Transcript for:
Pilihan dan Konsekuensi Hidup

Alhamdulillah kita bisa jumpa lagi di kesempatan kali ini Hari ini hari ke-26 dan nanti malam adalah malam ke-27 Masya Allah, mudah-mudahan Allah kuatkan kita untuk senantiasa beribadah di bulan Ramadan ini Dan senantiasa mendapatkan bagian-bagian daripada apa yang telah Allah sediakan Berupa keberkahan demi keberkahan Alhamdulillah, potongan baru. Sorry kalau silau. Kalau silau itu berarti ada yang mantul dari kepala saya karena kepala saya sangat bercahaya gitu ya. Alhamdulillah. Teman-teman sekalian, sedianya kemarin saya bilang bahwa kita hari ini akan coba untuk tanya jawab. Tapi kita akan coba selesaikan dulu pembahasan kita karena hari ini ada satu lagi pembahasan yang perlu kita selesaikan di bab yang pertama tentang life is choice. Dan kita kemarin sudah bahas bahwasannya setiap pilihan-pilihan itu mengharuskan adanya konsekuensi Dan semakin besar pilihan yang akan kita buat, mengharuskan ada konsekuensi yang juga lebih besar yang harus kita buat, yang harus kita penuhi Orang-orang yang menginginkan menuju pada surganya Allah, tentu saja mereka akan punya konsekuensi yang lebih besar Karena surga Allah sesuatu yang istimewa, sesuatu yang tidak mungkin dicapai dengan berleha-leha Maka kalau ada orang bilang Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga, ini bertentangan dengan life is choice, hidup adalah pilihan. Maka di dalam kehidupan Rasulullah SAW, bahkan beliau pun mencontohkan sendiri. Ketika beliau memilih untuk menjadi seorang hamba Allah yang melaksanakan seluruh perintah Allah, maka Rasulullah juga memastikan agar setiap perbuatan-perbuatan beliau sesuai dengan perintah Allah. Yang berarti adalah cobaan yang lebih besar di dunia. Hambatan-hambatan yang mungkin dirasakan oleh beliau sangat luar biasa. Sehingga beliau menguatkan dirinya dan juga menguatkan para sahabatnya bahwa inilah jalan yang telah dipilih oleh mereka. Ihdinasiratul mustaqim, tunjukkan kami jalan yang lurus sebagaimana kita sebutkan di dalam suratul fatihah yang kita baca 17 kali sehari. Ini adalah jalan yang menunjukkan kepada surganya Allah yang memastikan di dalam jalan itu ada Kemarin kita sudah bahas al-baqsa, uwad-dorra, uwazul-zilu. Ada propaganda-propaganda, ada fitnah-fitnah, ada ejekan-ejekan, ada makian-makian, ada juga deraan-deraan, ada juga ancaman fisik, dan juga ada zul-zilu. Ada sebuah ancaman juga terhadap orang-orang yang kita cintai. Orang-orang yang kita cintai bakal tersakiti. Ini adalah salah satu orang yang ketika meniti jalan menuju kebaikan di dalam Islam. Atau jalan menuju kebaikan. Jalan yang lurus Nah pertanyaannya Kalau kita sudah bahas dari awal Tentang hidup adalah pilihan Setiap pilihan-pilihan yang kita buat akan menjadikan kita siapa di masa depan Bahwa pilihan-pilihan kita yang sekarang adalah hasil Bahwa kehidupan kita sekarang adalah hasil daripada pilihan-pilihan kita di masa yang lalu Lalu kita juga sudah bahas Kalau seandainya kita memilih tentang sesuatu Pasti kita tidak akan bisa memilih tempat yang lain di saat yang sama karena cuma ada satu pilihan yang bisa dibuat dalam satu waktu begitu juga dengan konsekuensi semakin besar pilihan yang kita buat maka semakin besar pengorbanan yang harus kita lakukan pertanyaannya untuk apa kita melakukan semua itu? untuk apa kita memilih jalan yang sulit? kenapa kita tidak memilih jalan yang mudah di tempat orang semuanya ada di situ karena jalan yang mudah pasti banyak orang di situ kenapa kita memilih jalan yang sulit? kenapa kita memilih jalan yang lebih banyak cobaannya? sebagaimana yang telah dikatakan Ijdinasyiratul Mustafiq Kenapa kita minta pada Allah jalan yang lurus, jalan yang diberikan nikmat kepada mereka? Padahal nikmat itu ternyata menurut orang-orang kebanyakan adalah sesuatu yang sulit, sesuatu yang sengsara. Kenapa kita minta? Kenapa kita nggak minta jalan yang biasa? Jawabannya sederhana. Karena manusia itu senantiasa terbagi dua. Pertama, manusia istimewa. Yang kedua adalah manusia yang biasa. Dan kita senantiasa bisa memilih. mau jadi yang biasa atau mau jadi yang istimewa dan perlu kita tahu biasa dan istimewa itu sangat berbeda contoh, kalau kita bicara tentang orang yang biasa maka jumlahnya pasti banyak sementara kalau kita bicara tentang orang istimewa jumlahnya pasti sedikit. Lihat aja orang-orang yang nonton bola. Orang-orang yang nonton pertandingan bola, yang banyak itu berarti yang biasa, yang sedikit itu berarti yang istimewa. Lihat, kalau orang-orang nonton pertandingan bola, yang nonton sama yang main, kira-kira lebih banyak mana? Yang nonton atau yang main? Jelas yang lebih banyak adalah yang nonton. Nonton bisa ribuan, nonton bisa ratusan ribu, sementara yang main maksimal cuma 22 orang, karena wasitnya nggak ikutan main. 22 orang main, 2 tim 11 lawan 11 berarti yang main itu sedikit, sedangkan yang banyak itu senantiasa biasa yang sedikit itu istimewa, yang banyak itu senantiasa biasa apa perbedaan di antara mereka? yang banyak itu nonton dan bayar yang main itu ditonton dan dibayar, itu bedanya apalagi yang main happy, yang main Dia nendang bola, terima bola, mendapatkan kemudian kenikmatan dari main bola Sedangkan yang nonton itu orang banyak Dia komentar, dia kemudian nggak nendang bolanya Dia cuma berharap dia ada di situ Lalu kemudian dia bisa jadi kena tawuran kalau di Indonesia Ini adalah beda antara yang biasa dan istimewa Orang-orang istimewa senantiasa sedikit Lihat aja, orang-orang yang mendapatkan keistimewaan itu anggota VIP club, itu pasti sedikit orangnya dibandingkan yang banyak. Maka kalau kita berbicara tentang manusia, senantiasa ada dua. Ada manusia yang biasa, ada manusia yang istimewa. Kalau kita merasa puas untuk jadi orang biasa, ya sudah, berarti kita tidak perlu untuk memilih jadi orang yang istimewa. Tapi apabila kita memilih jadi orang yang istimewa, maka itu memastikan agar kita tidak jadi orang-orang yang biasa. Agar kita tidak memilih seperti orang-orang yang tidak bisa. yang biasa. Apa yang kemudian menjadi keutamaan tidak hanya di dunia ada yang istimewa dan biasa tapi ini juga masuk sampai ke akhirat. Di akhirat juga ada orang istimewa, di akhirat juga ada orang yang biasa. Bahkan di dalam Al-Qur'an, Al-Qur'an itu senantiasa memberikan kritikan kepada orang-orang yang banyak. Misal Allah sampaikan di dalam Al-Qur'an, qoli lamma tashkurun Hanya sedikit sekali daripada kalian orang-orang yang mampu bersyukur kepada Allah. Apalagi, sedikit sekali diantara kalian orang-orang yang mau berfikir. Sedikit sekali kalian orang-orang yang mau untuk beriman kepada Allah. Allah senantiasa mengatakan sedikit untuk kualitas-kualitas yang baik. Dan sedikit sekali diantara hamba-hamba Allah itu yang mampu untuk bersyukur pada Allah. Apalagi yang Allah katakan misalnya, Dan seberapa banyak kalian lihat, kelompok-kelompok yang kecil itu dapat mengalahkan kelompok yang banyak. Di satu sisi, Allah menyampaikan bahwa kelompok yang sedikit ini adalah kelompok yang istimewa. Di sisi yang lain, Allah menampakkan bahwa kelompok yang banyak ini biasanya orang-orang yang jarang bersyukur, jarang untuk mengetahui, jarang untuk beriman. Akan tetapi sedikit daripada manusia yang mengetahui, tapi Allah memuji golongan-golongan yang sedikit. Allah kemudian mengkritik golongan-golongan yang banyak. Misalnya dalam ayat yang lain lagi, وَلَقَدْ زَرَأْنَا لِجَهَنَّمَا كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ Betapa banyak daripada golongan-golongan manusia, betapa banyak dari golongan-golongan jin dan golongan-golongan manusia yang akan masuk pada neraka Jahannam. Kenapa? لَهُمْ كُلُّبُوا لَيَفْقَهُوا نَبِهَا وَلَمْ أَعْيُنُوا لَيْبِسُرُوا نَبِهَا Sesungguhnya telah masuk dalam neraka jahat 6 Banyak daripada golongan jin dan manusia Kenapa? Karena mereka dikasih akal gak mikir Mereka dikasih mata gak melihat Mereka dikasih telinga tidak mendengar Mereka banyak tapi mereka kualitasnya sedikit Rasulullah SAW mudah mengatakan Nanti di akhir zaman kalian tuh akan banyak Akan banyak tapi seperti buih. Muslim tuh akan banyak tapi seperti buih. Kenapa seperti buih? Karena mereka sudah mulai diserasuki oleh sifat wahan. Wahan tuh apa? Hubud dunia wakaroh yatul maut. Sesungguhnya mereka mencintai dunia, lalu mereka takut mati. Maka menjadilah mereka seperti orang-orang yang biasa. Karena orang-orang yang istimewa, kualitasnya tidak terbatas pada itu. Sedikit sekali orang-orang yang istimewa. Oke kita coba review pembelajaran-pembelajaran kita yang kemarin. Coba lihat tentang orang yang baca buku. Berapa banyak orang yang baca buku di Indonesia? 0,001. Jadi 0,001%. Berarti di antara 1000 orang cuma 1 orang yang hobi baca. Atau di antara seluruh orang di Indonesia kalau setiap orang baca buku mereka cuma baca 0,001 daripada 1 buku. Ini yang kemudian kita lihat. Kemudian kita bisa tahu bahwa sedikit sekali orang-orang yang memang istimewa orang-orang main bola itu aja yang sedikit istimewa orang yang baca buku orangnya sangat sedikit sekali maka yang bisa kita simpulkan adalah orang sedikit itu istimewa, orang yang banyak itu adalah orang yang biasa dan orang-orang sedikit yang istimewa ini senantiasa dapat perlakuan-perlakuan yang lebih istimewa daripada yang lain dunia memang gak adil kenapa? karena dunia lebih cenderung, dunia lebih suka kepada orang-orang yang istimewa contoh misalnya taruhlah gini misalnya Kalau di zaman saya ada feedback ham Mungkin kalau zaman sekarang Cristiano Ronaldo Cristiano Ronaldo mampir di warteg Kebetulan yang punya warteg Senang bola, taruh lah misalnya Lalu kemudian dia makan di sana, apa yang terjadi? Tukang wartegnya bilang, gratis, gratis, gak ada masalah Gratis, gratis, yang penting apa? Kamu foto aja sama saya Kalau kamu mau foto sama saya, saya gratisin Lalu Cristiano Ronaldo Duitnya banyak Lalu kemudian Mobilnya bagus, tapi makan di warteg Dia digratisin Antum sudah miskin, nggak punya mobil, numpang pula, lalu makan di warteg disuruh bayar Dunia nggak adil, memang dunia nggak adil Dalam tanda kutip, dunia tidak adil Kenapa? Karena dunia selalu lebih suka pada orang-orang yang istimewa Dunia lebih memprioritaskan orang-orang istimewa Dan dunia tidak melihat orang-orang yang biasa Artinya, kalau seandainya kita puas menjadi orang-orang yang biasa Maka pilihlah seperti pilihan orang-orang yang lain Maka berbuatlah seperti yang orang-orang lain buat. Maka Anda cukup puas melakukan yang selama ini Anda lakukan, kalau Anda pengen jadi orang-orang yang biasa. Dan masalahnya tidak sampai di situ. Masalahnya adalah ketika nanti kita di hari kiamat, ketika kita nanti dibangkitkan oleh Allah, maka kita pun bangkit sebagai orang-orang yang biasa. Yang kebanyakan, yang tidak diperhatikan, yang mereka senantiasa tertipu dengan dunia. Maka Allah katakan tadi, apa namanya, وَقَلِ لَمَّا تَشْكُرُونَ sedikit diantara mereka yang mau mikir, sedikit diantara mereka yang mau untuk berbuat, sedikit diantara mereka yang mau untuk bersyukur kebanyakan apa? kebanyakan mereka tidak mau untuk melakukan semua itu, ikut arus dan melakukan apa yang orang lain buat dan tenggelam di tempat orang lain tenggelam dan mereka nggak peduli ignorance, mereka sama sekali abai terhadap kehidupan maka kalau anda lihat pada zaman sekarang, kok bisa ya ada orang-orang ngeliat satu kemaksiatan, tapi pengikutnya banyak banget. Coba bayangin, sekarang tuh dakwah sudah jauh berbeda. Dengan 10 tahun yang lalu, kita ngadain kajian paling cuma 30 orang yang datang itu sudah Alhamdulillah. Nggak ada Ustadz-Ustadz yang punya followers jutaan itu nggak ada. Tapi zaman sekarang dunia sudah berubah. Para asatis mungkin punya followers ada yang jutaan. Ada yang mungkin punya puluhan juta. Kayak Ustadz Somad, kayak Ustadz Adi Ihdayat, kayak Ustadz Hanan Ataki misalnya. Mereka punya follower sangat banyak sekali Tapi ternyata kalau kita bandingkan dengan orang-orang yang menjual dalam tanda kutip Kenikmatan dunia dan menyesatkan manusia Senantiasa lebih banyak di sana Kenapa? Surga senantiasa kata Rasulullah dikelilingi oleh hal-hal yang tidak enak bagi manusia Seolah-olah tidak enak Kenapa? Karena mereka nggak tahu bahwa sesungguhnya yang nggak enak itulah Akan memberikan mereka kenikmatan nanti di akhirat Dan sebenarnya yang ketidak enaan itulah ketika Anda dekat dengan Allah justru Anda akan merasa sangat nimat. Dikelilingi dengan apa? Harus sholatnya rajin, harus kemudian... menjaga lisan, setiap yang masuk ke dalam perut harus kita lihat, harus kita awasi setiap yang kita dapat daripada duit itu dapatnya kita awasi, keluarnya kita awasi suka sama cewek, nggak bisa kemudian langsung kita melakukan apapun yang kita mau kalaupun kita sudah beristri, kita sudah bersuami, lantas kita terikat dengan hukum-hukum Allah kadang-kadang kita merasa sangat nggak enak tapi teman-teman sekalian obat tuh nggak senantiasa enak obat tuh nggak senantiasa enak tapi maksiat-maksiat itu menuruti hawa nafsu maksiat-maksiat itu semua hawa nafsu itu digeber di dalam Islam bukan berarti tidak boleh memenuhi yang namanya hawa nafsu kita sudah bahas di sharing tentang ngaji plus tentang hawa nafsu boleh nggak kita memenuhi hawa nafsu kita? boleh, tapi dengan cara yang sudah Allah tentukan Karena Allah sampaikan di dalam Al-Quran, ya dunia ini bukan tempat untuk sengsara, dunia ini juga tempat untuk bersenang-senang. Tapi ada waktunya bersenang-senang, ada masanya dan ada takarannya. Siapa yang menakar itu semuanya? Allah. Maka berhibur tidak ada salahnya. Maka ketika kita mencari kesenangan di dunia, nggak ada salahnya. Nonton film Korea, nggak ada salahnya. Nonton anime, nggak ada salahnya. Asal ada batasan-batasan yang telah Allah sampaikan. Kenapa? Karena itu juga untuk kita. Manusia itu punya hawa nafsu yang kalau diturutin, itu akan merusak manusia sendiri. Itu akan merusak manusia sendiri. Dan Allah tahu itu. Maka Allah kasih tahu kepada kita, ini loh cara menyikapi hawa nafsumu. Allah katakan, kalian itu akan diuji. Kalian akan dibuat indah pandangan kalian. Kalian akan dibuat senang pandangan kalian. Dengan apa saja? Dengan wanita, dengan anak-anak, dengan harta benda berupa emas dan perak, berupa tunggangan, berupa sawah ladang, dan kemudian ya segala macemnya itu. Kenikmatan-kenikmatan dunia. Mata ul hayatid dunia, itu semua adalah mata ul hayatid dunia. Itu semua kenikmatan-kenikmatan hidup di dunia. Mata un itu dalam bahasa Arab seperti fata morgana. Seperti sesuatu yang menyenangkan mata ketika kita lagi berhalusinasi. Semua kita sama. Ketika kita lagi berhalusinasi. Menginginkan banget. Pengen banget tentang sesuatu. Maka mata kita tuh kayak punya bayang-bayang. Yang kita pikir disitulah kenikmatan. Orang itu kalau lagi nafsu. Kalau lagi nafsu banget ya. Itu dia ngeliat sesuatu itu. Yang bisa memenuhi permintaan dia seolah-olah. Itu kayaknya pengen banget. Maka itulah katanya orang terburu nafsu. Terbutakan nafsu. Kenapa? Karena pandangan matanya sudah nggak jelas lagi. Pikirannya sudah nggak lurus lagi. Dia pokoknya pengen cepat melampiaskan nafsunya. Ini bukan hanya urusan masalah seks, bukan hanya urusan masalah kemaluan, bukan. Tapi ini juga dalam urusan yang lain. Anda pas lagi puasa, hawa nafsu Anda itu mendorong Anda untuk beli makanan apapun. Atau bagi ibu-ibu untuk masak apapun yang sangat banyak sekali. Anda masak, enggak ini cukup, enggak ini bisa dimakan, ini cukup, ini bisa dimakan. Kita beli semuanya, kita masak semuanya. Apalagi ketika kemudian pas buka puasa, Allahu Akbar, Allahu Akbar, mulai kita merasa, eh, kayaknya ini terlalu banyak ya. Hai berapa ibu-ibu yang kayak gitu? Berapa ibu-ibu yang masaknya ketika di sore hari merasa mereka bisa makan semuanya tapi di waktu buka puasa ternyata masih banyak sekali makanan-makanan yang tersisa Kenapa? Sudah dibutakan hawa nafsu Berapa banyak di antara laki-laki yang ketika pengen beli handphone baru, pengen kemudian untuk upgrade gadgetnya, lalu dia kemudian merhatiin terus, buka terus di YouTube oh review tentang gadget ini, buka lagi review yang lain, entah berapa review yang sudah dia buat 10 atau 15 yang sudah dia tonton reviewnya, terus ditonton lagi, terus dilihat lagi dan dia merasa sangat ngiler sekali, sangat pengen banget, sangat mau banget untuk melampiaskan semua itu hawa nafsu, pengen melampiaskan, ketika dia sudah beli, sehari, dua hari, tiga hari, dipegangin terus setelah itu, oh cuma gini aja ya, itu namanya terbutakan oleh nafsu maka orang-orang yang kemudian tidak terbutakan oleh nafsu inilah musik Mereka yang dikatakan bisa, Dan ini jumlahnya hanya sedikit. Jumlah mereka hanya sedikit sekali. Di masa Nabi Nuh, ketika Nabi Nuh berda'wah, 950 tahun yang dikumpulkan cuma hitungan jari. Rasulullah SAW, ketika mengumpulkan orang-orang istimewa ini, dalam waktu 3 tahun, cuma ngumpul sekitar 40 orang. Sorry, 4. 64 orang yang siap untuk mengemban dakwah. Di antara sahabat-sahabat yang sangat banyak itu, cuma segelintir saja, sedikit saja jumlahnya orang-orang yang memang outstanding daripada yang lain, yang kita kenal sampai dengan sekarang. Di antara empatnya adalah Abu Bakar, Umar, Uthman, dan Ali, yang kita kenal sebagai Khulafah Rashidin. Kenapa? Karena mereka adalah outstanding di antara outstanding, yang the best of the best. Mereka yang paling bagus, yang sedikit di antara yang sedikit. Jadi tujuan kita itu apa? tujuan kita di dunia ini sebenarnya adalah senantiasa untuk menjadi orang-orang yang sedikit senantiasa untuk menjadi orang-orang yang spesial senantiasa untuk menjadi orang-orang yang istimewa dalam arti positif tapi tidak juga anda lantas mengebiah-uyah semuanya meratakan, mengeneralisasi semuanya suatu waktu saya pernah ketemu ada seorang preman dan preman ini bukan preman, tapi bukan preman jadi dia ini adalah pendakwah tapi kasar Jadi pendakwa tapi kasar Dia bolak-balik masuk penjara Kasar masuk penjara bolak-balik Dan apa namanya Orang ini bener-bener gak peduli dengan yang lain Bahkan suka ngancemin Sesama pengembang dakwah Nah ketika kemudian suatu waktu dia kemudian ngobrol kepada saya, lalu dia bilang, Ustadz, cara dakwah itu terlalu lemah. Kenapa? Karena cara dakwah itu tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah. Saya bilang, loh kita coba lihat dulu pada sejarah dan segala macamnya. Tapi dia tetap kekeh. Lalu kemudian saya bilang, lalu kalau misalnya dari apa yang antum lakukan itu kebaikannya apa? Ngomonganmu kasar sekali, dan orang-orang akhirnya menjauhi engkau. Dia bilang, nggak apa-apa, memang kebenaran itu mengikutnya cuma sedikit. Ya nggak juga gitu. Yang menjadi kewajiban seorang pengemban dakwah adalah mencoba sebaik-baiknya. Karena yang sudah mencoba sebaik-baiknya. baiknya seperti Nabi Nuh pun, itu pengikutnya masih sedikit. Yang mencoba sebaik-baiknya seperti Nabi Muhammad pun, pengikutnya masih sedikit. Tapi mencoba sebaik-baiknya ini tetap harus dilakukan. Artinya kita tidak bisa beralasan bahwa ketika kita sedikit karena kita jahat, misalnya, lantas kemudian kita dianggap sebagai satu kebaikan. Enggak. Kita terus-menerus mengintrospeksi diri kita. Karena bagaimanapun juga, pengikut kebenaran pasti cuma sedikit. Tapi tidak menafikan bahwa Anda harus tetap berusaha yang terbaik untuk bisa meraih sebanyak-banyaknya. Karena... Sebanyak-banyaknya kader, sebanyak-banyaknya orang yang mendengarkan dakwah, itu jauh lebih sedikit daripada orang-orang yang nanti akan berbuat maksiat. Itu senantiasa kan begitu. Sampai kepada kita tentang dalil guroba. Kata Rasulullah SAW bahwa Islam datang dalam keadaan asing, dalam keadaan gorib. Lalu kemudian nanti di masa depan akan balik lagi dalam keadaan gorib, dalam keadaan asing. Maka Rasulullah katakan, wa tuba lil guroba. Fathubalil guroba, maka beruntunglah orang-orang yang berada dalam keadaan asing Kenapa? Karena mereka memperbaiki di saat manusia merusak Karena mereka senantiasa percaya pada Allah Karena mereka nanti akan dibangkitkan oleh Allah Maaf, karena mereka nanti akan dijadikan oleh Allah Sebagai orang-orang di dunia yang nanti akan membangkitkan Islam Berarti mereka jumlahnya sedikit Tapi bukan berarti melegitimasi Anda untuk dibenci sama orang Rasulullah SAW, nanti kita akan bahas dalam sesi yang lain, cuma sedikit saja saya sampaikan, Rasulullah SAW ini dibenci orang bukan karena ahlaknya, tapi dibenci oleh orang karena ideologi yang beliau bawa, karena kebenaran yang beliau bawa, karena agama yang beliau bawa. Buktinya apa? Sebelum jadi nabi dan rasul, semua orang nggak ada yang nggak suka pada Rasulullah Muhammad. Lihat wajahnya aja menenangkan. Apalagi kalau pas ngomong. kalau pas ketemu dirindukan, kalau pas pisah dicari sama orang, kalau pas ada sesuatu yang penting dipercaya dan diamanahi oleh orang. Rasulullah nggak pernah dikomplain dalam urusan akhlak. Rasulullah nggak pernah direndahkan orang dalam urusan akhlak. Bahkan ketika orang-orang pun nggak suka dengan Islam, dengan Islam yang Rasulullah bawa, mereka nggak bisa menafikan bahwa Rasulullah itu alamin. Rasulullah itu adalah orang yang paling lembut, orang yang paling bagus ngomongnya, orang yang paling apek ranggi tingkah lakunya. tapi yang diprotes oleh orang lain adalah tentang apa yang Rasulullah bawa bahwa yang Rasulullah bawa ini berpotensi mengganti keburukan-keburukan yang selama itu mereka lestarikan ini yang diprotes pada Rasulullah nah jangan sampai kita itu ketika kita merasa orang yang ikutin kita sedikit orang yang mau dengar kita sedikit itu gara-gara kita bilang, ya yang penting nggak apa-apa sedikit, yang penting saya benar padahal itu karena ahlaknya yang nggak beres Karena dia suka marah, karena dia suka kasar gitu kan misalnya. Karena dia misalnya tidak meniru kemudian ahlak Rasulullah dalam satu segi. Dan tidak kemudian untuk meneladani Rasulullah secara penuh. Itu tidak juga begitu. Dan juga tidak berarti lantas kita tidak boleh keras. Itu beda lagi, nanti bahasanya tentang masalah dakwah. Dakwah keras itu bisa jadi ada masanya, bisa jadi ada waktunya. Kadang-kadang Nahi Munkar itu tidak bisa seperti saya semua Namanya Nahi Munkar seperti usat-usat yang lain Ya memang kadang-kadang harus tegas, kadang-kadang harus keras Karena permasalahan Nahi Munkar Sebagaimana Abu Bakar itu tegas dan keras dalam satu permasalahan pelanggaran syariat tertentu Jadi ini luas bahasanya Tapi yang jelas Inti daripada yang pengen saya sampaikan pada antum sekalian adalah Kalau antum pengen jadi orang yang istimewa Maka pastikan antum sedikit Dan kalau antum sedikit Jangan banyak ngeluh Karena itulah konsekuensi daripada orang-orang yang istimewa Orang istimewa selalu sedikit Orang istimewa selalu diremehkan Orang istimewa bisa jadi adalah orang-orang yang dianggap gila pada zaman sekarang Karena Rasulullah SAW juga dianggap gila Dan orang-orang yang sedikit ini Senantiasa akan mendapatkan cobaan demi cobaan Dan jangan ngeluh karena ini yang kita minta pada Allah Apa yang kita minta pada Allah? Ya Allah kami minta jalan yang lurus sekali lagi Jalan yang lurus itu jalan apa? Jalannya para nabi, jalannya para syuhada, jalannya para siddiqin, jalannya para solehin Dan mereka sedikit Maka jadilah orang istimewa bukan jadi orang yang biasa Mau jadi yang mana? Biasa atau istimewa? Biasa orangnya banyak Biasa itu mudah Biasa nggak perlu efforts Biasa nggak perlu susah tapi ujungnya nggak enak. Kenapa nggak enak? Karena di akhirat orang-orang banyak itu tidak istimewa. Tapi kalau mau menjadi orang yang sedikit, maka Anda harus keluarkan effort selebih besar. Anda harus percaya lebih panjang. Anda harus lebih sabar. Anda harus lebih tahan. Anda harus lebih banyak untuk mengeluarkan segala macemnya berupa harta Anda ataupun jiwa Anda. Dan bisa jadi di sini Anda sulit, tapi nanti di hadapan Allah, maka Anda menjadi orang-orang yang istimewa. Terakhir, saya mau menyampaikan quotes daripada Umar bin Khattab tentang hidup adalah pilihan. Umar bin Khattab itu berkata kepada kita yang masih kita ingat sampai dengan sekarang. Orang yang berbuat maksiat itu nikmat, tapi nikmatnya sesaat. Dan yang namanya maksiatnya berkepanjangan dan akan disesali sama dia. Orang yang berbuat maksiat itu nikmat, tapi nikmatnya sesaat. Tapi dosanya tetap di sisi Allah SWT. Sedangkan orang yang berbuat taat, itu sakit dan sakit. ...nya sesaat. Itu susah dan susahnya sesaat. Tapi pahala dia sudah tetap di sisi Allah SWT dan nanti insya Allah mudah-mudahan mereka yang tertawa di saat orang-orang lain terdiam. Mereka yang wajahnya bercahaya di saat orang-orang lain wajahnya menghita. Mereka yang diperbolehkan untuk berbicara di hadapan Allah ketika seluruh mulut-mulut terkunci. Mereka yang bisa mendapatkan kenikmatan-kenikmatan ditaruh di atas mimbar-mimbar cahaya di saat orang-orang yang lain berebutan mencari cahaya dan disuruh balik lagi ke belakang di dunia untuk mencari cahayanya sendiri. Saya berharap mudah-mudahan saya termasuk di antaranya dan tentu saya mendoakan semua daripada teman-teman sekalian termasuk orang-orang yang memilih kehidupannya secara istimewa, jangan mau jadi orang yang biasa, jangan mau jadi orang yang banyak. terus-menerus jadi orang yang sedikit, jadi orang yang elit. Orang yang elit itu adalah orang yang siap untuk berbuat lebih banyak daripada yang lain, siap untuk berjuang lebih keras daripada yang lain, siap untuk yakin lebih panjang daripada yang lain. Itulah orang-orang elit, itulah orang-orang yang sedikit, itulah orang-orang istimewa, dan itulah insya Allah orang-orang yang nanti akan dimuliakan oleh Allah SWT. Baik teman-teman, sekarang ini bisa saya sampaikan. Insya Allah besok kita akan adakan Q&A, adakan diskusi khusus tentang Bab Life. is choice, tentang masalah hidup adalah pilihan, kita belum bahas tentang masalah takdir, nanti mudah-mudahan setelah Q&A life is choice kita bisa bahas tentang masalah takdir sedikit untuk memahamkan diri kita supaya hidup kita lebih produktif, dan kita nggak bahas terlalu banyak, makasih teman-teman sekalian, insya Allah bermanfaat, jazakumullah khair Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ketika saya masuk Islam Memeluk agama yang baru Saya punya banyak sekali kesulitan untuk memahami Islam Namun akhirnya ketika saya mempelajari dan mempelajari, lalu kemudian melihat referensi demi referensi yang saya dapatkan, Masya Allah Islam itu sangat sempurna, paripurna, indah, istimewa. Dan saya mencoba untuk menyederhanakannya bagi orang-orang awam yang baru mau belajar tentang Islam. Orang-orang yang baru mau tahu tentang Islam, yang mereka yang berhijrah dan mau mempelajari agamanya. Saya coba sederhanakan, dan akhirnya itulah yang kemudian menjadikan buku Beyond the Inspiration. Saya buat dari hal yang sangat sederhana untuk menjelaskan bagaimana, Kenapa? Why? Pertanyaan awal tadi Kenapa sih Islam bisa jaya di masa yang lalu? Dan sekarang Islam itu terpuruk Dan apa solusinya dan apa yang harus kita lakukan Agar Islam kembali lagi berjaya Dengan singkatnya, Islam akan berjaya Bila pemikiran Islam sudah berada pada kaum muslimin Itulah yang saya tulis dalam buku saya Beyond the Inspiration