Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah kita sampai pada dars yang ke-17 Kali ini kita akan mempelajari Mafal min ajlih dan mafal ma'ah Keterangan tujuan Mafal min ajlih Mafal min ajlih sesuai dengan namanya adalah Mafal yang menjelaskan tujuan atau alasan kenapa suatu perbuatan dilakukan Mafal min ajlih juga disebut dengan Mafallah Contohnya Zaid berdiri untuk menghormati Muhammad. Pada kalimat di atas, kata Ijlalan menjelaskan tujuan Zaid berdiri. Maful min ajlih harus menggunakan wajahnya.
wazan masdar. Tidak boleh menggunakan wazan lain seperti isim fail dan isim mafol. Contohnya, zurtuka ibtihoa ma'rufika. Aku mengunjungimu karena mengharapkan kebaikanmu.
Kata ibtihoa merupakan masdar dari ibtaro. Mafol min ajli juga harus dari kata yang maknanya berupa perasaan atau perbuatan hati. Tidak boleh dari kata yang maknanya perbuatan fisik seperti lisan tangan dan sebagainya. Maka tidak boleh kita mengatakan, dah habdu. Kalau untuk pekerjaan fisik, kita harus menggunakan huruf jar.
Aku pergi ke kota untuk berdagang. Kaedah yang berkaitan dengan maful min ajlih. Yang pertama, maful min ajlih harus menggunakan masdar.
Yang kedua, maful min ajlih harus dari kata yang maknanya perasaan bukan perbuatan fisik. Berikut contoh-contoh penggunaan maful min ajlih dalam kalimat. Mahabbata Aku mengunjungimu karena menyukai adabmu. Aku memukul anakku untuk pelajaran adab.
Berdirilah untuk Zaid untuk menjauhi kejahatannya. Contoh maf'al min ajlih dalam Al-Quran. Maf'ulma'a adalah keterangan yang menjelaskan penyertaan atau kebersamaan dengan menggunakan huruf wawu ma'iyah. Fungsinya mirip seperti atof ma'tuf, hanya saja ia lebih menekankan penyertaan.
Contohnya, Ja'al amiru wal jaisyu, pemimpin dan tentara, telah datang. Contoh tersebut merupakan contoh atof ma'tuf. Ada pun contoh ma'ulma'a adalah, Ja'al amiru wal jaisya.
Pemimpin telah datang bersama tentara. Dengan memfatahkan al-jaisya, maka maknanya menjadi bersama. Kemudian huruf wawu, pada contoh tersebut bukanlah huruf atof yang memiliki arti dan, melainkan wawu ma'af. Yang memiliki arti bersama.
Kelebihan mafungul ma'ah dibanding atof ma'atuf adalah Bolehnya menggabungkan dua hal yang tidak bisa bersatu dari sisi hukum. Contohnya, Maksudnya, Pola kalimat semacam ini tidak bisa menggunakan atof ma'atuf Karena orang dan sungai merupakan dua hal yang berbeda Sehingga tidak bisa berkaitan. bisa disamakan dengan atof-matof.
Jadi kita tidak boleh mengatakan Sirtu wan nilu Saya dan sungai Nil berjalan. Contoh lainnya Dhakartu wal misbahah Aku mengulang-ulang pelajaran bersama lampu. Maksudnya, aku belajar dalam keadaan lampu terus menyala. Berikut contoh-contoh maf'ul ma'ah Saros suyah wal jabalah Para wisatawan berjalan bersama Sirtu Menyusuri gunung Anak-anak bangun tidur Bersamaan terbitnya fajar Para pekerja pulang Bersamaan terbenamnya matahari