Larutan HCl: berfungsi sebagai titrat, konsentrasinya yang akan ditentukan, ditempatkan dalam Erlenmeyer.
Indikator: Beberapa tetes phenolphthalein ditambahkan ke dalam Erlenmeyer.
Larutan NaOH: dimasukkan ke dalam buret, disebut sebagai ikran karena konsentrasinya diketahui.
Reaksi Kimia
Pada larutan HCl, terdapat ion-ion:
H3O+
Cl-
Ion-ion ini bergerak bebas dalam larutan.
Penambahan NaOH
Saat NaOH ditambahkan:
Ion H3O+ dinetralkan oleh OH- dari NaOH.
Jumlah ion H3O+ berkurang, pH larutan meningkat.
Jika penambahan NaOH dilanjutkan:
Jumlah ion H3O+ semakin sedikit.
Mencapai titik di mana jumlah ion H3O+ sama dengan ion OH-.
Titik Ekuivalen: pH larutan menjadi 7 (H3O+ = OH-).
Titik Akhir Titrasi
Jika tambahan NaOH sedikit:
Ion OH- lebih banyak dibandingkan H3O+.
Ion OH- berinteraksi dengan H3O+ dan dengan phenolphthalein.
Perubahan Warna: Larutan berubah menjadi merah muda.
Titik Akhir Titrasi: Penghentian titrasi saat terjadi perubahan warna.
Volume NaOH yang digunakan untuk mencapai titik akhir membantu menentukan konsentrasi HCl.
Keseimbangan Reaktif: Perubahan warna disebabkan oleh pergeseran keseimbangan reaktif pada struktur phenolphthalein, meningkatkan jumlah struktur yang memberi warna merah muda.