kita akan lanjut dalam acara kita yaitu pemaparan sesi kedua yang akan langsung dibawakan oleh Prof Dr dr RR Kina Dewi Wulansari PHD S M s. MM jadi topik hari ini kita akan membahas terkait tentang penelusuran hukum dan argumen hukum baik dipersilakan kepada eh tim it untuk menampilkan Sebelum saya akan menyerahkan kepada Prof untuk pemaparan materi baik sebelumnya mohon izin Prof tanpa mengurangi rasa hormat kami saya tidak akan membacakan secara keseluruhan eh CV dari Prof karena kita akan memberikan banyak kesempatan kepada peserta untuk memberikan ee penanya atau pertanyaan dalam sesi tanya jawab dan kita akan lebih banyak atau aktif dalam berdiskusi nama Prof Prof Dr dr RR Katrina Dewi Wulansari PHD SH M.H S M.M pangkat atau golongan pembina utama atau golongan 4E jabatan fungsional dosen guru besar Sekolah Tinggi intelijen negara dan Universitas Katolik payarangan perayangan status kawin nama suami Prof Dr dr amlil gfar Suni PHD Drs m.s S M.M pendidikan sarjana ilmu hukum untuk program studi keperdataan dari Fakultas Hukum Universitas Katolik parayangan magister ilmu hukum bisnis dari program pasc sarjana Universitas Katolik parayangan Doktor ilmu hukum dari program pasc sarjana Universitas pjajaran bahasa Prancis Fakultas Pendidikan dan bahasa ik Band ana ekonomi program studi manajemen dari STI Pelita Bangsa Magister Manajemen dari program pasc sarjana magister manajemen stima immi Dr ilmu ekonomi manajemen jurusan manajemen sumber daya manusia pada program pasc sarjana Universitas Pajajaran PPS Unpad dan program PHD college of bus Umm Malaysia Wow sangat luar biasa riwayat karir pendidikan dari Prof Dewi baik tanpa berlama-lama lagi kita lanjut pemaparan yang akan langsung dibawakan oleh prof kulans waktu dan tempat saya persilakan baik Terima kasih sebagai moderator eh semoga suara saya sudah terdengar yaengarel jadi saya diminta untuk memberikan materi yang terkait dengan penalaran hukum ya Eh jadi eh proses penalaran hukum biasanya dilakukan dengan ee melalui awalnya ada pengumpulan fakta yuridis Kemudian ada beberapa ee Upaya yang harus kita lakukan termasuk diantaranya adalah penelusuran hukum dan kemudian Nanti baru kita akan melakukan penalaran ya seringkali ee mahasiswa peserta pkpa malas ya di dalam mempelajari mengenai penelusuran hukum kemudian juga penalaran hukum argumentasi hukum gitu ya karena dianggap sebagai sesuatu yang sulit ya tetapi tapi sebagai seorang pengacara atau advokat tidak mungkin kita tidak membawa senjata ketika kita berperang itu konyol ya Jadi kita harus melakukan perang ketika kita harus mewakili klien kita dengan membawa senjata nah senjata kita itu adalah argumentasi hukum atau penalaran hukum Nah jadi eh ketika Bapak Ibu Saudara Saudari di sini yang mengikuti pelatihan pkpa enggak mau belajar itu ya enggak apa-apa tapi konyol gitu ya jadi eh pengalaman saya mengatakan saya ketika beracara begitu tidak pernah kalah ya semoga terus begitu karena selalu mengutamakan argumentasi hukum atau penalaran hukum jadi dengan penalaran hukum dan argumentasi hukum tadi maka kita benar-benar dibantu untuk menghadapi pihak aw Jadi silakan mau belajar boleh tidak boleh tetapi Rikonya tinggi yaah saya minta untuk melakukan ee pemberian materi terkait dengan audit peraturan Jadi kita ini sebagai ahli hukum melakukan yang namanya Auditing ya sebenarnya ini proses yang ada di dalam eh apa yang kita kenal di dalam eh teori atau mata kuliah atau bidang ilmu yang bukan bidang ilmu hukum ya jadi adanya di bidang ilmu apa namanya juga Auditing maka lebih banyak di bidang ilmu keuangan ya Kebetulan saya eh ada s3nya manajemen dan ekonomi jadi tadinya awalnya adalah di bidang bidang yang bukan bidang hukum tetapi kemudian diambil karena dianggap penting di dalam ilmu hukum kita melakukan yang namanya Auditing hukum melakukan yang namanya pengumpulan aturan aturan hukum yang bisa digunakan untuk kita menghadapi pihak lawan ya jadi proses ini juga merupakan satu yang disebut dengan scale Jadi kalau scale maka dia harus dilatih jadi kita terampil gitu ya Nah ee sebentar ee moderator untuk ee materinya perlu di-share oleh saya atau dari eh panitia ehzin bisa juga kami langsung yang untuk membantu eh boleh boleh boleh dari sana saja kalau memang dari sana ya jadi penelusuran hukum atau audit hukum itu adalah keahlian atau jadi harus terampil ya kita mau berperang kita enggak terampil mati di jalan mati sebelum berperang gitu ya tidak munyai kemampuan berargumentasi dengan dasar Nalar itu juga ya tadi kita bisa ee mengalami kekal ya Oke kita lihat ya jadi apa sih yang disebut dengan ee penelusuran hukum dan argumentasi hukum Nas nya kalau semua sarjana hukum sudah pasti tahu ya tapi saya akan Tunjukkan boleh slide pertama jadi kalau kita tahu di dalam masyarakat itu kan pasti kita akan menemukan banyak kasus hukum ya apa sih kasus hukum pasti kita juga sudah tahu apa yang dimaksud dengan kasus hukum jadi kasus hukum pasti adalah kasus-kasus yang ada akibat hukumnya Kalau tidak ada akibat hukumnya bukan kasus hukum Nah karena dia ada akibat hukumnya maka pasti kita harus mengaitkan dengan peraturan ya karena akibat hukum itu baru kita bisa kaji baru kita bisa lihat kalau kita melihat lihat ada ketentuannya di dalam peraturan atau di dalam hukum itu sendiri nah jadi pasti kita kalau mau mengatakan Ini masalah hukum atau bukan masalah hukum kita harus ngecek dulu prosesnya adalah ngecek di peraturan itu ada atau tidak ketika tidak ada memang menjadi problem sehingga bisa nanti kita pakai yang namanya argumentasi hukum atau penalaran hukum gitu ya jadi kita akan melakukan Auditing audit itu adalah mencari menyeleksi semua aturan-aturan yang relevan dengan fakta dalam kasus ya Nah kemudian kasus hukum ini dalam penyelesaiannya engak bisa hanya kita lakukan dengan audit saja Kenapa karena pasal-pasal itu bisa merupakan pasal yang berdiri sendiri terpisah-pisah kadang-kadang kita anggap seperti tidak ada hubungan tetapi ternyata berhubungan ya sehingga kita perlu menggunakan logika kita logika berpikir ya untuk bisa menyelesaikannya jadi kita pertama kali setelah audit barulah kita mencoba untuk menganalisis menggunakan logika kita ya Nah setelah itu step yang ketiga adalah setelah kita menganalisis boleh diuji ke rasa kita loh kok dikaitkan dengan rasa jangan lupa rasa itu adalah kemampuan kita untuk bisa menjadi a smart lawyer jadi kita bisa saja Tidak mau menggunakan rasa kita ya enggak mau saya pakai eh yang namanya kalau disebut rasa itu di dalam HRD disebutnya morality moral ya itu enggak mau kita pakai boleh boleh tapi bisa-bisa kita tidak menjadi seorang lawyer yang cerdas Nah jadi hebatnya Tuhan kita itu sudah diberi senjata senjatanya apa senjatanya dua yaitu rasio kita gitu ya yang ada di kepala kita dan yang kedua adalah rasa kita yang ada gambarnya biasanya simbolnya adalah hati gitu ya jadi si kepala kita ini oleh tuhan yang begitu hebat merencanakan seorang manusia gitu ya maka yang logika itu ada di kepala kita maka kita akan cek kita bisa lihat Muncul dari yang namanya otak maka kita kalau tarik gambar eh otak ya oleh Tuhan otak kita itu sudah dibentuk ber likuk-likuk jadi kalau suka lihat otak gitu ya gambar otak maka otak kita itu tidak dibuat urus oleh Tuhan dibuatnya Bagaimana dibuatnya berliku-liku sehingga kalau kita tarik si otak itu penampangnya sangat luas sangat panjang dibandingkan kalau otak itu bentuknya lurus jadi Tuhan itu mengharapkan kita menjadi seorang yang smart cerdas gitu ya dengan senjatanya otaknya itu berliku-liku sehingga semua hal bisa kita tangkap Ya Tuhan sudah siapkan tinggal kita maunya gimana jadi enggak mudah menjadi a smart lawyer dia butuh kemampuan untuk berlogika dan kemampuan untuk merasa itu dua senjata kita ya oke lanjut Jadi sekarang materinya sebenarnya kalau kita bahas tentang eh penelusuran hukum maupun juga pembahasan tentang yang namanya eh argumentasi hukum ini sama dengan melatih kita untuk menjadi seorang yang cerdas gitu enggak mau belajar it's oke tapi resiko saudara menjadi tidak cerdas ketika tidak cerdas dampaknya apa mohon maaf di sini ketika kita tidak cerdas maka kita tidak menjadi Sejahtera jadi kalau kita mau sejahtera Ya kita harus cerdas gitu ya jadi materi ini susah atau gampang ya kalau dibilang susah ya tidak ya tapi dibilang Mudah juga tidak ya jadi di sini memang kita butuh terampil Nah kalau terampil harus dilatih Jadi tidak mungkin tiba-tiba hadir bisa kita menjadi seorang yang cerdas harus dilatih jadi prinsipnya adalah pintar itu dilatih cerdas itu dilatih bodoh itu juga dilatih gitu ya Jadi ini supaya bapak ibu saudara-saudari bisa benar-benar menjadi seorang yang smart terutama untuk seorang lawyer ya kita lanjut ya eh next Jadi kalau kita lihat Biasanya kita itu memang berkecimpung di soal yang namanya kasus hukum jadi kasus hukum itu biasanya adalah pemaparan sejumlah fakta Maka kalau kita pakai pendapatnya red BR dikatakan begini kita itu punya langkah-langkah namanya the Seven step mungkin sudah pernah belajar ya the Seven step jadi first stepnya apa ya pertama kita itu harus tahu problem hukumnya itu apa sih gitu ya jadi caranya adalah kita mengumpulkan fakta-fakta dulu faktanya fakta apa ya fakta hukum kalau faktanya bukan fakta hukum tidak perlu diaudit tidak perlu diambil tidak perlu diperhatikan kenapa tidak punya akibat hukum ya lalu kemudian setelah fakta-fakta itu dikumpulkan kita itu seperti membuat eh apa ya pasal ya Jadi ada fakta satu ada fakta 2 fakta 3 fakta 4 fakta a fakta B kita kumpulkan lalu kita alurkan nah ahli hukum pasti sudah terampil di sini terampilnya apa kita akan lihat biasanya fakta dikumpulkan berdasarkan alur tanggalnya ya Jadi kita akan melihat Biasanya kita kaitkan dengan yang namanya eh kronologis ya jadi mulai dari yang tua hingga yang muda ini hati-hati oh ini mah gampang ya Mudah ya jangan lupa ini juga membutuhkan kemampuan logika yang baik Kenapa kita harus menyusun secara sistematis ini satu contoh ya Ada seorang yang mau menyusun satu tulisan termasuk misalnya kita melakukan eh gugatan ya maka kita harus mengumpulkan fakta-fakta itu berdasarkan fakta yang tertua sampai fakta yang termuda lalu gunanya apa sehingga kelihatan si alur faktanya gitu Nah itu membutuhkan kemampuan logika yang namanya sistematis ya Nah setelah itu si fakta tadi sudah di eh apa di eh eh susun berdasarkan kronologis tadi barulah kita mengaudit peraturan ya nah saya ada sedikit lupa tadi Kalau menyusun fakta lihat fakta ini dicek dulu ada enggak ya impactnya terhadap masalah hukum sanksinya misalnya ya problemnya problem hukumnya gitu ya Nah barulah kita masukkan si fakta tadi dan yang kedua baru kita melakukan audit peraturan nah audit peraturan ini juga sering ser kali ditemukan masih banyak masalah ya kenapa karena kadang-kadang kita itu mengaudit satu peraturan tidak secara holistik ini kemampuan logika lagi ya Jadi kalau kita sebagai seorang lawyer yang cerdas maka kita tidak boleh pakai kacamata kuda Loh kenapa Karena kalau kacamata kuda berarti kita hanya melihat ya problem itu yang fokus yang kita anggap sebagai problem utama kita padah mungkin terkait dengan problem hukum yang lain kalau kacamata kuda kita enggak mau lihat yang problem atau masalah hukum di kiri atau kanan kita kita hanya fokus pada sat ya Nah ini tidak boleh ya Sebentar ya ini saya agaknya baterainya Nah jadi eh ketika kita mengaudit maka pertama adalah prinsipnya bukan lagi Eh yang namanya eh kronologis ya tetapi kita harus menyusunnya secara hierarkis jangan lupa ini juga cara berpikir logis jadi yang dibutuhkan di sini cara berpikir hierarkis hierarkis berarti bukan mulai dari bawah tapi mulai dari atas ya Mulai dari peraturan yang paling tinggi sampai kepada peraturan yang paling rendah ya Nah setelah itu kita baru masuk kepada jadi kita masuk kepada satu lagi ee ee langkah yang harus kita ambil jadi yang Seven step saya enggak Jelaskan ya karena Seven step itu pasti semua ahli hukum sudah tahulah ya itu ada di dalam ee ee mata kuliah-mata kuliah ee praktik hukum terutama ya Jadi yang juga ee perlu di kita ee perhatikan setelah lakukan audit baru kita mencoba melakukan yang namanya analisis dan argumentasi-argumentasi hukum Nah dengan catatan tadi step-step sebelumnya itu sudah dipenuhi ya Jadi kalau stepnya belum dipenuhi gimana belum bisa ya Ee sebentar sebentar saya pasang dulu ininya ee baterainya Nah jadi eh baru kita masuk ke dokumentasi ya Oke kita lanjut ya Ee coba slide-nya mohon dibantu next nah ingat ya ketika kita salah nah ini dalam proses argumentasi ya ketika kita salah menalar dan kita salah berargumentasi ini akan berdampak terhadap adanya ee posisi membahayakan bagi kita ya Jadi kalau kita ee salah berargumentasi itu malah bisa membahayakan posisi kita contoh ini ya bisa kita lihat ya Cinta itu buta Buta itu gelap gelap itu hitam hitam itu monyet monyet itu yang Baca status ini kan bisa berdampak membahayakan kita berarti kita itu akan disebut sebagai monyet Padahal kita sedang jatuh cinta kan resikonya sangat tinggi Nah jadi kita dalam berargumentasi hati-hati eh perlu kemampuan yang lebih nah mestinya nanti bagi yang mau bertanya langsung silakan ya bertanya Jangan ditunda-tunda nanti ee lupa ya nah jadi berarti kalau begitu apa sih senjata kita bernala itu yang sebenarnya harus dipertanyakan supaya kita enggak bahaya posisi kita aman gitu ya Apa yang dibutuhkan untuk kita punya kemampuan Nalar sehingga kita menjadi Smart lawer sayangnya mungkin Eh ini belum ada yang bertanya ya Dari tadi ya gimana sih Prof jadi Smart lawer gitu ya jadi untuk menjadiart laer itu ini dalam bukan dalam ilmu huk malahan jadi makanya tadi saya katakan jangan pakai kacamata kuda kita harus belajar berbagai ilmu Kenapa kita masuk di era namanya era fuka ya era fuka itu dalam dunia intelijen di e Amerika itu sudah dideteksi dari tahun8 kita baru tahun 2024 sudah ketinggalan berapa tahun ya di era fuka ini kita itu semakin apalagi dunia hukum yang harus memberikan kepastian hukum ternyata masuk pada satu kondisi kita itu dalam keadaan yang kompleksity misalnya ya uncty makin enggak jelas jadi ahli hukum harus memberikan kejelasan Nah kalau kita masuk di era buuka Ternyata kita tidak mampu memberikan sesuatu yang eh memberikan kepastian hukum kepada orang maka kita ini termasuk orang-orang atau ahli hukum yang tidak Smart Nah jadi gimana caranya tadi saya sudah katakan tidak di bidang hukum melainkan di bidang HRD ya di bidang HRD dikatakan begini Kalau kita mau jadi orang yang iq-nya tinggi kan saudara Banyak yang enggak mau iq-nya dibilang jongkok kan Gimana caranya kalau masih saja Ngelihat orang bt cemberut marah ya kemudian merasa ee paling hebat sendiri itu ciri-ciri orang yang katanya tidak Smart tidak cerdas ya tidak apalagi ini teori ya jadi Sudah diteliti loh ya tidak ee matang gitu ya Nah jadi di mana cara untuk kita Smart ternyata dikatakan adanya adalah di morality intelijen jadi kecerdasan moral itu menjadi yang utama Jadi kita itu baru bisa menjadi a smart lawyer ketika kita itu punya kecerdasan moral karena inputnya adalah kecerdasan moral outputnya adalah kecerdasan IQ kita otak kita gitu Jadi kalau Bapak Ibu adik kakak di sini masih aja lihat orang masih mau marah itu ciri-ciri orang yang ak-nya jongk nah hati-hati nah jadi ee yang masuk di dalam pelatihan pkpa nanti kalau ketemu masih cemberut masih marah masih bete masih enggak mampu berkomunikasi nanti Prof Amril akan mengajarkan ya tentang bagaimana berkomunikasi maka itu termasuk yang morality intelligence-nya rendah dan dampaknya adalah iq-nya rendah dan inputnya lagi eh outputnya lagi adalah tidak akan bisa menjadi sampai sini dulu Ada pertanyaan dulu sebelum saya lanjutil kepada pesertatanya langsung saja I silakan sayatanya jadi sayaisaemi t and also must have let say the apa cara-cara body language cara sikap ya attit nah eh untuk itu Eh saya sendiri jadi kepikiran untuk generasi menenal atau genzet ini yang ke depan yang kita bayang-bayangin E itu katanya kan kurang memperhatikan sehingga Apakah Profesor sependapat bahwa eh Smart lawyer itu ke depan bahkan just on the meic mekanik ya karena mekanis saja prosedur aja jadi aspek komunikasi mungkin kurang kira-kira Bagaimana ini ini kepikiran maaf makaasih I baik baik pertanyaannya baik jadi kalau kita itu eh apa kurang ya di sisi morality inigence-nya gitu ya kita akan menjadikan iq-nya itu menjadi rendah gitu ya jadi IQ kita itu turun itu sudah teori ya Nah lalu ee dampaknya apa sih ee enggak juga lalu kita jadi eh apa seperti eh robot bukan seperti itu ya tetapi begini eh dia tidak mampu untuk bisa membaca problem itu yang paling penting masalah apa dia tidak mampu melakukan yang namanya forecasting jadi dia misalnya kalau kalau saya pergi ke satu tempat yang sangat berisiko misalnya ke mana Oh saya pergi ke daerah Slam mis ya saya kalau punya kemampuan morality intelligence maka saya gak Saya tidak perlu eh apa membawa senjata yang lain gitu ya E dalam arti apa misalnya saya bawa ee pisau gitu Bu ya tetapi kemampuan morality inteligence penting di situ ada nanti nanti terkait juga dengan spiritualion jadi kemampuan komunikasi kemampuan eh adaptasi ya itu menjadi penting jadi ketika saya datang ke daerah Islam itu mungkin saya akan tidak mesti harus berpakaian yang bagus saya berpakaian biasa-biasa supaya tidak menarik tidak menjadi kelihatan saya berbeda dengan yang lain gitu ya Nah lanjut kemudian saya akan bisa mendeteksi Saya bisa melakukan yang namanya peramalan forcasting di mana Oh saya nanti kalau di sana pakai baju ini nanti akan begini kalau saya pakai baju yang itu nanti saya Begini Nah itu salah satu itu contoh aja ya Jadi kita punya kemampuan melakukan yang namanya forting nah lalu kalau misalnya saya enggak punya kemampuan itu jadi Apakah saya jadi seperti e memiliki e ya Apakah saya tidak cerdas I menjadi tidak cerdas ya tapi yang pasti adalah kita itu jadi sulit untuk bisa mendeteksi problem Gu Jadi problem itu kan bisa deteksi ketika kita cerdas ketika kita tidak cerdas kita enggak bisa mampu mendeteksi Nah jadi kalau ditanya genset ini gimana ya ketika dia mempelajari tidak mau mempelajari itu ya risikonya ya dia tidak cerdas dan salah satunya adalah dia tidak mampu untuk mendeteksi problem-problem yang akan terjadi Padahal di erauka ini kita itu harus sudah mampu mendeteksi problemnya yang akan terjadi di masa depan contoh ya Kok mungkin para peserta akan bertanya pada saya kenapa sih Prof Dewi kok sampai gelarnya harus tiga ya Kenapa sih harus sudah Profesor ngambil lagi studi lagi Lalu ada yang mengatakan oh gila bukan karena di situ Saya tahu saya tidak akan mungkin hanya dengan satu saja bidang untuk menghadapi masa depan yang begitu kompleks yang begitu meragukan gitu sehingga eh uncertainty gitu ya Saya butuh kemampuan melihat masa depan itu dan itu melalui belajar belajarnya bisa apa aja loh ya enggak mesti harus studi ee apa studi hukum atau studi ekonomi seperti saya gitu ya harus S3 S2 enggak Tetapi semua kita pelajari di situlah kunci hidup kita gitu Jadi kalau jenset itu enggak mau ya risikonya tinggi menurut saya gitu dan itu juga Berdasarkan pengalaman yang saya dapat gitu ya Semoga bisa menjawab Ya tapi kalau enggak masih belum puas boleh ditanya lagi karena gini ketika ada pertanyaan saya belajar dan ketika saya belajar saya menjadi cerdas gitu Jadi kerendah hatian itu kunci loh ya saya tidak merasa saya paling pintar di sini enggak dari pertanyaan Bapak saya menjadi Smart kenapa oh ngadapin pertanyaan bapak yang seperti ini saya harus jawabnya gimana ya tuh belajar lagi gitu ya Eea terjawab atau masih E kurang kalau masih kurang Bole Alhamdulillah Terima kasih Bu baik jadi izin tanya Prof boleh boleh silak Iya Prof tadi di awal pembicaraan yang saya tangkap yang pertama itu ee kita harus paham dulu tentang kejadian-kejadian yang terjadi apakah itu termasuk kejadian hukum atau tidak Nah kalau itu kejadian hukum ya tentunya sebagai seorang lawyer Ya kita harus tindaklanjutin ya kalau itu memang jadi tugas kita nah eh untuk menindaklanjutin itu kata Prof tadi itu perlu ada dua dua instrumen Ya seperti eh apa namanya Logika dan Nalar jadi perlu Ada Logika hukum dan Nalar hukum seper logika Mohon maaf Pak E logika dengan Nalar itu Nalar itu bahasa Indonesianya Pak Oh iya kalau logika kan bahasa aslinya jadi Logika dan rasa Pak rasa Logika dan rasa rasa Oke Baik Nah kalau kita salah menempatkan ee Nalar kita ya itu bisa mengakibatkan atau membahayakan posisi kita ya Nah yang saya tanya kadang E Prof kita ini berlogika atau bernalar itu enggak viure soal hukum enggak viure soal Nalar kita ee soal hukum tapi kadang-kadang dipengaruhi oleh faktor-faktor X ini ini umum Saya rasa ini umum Nah ketika kita mengambil sikap seperti itu tapi kita merasa menjamin apabila kita mengambil sikap seperti itu walaupun itu tidak viure eh logika hukum atau Nalar hukum tapi bisa menyelesaikan masalah apakah ini juga termasuk bisa membahayakan posisi kita gitu eh yang saya maksud seperti itu Prof kira-kira gimana itu profasih Prof Baik terima kasih Pak jadi ada dua ya Pak tadi Bapak mungkin e mesti diinikan lagi dijelaskan lagi kita dikasih eh gambarannya otak itu rasio hati itu rasanya gitu loh ya Pak ya Iya nah kemudian Apakah itu hanya dipakai untuk hukum tidak Pak semua kehidupan ini harus pakai Nalar dan eh atau rasio beserta rasi Jadi bukan hanya untuk hukum Pak maka ilmu yang namanya logika itu diajarkan sebagai satu bagian dari ilmu filsafat dan berarti bukan kalau filsafat itu semua bidang Pak gitu ya nah jadi eh Berarti Bapak bisa pakai enggak di e kehidupan bapak sehari-hari bisa Pak saya kalau sudah makai itu waduh aman pak gitu ya Jadi kalau itu dilatih dilatih terusmenerus kita tidak hanya cerdas dalam bidang hukum tetapi juga cerdas dalam ilmu hidup kita pak gitu ya nah jadi kalau begitu mungkin engak kita itu lah bernalar mungkin pak Mungkin sangat mungkin ya sangat mungkinnya gimana itu karena ada ada beberapa halhal yang bisa kita salah Nalar gitu Pak misalnya apa oh karena background hidup kita ya saya ngelihat kalau orang Batak itu misalnya contoh ya Pak Orang batak itu pasti kasar pasti bimana itu karena latar belakang saya selalu lihat orang Batak seperti itu padahal saya ketemu kemarin ada mahasiswa sekolah tinggi injen negara mahasiswa S2 orang Batak datang ke rumah saya Loh kok halusnya seperti orang Jawa ternyata karena lingkungannya udah lingkungan dari lahirnya dengan orang Jawa lahir di Jawa berarti saya salah di situ polisi Kenapa dipengaruhi oleh background Oh iya si Nah jadi Ada banyak hal yang membuat kita false gitu Pak salah berpikir Nah karena itu nanti di dalam argumentasi hukum dan juga di dalam pola Nalar diajar gimana sih kita tidak salah di dalam eh apa eh di dalam eh mengambil keputusan karena kita menggunakan Nalar yang benar contoh ya Pak dalam undang-undang yang namanya undang-undang Ketenagakerjaan dalam undang-undang nomor 13 tahun 2003 ya ya di dalam undang-undang itu pembuat undang-undang nah eh waktu eh waktu itu saya kebetulan jadi pembicara untuk mediator se-indonesia di Jakarta saya mengatakan si pembuat undang-undang inih sama berlogika Kenapa dikatakan anak dilarang bekerja lalu dampaknya apa ada ketentuan sanksi Nah tapi di pasal berikutnya dikatakan anak itu boleh bekerja asalkan usia dari usianya 13 ke 15 apa yang terjadi di situ apa yang terjadi pelanggaran terhadap prinsip yang namanya dalam logika prinsipum identitatis a adalah A kalau a bukanlah B jadi kalau saya sudah melarang jangan ada yang namanya pengecualian kenapa kalau begitu nanti pasal tentang sanksi enggak akan berguna enggak bisa dipakai gitu Pak ada kes an ada kesalahan Iya siap ada kesalahan di dalam berpikir si pembuat undang-undang dia mengatakan kalau dilarang itu a Berarti boleh juga b gitu Nah jadi di sini apa yang terjadi Bapak pelajari saja nilai gunanya tinggi baik untuk ilmu hukum maupun ilmu hidup Pak gitu ya Nah Semoga bisa e menjawab Nah kalau begitu Gimana cara mengurangi salahnya eh harus dilatih Pak ya harus Dil gu Pak Ya nanti saya akan berikan tips-tipsnya Ya Pak Tenang Pak nanti saya kasih tipsnya jadi bapak bisa gunakan dalam kehidupan sehari-hari ya mungkin karena saya guru besar ee di bidang jadi saya selalu security yang saya pikirkan adalah security Oke terima kasih Prof oke Ada pertanyaan lagi enggak ada kalau enggak ada kita lanjut ya supaya materinya eh lanjut ini eh SL Nah jadi penalaran hukum ini sering disebut sebagai legal reasing legal method argumentasi yuridik metode berpikir yuridis atau elem of Arum of Law ya Jadi ini ee istilah ajalah ya sudah lewat boleh ini m kan enggak perlu dipelajari Ya next nah jadi apa sih yang dimaksud dengan menalar hukum atau melakukan argumentasi hukum ya ini adalah aktivitas intelektual yang memungkinkan seseorang untuk berpikir logis berkaitan dengan hukum ya Ada kekuatan pikir cara atau hal menggunakan Nalar dan pemikiran dengan cara yang berpikir yang logis ya jadi memang harus menggunakan rasio ee Biasanya kita akan mengidentifikasi ada ee hak-hak dan kewajiban yuridik ya Yang ee terkait dengan subjek hukum sehingga kita harus melakukan tuh penalaran tadi untuk bisa mendukung hak dan kewajiban dari subjek hukum tadi ya itu pengertian penalaran next saya cepat ya di sini karena ini jadi ada ee kita bisa lihat ee ada langkah-langkah dalam penalaran hukum ya ada langkah-langkah dalam penalaran hukum saya Eh persingkat ya yang Seven step itu hanya lima langkah saja supaya ee lebih mudah gitu ya ee yang pertama tadi adalah mengidentifikasi fakta ya mengidentifikasi fakta untuk menetapkan struktur kasus jadi kita akan mengumpulkan fakta-fakta ya mengumpulkan fakta-fakta yang terkait dengan struktur kasus kemudian kita mengkualifikasikan contoh ya Pak Nasir ini ini Kebetulan karena saya tadi Pak Nasir yang bertanya ya contoh Pak misalnya ini Apa perbedaan antara pembunuhan dengan pembunuhan berencana Apa perbedaan pembunuhan dengan pembunuhan berencana atau ya yang lebih gampang lagilah ya Apa perbedaan antara pembunuhan dengan apa ya eh ee kalau kita Oh gini aja yang paling yang lebih gampang lagi supaya jawab kalau Pembunuhan itu syarat utamanya apa adanya korban Bu ada yang meninggal ada yang meninggal jadi Pak tadi Pembunuhan itu roh orangnya harus keluar dari badannya gitu kan Ya tapi kalau misalnya enggak keluar dari badannya apa kita kualifikasikan ada saksi Prof ah E hati-hati itu kalau saksi nanti di hukum acara kita ee mau melihat kalau orang ini dia tidak dikategorikan melakukan pembukuhan penganiayaan Prof nah makudnya penganiayaan karena kalau yang namanya pembunuhan kita kualifikasikan hukum sebagai pembunuhan si roh itu roh atau nyawa orang itu harus keluar dari badan kalau belum penganiayaan itu pengkualifikasi ya Eh kemudian kita lalu melakukan penelusuran kalau yang namanya ee pembunuhan ada di pasal ini kalau penganiayaan di pasal yang lain ya itu contoh dari penelusuran hukum kemudian yang keempat penerapan struktur aturan pada kasus nah ini harus sudah mulai logikanya ya Sudah mulai logikanya eh digunakan kenapa Karena di sini kita mulai akan melakukan analisa ya sampai pada penerapan ya Eh perlu contoh kira-kira ini atau nanti Sambil jalan aja ya Eh kita masuk ke masing-masing langkah eh next nah pertama adalah mengidentifikasi fakta untuk etapkan struktur kasus jadi dalam argumentasi kita itu tidak bisa menyatakan satu argumen kalau kita enggak nyusun fakta Kemarin saya di ee pengadilan ya di Jakarta Barat gitu ya menjadi saksi Abi ada pengacaranya mengatakan begini Prof bisa enggak Katanya kalau orang itu melakukan satu tindakan ya lalu bisa dikualifikasikan hukum tertentu gitu lalu kita katakan dia masuk kualifikasi tersebut tanpa melalui satu step sebelumnya ya enggak bis lah saya bilang begitu ya jadi kita enggak bisa dalam berpikir itu enggak sistematis jadi harus kita tentukan ini fakta-faktanya apa fakta itu harus dimunculkan baru kita masuk ke dalam hasil argumentasi kita gitu nah jadi adanya fakta-ak ini harus dimunculkan ya oke itu untuk pengumpulan e fakta yuridis kita lanjut yang kedua next nah ini yang pengkualifikasian ya kalau pengkualifikasian berarti kita harus punya punya apa punya macam-macam kualifikasi hukum ya Misalnya Oh ini masuk pmh perbuatan melawan hukum oh yang ini bukan pmh ini prestasi kita punya kekayaan hukum makin banyak kita punya kemampuan tahu tentang kualifikasi hukum semakin mungkin kita itu dipakai oleh klien kita kenapa karena kita makin tahu banyak problem hukum gitu jadi kemampuan untuk mempelajarinya itu ee mempelajari kualifikasi hukum menjadi sesuatu yang penting ya kemudian lalu kita mencari sumber hukum yang sudah tersaji dicari tuh struktur aturannya ya Nah ini satu contoh ya Saya pernah ada kasus ya biasanya ini gampang sih kita sudah biasa ahli hukum Oh ini masuk pidana Oh ini masuk perdata kita sudah tahu ya Kenapa karena memang kita sudah terlatih waktu studi dulu ya Nah tetap banyak ahli-ahli hukum yang EE mungkin tidak mengerti ya contoh misalnya contoh misalnya ya Eh nah ini KUHP yang baru KUHP yang baru itu menurut Bapak dan Ibu ada problem enggak ya ada Bu Ada ada Bu Iya kira-kira apa ya problemnya Jadi kalau menurut saya itu ada problem Bu karena banyak pertentangan juga Bu salah satunya yang hukuman mati Bu salah satun hukuman mati Heeh hukuman mati bisa berubah jika terpidana mati melakukan perbuatan baik yang ditentukan oleh surat apa ya surat bebas dari eh suratakuan baik dari Kalapas Bu he menut saya gitua kasih Bu Iya itu salah satunya ya Nah coba kaitkan dengan yang soal kualifikasi ini nih satu contohnya ya pembuat undang-undang ini agak kacau ya Kenapa dia mengatakan kearifan lokal gitu ya apa ee kalau kita eh kaitkan dengan living Law living Law itu dimasukkan di dalam KUHP baru benar ya Bapak dan Ibu nah lalu si leng Law ini ditaruh di KUHP berarti pidana karena ada P di belakangnya Berarti masuk pidana lalu dia mengatakan leng Law ini adalah yang dimaksud hukum adat pertanyaannya sekarang kalau dalam hukum adat terkait dengan adat ya itu tidak hanya konsep pidana tapi juga perdata karena kita tidak memisahkan mengkualifikasikan delik adat itu hanya pidana saja tetapi pidana dan perdata jadi telah terjadi kesalahan mengkualifikasikan oleh si pembuat undang-undang karena delik adat dikualifikasikan hanya pidana saja sehingga hanya dimasukkan di KUHP itu kesalahan dalam pengkualifikasian karena kita tidak mengkualifikasikan hukum perdata dan hukum Pid itu kan kualifikasi Nah jadi kesalahan malah terjadi dalam pembuat peraturan perundang-undangan gitu nah jadi jangan sampai terjadi seperti ini karena dampaknya sangat besar Nah itu kemampuan mengkualifikasikan itu dari mana itu logika jadi kadang-kadang saya seringkiali memberitahukan kepada mahasiswa begini mahasiswa itu dilarang dilarang apa pakai sendal ketika dia kuliah lalu si mahasiswa diteguti bilang begini Prof ini sepatu bukan sandal jadi dia mengatakan unsur-unsur sepatu sama dengan unsur sandal Waduh saya bilang kamu belajar hukum tapi kamu mulai melatih kesalahan bernalar gimana kamu mau mengkualifikasikan karena unsur sendal tidak sama dengan unsur sepatu Bagaimana kamu melatih cara yang namanya konstruksi analogi ketika kamu mengatakan bahwa sendal sama dengan sepatu yang lambangnya adalah dua garis yang sejajar padahal unsurnya berbeda berarti kamu melatih tidak belajar tentang konstruksi analogi di di mana kamu akan bisa melakukan pengkualifikasian Nah itu kan dilatih dari hal-hal kecil jadi hal besarnya dia bilang benar bisa jadi salah salah bisa jadi benar false itu yang terjadi dalam kasus eh penalaran yang salah ya Jadi hati-hati kita mulai mengatakan dengan cara membenar-benarkan yang salah menjadi benar benar menjadi salah itu kita melakukan yang namanya false karena kita tidak mampu secara cerdas mengkualifikasikan suatu problem termasuk problem hukum Nah jadi cara ngujinya di mana Prof cara Nguji yang paling gampang adalah sebenarnya kita sudah dikasih tuh tadi saya kan di awal sudah katakan dikasih senjata oleh Tuhan di mana tanya pada morality kita hati kita hati kita itu ada hati nurani maka ada hukum hati nurani hukum hati nurani kalau yang salah pasti hati kita akan mengatakan itu salah Oh saya membunuh tapi karena saya adalah penjagal untuk menjalankan hukuman mati saya Berarti benar membunuh orang itu karena menjalankan pekerjaan saya ya tanya suara hati pasti suara hati akan mengatakan tetap kamu S tuh Jadi janganlah mengunci Suara Hati Bapak dan Ibu kenapa jadi bodoh kitanya gitu tanya terus ke suara hati Maka tadi tipsnya jangan pakai kacamata Budha belajar banyak-banyak terutama untuk pengkualifikasian kasus gitu ya makin banyak kasus kita kita tahu makin baik dan makin terpakai kita kemudian juga Ee Kita harus mampu untuk menanyakan kepada hati nurani kita benar enggak apa yang kita lakukan nah pengujian ke hati nurani nanti setelah hasil analisis logika jadi setelah kita berlogika kita analisis Oh iya salah kok saya dalam berlogikanya gitu dilihat dari hati nurani jadi diujinya di mana di hati nurani gitu ya Nah itu ee mencari sumber hukum yang Eh tepat Lalu kadang-kadang gimana ya Kalau ternyata aturannya enggak ada nah kalau aturan tidak ada di sinilah kemampuan argumentasi hukum dan nalat hukum diuji contoh ini satu contoh bapak dan ibu mungkin masih ingat kasusnya ee Aril Aril n ya yang dia menggunakan video kemudian masuk ke laptop ternyata laptopnya di ee di enggak tahu bagaimana hilang atau dibongkar lalu Jadi ketahuan dia melakukan yang namanya video Por ya Nah tapi sebelum itu jauh sebelum itu ada kasus pertama kali mungkin masih ingat di kota Bandung yang namanya kasus Bandung lautan asmara dalam kasus Bandung lautan asmara itu terjadi problem ketika seorang wanita melakukan hubungan seksual dengan seorang eh pria lalu [Musik] ee divideokan ya lalu kita kualifikasikan ini masuk apa ya nah faktanya mulai penting tadi poin yang eh tadi yang pertama mencari-cari faktanya Apakah dia melakukannya suka sama suka fakta Suka Sama Suka Menjadi fakta hukum loh Itu kan fakta orang rasa orang I tapi akibat hukumnya ada akibat hukumnya apa kalau sukaama suka lalu dia ada di dalam hubungan perkawinan itu menjadi Sina kualifikasinya suka sama suka tetapi tidak di dalam ee perkawinan enggak apa-apa atau suka sama tidak suka jadi perkosaan kualifikasinya kan bisa beda-beda nah kebetulan ini suka sama suka jadi masalah kenapa bagian tiga sumber hukumnya enggak ada semua ahli hukum menjawab enggak bisa dikenakan sanksi Kenapa karena tidak ada ketentuan suka sama suka itu belum nikah dia dikenakan sanksi jadi lepas dong sementara menjadi tidak adil ketika yang terjadi pada kasus itu orang yang menyebarkan orang yang menjual si videonya sudah ditahan karena ada ketentuan undang-undangnya yaitu undang-undang perfilman kan jadi enggak fair yang melakukannya siapa enggak kena sanksi tetapi yang tidak melakukan malah dia ee kena sanksi nah Waktu itu saya kebetulan jadi saksi ahlinya saya katakan bisa kenapa cari dong audit peraturan Oh KUHP Enggak ada enggak bisa pakai KP berarti kita mesti cari yang lain Kebetulan saya mencari undang-undang darurat tahun 1951 dikatakan kalau ada delik adat yang sudah bisa disetarakan di KUHP pakai KUHP tapi kalau tidak bisa disetarakan maka yang bersangkutan kena 3 bulan pidana berarti kan kita enggak pakai kasusnya tentang ee persinahan perkosaan dan lain-lain tetapi dengan Nalar kita melakukan penafsiran sistematis kita bisa menyelesaikan masalah ya Nah ini senjata Bapak dan Ibu nanti kalau ee menghadapi problem di ee persidang ya lanjut Nah jadi penelusuran hukum ini e mungkin ini belum kelihatan ya jadi penelusuran hukum ini kita bisa cari dalam sumber hukum primer dan hukum sekunder sumber hukumnya bisa macam-macam itu bolong-bolong maka silakan dicari aja sesuai dengan kasusnya ya penelusuran sumber hukum primer jangan lupa harus dilakukan secara hierarkis jadi mulai dari peraturan yang di atas dulu ya ini kadang-kadang banyak siswa ee mengaudit sumber hukum mulainya dari PP lah PP ini nyantolnya ke mana kan harus ke undang-undang undang-undang nyantolnya ke mana Ke undang-undang dasar Nah jadi mulailah dibiasakan dengan asas Le superioritas mulai dari yang super yang super tuh apa yang paling tinggi gitu ya kemudian sumber hukum sekunder penting Enggak penting karena kadang-kadang kita tidak bisa menggunakan peraturan yang ada harus misalnya melakukan penafsiran gramatika kita pakai KBBI ya Kamus Besar Bahasa Indonesia itu sumber hukum sekunder untuk bisa melakukan penafsiran gramatikal ya Nah penelusuran hukum dibiasakan jangan pakai kacamata kuda tadi ya kemarin ada mahasiswa S2 dia mau melakukan penelitian tentang eh penyandang disabilitas ya yang miskin lalu dia bilang Bu saya sudah audit peraturannya adalah peraturan tentang eh penyandang disabilitas Oh iya bagus bilang gitu Ya ppp-nya udah udahat yang lainnya enggak Katanya Padahal saya bilang gini eh jangan lupa ada undang-undang Kesejahteraan Sosial walaupun bukan tentang penyandang disabilitas tapi di pasal-pasal tertentunya ada untuk penyandang disabilitas yang miskin napaskan dengan kasus yang diteliti Nah itu harus diudit kalau enggak kita akan bolong gitu Jadi kalau memberikan eh apa memberikan e apa Eh advisnya itu jadi engak gak sempurna gitu jadi hati-hati melakukan penelusuran hukum next nah prinsip penelusuran hukum peraturan harus up to date ya jangan yang enggak up to date ya peraturan yang berlaku dengan dasar dimensi ruang dan waktu Jangan lupa kalau saya adanya nah ini terutama untuk hukum adat ya Kalau saya di eh Flores ya jangan pakai eh hukum yang berlaku di Jawa atau di orang Batak gitu ya kemudian kalau yang sudah tidak berlaku ya jangan lagi diudit ya sudah ketentuan lama ini mahasiswa S3 saya sedang menguji mahasiswa S3 dia mengaudit peraturan yang pem ee tentang ee Pemerintah Daerah yang lama nah enggak kepakai sudah ada yang baru aturannya pasti berubah segalanya berubah gitu ya jadi hati-hati harus up to date diauditnya secara hierarkis ya Oke next lalu penerapan struktur aturan pada kasus jadi Oke mohon maaf ada gangguan ada yang demo baik ee penerapan struktur aturan pada kasus jadi J kalau penerapan struktur aturan pada kasus ada aturan hukum diterapkan pada kasus apabila peraturan tidak ada atau tidak jelas kita gunakan penemuan hukum ya penemuan hukum ini sangat membutuhkan tadi Nalar hukum atau logika hukum ya kita lihat ya lanjut ya next nah ee an hukum yang tadi prinsip dalam prinsip dalam penemuan hukum itu kita eh bisa lihat dari pendapat ya jadi eh proses pembentukan hukum itu biasanya subjek atau pelaku penemuan hukum itu biasanya harus melakukan proses penemuan hukum dalam upaya menerapkan hukum umum terhad peristiwanya jadi eh harus kita treatmenkan si peraturan kepada peristiwa atau fakta tadi Nah berdasarkan kaidah atau metode yang dibenarkan itulah makanya sebenarnya pendapat yang mengatakan kalau semakin banyak lawyer Wah itu pasti akan semakin banyak pendapat ya kalau lawyernya enggak pakai penfsir eh prinsip-prinsip penafsiran hukum dan konstruksi hukum yang benar jadi harus kita latih ini penafsiran dan konstruktifi hukum Ya lanjut nah kaidah-kaidah atau metode tersebut digunakan agar penerapan aturan hukumnya terhadap peristiwanya tersebut dilakukan secara tepat dan relevan menurut hukum ya sehingga hasil yang diperoleh dari proses tersebut juga dapat diterima dan dipertanggungjawabkan hati-hati kalau kita salah di sini kita beracara malu ya jadi harus benar-benar ya Ee kita ee terapkan ya dengan benar makanya latihan tentang logika hukum menjadi penting oke lanjut ini saya lewat aja ya Jadi ada dua ya masih ingat ya Ada penafsiran hukum dan konstruksi hukum kita mulai dengan penafsiran hukum penafsiran hukum pertama apa yang biasanya kita lakukan lupa kalau satu aturan tidak tepat penafsiran yang pertama kita lakukan apa Oh bo oke Ya sudah mau gramatika dulu atau utentik dulu kalau saya biasanya akan menggunakan otentik dulu ya karena ee ya kalau otentik si jelas ya Kita akan menggunakan peraturan-peraturan ee yang ee eh apa Sori penggunaan penafsiran-penafsiran yang memang benar-benar sudah ditentukan oleh pembuat undang-undang jadi kita enggak enggak ee ee menafsirnafsirkan lagi jadi kalau saya lebih menyarankan otentik dahulu ya kemudian Tergantung situasi mau pakai gramatikal kalau memang benar tepat kita bisa pakai Kalau enggak Kita bisa pakai yang ya Oke kita lihat langkah-langkahnya next jadi eh penafsiran hukum ini ini ada pendapat Pitlo yaitu menafsirkan mencari maksud dari pembentuk undang-undang hati-hati ya di sini tuh kita bukan maksud dari kita harus maksud dari pembentuk undang-undang karena si pembuat undang-undang itu memang menginginkan ee hal tersebut sehingga diatur sehingga penafsiran ee terkait dengan ee keinginan atau kehendak si pembuat undang-undang itu menjadi penting ya nanti saya bisa kasih contoh ee lanjut penafsiran yang EE terlihat di sini ini saya buat ee tadi enggak berurutan ya tapi enggak apa-apa gramatikal historis sistematis sosiologis dan otentik ya ee e mari kita mulai dengan penafsiran-penafsiran ini ya Ee tetapi tadi sekali lagi tipsnya jangan pakai kacamata kuda jangan P ee enggak mau belajar ya Ee karena ini penting ya nah saya kasih contoh ya Jadi ini memang harus belajar skill-nya harus dilatih ya eh contoh penafsiran eh dari masing-masing nanti saya juga akan berikan supaya lebih memudahkan Oke kita lihat satu persatu silakan eh slide-nya next nah kita mulai dari penafsiran gramatikal ini kesalahan kita ketika kita melakukan penafsiran gramatikal kita seringkiali mengatakan Oh saya pakai penafsiran gramatika ya tetap tapi ternyata kalau kita mau melakukan penafsiran gramatikal kita akan harus menangkap arti suatu naskah ya menurut bunyi kata-katanya jadi kita harus mencari kata-kata yang mau ditafsirkan jadi enggak bisa Oh saya pakai penafsiran gramatikal tapi saya tidak menyebutkan kata apa yang mau saya tafsirkan itu enggak bisa jadi tolong nanti dalam gugatan kalau itu mau dilakukan penafsiran gramatikal tadi ya harus dimasukkan katanya kata apa yang mau ditafsirkan ya Misalnya pekerja anak Oh anak itu yang termasuk kategori anak tuh apa ya Nah kita boleh menggunakan penafsiran gramatikal terhadap kata anak misal harus disebutin kata anaknya gitu kalau enggak disebutkan enggak bisa ya Eh karena penafsiran gramatikal tadi terkait dengan peristilahan atau kata-kata yang digunakan ya Oke next kalau ada pertanyaan langsung ya ditanyakan contoh ya penggunaan kata dilarang pada pasal mengenai larangan mempekerjakan anak dalam undang-undang Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa peraturan ini tidak boleh dilanggar karena bersifat memaksa dueng ngenreh ya Jadi kita tafsirkan kata dilarang kita cari tuh apa sih yang dimaksud dari kata dilarang itu sendiri nah kita boleh pakai KBBI ya Kamus Besar Bahasa Indonesia ensiklopedi silakan pakai saja untuk menguatkan itu tadi sumber hukum yang sekunder nah ketika ada kata dilarang kita langsung menafsirkan secara gramatika Oh ini aturan yang sifatnya memaks ya contoh lagi misalnya kata wajib ya itu adalah kata-kata yang kalau kita lihat sudah menun jukkan ee sifat memaksanya ya ini ee contoh dari penggunaan penafsiran gramatika Oke next nah ini ya hatihati dalam penggunaan penafsiran gramatika seringki kita kalau terlalu fokus pada kata-katanya jadi kita ee lupa ya bahwa ada hal yang menjadi tidak tepat gitu ya Misalnya musisi yang sedang naik daun lalu benar-benar kita katakan daun itu adalah daun pisang daun apa Pohon apa begitu ya Nah ini tidak tepat jadi hati-hati dalam penggunaan ee apa penafsiran gramatikal itu memang Ee Kita harus cek lagi ya Oke lanjut Nah sekarang kita mau penafsiran historis kalau penafsiran historis penafsiran eh seorang ahli menelusuri apa E yang tepatnya diinginkan oleh pembentuk undang-undang jadi Biasanya kita harus cek nih di siapa biasanya dokumentasi parlementer not perdebatan baru kita bisa lihat Oh maksud si pembuat undang-undang itu apa ya Nah macam penafsiran eh historis ini adalah penafsiran sejarah perundang-undangan atau penafsiran sejarah hukum penafsiran sejarah perundang-undangan misalnya kita cek sejarah undang-undangnya atau kita boleh juga penafsiran sejarah hukum kita cek dari sejarah hukumnya sebagai contohnya Begini saya waktu itu menjadi staf ahli DPR untuk pembuatan undang-undang Intelijen Negara ya pada waktu eh itu saya mengatakan bahwa si pembuat eh apa si pembuat eh undang-undang dalam hal itu kami dengan staf ahli dengan anggot DPR menginginkan ya di ee lembaga intelijen harus ada yang namanya eh apa namanya eh lembaga koordinator intelijen di seluruh Eh Indonesia ya jadi dikeluarkanlah satu pasal tentang lembaga koordinator Intelijen Negara ya itu keinginan kami muatannya supaya seperti eh bakin zaman tapi apa yang terjadi ternyata sekarang dibuat beda orang-orang menginginkan yang lain kalau terjadi problem di situ harus dicek dulu kita tuh penginnya apa sih Oh penginnya seperti ini begitu ya jadi ee penafsiran historis menjadi juga sangat eh penting ya oke lanjut ee dasasanya ini boleh dilewat ee nah yang paling banyak digunakan adalah penafsiran sistematis nah penafsiran sistematis ini gimana penafsiran sistematis ini AD penafsiran ya Di mana kita enggak bisa hanya menggunakan satu pasal saja kita harus eh baru mengetahui makna sesuatu kalau kita menghubungkan dengan ee ketentuan yang lain ya contoh Apakah tadi undang-undang tentang eh pekerja anak sifatnya memaksa Nah kita bisa mengetahui bahwa sifatnya memaksa ketika kita mengkajci undang-undang eh Ketenagakerjaan pasal tentang sanksi Oh kena sanksi satu sampai 4 bulan penjara ee denda 100 juta sampai 400 juta Nah ini adalah penafsiran sistematis karena kita baru tahu bahwa dia sifatnya memaksa setelah kita baca pasal sanksinya kalau kita baca pasal tentang pekerja anaknya itu enggak kelihatan bahwa eh ketentuannya bersifat memaks ya itu penafsiran sistematis eh biasanya yang banyak digunakan yang mana ya Yang banyak digunakan adalah yang berkaitan dengan penafsiran sistematis jadi kalau kalau di dalam praktik ya kita kembali ke praktikan ya Di dalam praktik itu lebih banyak kita menggunakan penafsiran sistematis Nah apa tipsnya tolong ya kalau diingat ya kalau untuk penafsiran sistematis tipsnya adalah kita enggak boleh pakai kacam Mat kuda tadi jadi semua semua ketentuan gitu ya semua ketentuan harus dikaitkan dengan ketentuan lain Jadi kita harus rajin membaca rajin lagi belajar gitu karena kalau tidak kita enggak akan ee apa mengetahui gitu ya nah eh makanya konsep belajar itu penting ya Ee Kita ahli hukum mau disebut Smart salah satunya belajar ini saya kasih sedikit karena Kayaknya sudah mulai pada ngantuk nih ya enggak ada pertanyaan saya berikan satu contoh Tuhan itu begitu hebat Prof Dewi Iya mohon maaf ini ee Cuma info waktu sisanya 30 menit ya oh 30 menit oke i terima kasih eh Sampai jam berapa 1230 1210 Prof Oh 11 1210 oh 1210 oke Prof siap Prof Nah contoh ya kita ee lihat ya bahwa kita itu harus belajar ya kalau dalam ilmu eh pendidikan itu namanya long life education kalau ah mati kita enggak butuh lagi belajar kenapa ya semua udah gampang karena kita enggak punya fisik sehingga kita tidak terikat dimensi ruang dan waktu ya Saya pengin tahu peserta ini lagi ngapain ya Lagi ngikutin e materinya atau lagi sibuk yang lain nah saya gak bisa tahu kenapa Karena saya berada di dimensi ruang yang berbeda dengan saudara dengan bapak ibu nah sehingga ee kalau saya pengin tahu ingin tahu maka saya harus menggunakan ee cara ya yang harus saya pelajari misalnya Oh saya harus pakai Zoom Oh saya harus pakai Google meet baru saya bisa ya nah eh makanya ada yang joke ya supaya engak anantuk ya Ada joke yang menarik ya Belajarlah dari tuyul Loh kenapa mesti belajar dari tuyul kalau tuyul itu masih kecil hidupnya Mandiri tuh ya kita dari setan aja kita bisa belajar tuh Belajarlah dari pocong Kenapa pocong itu hidupnya hemat hari Senin pakai baju putih Selasa putih Rabu putih sampai dengan hari Minggu putih Nah ya Belajarlah dari babi ngepet dia pun juga hidup hemat pakai apa hanya pakai lilin tidak pakai listrik Belajarlah dari yang namanya ee jalangkung hidupnya juga Mandiri datang tak diundang gitu ya pulang tak diantat tuh jadi harus banyak kita itu belajar konsep belajar itu penting ya makanya dalam penafsiran sistematis tipsnya adalah pelajari berbagai eh apa peraturan yang ada karena kita harus mengaitkan dengan ee peraturan-peraturannya baik ya oke lanjut ini ya contoh ya penggunaan kata dilarang tadi harus dikaitkan dengan pasal ee aturan yang sifatnya memaksa yaitu pasal tentang sanksinya ya ini contoh penafsiran sistematis boleh dilewat next nah dalam penafsiran sistematis ee terhadap suatu peraturan perundang-undangan caranya adalah menyelidiki satu sistem tertentu yang terdapat dalam satu tata hukum misalnya pasal 68 undang-undang nomor 13 ya kaitkanlah dengan pasal 185 enggak bisa pasal 68 itu berdiri sendiri harus dikaitkan dengan pasal 185 bayangkan pasalnya aja berjauhan ini tetapi mau enggak mau kita harus pelajari contoh yang paling kelihatan sekarang undang-undang Cipta kerja pasalnya ribuan nah lalu kita enggak mau belajar ya enggak bisa enggak akan tertangani kita gitu ya Nah itu untuk penafsiran sistematis lanjut next nah penafsiran teleologis kalau penafsiran teleologis dia penafsirannya terkait tadi ee tujuan untuk apa sih kita membuat peraturan tadi ya Ee kadang-kadang ada hal-hal yang di dalam penafsiran teleologis dan sosiologis ini kita membutuhkan kemampuan mendeteksi ya Jadi biasanya nah ini permainan Antara Logika dengan Ranya tinggi nih ya misalnya Apakah undang undang atau ketentuan dalam KUHP baru niatnya adalah ee atau bertujuan untuk memberikan tempat yang lebih baik bagi yang namanya ee hak-hak masyarakat adat Nah kalau kita lihat sementara kita akan mengatakan Wah kayaknya sih ak kan memberikan hak yang lebih Kenapa ada peradilan adat muncul di situ nah tapi kita kadang-kadang perlu melakukan penafsiran lebih jauh lagi tujuannya benar enggak sih memberikan hak kepada masyarakat adat Ternyata kalau dilihat malah menghilangkan hak masyarakat adat Kenapa ditaruhlah sebagai pidana tambahan bukan pidana pokok dan kemudian yang akan menyelesaikan perkaranya adalah bukan orang ee ahli hukum adat Hakim adat tetapi adalah Hakim di pengadilan negeri yang berasal dari rbh Dan kalau berasal dari rbh kita tahu problemnya adalah itu produk Belanda jadi apa sih tujuan pembuatan KUHP terkait dengan peradilan adat malah menghilangkan dari eksistensi atau keberadaan hukum P tuh baru bisa dilihat kalau kita melakukan penafsiran t ya oke lanjut Eh kalau Eh tadi teleologis ya Tadi lebih kepada tujuan Ya bedanya dengan penafsiran sosiologis jadi tujuan dari pembuat undang- undang biasanya ya hampir Dia hampir hampir seperti historis sebenarnya lalu kalau sosiologis Kita Harus melihat ke masyarakat Bagaimana sih keadaan sosial masyarakat Apakah keadaan sosial masyarakat sudah menginginkan sesuatu yang baru itu penafsiran sosiologis ya contoh misalnya dulu kita belum menggunakan komputer jadi Hacker itu belum ada ketentuannya ya tapi lalu di dalam praktik akhirnya ditemukanlah komputer internet dan lain-lain muncul hacker sekarang data dihack gitu ya kalau belum ada undang-undang ite-nya tapi di masyarakat sudah ada kasusnya maka kita wajib menggunakan penafsiran sosiologis jadi dengan penggunaan penafsiran sosiologis gimana ya Hakim harus terutama ini Hakim ya dia harus melihat kondisi masyarakat nah ini satu contoh Kemarin saya di di pengadilan gitu ya katanya begini oh kalau kita mau MK buru yang sudah tidak hadir 5 hari berturut tut dia Harus dipanggil dengan ee tertulis ya dan patut pertanyaannya patut tuh gimana ya Apa yang dimaksud patut Apakah dia diajak makan keluar itu patut untuk diberitahu bahwa dia akan di PHK atau bagaimana perlu ditafsirkan di sini penafsiran sosiologis kebetulan waktu itu diberitahukannya melalui wa kebiasaan kita tertulis ada tertulis tapi kan di WA juga tertulis dan sekarang orang bekerja sudah menggunakan wa bisa enggak Kita sebagai orang yang akan mempphk melakukan PHK itu melalui wa pemanggilan ya melakukan pemanggilan malui wa ya Menurut saya ya sekarang dengan perkembangan ee di masyarakat Wa sudah digunakan sebagai ee sarana untuk bekerja ya Menurut saya Hakim patut untuk melakukan penafsiran sosiologis bahwa wa sudah dianggap sebagai sesuatu yang patut dilakukan gitu ya Nah ini penafsiran sosiologis ya Eh lanjut kalau penafsiran otentik ini yang paling gampang paling mudah Kenapa penafsiran ini resmi sudah dibuat oleh pembuat undang-undang kita tinggal lihat misalnya siapa yang termasuk kategori anak Lihat aja undang-undang eh Ketenagakerjaan ya menyatakan bahwa yang termasuk kategori anak adalah yang berada di bawah 18 tahun lah Kita enggak perlu lagi menafsir-nafsir udah ada kok udah enak nah paling mudah penafsiran otentik ya kalau itu sudah ditafsirkan oleh si pembuat undang-undang lanjut Ah ini udah lewat saja yang dimaksud mogok ada di dalam sat butir 23 ya Nah hati-hati ya menafsirkan eh otentik itu berarti benar-benar harus oleh si pembuat undang-undang ya bukan oleh kita ini contoh ya ini berita dari Manado ini ada sedikit joke gitu ya dia si eh Doni dengan si Popi Doni mengatakan Wei Popi Ma per gimana ngana katanya ya mau beli baju kita Oh kenapa S buru-buru begini Dang dia bilang ya soalnya tuh toko masih baru murah-murah sekali ngana tahu ada tulisannya t-shirt r.000 kemeja r.000 celana jeans.000 jaket Rp15.000 pokoknya murah semua Ah masa dia bilang apa nama toko itu nah dikatakan si bi kalau kita nak lupa ada tulisan laundry nah dia salah menafsirkannya di sini menafsirkannya menafsirkan dengan penafsiran gramatikal padahal Mungkin maksudnya bukan itu kan t-shirt 5.000 itu adalah untuk mencuci bukan untuk dibeli nah ini hati-hati ada terjadi kesalahan berpikir maka ee kemampuan ee penafsiran penting ya lanjut nah kemudian untuk konstruksi ini ee ada analogi ada penghalusan hukum dan argumentum akontrari ya kalau analogi saya kasih cara yang gampang saja ya Yang sudah aja nanti boleh kita nanya-nanya analogi itu nanti slide-nya bisa dibaca ya saya eh berikan garis eh apa besarnya sa kalau analogi Upaya yang harus kita lakukan pertama adalah menentukan unsur-unsur dari satu kualifikasi tertentu atau terms tertentu Jadi kalau analogi kita cari nih unsurnya kalau laki-laki unsurnya apa aja Oh berjanggut Oh punya ee apa ee ee punya ee selain janggut punya kumis misalnya kalau perempuan tidak berarti kalau analogi kita akan menyama-nyamakan unsurnya jadi step dalam e konstruksi analogi adalah kita mencari dulu unsurnya baru bisa menganalogikan enggak bisa kita melakukan analogi kalau tidak melakukan ee pencarian unsur-unsur tersebut Oke penghalusan hukum berbeda ya kalau penghalusan hukum ee ini bisa ee restriktif atau ee bisa ee dengan cara memperluas atau mempersempit suatu makna ya jadi eh kita harus tahu dulu maknanya awalnya apa stepnya ya Saya enggak akan Jelaskan karena ini sudah pasti dapat jadi stepnya saja yang saya beritahukan pertama kalau penghalusan hukum kita tahu dulu kualifikasinya kemudian mau kita kategorikan lebih luas lagi atau kita mau mengkategorikan lebih sempit ya itu namanya penghalusan hukum Jadi pertama Ya pasti kita harus tahu kategori dari sesuatu itu misalnya kalau yang termasuk binatang mamalia adalah apa E ikan eh misalnya ya ikan eh paus itu termasuk mamalia ya Nah lalu kita mau menambahkan lagi nah itu bisa pakai yang memperas tapapi bisa juga mempersempit ya Nah itu penghalusan hukum kemudian ada argumentum aontrarium argumentasi yang didasarkan pada kontraknya kontrak itu sesuatu yang lawannya kalau tadi analogi dicari yang sama kalau yang argumentum a kontrario dicari yang berbeda contohnya misalnya kalau pekerja anak itu di usia berapa oh di usianya an di bawah 18 berarti yang di bawah 18 termasuk kategori anak lawannya dari itu berarti Bukan Pekerja anak jadi lewat dari 18 kontraknya itu lewat dari 18 berarti dia termasuk kateg kegori bukan ee anak jadi semua ketentuan-ketentuan yang termasuk kategori anak tidak berlaku bagi yang bersangkutan itu argumentum a kontrak ya Nah itu rasanya untuk ini coba di slide-nya eh nanti karena ini waktunya tinggal 6 menit lagi katanya ee coba dilihat ya Ee nanti saya juga ee mengusahkan nanti mungkin ee terkait juga dengan ee materi yang nanti gitu ya yang jam ee jadi ketika kita sudah tahu bahwa kita itu mampu untuk menafsir-nafsirkan ini dengan menggunakannya Di dalam kasus-kasus ya kemampuan itu mau tidak mau harus dilatih lagi jadi ee setiap ada kasus dilatihkan setiap ada kasus dilatihkan baru bisa kalau enggak enggak bisa sulit ya Ee pengalaman saya kalau di ketika beracara banyak ahli hukum enggak mau pakai ini akhirnya ngomongnya Sembarangan aja kelihatan tidak mampu berlogika Nah jadi Sekali lagi saya mengatakan harus dilatih kemudian saya juga menyampaikan juga eh Sebenarnya ada satu slide yang menurut saya menarik ya Eh yaitu bahwa ketika kita tadi mau berlogika yang perlu dilatih tadi adalah morality intelligence kemudian spiritual intigence baru kita berlogika dengan baik dan bisa melakukan penafsiran dan konstruksi hukum ya oke itu rasanya nanti materi-materi yang lainnya tentang analogi penghalusan hukum argum akun radiio itu ada di slide-slide berikutnya nanti bisa dibaca ya Eh ada pertanyaan dulu ya Baik terima kasih luar biasa pemaran materi dari Prof Katrina Dewi saya langsung saja persilakan kepada para peserta saya membuka eh dua penaja untuk sesi pertama yang ingin bertanya silakan langsung resen atau Open terima kasih baik dipersilakan kepada bapak Satri gunayoman Alhamdulillah Terima kasih Ibu e Prof Dewi eh kami ingin menanyakan Begini bu dari situasi yang tadi sampaikan eh saya ada pemikiran kita ini sekarang memang harus Kalaupun kita akan mentafsirkan harus tafsir perundangan yang terbaru kan begitu yang updating nah saat ini kita mempunyai omnibus Law undang-undang cta kerja yang secara secara teknis itu membuka keran selebar-lebarnya tentang e pintu investasi di sisi lain kita pun akan berhadapan beberapa partner-partner yang EE dari luar contohnya apalagi di bidang IT banyak teknologi It dari luar sehingga pilihan hukum dalam suatu kontrak itu banyak tidak dipakai di Jakarta tidak berbasis misalnya mengikuti aturan di Indonesia tapi di aturan di Singapura Hongkong Taiwan Cina dan sebagainya nah eh sehingga salah satu kerepotan nya adalah pertama adalah penafsiran gramatikal ya Belum lagi ee penafsiran terhadap ee sistem ee isi dan sebagainya nah kiranya untuk mensiasati dan situasi khususnya ee kalau menghadapi seperti ini seperti bagaimana eh Prof Terima kasih Prof Baik terima kasih Pak Jadi kalau dalam kondisi seperti itu sebenarnya kita sebagai ahli hukum harus mampu tadi melakukan forecasting kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi memang kesulitannya orang Indonesia ini cara berpikirnya kalau kita belajar tentang hukum adat salah satunya adalah cara berpikir kita itu konkret baru bisa ee mempelajari sesuatu itu setelah kita lihat nyata eh di depan mata kita jarang bisa punya kemampuan forecasting Nah jadi kalau saya menyarankan ketika di dalam pembuatan perjanjiannya itu yang penting karena eh di dalam perjanjian itu kan kita ada kemungkinan penggunaan choice of Law ya pilihan hukum sehingga eh kita harus nah ini prinsip eh di dalam manajemen itu kadang-kadang kita enggak mau pelajari tapi penting ya jadi ahli hukum tuh harus juga belajar Ilmu manajemen dalam Ilmu Manajemen itu ada yang namanya eh Decision Making pengambilan keputusan eh eh teori pengambilan keputusan yang paling sederhana kalau kita enggak mau belajar teori tentang Decision Making itu kita bisa eh ambil yang paling gampang yang paling mudah yaitu yang resikonya paling rendah Jadi kalau kita mau memasukkan kusul-kusul di dalam perjanjian nanti mungkin kalau kita belajar kontrak ya kalau kita mau masukkan di dalam klosu-kosu itu cari yang paling rendah rendah apa risikonya Jadi sebelum kita nanti membuat perjanjian ya Ee karena banyak investor asing dari berbagai negara nah kita ini sebagai lawyernya kita harus bisa memberikan gambaran kepada klien kita ini loh nanti resikonya ini gitu ya kalau pakai choice of Law kita pakai hukumnya Indonesia nanti begini pakai hukumnya Barat nanti begini Itu dibuatkan pemetaannya ya sehingga kita jauh lebih ee apa eh terpakai karena kita bisa memberikan gambaran ee sempurna kepada mereka ya mendekati sempurnalah kepada mereka nah lalu kalau misalnya kita pakai hukum ee asing misalnya yaitu kan tergantung kepada satu choice of call-nya atau juga ketentuan ketentuan di Indonesianya harus bagaimana atau di ketentuan di ee di luarnya harus seperti apa misalnya contoh ya kalau dalam eh eh perjanjian kerjaasama antara eh para eh pptki gitu ya dengan eh perusahaan di Indonesia bolehkak kita pakai choice of Law ketentuan di Indonesia mengatakan engak bisa kita harus sebakai hukum Indonesia Nah kemampuan mengaudit itu juga menjadi satu hal yang perlu kita miliki berarti kalau kita buatnya dalam dalam eh hukumnya pakai hukum ee asing melanggar ketentuan yang ada di Indonesia Nah jadi di sinilah kemampuan kita mengaudit baik ketentuan di Indonesia maupun ketentuan asing terutama yang terkait dengan negara di mana kita akan membuat perjanjian kerja sama ya atau juga terkait dengan eh konvensi-konvensi jangan lupa ada banyak konvensi-konvensi yang harus kita kita harus eh apa audit juga jadi Auditing itu juga bukan hanya audit eh aturan-aturan di Indonesia ya tetapi juga konvensi-konvensi yang mungkin eh sudah diberlakukan kepada kita itu juga juga harus kita audit dan juga ee peraturan dari eh negara-negara lu nah kalau bisa sampai seperti itu wah itu sudah hebat nilainya itu sudah untuk lawyer tuh sudah tinggi sekali artinya kita mampu untuk bisa mengaudit berbagai e peraturan yang sangat relevan dengan eh problem yang kita hadapi dan memang setelah adanya undang-undang Cipta kerja yang menurut saya i masih banyak e apa masih banyak ee ee apa ya kalau saya mengatakan e bobotnya Lebih banyak ke eh investor gitu ya tapi karena itu sudah disahkan yang mau enggak mau kita harus belajar gitu Pak Terima kasih Bu baik sama-sama baik Terima kasih saya buka satu lagi yang ingin bertanya kita masih ada waktu 6 menit ni silakan yangin Halo Halo Bu izin Bu Oh iya silakan Iya terkait argumentasi hukum berarti sebenarnya itu multitafsir bu ya Selain tafsir dari undang-undang itu bu ya Yang mana Pak Yang argumentasi hukum kan tafsirnya banyak tuh Yang dramatikal kalau oratikal berarti masih termasuk multitafsir bu ya ee kalau gramatikal karena kita masih merujuk misalnya dalam arti kata kita masih bisa pakai KBBI malah eh menurut saya eh multitafsirnya agak kurang ya otentik juga agak kurang ya sistematik agak kurang yang agaknya lebih banyak menimbulkan multitafsir adalah sosiologis Pak karena masih masih ada tergantung pada kesadaran hukum masyarakat Oke Oke Baik bu terima kasih Bu baik sama-sama baik Terima kasih Apakah masih ada yang ingin bertanya dari para peserta satu penanya lagi Kita Masih Ada Waktu 4 menit baik Kalau belum ada Saya ingin bertanya Prof silakan iniit tentang masalah tanganit sebaier jadi lahirnya praktisi-praktisi hukum dengan perkembangan eh modal artificial intelligence yang tidak sedikit banyaknya hari ini platform media yang membantu mahasiswa gu dalam mengerjakan suatu esai atau skripsi nah tantangan hari ini adalah untuk menjawab problematika yang begitu kompleks dengan transformasi digital maka dibutuhkan lawyer yang bisa eh menalar dan berargumentasi gitu dengan baik nah kira-kira menurut Prof Bagaimana pendapat Prof dalam menjawab permasalahan tersebut Iya jadi artificial intelligence itu kan memang sangat membantu dan kita enggak mungkin juga mengatakan saya enggak mau pakai ya karena itu memang sudah zamannya ya tetapi ada ada kalau karena Kalau kami yang di dunia intelijen kami sudah terbiasa ya dengan penggunaan artificial intelligence dan problemnya terkait dengan hal itu gitu yaal ini kan ee ee dia bisa ee digunakan ketika semuanya sudah diprogram artinya misalnya kasusnya sudah berkali-kali terjadi lalu dia programkan kita bisa pakai Tetapi kan manusia itu kan enggak artinya gini kondisi di praktik itu tidak selalu sama dengan sesuatu yang sudah Dar program benar ya jadi kelemahan artificial intelligence itu juga ada jadi ketika sesuatu yang eh baru gitu ya yang belum dia bisa datanya dimasukkan ke dalam artificial intelligence maka kita enggak bisa dapat untuk menyelesaikan dan ee apa membantu menyelesaikan masalahnya gitu ya kalau itu tidak ada di dalam program yang sudah dibuat Nah jadi peluangnya ee advokat dengan pengacara adalah di situ malahan jadi ketika ada problem-problem baru di dalam praktik di masyarakat yang belum bisa diprogram di dalam eh artificial intelligence itulah Peran kita maka di situlah ada penafsiran dan konstruksi jadi dalam dunia sekarang artificial intelligence itu kalau hal-halnya sudah eh berulang-ulang dan kemudian sudah eh bisa dimasukkan di dalam e program dalam artificial intelligence ya itu ya silakan kita pakai saja karena kita juga enggak bisa lepas dari itu gitu ya tetapi misalnya kasusnya itu ternyata enggak ada di sesuatu yang baru dinamika yang bar baru di dalam masyarakat Nah itulah Peran kita jadi kita itu kadang-kadang mengatakan Wah nanti dengan adanya artificial intelligence ini Kebetulan mahasiswa saya mengambil eh apa disertasinya tentang itu gitu ya bagaimana nanti dengan peran advokat gitu ya saya mengatakan Enggak ada masalah kenapa ya kalau kita masih mau yang biasa-biasa aja ya mohon maaf enggak bisa ya enggak akan ini enggak akan terpakai Kenapa orang sudah bisa dapat kok di artificial intelligence tapi kalau misalnya yang kasusnya luar biasa yang kemudian belum belum dibuatkan programnya ya datanya belum ada untuk kemudian dimasukkan di dalam artificial intelligence Nah itu kit lah perannya maka eh apa senjatanya dari tadi kan saya mengatakan itulah senjata kita penafsiran dan K konstruksi hukum melalui argumentasi hukum Jadi sebenarnya ilmu yang namanya logika itu sangat penting gitu harus dikuasai oleh kita kalau enggak enggak bisa jadi Smart lawyer enggak bisa saya banyak itu menemukan dalam ee pengadilan Aduh ini yang gini hanya mau beracara gimana cara ya gitu ya Artinya bahwa dia hanya pasang Nah nanti pada waktu kelasnya Prof Amril jam kita bisa temukan hanya dia pakai gesternya aja pengin kelihatan hebat eh pakaiannya pengin kelihatan hebat gitu ya tapi logikanya parah kan jadi malu kita Nah jadi jangan yang seperti itu Nah melalui apa kemampuan logika kemampuan untuk menalar kemampuan berargumentasi lebih tinggi lagi berfilsafat terutama filsafat ilmu Wah itu sudah pasti canggih itu gitu nah jadi jangan saya mengharapkanlah peratin ini gitu ya dengan melatih argumentasinya melatih nalarnya jangan sampai jadi yang seperti itu Jadi pengacara yang hanya bisa ngomong keras lalu ee menekan pihak lawan dengan cara bicaranya dengan penampilannya tetapi logikanya kosong itu yang menurut saya parah dan itu banyak terjadi gitu jadi enggak bisa kita ahli hukum ini sangat-sangat dituntut makanya Kenapa di Amerika itu ahli hukum itu harus eh dari orang-orang yang pandai yang pintar bukan orang-orang yang enggak ya udahlah enggak laku di mana Ya udah saya studi aja di hukum Oh saya enggak keterima di Kedokteran Ya sudah saya ngambil hukum bukan yang gitu hukum bukan untuk orang bodoh hukum adalah untuk orang pintar ketika hukumnya tidak dipegang oleh orang pintar oleh orang-orang yang cerdas konsekuensinya seperti di Indonesia gitu ya argumentasinya parah ee hanya perilakunya saja yang sok hebat menurut saya bukan itu yang ditutut bagaimana kita itu karena gini argumentasi itu munculnya di mana sih argumentasi itu munculnya itu di di eh bahas di bicara kita jadi ketika kita berlogika print outnya adalah eh apa yang kita sampaikan baik secara oral maupun tertulis Nah jadi termasuk adalah produk-produk hukum kita menggambarkan kecerdasan kita gitu Nah jadi saya sangat berharap eh Ya semoga peratin tidak menghasilkan e ahli-ahli hukum yang seperti itu gitu harus yang benar-benar smart gitu ya buat apa untuk apa gunanya cerdas jangan lupa outputnya cerdas adalah aman ketika aman lalu kita menjadi Sejahtera sejahtera itu kita akan dapatkan ketika kita itu aman amannya dalam arti apa ya kemampuannya kita enggak mesti harus harus berkeli seperti orang itu karena menurut saya bisa saja kita tuh kayak mau marah-marah tapi itu tidak aman ya nanti saya mungkin Jelaskan nanti mungkin saya sampaikan pada Prof tentang gest ya saya ini saya kasih contoh untuk Mungkin sedikit penutup saya waktu itu beracara Waktu itu dengan seorang eh saya enggak sebutinah ininya eh apa perkumpulan advokatnya gitu ya tapi dia pengurus Wah gayanya hebat lalu dia tunjuk-tunjuk saya ya enggak usah kita marah dengan apa-apa gitu ya dengan seperti itu jangan lupa ada keterampilan yang namanya gester cukup pegang punggung belakangnya aman tuh dia kenapa Loh orang ini ah diserang-serang sama saya kok dia Kayak enggak marah Malah dia kayaknya tenang aja dengan memegang punggung belakang dia itu senjata Kalau menurut saya jadi dia langsung turun bicaranya jadi enggak keras lagi Nah kemampuan-kemampuan itu kan harus kita miliki gitu jadi perang itu memang eh saya terlatih mungkin ya karena lingkungannya banyak tentara dan polisi gitu ya jadi Terlatih Untuk eh menghadapi gimana sih mengalahkan mereka ya enggak mesti harus dengan cara yang keras enggak gitu nah adu argumentasi juga enggak mesti keras cara kita halus vocal pressure-nya juga Nah nanti dipelajari di dalam ee kelas berikutnya nanti ya waktu kita bahas tentang Eh bagaimana sih berkomunikasi dengan klien gitu Ya baik terima kasih banyak Prof atas luar biasa Oke kita akan lanjut ke acara kita berikutnya yaitu penyerahan pelakat Saya minta Bapak Kamil Sagala S M.H selaku ketua umum peratin untuk menyerahkan pelakat kepada profuli waktu dan tempat dipersilakan dan mohon dibantu oleh teman-teman Terima kasih Prof kehormatanatin telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk calon-calon advokat dari pertin mudah-mudahan kawan-kawan yang dalam PK ini yang hadir mendapatkan ilmu ini sangat bermanfaat dan dari dia menyerahkan pelakat dari peratin kepada Ibu Mohon diterima iu terima kasih iya terima kasih banyak Pak kamilo Terima kasih baik diucapkan terima kasih