⚗️

Proses Titrasi Asam Basa

Aug 28, 2024

Catatan Titrasi Asam Basa

Pendahuluan

  • Fokus pada titrasi asam basa.
  • Asam yang digunakan: HCl (asam kuat).
  • Basa yang digunakan: NaOH (basa kuat).

Proses Titrasi

  • Larutan HCl: berfungsi sebagai titrat, konsentrasinya yang akan ditentukan, ditempatkan dalam Erlenmeyer.
  • Indikator: Beberapa tetes phenolphthalein ditambahkan ke dalam Erlenmeyer.
  • Larutan NaOH: dimasukkan ke dalam buret, disebut sebagai ikran karena konsentrasinya diketahui.

Reaksi Kimia

  • Pada larutan HCl, terdapat ion-ion:
    • H3O+
    • Cl-
  • Ion-ion ini bergerak bebas dalam larutan.

Penambahan NaOH

  • Saat NaOH ditambahkan:
    • Ion H3O+ dinetralkan oleh OH- dari NaOH.
    • Jumlah ion H3O+ berkurang, pH larutan meningkat.
  • Jika penambahan NaOH dilanjutkan:
    • Jumlah ion H3O+ semakin sedikit.
    • Mencapai titik di mana jumlah ion H3O+ sama dengan ion OH-.
  • Titik Ekuivalen: pH larutan menjadi 7 (H3O+ = OH-).

Titik Akhir Titrasi

  • Jika tambahan NaOH sedikit:
    • Ion OH- lebih banyak dibandingkan H3O+.
    • Ion OH- berinteraksi dengan H3O+ dan dengan phenolphthalein.
  • Perubahan Warna: Larutan berubah menjadi merah muda.
    • Titik Akhir Titrasi: Penghentian titrasi saat terjadi perubahan warna.
  • Volume NaOH yang digunakan untuk mencapai titik akhir membantu menentukan konsentrasi HCl.
  • Keseimbangan Reaktif: Perubahan warna disebabkan oleh pergeseran keseimbangan reaktif pada struktur phenolphthalein, meningkatkan jumlah struktur yang memberi warna merah muda.