kalau orang Jawa sering membanggakan kebesaran Kerajaan Majapahit maka orang Melayu juga punya kerajaan besar yang disebut dengan kedatuan Sriwijaya atau lebih populer disebut dengan kerajaan Sriwijaya Sriwijaya sendiri adalah sebuah negeri atau kerajaan yang dulunya berpusat di sekitar wilayah kota Palembang Sumatera Selatan dan Sriwijaya ini Mungkin salah satu kerajaan di masa lalu yang lama banget berkuasa diperkirain Sriwijaya sudah ada di sekitar abad ke-ig masehi terus tumbuh dan jadi kerajaan yang kuat sampai akhirnya runtuh pada abad ke-13 lama banget kan Kalau pendapat tadi Benar berarti kerajaan ini tuh berkuasa di bumi Nusantara selama hampir 1000 tahun meskipun Sriwijaya lama berkuasa Tapi anehnya peninggalan mereka tuh dikit banget keberadaan Kerajaan ini cuma bisa diketahui dari beberapa prasasti dan juga catatan-catatan para penjelajah yang pernah singgah di Sriwijaya makanya ini tuh bikin sebagian orang bertanya-tanya Apakah Sriwijaya Emang eksis dan berkuasa selama itu soalnya beberapa tahun yang lalu mungkin di antara kalian masih ada yang ingat seorang budayawan Betawi yang bernama Ridwan Saidi itu pernah bilang kalau Sriwijaya sebenarnya adalah kerajaan fiktif alias enggak pernah ada gimana Menurut kalian apa ada di antara kalian yang juga berpikiran kayak gitu [Musik] sejak zaman dulu wilayah Selat Malaka tuh udah jadi jalur lalu lintas perkapalan orang-orang yang tinggal di sekitar wilayah Laut Cina Selatan kayak orang Vietnam Tiongkok Nusantara sering menggunakan Selat Malaka sebagai jalur perdagangan juga jalur lalu lintas perkapalan makanya kemudian di sekitar Selat Malaka nih muncul banyak pelabuhan-pelabuhan dari pelabuhan-pelabuhan itu itu berkembang jadi kota-kota dari kota-kota berkembang jadi kerajaan-kerajaan yang tumbuh subur di sekitar wilayah semenanjung Malaysia dan pulau Sumatera salah satu kerajaan yang kemudian sukses jadi penguasa di Selat Malaka adalah Sriwijaya yang menurut beberapa sumber itu berpusat di sekitar wilayah Palembang kalau dibandingin sama Kerajaan lain yang ada di nusantara sriwijayah bisa dibilang salah satu kerajaan yang periode kekuasaannya itu cukup lama yang pasti lebih dari 700 tahun kayak yang tadi di awal aku sudah bilang tapi meskipun Sri wijayani berdiri sudah cukup lama peninggalan-peninggalannya dikit banget bahkan kita baru tahu kalau ada kedatuan atau negeri yang namanya Sriwijaya setelah sarjana Perancis yang namanya George coedes nerbitin bukunya tentang kerajaan Sriwijaya di tahun 1918 jadi meskipun Sriwijaya sudahah ada di bumi Nusantara Selama ratusan tahun kita justru baru tahu Info itu di tahun 1918 dan itu pun dari orang luar yang meneliti keberadaan Sri Wijay saya ini mungkin bisa jadi perhatian pemerintah dan kita semua ya supaya lebih peduli sama sejarah bangsanya sendiri oke lanjut Nah jadi bukti fisik kalau Sriwijaya tu pernah ada dikit banget kita bisa tahu Info soal Sriwijaya dari beberapa prasasti yang ditemuin di Sumatera Jawa dan semenanjung Malaysia Selain itu Sriwijaya disebut juga nih dalam beberapa catatan orang luar yang berasal dari Tiongkok dan juga Arab selain kedua sumber itu ditemuin juga beberapa patung dan candi di sekitar wilayah palemb Bang yang diduga sebagai peninggalan kerajaan ini kalau ngomongin soal Kapan Sriwijaya Berdiri kita masih enggak tahu pasti beberapa sumber nyebutin kalau Sriwijaya tuh berdiri sekitar abad ke-7 masehi soalnya beberapa prasasti yang menceritakan Sriwijaya itu berasal dari sekitar tahun 608 Saka atau tahun 686 masehi sampai 697 Saka atau tahun 775 masehi semua prestasi tadi ditulis dengan bahasa Melayu dan aksara palawa nah selain prestasi yang tadi nih info tentang Sriwijaya itu juga ditulis dalam Catatan Seorang pendeta Buddha yang bernama iching yang sempat mampir di Sriwijaya tahun 671 masehi nah pendeta ini ijing berasal dari dinas Ti tang Tiongkok waktu itu dia dapat tugas dari Kaisar buat nyari dan mempelajari naskah-naskah Buddha ke India soalnya budhisme Kan awalnya memang berkembang dari sana pada waktu itu pesawat belum ditemuin ijing terpaksa naik kapal dari kanten Tiongkok terus harus lewatin Selat Malaka dan akhirnya nerusin perjalanannya ke India Di tengah perjalanan ijing sempat singgah di beberapa kota juga Pelabuhan kisah perjalanannya itu dia tulis lengkap dengan nama setiap kota atau wilayah yang sempat dia datangin kebetulan nih di salah satu catatannya ijing nulis Kalau dia tuh sempat singgah bentar di daerah yang bernama Sil belakangan diketahuin kalau siosi adalah nama Sriwijaya dalam versi Tiongkok dan sebenarnya dalam catatan orang luar Sriwijaya itu enggak disebut sebagai Sriwijaya loh mereka nyebut negeri atau Kerajaan Sriwijaya dengan nama yang beda-beda orang Tiongkok ngenal Sriwijaya dengan nama sanfochi atau silifosi orang Arab ngenal Sriwijaya dengan nama zabak atau sribuza orang Kamboja nyebutnya dengan Melayu dan dalam bahasa Sansekerta disebut dengan nama yawadash ini tolong dikoreksi kalau salah jadi dalam catatan orang luar dan juga beberapa prasasti semuanya tuh bersumber dari abad ke-7 masehi makanya beberapa peneliti nyimpulin kalau Sriwijaya itu mulai ada sejak abad keet7 atau seenggaknya Sriwijaya udah mulai dikenal di masa itu tapi dalam catatan lain ditulisin kalau sebenarnya Sriwijaya tuh udah eksis di sekitar abad ketiga soalnya ada sebuah catatan di tahun 392 yang isinya tentang Sutra 12 tingkatan Buddha yang nulisin adanya sebuah negeri yang bernama choye kata choye kemudian muncul dalam ffanyu yaitu semacam kamus bahasa Cina Sansekerta zaman dulu di situ kata chye diartikan sebagai kemenangan dalam bahasa Sansekerta kata kemenangan disebut sebagai Jaya jadi Jaya itu artinya kemenangan dan menurut para ahli kata choye dalam catatan itu mungkin aja merujuk kepada Sriwijaya fyi nama Sriwijaya sendiri diambil dari kata Sansekerta yaitu Sri artinya bercahaya atau Gemilang dan Wijaya diartikan kemenangan jadi Sriwijaya bermakna kemenangan yang bercahaya atau Gemilang kalau kerajaan choya yang disebut tahun 392 itu adalah Sriwijaya berarti memang kemungkinan Sriwijaya sudah eksis dari abad ke-tig masehi atau bisa aja Sriwijaya berdiri di abad ketiga terus jadi kerajaan atau kedatuan besar pada abad ke-7 itu balik lagi ke Kalian mau percaya versi yang mana di abad ke-7 Sriwijaya berkembang pesat dengan pusat pemerintahan berada di Palembang di sekitar sungai Musi selain Palembang ada juga pendapat yang bilang kalau ibu kota Sriwijaya tuh adanya di Muaro Jambi atau bisa juga di muar Takus Riau sekarang selama Sriwijaya berdiri keedat Tuan ini tuh sudahah dipimpin sama beberapa Maharaja yang belum tahu Maharaja Maharaja ini tuh istilah yang hampir sama dengan pemimpin atau Raja kalau kalian ketik di Google tentang Maharaja yang pernah memerintah Sriwijaya maka nama pertama yang muncul adalah Sri jayaanasa Maharaja pertama dalam catatan sejarah Sriwijaya adalah Sri jayaanasa atau Sri jayaanaga yang bergelar dapun tahyang namanya ada di dalam peras Talang Tuo tahun 684 dan prasasti kedukan Bukit tahun 683 masehi Enggak banyak yang bisa diketahui tentang Sri Jay Nasa selain dari catatan prasasti dan Catatan Seorang biksu bernama iching dari Tiongkok yang tadi Kalau dari catatan prasasti disebutin Kalau Sri jayanasa itu pernah ngelakuin perjalanan spiritual ditemenin banyak pasukan sekitar 20.000 tentara habis itu Sri jayanasa juga ditulisin bangun beberapa taman dan bangunan dia juga berhasil jadiin Sriwijaya sebagai pusat kegiatan dan pengajaran ajaran Buddha di Asia Soalnya dari catatan iching yang pernah singgah di Sriwijaya tadi dia tuh bilang kalau banyak pendeta Buddha yang saat itu tinggal dan netap di Sriwijaya Selain itu Sri Jaya Nasa juga berhasil merangkul kerajaan-kerajaan lain kayak Kerajaan Melayu di Jambi dan juga beberapa kerajaan lain buat masuk ke dalam kerajaan Sriwijaya jadi kerajaan-kerajaan itu enggak diserang secara militer tapi lebih lebih ke arah diplomasi tapi dengan cara maksa kalau kerajaan lain nyatain dukungannya kepada Maharaja Sriwijaya maka mereka bisa tetap berkuasa di daerah masing-masing tapi kalau mereka enggak tunduk dan nolak maka kerajaan itu harus siap menghadapi serangan dari Sriwijaya dan ini tertulis dalam prasasti kota kapur tahun 686 masehi di mana saat itu pasukan Sriwijaya tuh ceritanya lagi siap-siap buat ngelakuin ekspedisi ke Jawa gara-gara kerajaan di Jawa nolak dan enggak menyatakan tunduk kepada Sriwijaya nah selama Sri Jaya Nasa mimpin Sriwijaya bisa dibilang Sriwijaya nih berkembang sangat-sangat pesat beliau berhasil meletakkan Pondasi yang sangat kuat bagi Sriwijaya yang nantinya sangat berguna dalam menguasai wilayah perdagangan di Selat Malaka dan juga Selat Sunda setelah Sri Jaya Nasa Maharaja selanjutnya juga berhasil memperluas wilayah kekuasaan Sriwijaya yang pada puncaknya Sriwijaya berhasil menguasai beberapa daerah meliputi sebagian besar Sumatera Jawa Barat semenanjung Malaysia Thailand Kamboja Kalimantan Barat Sabah dan Brunei Sriwijaya berhasil memperluas wilayah pengaruhnya itu bukan dengan cara militer tapi lebih ke perdagangan dan juga politik apalagi waktu itu Sriwijaya punya backingan yaitu Dinasti Tang di Tiongkok hubungannya sama Tiongkok itu dikit banyak bantu Sriwijaya dalam menguasai jalur perdagangan di sulat Malaka dan Selat Sunda Pas itu tuh enggak ada kerajaan lain yang berani ngelawan Sriwijaya dalam jalur perdagangan di Selat Malaka bahkan saat kerajaan Medang dari Jawa menyerang Palembang ya ibuota Sriwijaya sekitar tahun 900-an Maharaja Sriwijaya yang bernama Sri cudamani warmadewa itu berhasil bertahan dengan cara menghimpun dukungan dari raja-raja bawahannya dan juga dukungan Kaisar Tiongkok dengan cara itu Sriwijaya berhasil mukul mundur pasukan ja dan justru berhasil balas dendam dan ngalahin Kerajaan Medang pada penyerangan berikutnya By the way ini sudah dibahas sebelumnya dalam video Kerajaan Mataram kuno atau Medang kalau penasaran bisa kalian cek video yang itu berkat penguasaan di Selat Malaka yang nota Beni jadi jalur penting perdagangan Sriwijaya kemudian tumbuh subur dan makmur ini bisa dilihat dari catatan seorang penjelajah dan ahli geografi asal Persia yang bernama Ibnu rustah tahun 903 yang bilang kalau dia tuh sangat kagum sama kekayaan pemimpin Sriwijaya di masa itu Bahkan dia mengklaim kalau dia tuh enggak pernah dengar atau menjumpai pemimpin yang sekaya Maharaja Sriwijaya entah Apakah dia mainnya kurang jauh atau emang saat itu Sriwijaya lagi di puncak keemasannya dan bukan cuman Ibnu rustah yang nulis kayak gitu almasudi yang merupakan seorang penjelajah dan sejarawan Arab klasik itu juga nulisin tentang keadaan Sriwijaya yang sangat makmur dan juga kaya raya dalam catatannya di tahun 955 masehi Kekayaan ini enggak cuma didapat dari penguasaan jalur lalu lintas perkapalan di Selat Malaka tapi juga dari perdagangan dan hasil bumi wilayah Sumatera yang dikuasai oleh Sriwijaya misalnya kayak di Jambi yang dulu itu terkenal sebagai salah satu daerah penghasil emas bahkan sumaterra di masa lalu itu punya julukan suarnaadwipa dalam bahasa Sansekerta yang artinya Pulau emas Jadi kesimpulannya Sriwijaya ini Makmur berkat tiga faktor yang tadi yang pertama penguasaan jalur perdagangan dan pelabuhan di Selat Malaka juga Selat Sunda yang kedua karena hubungan diplomasi yang baik dengan kerajaan-kerajaan lain di sekitar wilayah kekuasaannya dan yang ketiga karena hasil alam Sumatera yang sangat kaya dan seperti biasa setiap kerajaan mau sebagus apapun itu pasti ujung-ujungnya bakalan berakhir Sriwijaya yang sempat ngalamin Mas keemasan di periode abad ke-7 sampai abad ke-10 tiba-tiba mengalami kemunduran di awal abad ke-11 kemunduran itu disebabin sama berbagai macam faktor tapi salah duanya adalah karena kerajaan-kerajaan bawahan yang mulai pada ngelepasin diri dan juga karena konflik dengan kerajaan lain di tahun 1025 rajandra Cola yang pertama yang merupakan raja dari dinasti Cola yang ada di India bagian Selatan ngirimin pasukan buat nyerang Sriwijaya sebelumnya nih kerajaan ini udah ngambil alih beberapa kerajaan juga bawahan atau koloni dari Sriwijaya kayak nikobar dan Kedah di Semenanjung Malaya Selain itu kerajaan Cola juga berhasil menawan Raja Sriwijaya saat itu yaitu Sri Maharaja sang Rama wijayo tunggawarman yang menurut beberapa sumber adalah Maharaja terakhir dari Sriwijaya sebelum akhirnya Sriwijaya jadi bawahan dari kerajaan Col serangan kajaan kepada Sriwijaya berhasil melemahkan pengaruh Sriwijaya di negara-negara bawahannya Selain itu kekuasaan Sriwijaya Kan awalnya berpusat di Palembang Habis itu dia ngalamin pergeseran ke wilayah Jambi ini dibuktikan dari catatan Tiongkok yang bilang kalau di tahun 1079 Jambi dan Palembang sama-sama ngirimin utusan mereka ke Tiongkok dan di tahun 1082 juga 1088 Jambi kembali ngirimin utusannya ke Tiongkok biasanya pengiriman utusan ini dilakuin sama perwakilan kerajaan atau negeri dan kalau Jambi masih jadi bawahan dari Sriwijaya maka seharusnya cuma utusan dari Palembang aja yang datang ke Tiongkok tapi kayak yang disebutin tadi Jambi ini ngirim utusan mereka juga artinya saat itu terjadi dualisme kekuasaan di Sriwijaya yaitu di Jambi dan juga di Palembang terus serangan Kerajaan Singasari di tahun 1288 dan serangan Majapahit tahun 1293 bikin kekuatan Sriwijaya itu makin melemah ekspedisi pamelayu dari Kerajaan Singasari berhasil menaklukkan Kerajaan Melayu di Jambi yang membuat Sriwijaya makin kehilangan kekuatan mereka di Sumatera kekuasaannya di Semenanjung Malaya juga berkurang akibat invasi dari kerajaan sukodaya yang berasal dari Thailand tahun-tahun berikutnya Sriwijaya di Palembang kemudian jadi wilayah negara bawahan dari kekaisaran kemer di Kamboja terus dilanjutin sama Kerajaan Suko thaai Thailand melemahnya Sriwijaya kemudian jadi kesempatan buat wilayah-wilayah lain buat muncul sebagai kekuatan baru dan ngambil alih wilayah bekas kekuasaan Sriwijaya dalam buku berjudul Sriwijaya karya Prof Dr Slamet Muliana itu disebutin kalau pada tahun 1200-an sanfi atau silavosi yang merupakan julukan Sriwijaya di naskah Tiongkok itu pada akhirnya terpecah jadi tiga kerajaan yaitu kerajaan darasraya yang merupakan bekas Kerajaan Melayu kerajaan Palembang dan juga kerajaan Minangkabau dan itulah akhir dari kisah Sriwijaya sebuah kedatuan besar yang sempat berkuasa di Palembang Sumatera Selatan mohon dikoreksi kalau salah dan boleh ditambahin kalau ada yang kurang seperti biasa kalau misalnya Kalian mau diskusi Mau request mau nambahin mau koreksi komen aja di kolom komen ent and as always you so much foring and see you on my next video Bye semua prasasi tadi ditulis dengan bahasa melalui semua prasasi tadi ditulis dengan semua prasi tadi ditulis dengan bahasa Melayu dan dalamah seperti biasa setiap kerajaan mau sebagus Apun itu pasti ujung-ujungnya bakalan berakhir dong gak enak di tahun 1025 Rajendra Cola yang pertama