa tafakurun bainakum watakaturun fil amwali wal aulad pernah pernah dengar ayat itu sebelumnya di di murajaah dengan anak-anaknya di juz berapa tuh Ustaz Musin juz 27 juz 27 iya 27 akhir ya memang memang di akhir ya surah Al-Aid memang di akhir juz 27 nah jadi ini adalah salah satu dari ayat yang paling gamblang tentang fase pertumbuhan manusia ya jadi Allah Subhanahu wa taala Allah mengatakan di awalnya iklamu ikamu ayah bunda ketahuilah dan ketahuilah itu bukan dengan rasanya bahasa Indonesia tapi dengan rasanya bahasa Arab ketika Allah Subhanahu wa taala amu itu ada kata perintah betul enggak ketahuilah dan kata perintah itu dalam bahas dalam kaidah ushul fikih setiap kata perintah dalam dalam Al-Qur'an maupun dalam hadis Rasul sallallahu alaihi wasallam itu maknanya adalah wajib jadi untuk mengetahui tentang fase pertumbuhan anak ini atau untuk mengetahui tentang bagaimana Al-Qur'an menjelaskan tentang fase pertumbuhan anak ini itu hukumnya wajib ya kecuali ada kecualinya kecuali ada dalil lain yang mengatakan bahwa itu sunah tapi kan sampai sekarang kan tidak ada tidak ada dalil-dalil mengatakan itu sunah ilamu secara umum ketahuilah ini penting karena apa kalau karena kita tidak tahu ini maka kita tidak tahu kurikulumnya maka ini kurikulumnya ketahuilah dan kita ketahui bersama bahwa ilmu itu adalah idrak idrakan jaz ilmu itu adalah kita mengetahui sesuatu dengan pengetahuan yang pasti yang yang pasti itu apa yang pasti itu kalau enggak Al-Qur'an atau apa sunah Nabi itu dia yang lain itu hanya asumsi yang yang lain itu hanya zal yang lain itu hanya waham yang lain itu hanya sekedar terka-terkaan teori-teori mungkin teori kosong tapi kalau misalnya kita iklamu ketahuilah kita belajar di Al-Qur'an ya maka kita harus belajar bagaimana tentang pertumbuhan kita di manusia di dunia ini allah mengatakan anamal hayatud dunya ya kalau kita melihat kata annama atau iklamu anamal hayatud dunya anama itu adalah satu huruf yang disebutkan dalam bahasa Arab sebagai adatul hasr apa itu adatul hasr artinya bahwa memang manusia itu tidak bisa lepas dari hal ini mau kita lari ke mana mau kita itu pakai teori apa itu biasanya manusia enggak lepas dari hal ini dari dari fase-fase ini atau dari karakter-karakter ini apa karakternya allah Subhanahu wa taala mengatakan "Anamal hayatud dunya laib." Ya manusia itu kehidupan di dunia itu tidaklah kehidupan di di dunia itu kecuali yang pertama adalah laib apa arti laib permainan main jadi di dunia ini kebiasaan manusia itu ya main-main ya permainan kemudian yang kedua lahwun apa lahwun senda gurau nah jadi manusia itu memang suka bersenda gurau manusia itu ya suka bercanda dan sebagainya ketiga wazinah apa arti zina zina itu artinya adalah perhiasan dunia itu perhiasan itu kata Allah Subhanahu wa taala dan saling apa berbangga-bangga di dengan antara sesama kalian amwali wal aulad dan saling berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan anak jadi manusia itu atau kehidupan manusia itu enggak enggak lepas dari ini tuh kalau enggak main bercanda ya kemudian menunjukkan perhiasannya kemudian berbangga-bangga dengan keadaan dirinya kemudian juga berbangga-bangga atas banyaknya harta dan anak itu dia itu adalah dari karakter manusia itu sendiri dan dari karakter manusia itu ayah bunda yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa taala ternyata nanti kalau kita melihat dari beberapa tafsir ya yang menjadi rujukan yang pernah saya baca itu adalah tafsir att-tahrir wat Tanwir ini kalau misalnya ee guru-guru ini sudah tahu bahwa kalau misalnya tadabur Al-Qur'an di kelas tadabur itu biasanya ee saya menganjurkan dan itu juga anjuran dari Alfati Pusat ya anjuran dari kiai kita bahwa salah satu tafsir yang ketika membahas itu pembahasannya mendalam dan itu juga menyentuh aspek bahasa Arab yang mendalam salah satunya bukan satu-satunya tapi salah satunya adalah ee tafsir At-Tahrir WT Tanwir at-tahrir WT Tanwir karya Ibnu Asyur ya karya Ibnu Asyur beliau adalah ulama dari Maroko nah Ibnu Asyur mengatakan kepada kita bahwa tadi di surah Al-Hadid ayat 20 tadi ada main ada senda gurau ada perhiasan ada berbangga-bangga ada saling banyak berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan anak itu adalah pembicaraan tentang fase perkembangan manusia atau fase pertumbuhan manusia ya bagaimana kata beliau kata beliau adalah yang namanya usia ee anak-anak nah jadi kan kita mulai kan anak-anak tuh anak-anak itu ayah bunda dimulai dari kapan dari dia lahir sampai batasannya apa a balik balig ini enggak ada ini enggak ada umurnya nah makanya dia tidak ada patokan khusus apakah umur 12 tahun apakah umur 10 tahun apakah umur 9 tahun karena balik ini enggak beda-beda antar kita ya kira-kira di sini kita di di di tempat ini baliknya kita berbeda-beda atau sama beda jadi makanya ukurannya dari lahir sampai balik balik kapan berbeda-beda umurnya dan alhamdulillah karena kita semunyi umat Islam sudah ya balik sudah selesai balik tandanya kita tahu dari laki-laki dan tandanya dari wanita itu itu marhalah anak-anak nah di usia itu karakter utamanya anak-anak itu adalah laid anak itu suka apa main anak itu suka main ya pernah saya ceritakan di sini atau saya saya ceritakan di kajian kapan itu bahwa yang enggak main itu cuma sedikit iya kan siapa yang enggak main ke mana kita katakan ada enggak di sini saya ceritakan atau di mana atau di kajian guru-guru saya lupa jadi yang enggak main itu tuh dalam sejarah itu sedikit kalau dalam Al-Qur'an dikatakan yang enggak main itu cuman ee yang dikatakan bukan cuman tapi salah satunya yang paling terkenal Nabi Yahya nabi Yahya itu enggak suka main disuruh main enggak mau main ya kira-kira Ayah Bunda suka enggak kalau misalnya anak kita kayak Nabi Yahya enggak di main enggak enggak mau main mau suka enggak suka enggak senang takut enggak gini kan kan gitu kan ini masyaallah main terus nih pagi siang sore malam di kut di rumah main terus suka enggak gitu Ayah Bunda suka enggak yang dia itu enggak main dia masyaallah belajar dia itu suka enggak Bunda suka ya Bunda-bunda pasti suka kan ayah-ayah juga suka ya jalan masyaallah anak itu cuma di rumah anak itu cuma di masjid anak itu masyaallah di pusaka tapi bukan bukan main laptop di pusaka jadi di misalnya di apa gitu toko buku masyaallah itu Nabi Yahya tapi kalau misalnya anak-anak kita bilang "Nak duduk 5 menit di situ murajaah belum sampai 5 menit dia terbang ya nanti panggil lagi." Itu itulah namanya nikmatnya kita itu di usia anak-anak memang anak itu main ya jadi Laib anak itu suka main yang enggak main itu sedikit nabi Yahya itu enggak main kalau misalnya dalam kalangan ulama ada namanya Imam Annawawi ee Yahya bin Syaraf Abu Zakaria Yah bin Syaraf itu enggak enggak suka main kata ibunya "Nak main enggak mau main." Senang enggak itu ya Bunda gitu ya jadi enggak main kalau di Indonesia itu katanya ceritanya adalah presiden kita yang ketiga BJ Habibi itu enggak itu enggak suka main disuruh anak disuruh ibunya main enggak main itu adalah nadir apa yang nadir itu adalah aneh dan jarang ya bukan 1000 satu lagi yang namanya tuh apa ya sejuta mungkin ya ruta bukan 1001 lagi kok 1001 kita di Aceh nih banyak nih mungkin R juta kalau misalnya di Aceh nih ee kita tuh ada 5 juta atau 6 juta masyarakat di Aceh ini berarti cuma enam orang yang kayak gitu mungkin gitu mungkin mungkin atau mungkin bisa jadi lebih ya tapi namanya manusia itu khususnya anak-anak itu suka main ya makanya kemarin itu kan kita minta bantuan kepada ayah bunda untuk ngisi kuisioner tentang permainan itu karena kita sedang meneliti tentang ee literatur dari Al Imam Al-Ghazali terkait dengan permainan ya karena gini kenapa permainan karena ketika main itu tidak tuntas di usia anak-anak maka dia akan berefek ke fase selanjutnya gitu ya nanti kalau misalnya enggak percaya tanya silakan dengan ayah bunda yang anak-anaknya dimaf ya itu efeknya ke situ ketika usia main-main di di anak-anaknya enggak tuntas enggak tuntas itu tentunya berbeda juga berbeda-beda juga barometernya tidak tidak tidak sama 100% tapi kalau kita tidak memberikan ruang kepada anak-anak bermain di usia mereka maka itu akan menjadi PR selanjutnya di usia di usia yang yang nantinya lagi yang kedua nah itu adalah fasenya anak-anak Laib anak itu Laib suka main kita lanjut yang kedua yang kedua itu kata kata Allah Subhanahu wa taala lahwun lahwun itu adalah senda gurau dan Ibnu Asyur mengatakan dalam tafsir beliau attahrir w tanwir lahwun itu adalah karakternya syabab karakternya anak muda jadi anak muda ketika dia sudah balik ya kemudian dia itu juga ya di bawah usia 30 tahun itu memang sukanya bercanda sukanya itu ya apa ya kadang-kadang hal-hal yang enggak penting juga ya dan terkadang mereka itu ceroboh bercanda suka bercanda di usia itu maka kita berikan juga hak kepada mereka untuk bisa ya jangan jangan selalu serius dalam hidup dia dia ada wilayah bercandanya ada wilayah seriusnya ada wilayah dia itu harus ee ruang-ruang tertentu harus kita isi dalam kehidupan dia bercanda nah di atas 30 ee 30 ya itu ee 30 sampai nanti mau mencapai ee 50 ya itu biasanya zina apa zina itu perhiasan nah karena sudah mulai tanda ada tanda-tanda penuaan nah mulai ada ya kok dulu itu masyaallah masih ketat ya masih ketat ini masih ketat semuanya kemudian wajahnya juga masih glowing dan sebagainya ya itu enggak ada masalah dulu makanya dulu ketika di usia ee di usia-usia 30 tahun ke bawah itu enggak pakai ya pakai kosmetik atau pakai beda pakai apa itu itu masih aman tapi ketika nanti di usia 30 tahun ke atas ah itu baru zina iya zina makanya ee biasanya orang itu udah apa namanya udah perhatian dengan skincare-nya sudah datang ke perawatannya treatmennya itu di usia 30 tahun ke atas di usia di bawah 30 tahun itu alah enggak apa-apa masih bagus ee kulitnya kecuali orang yang rusak mungkin dirusak dengan diri dia sendiri tapi secara alaminya dia tuh sudah itu dan di usia itu biasanya orang itu sudah menunjukkan tentang identitas ee perhiasannya ya kalau misalnya laki-laki perhiasannya itu apa perhiasannya apa ee laki-laki itu dianggap mapan itu apa ininya kira-kira perhiasannya apa ayah-ayah apa perhiasannya ada pakai cicin enggak gelang ada enggak ayahnya pakai apa batu ya itu dulu batu enggak zaman lagi batu batu itu enggak zaman lagi ya perhiasannya apa yang kalau misalnya ini dikatakan laki-laki yang sukses Apa jam ah jam tangan boleh pakai baju oblong gitu ya pakai baju oblong oblongan kemudian pakai baju mungkin cancana kain lusuhan gitu tapi ketika lihat jam tangannya gitu jadi masyaallah ini nah udah kayak gini-gini gitu kan nah ini ini ada apa menunjukkan ini perhiasan saya jam tangan ya baju juga iya mungkin baju iya juga tapi biasanya kodaj jam tangan itu menunjukkan itu dia itu punya duit atau dia itu punya perhiasan yang bagus ya dan sebagainya termasuk juga mobil biasanya gitu ya kalau misalnya mobil makanya ee biasanya ee ayah-ayah kalau bertemu itu biasanya kalau misalnya baru ada mobil baru itu langsung ngeh masyaallah nah itu langsung terus tanya ke mobil kemudian beli di mana berapa harganya seri berapa itu itu gitu nah kalau misalnya bunda-bunda itu zinahnya beda lagi zinahnya tadi apa perhiasan emas ya perak apalagi tas tas ya tas macam-macam ya tas ee tas ee kelihatan sederhana tapi karena itu lagi hits gitu kan lagi viral nah itu semuanya itu kadang-kadang gitu kalau misalnya pergi itu kalau tas ini keluar semua kayak gitu gitu kan kalau tas ini keluar lagi kayak gitu nah jadi seperti itu kira-kira masyaallah dari ee perhiasan itu itu disebut dengan usia kuhulah namanya alkuhulah alkuhulah itu usia yang ee transisi antara dia mau dari muda menuju ke tua menuju ketua itu usianya disampaikan oleh para ulama sekitar 50 30 di atas 30 sampai 50 tahun itu usia zina kemudian nanti di usia yang selanjutnya ya usia selanjutnya itu itu kalau misalnya memang manusia sampai ke umur itu ini ceritanya kalau manusia sampai umur itu nah di usia setelahnya itu dari di atas 50 sampai nanti bahkan di usia apa namanya ke ee 60-an gitu 60-an itu biasanya udah ee mulai ee berbangga-bangga dengan apa istilahnya success story success storynya itu lebih lebih lengkap kalau misalnya kita di usia-usia kula misalnya kalau bilang tentang success story itu kita kalah kalah kalah mentereng dengan kisah success story-nya generasi setelah kita nah jadi dia itu sudah bicara tentang success story dia berbangga-bangga dengan kehidupan dia dengan jatuh bangunnya dia dan dan kehebatan dia nanti baru di usia di atas 60-an sampai seterusnya itu orangnya biasanya sudah berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan banyaknya anak bukan hanya anak nanti anak cucu macam-macam itu itu bicara tentang itu kan enggak mungkin tuh di usia Syaab ngomongnya tentang cucu kan enggak mungkin ya atau anak saya mah anak saya bisa merangka anak saya itu enggak ya gitu ada enggak kita duduk-duduk gitu misalnya di usia kita kan enggak enggak kita enggak membangga-bangga anak kita belum masalah itu nah biasanya kalau di usia-usia kayak gini itu biasanya ayah bunda itu ee ngomongnya tentang aduh susah banget ya bangun salat subuhnya ya itu itu masih ini belum belum belum ngebangga-banggain anak di zaman kita ni belum kita bangga-bagi anak ya kecuali cuman Ustaz Hasan yang bisa membanggakan anak gitu kalau kita belum bisa membagakan anak kita ya cuman Ustaz Asar yang bisa membanggakan anak-anak kita enggak bisa kita aduh ini masih pakai pampers yang masih ini itu masih omongannya itu masih tentang bagaimana ribet-nya ngurusin anak di di usia kita bagaimana nanti dia itu malas ngaji nanti dia malas nghafal Quran dia itu kadang-kadang mood-nya enggak ini tidak stabil dan sebagainya ini di usia-usia kita belum bang membangga-banggakan tentang anak itu belum tapi kan kalau misalnya sudah di usia 70-an itu kan sudah bangga-bangin anak anak pertama saya di Amerika anak kedua saya itu memang dia cuma di di Banda Aceh tapi dia adalah staf khususnya gubernur nah misalnya gitu kalau anak saya ketiga dia itu di Arab Saudi ya anak saya keempat jadi itu di usia 70 tahun jadi kayak gitu nah dan itu sebenarnya bukan selalu salah dan bukan selalu itu enggak baik ya jadi bukan dikatakan ketika anak-anak itu bermain itu bukan artinya dia ee buruk tapi itulah karakter dia nah ketika ee anak