Transcript for:
Usaha Peternakan Ayam Petelur

1,10 kurang lebih, ya per hari, 110 juta, oh misalnya itu sebenarnya masih kotor kan, tergantung harga juga, tapi kan namanya usaha ada naik ada turun, jadi nggak selamanya di atas, kayak kemarin kan bahan baku yang naik, jadi sebenarnya peternak ayam layar ini harus benar-benar pinter nyimpan uang sebenarnya. Saat ini untuk populasi kurang lebih ada 100 ribu ekor, sisanya ada daosnya sama pulai kurang lebih 10 ribu ekor. 4 ton lebih lah per hari itu kan produksinya. Itu mencapai angka kurang lebih 80% ke atas lah buat produksinya gitu kan, kalau dihitung dari skala jumlah populasi semuanya gitu kan. Assalamualaikum Wr. Wb Perkenalkan nama saya Iqbal Narista Saya berusia 26 tahun Asal saya Nusin Jigebot, Desa Moktisari, Kecamatan Cepaku Kabupaten Jamis Jadi sebenarnya unik ya, asal mula saya bisa terjun ke pertanakan ini, jadi bukan tujuan awal saya sebenarnya, jadi bukan plan saya ingin jadi pengusaha, apalagi mengikuti jejak orang tua gitu kan. Jadi awalnya saya... pendidikan sarjana bahkan bukan jurusan yang seharusnya peternakan gitu kan, saya jurusan ilmu komunikasi sebenarnya, jauh dari kata ternak-ternak lah gitu intinya, nah saya lagi kuliah tingkat 3 semester 6 dan memutuskan untuk pulang pulang ke rumah secara tidak langsung daripada di rumah diem mending saya bantu orangtua dengan belajar sedikit-sedikit dan pada akhirnya saya sudah nyaman di dalam usaha ini sudah bisa menguasai hampir seluruh dari peternakan ini dan akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan usaha ini Jadi perusahaan A&PAM ini berjalan di bidang ayam petelur. Sekarang saat ini untuk populasi kurang lebih ada 100 ribu ekor, sisanya ada DOC sama pulet kurang lebih 10 ribu ekor. 4 ton lebih lah per hari itu kan produksinya. Itu mencapai angka kurang lebih 80% ke atas lah buat produksinya gitu kan, kalau dihitung dari skala jumlah populasi semuanya gitu kan. Jadi sistemnya di ayam petelur ini dari mulai nol hari disebutnya DOC gitu kan. Selama pemibitan itu kandangnya berbeda karena rentannya penyakit masuk jadi harus jauh dari ayam-ayam produksi yang udah tua gitu kan. 0 hari sampai 18 minggu kalau standar ayam biasanya mulai bertelur 18 minggu sampai seterusnya gitu biasanya di angka 18 minggu kalau nggak 20 minggu mulai bertelur gitu kan kurang lebih lima bulan lah ayam bisa mulai bertelur masa produksi 120 minggu kurang lebih dua tahun ya dua tahun kurang lah Untuk saat ini, karyawan di sini saya mempekerjakan kurang lebih 90 orang. Kalau misalkan saya, prinsipnya gini ya, saya pengen membangun usaha ini, tapi tanpa saya tahu cara gimana-gimana, gimana saya mau. menilai karyawan ini kerja baik apa enggak gitu kan otomatis kan saya harus tahu dulu cara pengerjaan ini kayak gimana gitu kan terus yang ini kayak gimana Nah setelah itu kalau saya udah tahu bisa menilai karyawan mana kerja baik atau enggak jadi benar-benar harus tahu dulu dari segimana juga gitu kan, mau di PC ini mau di PC ini gitu kan, harus tau lah harus coba gitu kan, jadi kalau misalkan ada keluhan dari karyawan yang misalkan gak masuk atau misalkan gak sesuai jadi udah tau menilai, udah tau caranya gimana gitu kan, memahami gitu kan dari proses awal sampai pemasaran, tau lah gitu Jadi dulu populasinya masih kurang lebih 50 ribu ekor. Mulai berkembang seberjalannya waktu gitu kan, dari tahun ke tahun. Ya coba sedikit demi sedikit untuk menambah populasi gitu kan, meskipun terbentur COVID ini. Ya tetap harus maju gitu kan, harus berlangsung saat ini gitu kan. Dari satu kandang nyambung dua kandang, tiga kandang gitu kan. Jaraknya juga lama, hampir setahun, dua tahun, tiga tahun, kurang lebih 50 kandang. Karena populasinya satu kandang kurang lebih 2.000 sampai 3.000 ekor per kandang gitu kan. Kalau misalkan mau berkembang harus fokus dulu. Tujuannya mau gimana? Kalau misalkan emang segitu-segitu aja, yaudahlah gitu kan. Jangan terlalu banyak pikirin untuk maju gitu kan. Kalau misalkan pengen besar, ya harus bertahap. Karena kalau misalkan langsung sekaligus harus modal besar lah intinya gitu kan. Jadi mau gak mau, ya harus bertahap. Butuh waktu lah gitu intinya. Kalau titik terendah saya selama bisnis ini ya, pas jaman covid gitu kan, rata-rata semua usaha juga kena dampaknya lah pasti gitu kan, karena namanya dagang lah intinya gitu kan, namanya usaha. Otomatis harus jalan, sementara lingkungan di sini jadi... nggak mendukung karena adanya PPKM, otomatis kan orang nggak belanja nih ke pasar karena kurangnya kebutuhan jadi numpuk banyak harganya turun kurang lebih sekitar 13.000 per kilo harga telur malahan ada yang jual 10.000 per kilo kalau saya paling rendah itu Rp13.000 dulu sedangkan modal Rp20.000 tapi bisa lebih ditekan lagi di angka Rp16.000-Rp17.000 gimana caranya? karena harga telurnya Rp13.000 gitu kan sedangkan bukan sebentar gitu kan lebih dari 6 bulan lebih dari setahun gitu kan nah itulah titik terendah yang saya alami Yang paling susah, kebanyakan orang yang ingin membangun peternakan layar ini biasanya terkendala di pemasaran. Kalau misalkan kita teori buat bangun peternakan udah punya, tapi misalkan pemasaran belum, jangan dulu lah. Soalnya kebanyakan orang punya modal, punya... ilmu untuk peternak tapi pemasaran gak dipikirin sebenernya kan kunci utamanya kita kan jual gitu kan, jual hasil produksi kita jadi sebenernya pemasaran ini harus bener-bener disiapin sama kayak pemeliharaannya lah gitu, jadi untuk pemasaran pemasaran ini strategi peternak gitu kan kalau saya pakai pihak kedua atau misalkan bisa disebut agen atau pengepul intinya gitu kan sebenarnya lebih meringankan supaya saya tetap fokus di pemeliharaan gitu kan jadi pemasaran biarkanlah agen atau misalkan pengepul itu sendirilah yang menjual gitu kan jadi lebih fokus dia yang memasarkan gitu kan Banyaklah sebenarnya kendala itu. Mau usaha apa aja gitu kan, otomatis pasti ada naik turunnya, pasti ada kendalanya. Nah, kalau saya di bidang ini gitu kan, di peternakan ayam petelur ini, yang jadi kendala sebenarnya dari bahan baku, dari... pakan, apalagi seperti kemarin gitu kan kemarau panjang otomatis kan bahan baku untuk pembuatan pakan jarang gitu kan, karena harganya melambung, jadi menghambat juga sebenarnya bisa jadi modal produk yang dikeluarkan bisa lebih tinggi gitu kan, terus harga penjualan rendah, otomatis kan tidak seimbang terjadilah ketidak setaraan antara harga beli sama harga jual gitu kan modal untuk kandang kalau saya kan masih tradisional ya kayak konstruksi kandang itu masih pakai kayu gitu kan terus atapnya masih pakai asbest terus kandang baterain juga masih pakai bambu gitu kan pokoknya untuk buat populasi 1000 ajalah dibawah 50 juta lah sebenarnya itu masih kandang kalau ayamnya kita beli pulet umur 13 minggu sekarang pulet kayaknya lagi harga 5500 kalau nggak salah itu perminggu 5500 kali 13 kurang lebih satu ekor satu Rp120.000 lah Rp130.000 gitu paling beberapa minggu lagi bertelur gitu kan jadi modalnya sebenarnya lebih gede dibeli ayamnya itu kalau misalkan mau pembibitan sendiri gitu kan beli DOC nya jadi dari nol hari sampai siap produksi diurus sendiri kalau misalkan mau lebih murah sebenarnya lima bulan gitu kan tapi kalau misalkan populasinya sedikit menurut saya ya mending beli pulet kalau misalkan di bawah 1000 tanggung soalnya sayang juga gitu kan kalau misalkan populasinya lebih dari 5000 atau 10.000 buat pembibitan baru lebih efektif sebenarnya untuk perawatan sebenarnya lebih sering penyemprotan dispektan gitu kan jadi harus steril lah, kandang itu harus bersih gitu kan jadi kebersihan kandang itu kan jadi fokus utama gitu kan seperti manusia lah gitu kan, di rumah belantakan atau kotor kan gak nyaman ayam juga sama, jadi kebersihan tetap jadi fokus utama Untuk balik modal BEP lumayan lama sih sebenarnya kalau ayam. Jadi nggak seterusnya sama gitu kan harganya. Jadi nggak tentu gitu kan kadang bisa cepat, kadang bisa lama. Soalnya kan tergantung situasi juga gitu kan. Kurang lebih setahun dua tahunan lah bisa balik. modal gitu kan, di HPP penjualan sekarang ya kurang lebih Rp21.000 gitu buat sekarang gitu kan karena ya lagi di atas lah sekarang gitu, angka aman buat harga penjualan Rp25.000 juga udah aman sebenernya, kalau misalkan modalnya HPP-nya masih Rp20.000 atau Rp21.000 gitu kan masih aman Rp25.000, jadi nggak terlalu mepet, jadi masih ada buat nabung gitu kan jadi di atas Rp2.000 lah, margin Rp2.000-Rp3.000 masih aman gitu kan Rp110.000 kurang lebih per hari. Rp110.000. Omisite itu sebenarnya. Itu kan masih kotor kan. Tergantung harga juga. Tapi kan namanya usaha ada naik ada turun gitu kan. Jadi nggak selamanya di atas gitu kan. Kayak kemarin kan bahan baku yang naik. Jadi sebenarnya peternak... PM layer ini harus benar-benar pinter nyimpan uang sebenarnya, jadi jangan kebohongan karena gak selamanya harga di atas terus gitu kan, jadi ada masanya lah, kalau mau misalkan ada uang, mending pakai usaha lagi gitu kan, kalau enggak lebih ditambah lagi gitu kan, lebih dibesarin lagi gitu kan untuk Pemula yang mau gitu ya, tekun lah intinya gitu kan, jangan setengah-setengah. Kalau mau ke bidang ini, terjun semuanya, pull gitu kan. Jangan mau coba-coba atau gimana, karena resikonya itu tinggi. Kalau misalkan enggak, ya enggak sekalian. Kalau misalkan mau, pull harus pull gitu kan, harus bener-bener. Karena maluk hidup kan resikonya pasti tinggi. Jadi banyak sebenarnya prinsip hidup saya, tapi yang saya selalu ingat jangan pernah menyakiti seseorang karena dampak dari menyakiti seseorang itu kan akan terjadi doa yang bisa mempersulit hidup saya ke depannya gitu kan. Jadi intinya berbuat baiklah kepada siapapun, meskipun bukan saudara atau apa gitu kan. Jadi harus berbuat baiklah kepada sesama manusia gitu kan. Buat yang mau usaha, kalau mau jangan setengah-setengah. Kepul, tekun, rajin, jujur, konsisten, itu yang jadi kunci. Jadi intinya belajar, belajar, belajar gitu kan. Karena ilmu nggak berat untuk dibawa gitu. Karena belajar kan nggak perlu harus. dari guru juga, dari siapapun tidak termasuk belajar Halo, saya Iqbal Narista saya dari perusahaan A&Pam semoga video ini dapat menginspirasi buat anak-anak muda lebih bisa menambah ilmu anak-anak muda semoga bisa bermanfaat ini naik kelas versi saya, temukan naik kelas versi kamu Assalamualaikum Wr. Wb