Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
📜
Pentingnya RUU KUHAP Baru untuk Keadilan
May 29, 2025
Catatan Kuliah RUU KUHAP Baru
Pembicara dan Narasumber
Irjen Pol Dr. Viktor Sihombing
Prof. Asep Muliana (Plt. Wakil Jaksa Agung)
Prof. Harkristuti Harkrisnowo
Dr. Luhud Pangaribuan
Prof. Edi Hira
Pak Prim (Ketua Muda Kamar Pidana MA)
Poin Utama
Pentingnya Pengesahan RUU KUHAP 2025
Diharuskan untuk disahkan pada tahun 2025 karena implikasi terhadap KUHP baru yang berlaku mulai 2 Januari 2026.
Jika tidak disahkan, aparat penegak hukum bisa kehilangan legitimasi untuk melakukan penahanan.
Perubahan dari KUHAP Lama ke KUHAP Baru
Pergeseran dari model crime control ke do process model.
Perlunya aturan yang menjamin perlindungan HAM dari tindakan sewenang-wenang aparat penegak hukum.
Peran advokat yang lebih signifikan: bukan untuk memenangkan klien tetapi mendudukkan perkara secara proporsional dan profesional.
Penyelesaian Perkara
Dimulai dari penyelidikan, penyidikan, penuntutan, sampai pelaksanaan putusan.
Fokus pada keadilan korektif, rehabilitatif, dan restoratif.
Masukan Publik dan Diskusi
Webinar ini mengundang masukan dari lebih dari 900 peserta.
Advokat, kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan sudah intensif berdiskusi untuk pembenahan RUU KUHAP.
Proses Hukum Acara Pidana
Harus tertulis, jelas, dan menuju do process of law.
Dinamika Diskusi
RUU KUHP dan Hukuman
RUU KUHP baru diproyeksikan memberi kejelasan pada pidana ringan, penjara, dan denda.
Pelaksanaan hukuman harus memastikan hak-hak terdakwa, saksi, dan korban.
Kewenangan dan Koordinasi Antar Aparat
Penguatan fungsi, tugas, dan wewenang dari penyidik, jaksa, dan hakim.
Kesesuaian dengan hukum acara internasional dan perlunya koordinasi yang lebih erat antar aparat penegak hukum.
Peran Advokat
Advokat sebagai bagian dari sistem peradilan pidana yang harus objektif dan profesional.
Perlunya pendampingan advokat pada setiap tingkat pemeriksaan.
Kesimpulan
RUU KUHAP baru diharapkan menjadi instrumen hukum yang lebih adil dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Proses pembahasan membutuhkan partisipasi publik aktif untuk menyempurnakan draf final.
Narasumber berharap perbaikan RUU KUHAP ini dapat memberikan kepastian hukum yang lebih baik, melindungi HAM, dan mencapai keadilan substantif.
📄
Full transcript