Transcript for:
Memahami Tipe Sejarah Lokal

Hai baik Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh salam sejahtera salam sehat untuk kita semua hari ini kita akan melanjutkan materi kita setelah minggu lalu kita sudah berbicara yang pertama tentang definisi berikutnya kita bicara tentang hubungan antara secara lokal dan sejarah nasional materi kita hari ini adalah tentang tipe-tipe tipe sejarah lokal ya saya sudah pernah menyinggung ini di pertemuan-pertemuan sebelumnya saat kita berbicara tentang dorak sejarah lokal apa saja yang menjadi bagian dari sejarah lokal ya kemudian contoh-contohnya seperti apa Nah sekarang kita coba mulai mengerucutkan tipe-tipe sejarah lokal hai hai Ada lima tipe sejarah lokal, yang pertama sejarah lokal tradisional, yang kedua sejarah lokal gereng tradis, yang ketiga sejarah lokal edukatif inspiratif, yang keempat sejarah lokal kolonial, dan yang terakhir adalah sejarah lokal kritis analitis. Yang pertama sejarah lokal tradisional. Sejarah lokal tradisional adalah tipe sejarah yang pertama kali muncul, artinya sejarah lokal ini muncul lebih dulu dibandingkan tipe sejarah lainnya. Kenapa? Karena sejarah lokal ini sudah dirusun oleh masyarakat dari berbagai kelompok etnis yang sifatnya tertulis. Artinya setiap masyarakat itu memiliki memori kolektif. Memori kolektif itu adalah ingatan yang dimiliki oleh semua anggota masyarakat tersebut tentang peristiwa tertentu, memori kolektif. Biasanya berkaitan dengan tradisi, budaya, petuah, nasihat, dan sebagainya. Oleh karena itu... untuk sehara lokal rasional ini kita bisa merujuk kepada naskah babat, dikaya, tambul, lontara, serat, dan sebagainya. Tujuan penulisannya tentu saja untuk mengabadikan memori kolektif pada masyarakat terkait sejarah tradisi. Kita coba contohkan ketika misalnya kita pergi ke sebuah masyarakat Dan kita tanya, bagaimana awal mula dari munculnya masyarakat ini? Nah, biasanya jawaban mereka sama. Itulah yang disebut dengan memori kolektif. Sama halnya saat ada orang luar, ada orang dari luar negara kita datang kemudian nanya ke kita, apa itu proklamasi kemerdekaan? Pasti jawabannya rata-rata sama asensinya. Yang pertama tanggal 17 Agustus 1945, yang kedua adalah deklarasi kemerdekaan bangsa Indonesia oleh Soekarno-Hatta. Nah itulah yang disebut dengan memori kolektif. Yang kedua adalah secara lokal dilentatis. Jadi kalau secara lokal tradisional itu dia lebih dibuat untuk mengabadikan memori kolektif, kalau dilentatis itu adalah upaya seorang individu, seorang pribadi untuk memenuhi keingintahuannya tentang lingkungan. Lingkungan di mana dia dibesarkan, lingkungan di mana dia tinggal, lingkungan di mana menjadi bagian dari dirinya. Tujuannya tentu saja adalah untuk menunjukkan rasa bangga bahwa lingkungan di mana saya dibesarkan tinggal. Dan tinggal itu adalah tempat yang sangat penting pada zaman dulu misalnya sebagai pusat kerajaan. Ditemukan ada Linggayuni di sana, ditemukan ada Keraton, ditemukan ada peristirahatan dan sebagainya. Kemudian pusat ekonomi bahwa di daerahnya misalnya pertama kali Kelombelis muncul gitu ya. Kemudian rame di situ dari tahun sekian sampai tahun sekian. Kemudian pusat perlawanan misalnya ketika kedatangan Belanda ke Indonesia gitu ya. Nah di daerahnya itu menjamur markas-markas dari rakyat sipil yang berjuang melawan Belanda. Artinya karena menggunakan pengetahuan pribadi maka tulisannya cenderung narratif kronologis. Artinya hanya bercerita saja, tidak ada upaya kritis. Dan dia cenderung untuk... Emosional, emosional itu dalam artian dia ingin menulis tentang daerahnya sendiri. Ada rasa untuk mengunggulkan daerahnya sendiri. Nah ini untuk sejarah lokal di Lentatis. Yang kedua, jalan lokal edukatif-inspiratif. Ini disusun untuk mengembangkan kecitaan sejarah, terutama pada sejarah lingkungannya. Nah, ini agak berbeda dengan di lengkatis. Kalau edukatif-inspiratif, ini yang melakukan bukan hanya yang berasal dari tempat di mana orang tersebut tinggal dan dibesarkan, tapi bisa dilakukan oleh orang lain yang terinspirasi dengan peristiwa sejarah di tempat lainnya misalnya saya, saya orang jelajah, kemudian saya menggali tentang sejarah Tasik Malaya, kenapa ya? karena saya menganggap bahwa di Tasik ini ada sesuatu yang bisa menjadi inspirasi kalau saya gali atau saya orang jelajah, kemudian saya cerita tentang daerah Maluku misalnya, ya tentang bagaimana tumbuhnya organisasi Islam di sana, ya kenapa? karena saya menganggap, oh itu di sana ada kisah yang menarik itu kayak gali. Nah itu itu educatif-interatif. Jadi bagaimana seorang sejarawan itu kemudian bisa menggali kisah dari daerah lainnya. Kemudian sejarah lokal kolonial. Nah sejarah lokal kolonial ini yang membuat adalah orang-orang yang terkait dengan pejabat pemerintah kolonial, misalnya resident, asisten resident, kontrolir, dan sebagainya. Apa tujuannya? Tujuannya itu tentu saja untuk memberikan rasa kebanggaan pada pemerintah Belanda. Ada nggak pejabat peribumi yang menulis? Ada. Pejabat peribumi yang menulis atas dorongan pemerintah. Misalnya bupati itu kemudian disuruh untuk menulis laporan serah terima, memori serah jabatan atau memori van overhavel dan sebagainya. Itu sejarah lokal kolonial atau kalau kalian ingat Traves itu pernah menulis tentang history of Java atau tulisan-tulisan tentang sejarah sosial di Jawa yang ditulis oleh. para penulis dari Belanda, itu juga berapa bisa kita kategorikan sebagai jalan lokal kolonial. Berikutnya jalan lokal kritis analitis. Nah ini adalah jalan lokal yang saat ini berkembang, ini sebagai bagian dari perkembangan jalan lokal di Eropa, tentang Bagaimana kita menggunakan metodologi sejarah dan menghasilkan tulisan yang kritis analitis. Kita pun ada sejarah profesional, kemudian cara penulisannya itu ada empat. Pertama, fokus pada peristiwa. Yang kedua, menekankan struktur. Yang ketiga, adanya aspek tersebut dalam waktu tertentu dan terakhir adanya studi sejarah umum. Ini penjelasannya. Yang pertama adalah fokus pada peristiwa khusus, evenemental evenment. Jadi sejarah itu memang tidak bicara tentang kajian-kajian yang bersifat general, yang bersifat banyak muatannya. Sejarah itu memang fokus pada peristiwa khusus. Kita bisa contohkan tulisan dari Pak Satono Kato Sujo tentang pembentukan petani di Cilegon, Banten 1888. Ini sangat jelas di sini fokusnya di mana? Fokus pada pemerintahan petani di Jilgon tahun berapa? Tahun 1888. Walaupun analisisnya itu kita sudah mulai menggunakan analisis multidisipiner dengan melibatkan banyak ilmu bantu. Kalau kita sudah membaca ini pasti sudah paham bahwa Pak Satoru itu tidak hanya bercerita tentang peristiwanya, tapi latar belakang peristiwa ini muncul. Dan itu ditariknya dari tahun 1983 ketika Gunung Rakatau meletus. Masalahnya apa sih? Sebenarnya masalahnya itu masalah-masalah struktural. Masalah-masalah yang bermuara pada konflik vertikal antara rakyat dengan Jepang dan Belanda. ya sehingga memunculkan rasa marah ya kita lanjutkan Berikutnya adalah studi yang menekankan restruktur. Ini corak dari sejarah geobisnis yang kedua. Ini kita contohkan bicara tentang bagaimana dinamika yang terjadi pada sebuah kota di Jawa bernama Mojokuto. Bukunya dari Clifford Gertz. Ini bisa kalian cari juga bukunya. Mojokuto itu sekarang itu dikenal orang dengan Pare. Jadi interpretasi Mojokuto saat ini. disebut sebagai daerah pari atau kediri. Nah, Wibogon ini menceritakan tentang bagaimana sih dinamika sosial di kota tersebut. Perubahan sosialnya itu apa, perkembangan sosialnya itu apa. Kalau dinamika itu kita bicara tentang naik turunnya sebuah wilayah, naik turunnya sesuatu, itu dinamika. Jadi kalian bisa bicara tentang... dari sisi sosial, dari sisi politik, dari sisi ekonomi. Berikutnya, studi perkembangan pada aspek tertentu dalam kurun waktu tertentu atau tematis. Nah, ini kita bisa contohkan tulisannya Pak Om Hukam. Jadi, tematis itu fokus. Misalnya, di pedagang dan petani. Om Hukam itu... salah satu sejarawan yang banyak menulis tentang sejarah lokal di berbagai wilayah di Nusantara, terutama di Jawa. Nah ini beliau fokus di Madiun, Madiunnya itu bicara tentang priai dan hubungan antara priai dan petani, ya patron klien. Karena memang orang-orang itu lebih banyak bicara aspek-aspek hubungan interaksi antara rakyat dengan pejabat. rakyat dengan penguasa berikutnya studi sejarah umum kalau ini, ini lebih kepada studi daerah tertentu misalnya provinsi, kabupaten, kota dan sebagainya dari masa ke masa, contoh sejarah Jawa Barat sejarah Aceh, sejarah kota Jakarta sejarah kota Benua, sejarah kota Surabaya nah itu kalian ceritakan tentang bagaimana sejarah daerah dari masa ke masa. Saya pikir itu adalah tipe-tipe sejarah lokal yang bisa kalian telusuri dan bisa menjadi bekal kalian saat kalian menulis tentang sejarah. Kita akhiri, terima kasih banyak. Tetap semangat, tetap sehat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.