dengan berbagai kontroversinya ini, Wan Gi, KDM itu dianggap sedang berinvestasi politik H untuk ee 2029. Jadi pas waktu kami turun tuh gua sama Egi turun dari mobil Lexus-nya itu dua kamera udah langsung nyala itu. Betul. Seenggaknya ada empat kameraman yang selalu standby ke mana pun Dedi Mulyadi ini pergi gitu. He. Dan sekarang ada dua tim gi untuk videografer. Betul. Heeh. Jadi mereka itu ee Dedy itu juga sempat beberapa kali ee meng-upload video yang dia bawa sendiri. Tapi memang Dedy ini ee setelah menjabat 34 bulan ini ya sejak Februari memang banyak membuat kebijakan yang kontroversial ya. Sudah soal anggaran gitu ya yang ternyata kalau kita dapat ceritanya juga ternyata di banyak diprotes oleh ee orang-orang DPRD ya. Betul. Iya. Karena ternyata Dedi ini KDM ini dipanggil raja oleh kepala dinas, oleh orang-orang politikus ya. Hai guys, balik lagi di Bocor Alus Politik bareng saya Fransiska Kristi Rosana, gua Irwan Hermawan, Egi Adatama. Teman-teman, untuk mendukung jurnalisme berkualitas, jangan membaca dan menyebarkan konten-konten bajakan karena ada hak ciptanya. Buat kalian yang ingin membaca produk tempo lain bisa klik link yang ada di deskripsi dan jangan lupa Gi ada versi cetaknya dan bisa klik juga di deskripsi. Oke, main apa kita sekarang? Gua kagok nih udah lama enggak di sini. Kelihatan sih udah lama ya. Kenapa liburan, membaca buku, bekerja di balik layar. Ternyata gua menyadari itu selama hiatus dari bocor alus politik gitu ya. Ternyata enggak tampil di Bap itu enak banget. Hidup kita aman ya. Nyaman ya. Karena prinsip hidup kita ternyata cuma ada dua Wan. Apa itu Gi? Pertama slow banget. Yang kedua Stefanus Pramono. Buset Gi. Ngomong-ngomong kacamata lu pecah gii. Kenapa Gi? Iya nih. Terlalu sering berhadap-hadapan dengan Pram. Betul. Atau ditatapin Pram dengan tajam ya. Kacamata retak ternyata luar biasa. Sebegitu tajamnya Pram ya. Oke Wan gua dengar-dengar liputan kalian. Minggu ini sangat tuntas. Liputan kita lah ya. Sangat tuntas. Iya. Ya, kalau enggak tuntas nanti dikirim ke barak militer kita sama Stefanus Pramono. Lagi-lagi dia. Ibarat orang kuliah itu kita lulus enggak setengah-setengah gitu ya. Iya. Alhamdulillahnya katanya sih lulus. Enggak tahu. Tapi ya nanti di editingnya ya. Bisa diomelin lagi. Iya. Enggak maju dan enggak mundur ya kan. Oke. Jadi kita hari ini mau masak apa? KDM kangkung. dan mein gitu. Bukan dong ya, Kang Dedi Mulyadi. Kang Dedi Mulyadi. Gubernur Jawa Barat ya. Iya, katanya gubernur konten. Tapi nanti kita bahas soal gubernur konten. Nah, kalian Egi, Erwan, dan satu lagi Arga itu ee mengikuti Dedi Mulyadi ya atau KDM ini sampai ke berbagai tempat di Jawa Barat bahkan hampir nginep katanya. Dari subuh, Cak. dari subuh sampai kegiatannya sampai malam lagi. Sampai malam lagi. Jadi ya subuh ketemu Dini Hari lah ngikut terus nempel terus ngikut terus ya meskipun di pertengahan kan ada jedak juga lah gitu. He. Tapi kenapa sih kita harus mengikuti KDM dan apa yang mau kita cari? Lagi-lagi disuruh Stefanus Pramono. Lagi-lagi ya enggak pakai kacamata. Betul. Iya kacamata. Betul. Dan yang akan ditulis ya tentu kontroversinya ya. He berbagai halah dari sisi aspek ee KDM ini kan menarik selain kontroversi secara profil juga dan juga ya dianggap gubernur konten itu. Hm. Tapi apa yang lu temukan Wan Gi? Iya kita tuh ini ya Gi ya apa tuh? Ke dua rumah ya Gi ya? Betul. Dua rumah. Kedua rumah ee luasnya lumayan sih. Ada du iya ada 2 hektar lebih kan. Dan itu di Subang, Cak. Di Subang. Jadi ternyata dia tuh bukan ee asli Purwakarta. Meskipun dia Bupati Purwakarta. Ternyata dia itu tinggalnya di Subang dan ee besar sampai SMA itu di Subang. Rumahnya itu ada 2 hektar lebih di dua lokasi. Berdekatan sebetulnya enggak apa tuh sekitar 1 km lah. Tapi seperti apa rumahnya? Ya apa namanya ee secara arsitektur arsitektur Sunda ya. Misalnya dari atapnya lalu kemudian juga ada banyak patung di sana. ornamen-ornamennen. Ornamen-ornamen meskipun kayak campuran juga dengan misalnya ada payung Bali ya. Lalu kemudian juga dindingnya itu dikasih ee apa? Bata merah. Itu lambang kecirebonan ya. Kesultanan Cirebonan. Tapi secara ee desain lebih ke Sunda gitu. Betul. Jadi ada dua rumah Cak di sana yang ditinggali oleh Dedi Mulyadi sendiri itu ada di lahan sekitar 1,5 hektar ya. Dan rumah lama dia itu luasnya 1 hektar. itu juga saat ini masih dipakai kadang-kadang cuman ee ya lebih banyak di yang lembur Pakuon itu ee rumah yang 1,5 hektar itu. Dan di sana kebanyakan masyarakat juga sering datang ya untuk melapor semenjak dia menjadi gubernur di Jawa Barat itu. Iya. Gua lihat juga tuh foto-foto yang kalian kirim gitu ada lukisan ya. Iya. Koleksinya di rumah kedua yang kami datangi. Maksudnya rumah pertama versi Dedy tapi yang kami datangi rumah kedua. Heeh. Lukisan itu banyak itu selain lukisan ee Nyi Ratu Kidul, bahasanya Nyi Ratu Kidul. Heeh. Lalu kemudian juga ada lukisan dia yang menunggang kuda. Lalu kemudian di bawahnya itu ada dua ekor harimau. Harimau putih. Apa maksudnya itu? Nah, kami tanya, "Eh, Akang udah kayak raja ini." Wah, bukan raja itu. Heeh. Karena di sampingnya ini, di samping ruangan lukisan itu ada juga ruangan lain yang khusus menyimpan kereta kencana. Ada dua tuh kereta kencananya. He. Lalu kemudian peralatan gamelan ada beduk semuanya dibungkus dengan kain tipis putih. Oh. Dan itu peralatan itu hanya gamelannya ya itu hanya dipakai setahun sekali paling ya ketika hari-hari khusus saja gitu kalau kata Dedi ya. Untuk upacara misalnya ee apa namanya? Bentuk rasa syukur terhadap panen misalnya kayak gitu. Kira-kira kayak gitulah. Tapi menarik, ada informasi bahwa kereta kencananya KDM ini pernah dipinjam Jokowi ketika masih menjadi presiden 2023 untuk HUD kemerdekaan RI. Oke. Jadi ee Jokowi itu meminjam lah ya, meminjam langsung waktu itu kereta kencananya KDM dan dibawa langsung ke Istana Negara waktu 2023 itu sebelum pindah ke IKN ya upacaranya gitu. Tapi memang kereta itu kalau kata Dedi juga e dibuatnya memang di Soloca. Jadi mungkin itu juga kenapa Jokowi kemudian meminjam kereta itu. Oh tapi menarik. Ada raja Jawa, ada Raja Sunda. Ngomong-ngomong perasaan Raja Sunda nih ya. Jadi memang Dedy ini ee dipanggil sebagai raja itu sudah lama C. Sejak zaman ee dia menjadi Bupati Purwakarta. Lalu kemudian ee dibawa itu kebiasaan itu oleh para birokrat di Provinsi Jawa Barat. Sebenarnya Wan, ada cerita juga dari orang-orang dekatnya di Golkar maupun yang ada di Jawa Barat, di luar Golkar. Jadi, KDM ini dipanggil raja oleh kepala dinas, oleh orang-orang politikus ya. Politikus I itu di Purwakarta ya dulu. Iya, di Purwakarta. Bahkan sampai ketika KDM sekarang jadi Gubernur Jawa Barat gitu. Kenapa? Awalnya dulu ketika di Purwakarta itu KDM memanggil Sekdanya dan beberapa kepala dinas yang dekat sama dia itu ee dengan sebutan Patih dan Mahapatih. Nah, maka orang-orang di sekitar wah dipanggil Patih Mahapati nih. Saya manggilnya raja dong gitu. Jadi dipanggillah raja dan itu dibawa kebiasaan itu ketika KDM jadi ketua DPD Golkar Jawa Barat sampai ke Golkar. ya sampai ke golkar, sampai ke partai. Nah, sebetulnya beberapa ee politikus di Golkar ya menganggap ee sebutan itu sebagai quote and quote gitu ya, sindiran juga gitu karena ya gaya kepemimpinan, gaya ketika ee berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya itu ya menunjukkan bahwa dia adalah seorang raja ya. Dan gua juga minta tanggapan ke dia ya soal raja itu. Dan dia memang membenarkan dan itu memang panggilan dia sejak zaman ee di Purwakarta dan sampai sekarang terbawa katanya oleh orang-orang itu. Ya enggak tahu kenapa alasannya kata dia kayak gitu. Sering naik kereta kencana enggak raja ini? Ee rasanya naik Elekus kemarin ya. Tapi kan Cak Wan Dedy ini sudah bisa jadi raja ini kan memang karirnya sudah tertata sejak lama ya. He. Awalnya kan dia DPRD di Purwakarta ya, lalu naik menjadi wakil bupati. Ee lalu menjadi ee bupati ya Purwakarta saat itu. Lalu dua dua periode lagi ya. Lalu dia kemudian Cawagup walaupun gagal saat itu. Ee anggota DPR pun terpilih gitu ketika 2019 sampai sekarang menjadi ee gubernur gitu di 2024 eh 2025 ya menjabat ya. He. Jadi memang sudah sejak awal dia ya ee membangun status rajanya ini gitu ya. Iya. Dan sebelum menjadi raja tentunya pasti ada gurunya kan Gi ya. Ada mentornya. Heeh. Dan siapa Cak mentornya Cak? Adik Komarudin. Uh. Senior senior politikus golcar senior gitu ya. Memang ee Adik Komaryudin atau AKOM itu membawa Dedi Mulyadi ketika dulu Dedi Mulyadi di HMI, Himpunan Mahasiswa HMI. HMI Connection. Siap. K. Sama-sama dari Purwakarta. Kanda. Kadang dipanggil raja kadang dipanggil kanda. Bukan yakuza nih. Yakin usaha sampai Yakusa tuh di tempat lain. Beda server. Beda server. Jadi oleh AKOM ini karena ee KDM ini dulu ee sebagai pionir ya HMI cabang Purwakarta gitu ya. Dan dia menjadi ketua HMI Purwakarta pertama kali dulu. Ketika dia menjadi e ketua HMI Purwakarta itu sekretarisnya adalah yang sekarang menjadi Bupati Purwakarta. Hm. He. Nah, ee oleh AKOM kemudian di dikader gitu loh ya menjadi politikus Golkar. Nah, dia ini dulunya jadi ketua cabang Golkar di desa. Hm. Oh, gitu. Jadi dari dari bawah dulu memang mulainya. Nah, lalu ketika ee sudah mulai apa karnya sudah mulai naik dan dikenal waktu itu di masyarakat Purwakarta ya karena HMI connection tadi lalu dia menjadi calon wakil bupati gitu. Tapi ada cerita dengan AKOM karena di akhir-akhir dengan AKOM nanti ee Dedi Mulyadi ini bisa jalan. Wah, tapi kita simpan dulu ya. Kalau untuk hubungan AKOM dengan Dedy detailnya nanti bisa baca di majalah Tempo ya. Iya. Ini karena hubungannya juga dengan persaingan Dedi Mulyadi dan Putri Komarudin anaknya AKOM. Seil dikit bentar. Iya. Ketika mereka berdua nyalek di dapil yang sama di 2019 gitu. Jadi ada persaingan. Betul. I dan dua-duanya masuk ee ke DPR ya. dua-duanya masuk menjadi anggota legislatif KDM jadi wakil ketua komisi 4 waktu itu ya 2019. Tapi memang Dedi Mulyadi ini juga membangun dinasti politik ya ee sejak awal gitu ketika dia selesai menjabat sebagai Bupati Purwakarta saat itu ee penggantinya ee itu adalah istrinya ya. Iya. Yang kemudian menjadi mantan Ane Rate Mustika gitu. Dan di tingkat DPRD pun anaknya dia juga kemudian terpilih gitu ya menjadi DPRD dan bahkan menjadi ketua Golkar Purwakarta saat itu yang sekarang ditarik ke Green Drum seperti Dedi Mulyadi juga. Betul. Iya. Dan sebetulnya dalam upaya membangun dinasti politik itu ya karena ya gue kan h apa ee berbincang-bincang juga ya dengan beberapa politikus Golkar di Jawa Barat gitu. Dedi Mulyadi ini memang ee menanam akar. Hm. di berbagai daerah gitu. Jadi misalnya di Purwakarta dia punya orang, kemudian di Subang dia punya orang gitu dan sampai mengatur misalnya di khususnya di DPRD Purwakarta ya siapa yang ee menduduki kursi di DPRD Purwakarta dari Golkar itu memang Dedi Mulyad yang kemudian mengatur ini yang harus e menang dan sebagainya. Hmm. Iya. Iya. Gua punya cerita Dedi sebelum dia berkarir di dunia politik nih, Gi Ca. Jadi ee dia awalnya sebagai pengusaha dulu, Ca. Oh. pengepul ee gabah. Lalu kemudian ee dia kumpulin gabah dari petani lalu kemudian dia giling. Bukan di penggilingan dia. Oke. Di mana? Tapi ya di penggilingan orang lalu kemudian dia jual ke pasar dan lain-lain. Dari situlah dia ee apa namanya? Ee hiduplah. Lalu selain itu dia juga aktif di organisasi. Ya, balik lagilah kira-kira kayak gitu nanti ke arah karir politik. Jadi Wan selain juga dia punya usaha beras itu dia juga punya usaha peternakan ya sapi dan juga domba gitu ya ada sekitar 300 sapi gitu dan itu sampai sekarang masih dijual untuk kurban gitu dan banyak kemarin kita ya sempat minatnya minatnya dan kita juga sempat lihat ya kandangnya ya di apa di rumahnya dia dan satu lagi ada ayam pelung awok wok wok iya iya selain itu ada bisnis satu lagi dan apa tuh bisnis konten. Oh, wahul betul. Makanya disebut gubernur konten. Dan kemarin gua nanya tuh he karena dia sebagai gubernur konten makanya kan dan ee subscribernya kan banyak juga ya. Iya. Ya tentunya lebih banyak dia daripada bocor halus. Ya jangan gitu dong. Betul. Itu kan fakta gitu loh. Lalu gua tanya kan akang dapat berapa dari Adsense itu? Halah yang penting buat bagi-bagi. Terus kalau sehari ngantongin berapa untuk bagi-bagi? R juta. Besar berit bocor halus ada segitu enggak? Coba kita tanya bos kita ya Stefanus Framono ya. Jangan-jangan dia ngantung Yasin. Tapi kalau gue lihat konten-kontennya itu di YouTube ya terutama ya itu viewersnya banyak. Betul gitu. Minimal tuh R500.000. Betul. Dan ada yang kontennya beber baru beberapa hari tuh 1 juta gitu ya. Berarti dia memang ee serius membangun konten itu dan punya tim dong harusnya. Kalian melihat ya waktu itu ya langsung. melihat banget itu. Jadi pas waktu kami turun tuh gua sama Egi turun dari mobil Lexusnya itu dua kamera udah langsung nyala. Betul betul itu kalau kemarin kita ngobrol memang seenggaknya ada empat kameraman yang selalu standby ke mana pun Dedi Mulyadi ini pergi gitu. Dan ya sehari kalau kemarin kita ikutin ya itu dari pagi sampai malam itu ya mereka terus nempel bersama dia gitu. hampir semua itu ee selalu standby kamera. Hanya di beberapa pertemuan privat mungkin mereka diminta Dedi untuk tidak ee mengambil gambar ya. Tapi sisanya ketika dia ee bagi-bagi duit dengan modal R juta tiap harinya itu gitu atau ketika dia menyapa warga gitu, he itu dia selalu ada tim yang menempel dengan dia. I dan ternyata timnya ini sudah ee dia bangun sudah cukup lama gitu. Heeh. Kalau bicara YouTube kan sekarang cukup besar ya. Dia itu ada sekitar R juta. He. YouTube-nya ini dia bangun ee tahun 2019. Cuman memang semakin intens dan diseriusi gitu oleh Dedi Mulyadi itu di 2020 ketika COVID ya saat itu. Iya. Dan sekarang ada dua tim Gi untuk videografer. Betul. Heeh. Jadi mereka itu ee masuk 6 hari istirahat 6 hari kayak bocor halus tuh. Berapa hari tuh bocor halus? Bocor alus 24* 7 hari. Heeh. 24 jam. Terus gua tanyakan, "Eh, kalian dapat BPJS enggak?" "Dapat benefit dan lain-lainak dapatlah, Bang." "Oh, ya iyalah pantesan karena edennya kan besar besar gitu. Makanya ayo up dong teman-teman subscribe dan timnya itu Wan itu tidak berubah dari sejak pertama kali dia membangun matos ya di 2002 ee 19 tadi ee sampai sekarang walaupun dia sudah menjadi gubernur dia mempertahankan tim yang sama gitu dengan gaya ee editing yang sama gitu ee jumlah kontennya juga h dia mengukur ternyata Dedi Mulyadi ini ee seperti apa kontennya. Jadi kita ketika di mobil itu, Cak Wan, eh Dedy itu juga sempat beberapa kali e mengupload video yang dia bawa sendiri. Jadi kan kalau kita lihat konten-kontennya dia gitu, kalau tidak yang direkam oleh orang lain, dia juga beberapa kali selfie gitu ya, ambil ngambil video gitu. Ngomen-ngomen enggak beberapa kali ya. Cuman memang dia yang kemudian juga menentukan caption-nya segala macam gitu. Oh, bikin sendiri dong ber bikin sendiri. Jadi kita sempat melihat kemarin ya ketika di jalan bersama Dedi Mulyadi ini dan aktif juga ya. Sangat aktif. Aktif juga. Dan yang paling kena sering kena marah itu adalah tim editingnya. Betul. Heeh. Kadang kata dia marah karena enggak ada beberapa ee hal yang diambil gitu loh. Oh yang penting-penting. Yang penting penting menurut dia gitu. Gua membayangkan ketika ada komen-komen lucu gitu KDM gitu. Dan lu tahu enggak fun fact-nya nih, Ca? Timnya itu semuanya dari Jawa Barat. Ini versi orang ee ininya ya e tim medsosnya. Jadi semuanya di Jawa Barat. Kenapa? Pernah ada di luar Jawa Barat tapi enggak kuat katanya. Heeh. Karena ah enggak tahulah. Karena memang kalau kita ngikutin ya kamilah ngikutin ya dari subuh sampai tengah malam Cak H ngikutin Kang Dedi itu atau disuruh translate dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia kali enggak kuat. Si Karena semuanya kan pakai bahasa Sunda ya. Wan Gi, lu mending jadi teamnya KDM de kan kalian berdua. Kan gua semobil sama ini kan apa namanya Walpi lah. Heeh. Ngomongnya Sunda semua. Heeh. Dan gue kan ngertilah ya. Ya banyak halah yang diomongin kira-kira gitu mulai dari pribadi sampai yang tidak pribadi. Tapi pakai konsultan enggak sih? Gua udah nanya ke dia Cagi. Akang punya konsultan medsos enggak? Dia bilang enggak ada gitu. Yang ada adalah konsultan politik. ini salah satunya ketika KDM di Bupati Purwakarta itu konsultan politiknya adalah yang sekarang menjebat menjabat di sekitar istana. Oh. Nah, siapa tuh yang maju mundur? Kena deh. Kena deh. Tapi untuk detail konsultannya Cak Wan mending nanti kita tunggu aja di laporan majalah tempo biar lebih lengkap. Iya. Yang akan ditulis oleh Egi Adiatama. Tapi kalau ngomong-ngomong soal politik nih, gua dengar lu punya cerita juga, Cak, soal bagaimana Dedy ini keluar dari Golkar dan kemudian gabung dengan Gerindra. Ini menarik nih. Sebetulnya cerita kekecewaan KDM di Golkar ini panjang. Berawal ketika ee KDM selesai menjadi ketua DPD Golkar dan dia mencalonkan nama-nama yang dia usung lah ya sebagai ee calon ketua DPD Golkar. Kemudian nama yang menjadi ketua DPD Golkar itu bukan yang dia inginkan. Iya. Ya, intinya detailnya baca di majalah Tempo ya nanti ya. Kepindahan KDM ke Gerindra ini juga ternyata ada jembatannyawan ee yaitu sosok yang bernama Miftah Maulana alias Gus Miftah. Oke. Orang dekatnya Prabowo ya. He. Dari ceritanya KDM ke kita Wan ee saat itu dia yang menghubungi ee Miftah Maulana ya, yang dia tahu saat itu ee Miftah dekat dengan ee Prabowo ya. Iya. Ee dari situ mereka kemudian bertemulah gitu dengan Prabowo gitu dan dan sampai Gus Mipta itu nanya ini benar Kak DM itu kan karena tidak yakin dan Gus Mipta itu memiliki apa namanya hubungan yang panjang dengan KDM gi ca. He. Jadi kata KDM nih kepada e kita ya, kepada kami. Jadi ee Gus Miftah itu pernah diundang untuk ngaji di Purwakarta ya. Dan dia ee mengingat itu sehingga ketika Gus Miptah ini dekat dengan Prabowo, akhirnya dia mengontak Gus Mipta gitu untuk mempertemukanlah dengan ee Prabowo dan itu kejadian. Betul kan, Gi? Betul. Saat itu memang posisinya dia juga masih kecewa dengan Golkar gitu dan mencari partai-partai ya. dan gayung bersambut Gus Miftah kemudian memberikan jalan itu. Iya. Karena ada yang lain lagi, nama lain lagi KDM. Betul. Dan itu punya sejarah yang lebih panjang lagi. Dia membantu bagaimana ee apa namanya melokalisir masalah soal e Dedi terkait dengan patung ketika jadi bupati. Ketika jadi bupati dan lain-lain. Nah, itu itu punya powerful juga itu orang sealah tempo. Makanya yuk langganan yuk. Oke, ngomong-ngomong gubernur konten, Caki, Dedi Mulyadi ini kan mirip gubernur sebelumnya, Ridwan Kamil. Dan gua juga pernah tanya itu kok akang ini seperti mirip kira-kiu gubernur konten dia bilang, "Ah udahlah jangan bahas mantan kira-kira gitu." Ah, sang mantan. Mantan. Heeh. Tapi KDM sama ee Ritwan Kamril itu sebetulnya punya sejarah yang panjang. Hubungannya itu panas dingin naik turun. Buset, udah kayak roller coaster dong di Ancol. Iya. seperti Kumar dan Solo. Panas juga ber. Iya. Jadi hubungannya itu adalah jauh sebelum Pilkada Jakarta ketika keduanya sama-sama memimpin Jawa Barat. KDM memimpin ee menjadi Bupati Purwakarta. RK menjadi Walikota Bandung. Nah, RK waktu itu mendatangi rumahnya Dedi Mulyari di Purwakarta. I lalu shakeh lah mereka. He. Kenapa shakeh hand? Karena ada semacam janjian gitu. Iya. Jadi besok kalau menjelang Pilkada Jakarta itu rencananya awalnya barat ya RK mau maju di Jakarta. Sudah maju di Jakarta dulu. Ee KDM pengin maju di Jawa Barat se karena RK itu lebih ke tata kota ya pas di sana. Sementara KDM lebih pas di Jawa Barat yang banyak desa dan itu disampaikan juga ke KDM. Nah, kemudian ini yang cerita adalah salah satu ee tim sesnya RK dulu. Lalu ee ternyata waktu itu Presiden saat itu Jokowi itu menginginkan RK lagi-lagi intervensi nih. Iya. Di Jawa Barat. Di Jawa Barat. Nah, KDM kecewa. Oke. Dengan RK karena sebetulnya sudah ada kenapa enggak kecewa sama Solo? Ya kecewanya sudah sama dua-duanya lah ya. Barangkali ya. Iya. Ya. Heeh. Gitu. Sejak saat itulah hubungan itu kemudian merenggang. dekat lagi, merenggang lagi. Iya. Sampai akhirnya C mereka jadi rival tuh ya di 2018 dan dan Dedi kalah. Dedi kalah saat itu yang berpasangan sama Dedi Mizwar saat itu ya. Betul. Iya. Jadi Cawagup ya waktu itu Dedi. Betul. 2018 cuman 2024 akhirnya itu terwujud tuh ya ketika Ridwan Kamil ke Jakarta dan Dedi sudah tidak ada penghalang tuh ya di 2004. Iya. dan kebijakan Dedi juga seperti antianya RK ya misalnya dia membongkar bangunan hibis yang di puncak itu pernah kita tulis juga perah kita tulis juga dan kita cekkan ee siapa sih pengelolanya ternyata terafiliasi oleh RK gitu. Meskipun sebetulnya Dedi juga keliru karena sebetulnya pembongkaran ee hibis itu itu ranahnya LH harusnya kan disegel lalu kemudian diteliti dulu pelanggarannya baru kemudian dibongkar. Ini kan main hajar aja Dedy ini. Iya. Ada cerita menarik waktu sebelum KDM. Heeh. Bahkan sebelum dia mendaftar jadi cakup. He. Di Jawa Barat. Tahun berapa nih? Tahun 2024. Oke. Sebulan sebelum dia mendaftar sebagai calon gubernur itu ya, dia sudah berdiskusi dengan seorang politikus Gerindra gitu untuk mengkritik beberapa ee kebijakannya Ritwan Kamil di Jawa Barat. Salah satunya soal puncak tadi dan hubungannya dengan penghijauan. I betul. Dan gua tanya tuh pas wawancara pertama kali ya antara ee kami dengan e KDM di Depok. Heeh. Terus, Kang, gimana hubungan dengan RK? Oh, baik-baik saja. Kapan ketemu ya di KPU? Woh sudah lama dong, Kang. Kita ketawa semuanya baik-baik aja. Iya. Tapi memang Dedi ini ee setelah menjabat 34 bulan ini ya, sejak Februari memang banyak membuat kebijakan yang kontroversi. Kontroversial ya. mulai dari soal mengirim anak-anak ke barat, lalu juga fasektomi meskipun kemudian dibantah gitu ya. Dan juga ada soal anggaran gitu ya yang ternyata kalau kita dapat ceritanya juga ternyata di banyak diprotes oleh ee orang-orang DPRD ya. Betul. Iya. Karena ternyata Dedi ini ketika menyusun itu tidak melibatkan sama sekali ee anggota DPRD gitu. Betul. Dan bahkan sampai ada berapa kali perubahan? Lima. ada tiga kali perubahan gi. Jadi ee dan kata ee anggota DPR itu tidak diberitahu memang kalau penyusunan kan tidak apa namanya tidak perlu melibatkan DPR karena itu pergu bentuknya bukan Perda kan. Cuma kan minimal diberitahu gitu loh apa yang di apa namanya dipotong apa yang kemudian dicoret dan lain-lain. Nah ini enggak. Diberitahu di ujung katanya itu setelah ditandatangani. Nah ini yang diprotes lah oleh anggota DPRD gitu. Dan ternyata salah satunya juga ada yang soal ini ya pondok pesantren itu ya yang dian Tasik Malaya. Gimana ceritanya Wan? Dan ya banyak sekali pondok pesantren dan ada lebih dari 300 pondok pesantren yang semula itu dapat dana hibah harusnya rentangnya mulai dari ratusan juta sampai miliaran itu dicoret sama Dedy gitu. Dan ini menimbulkan inilah protes lah dari apa namanya dari ee banyak kalangan bukan hanya DPRD termasuk juga ee ininya apa namanya pengurus pesantrennya. Nah, untuk lengkapnya nanti ada di majalah Tempo karena kami ngirim juga apa namanya ee koresponden ke sana untuk ngecek ke Garut dan ke Tasik ya. Ke Garut yaitu dengan berbagai kontroversinya ini Wan Gi, KDM itu dianggap sedang berinvestasi politik H untuk ee 2029. Nah, untuk menjawab itu gua tanya dong sama orang dekatnya KDM yang memang hampir setiap hari berdiskusi dengan KDM. Gue nanya, apakah KDM ini punya intensi untuk ke 2029? He. Ee sehari sebelum gue ngobrol itu si orang dekatnya KDM ini bertemu KDM. Iya. Lalu ee dia menegaskan juga bahwa saat itu mereka membicarakan soal KDM nanti ee karir politiknya itu kayak gimana. 2029 itu KDM ingin maju lagi sebagai Gubernur Jawa Barat. Oke. Artinya dia enggak akan naik nih ke panggung nasional ya. Karena saat ee 202 kan dia sama-sama digerindra dengan Prabowo. Dia itu tidak ingin vis-vis Prabowo. Oh, padahal ini dia populer sekali loh, Cak. Di luar Jawa loh. Bahkan di Sulawesi ada yang nanyain KDM. Terus gua tanya kan ke KDM, "Kang, ada salam dari orang-orang He di luar Jawa." yang senang dengan konten-konten Akang. Artinya kan Akang populer di sana ya. Alhamdulillah. Tapi kan itu jadi modal politik Akang untuk naik panggung ke nasional. Ah enggaklah gitunya. Sekarang sih bilang enggak masanya kayak gitu. Dulu juga Jokowi kan kayak gitu kan. He. Tapi juga di internal Gerindra KDM ini masih dianggap sebagai bukan sebagai ancaman ya. Ancaman ancaman Prabowo gitu. Tapi memang dalam wawancara dengan e kita pun ya Pak ya di mobil tuh dia memang mengatakan belumlah ya untuk menjadi cekolah untuk 2029 masih jauh gitu ya. ya masih jauhlah ee 2029 untuk menjadi CawapApres ini karena masih ada tokoh-tokoh lain juga saat itu dan bagaimanapun dia satu partai gitu ya dengan Prabowo. Padahal kami sudah singgung loh waktu wawancara di Depok itu, Kang cocok loh Jawa Sunda Prabowo Dedi Mulyadi. Dia hanya tertawa aja ya enggak maulah intinya kira-kira kayak gitulah menolaklah. Heeh ya. Tapi kan enggak tahu ya nasib orang kibran dong nanti. Oh iya. Waduh, mungkin karena itu dia enggak berani. Ya, bisa jadi nih karena kan melawan Solo. Iya, melawan anaknya orang yang meminjam kereta kencananya. Lagi lagi kereta Kencana. Ah, sudahlah ya. Tapi gimana, Wan? Sikap tempo dengan berbagai KDM panggilah yang mulia Stefanus Pramono untuk menjelaskan sikap opini. Tidak makan gaji buta, hanya berada di balik kamera. Hanya nonton kita saja. Wow, ini dia ini yang ditunggu-tunggu. Dia membawa kursinya sendiri tidak dibawakan orang lain. Apa ini opininya? Giliran yang tajamtajam aja gua yang suruh ngomong. Itu penting itu. Iah. Itu pentingnya bos. Jadi apa sikap tempo, Bang? Iya. Jadi tempo ini memandang bahwa Dedi Mulyadi adalah pemimpin yang populis ya. Dia sadar betul dengan penggunaan medsos dan dengan medsos itu pula dia menjadi sangat populer ya kan? populis dan populer. Nah, tapi kita harus lihat bahwa pemimpin yang populis itu biasanya cenderung mengambil keputusan dengan cepat dan dia tidak melihat akar masalahnya apa. Nah, kalau kemudian kita melihat apa yang dilakukan oleh Dedy ya satu dia membawa militerisme ya kan dengan memasukkan anak-anak yang dianggap nakal he ee ke barak militer gitu dan ee sementara akar masalahnya kan bukan di situ gitu loh. Itu hanya ingin mencari sesuatu yang cepat. He. Solusinya hanya temporer, tidak kemudian dalam jangka panjang. Coba kita lihat angka kemiskinan seperti apa, coba kita lihat pengangguran bagaimana, terus kasus narkoba seperti apa. Dan juga ada banyak cara lain sebenarnya bisa digunakan oleh Dedi. Misalnya ya katakanlah membawa psikolog ee menghadirkan psikolog di dalam ee dunia pendidikan itu sendiri dan lain-lain. Nah, ini tentu saja ee bahaya dari pemimpin populis ini sudah terlihat sebenarnya. Hm. Itu dia poin utamanya yaitu tidak dalam jangka panjang gitu dan kita sudah pernah mengalaminya. Siapa, Mas? Oke. Yakni ya Jokowi, Wan. Oke. Kita sudah lihat Jokowi waktu dia mau maju sebagai Pilgup Jakarta ya. Maju dalam Pilgup Jakarta ee naik SMK ya kan. Terus habis itu setelah itu kan kita melihat dia masuk ke gorong-gorong gitu ya. banyak orang terkesima dengan apa yang dilakukan oleh Jokowi. Nah, ini memang ee apa dampak dari kepemimpinan yang ee populis tuh semacam itu gitu loh. Dan rasanya sudah cukup ya kita punya pemimpin yang semacam itu, tapi kita harus ee melihat pemimpin yang lebih ee bisa menyelesaikan persoalan dalam jangka panjang. dan Dedi Mulyadi dia sebaiknya juga menempuh cara semacam itu, yaitu ee melihat ee data, membaca data seperti apa, terus kemudian juga mencari solusi jangka panjang, bukan hanya solusi-solusi yang temporer. Iya. Iya. Oke, cukup ya Stefanus Pramono yang kerjaannya cuma sedikit tapi tekanannya besar. Oke, saksikan terus bocor Alis Politik hanya di youtubetempo.co dan teman-teman juga bisa mendengarkannya di Spotify Bocor Alis Politik. Sampai jumpa.