Transcript for:
Preservasi Arsip Keluarga yang Berkualitas

Oke. Tes. Tes. 1 2 3. Dengar. Berarti aku enggak usah pakai itu. Ya sudah otomatis enggak? Oh, gini ya. Heeh. mestinya otomatis. Oh, ya udah. Oke. Oke. Tes. 1 2 3. Tes. Oke. Oke. Ya, kita mulai ya. Ya. Bismillahirrahmanirrahim. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, salam sehat, salam sukses, salam arsib. Puji dan syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa taala Tuhan yang maha esa. Karena atas izinnya, atas perkenannya kita masih diberi waktu dan kesempatan untuk berkumpul, bertatap muka, bersilaturahmi meskipun secara online atau daring. Semoga acara ini nanti dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin. Perkenalkan nama saya Aris. Saya arsip Aris dari Direktorat Pelestarian dan Perlindungan Perlindungan Arsip Arsip Nasional Republik Indonesia. hari ini akan bertugas sebagai moderator memandu jalannya kegiatan dari pagi hingga siang hari nanti. Acara hari ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Andri Melayani yang pada Rabu, 30 April 2025 ini mengangkat tema layanan preservasi masyarakat. Temanya ringan, tetapi insyaallah ini nantinya implementatif dan bermanfaat. Jadi akan sayang sekali kalau sampai dilewatkan. Bapak, Ibu, teman-teman dan sahabat arsib yang kita banggakan, kami banggakan. Mohon izin akan saya awali dengan sedikit pengantar atau prolog. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Arsip Nasional Republik Indonesia atau Andre memiliki tugas menaungi seluruh kegiatan kearsipan mulai dari penciptaan hingga pemusnahan. termasuk juga penyelamatan fisik dan informasi arsif. Selama ini arsip nasional telah banyak memperbaiki arsif yang berasal dari lembaga negara, institusi pemerintah, dan lembaga kearsipan yang ada di daerah. Termasuk di dalamnya adalah yang ada di kabupaten dan di provinsi. Perbaikan ini dilakukan terhadap arsif yang kondisinya rusak, baik itu disebabkan rusak karena bencana maupun yang rusak karena faktor alami. Namun ternyata ada satu kelompok yang selama ini belum banyak tersentuh oleh kegiatan preservasi dia, kelompok itu adalah masyarakat umum, keluarga, atau perseorangan. Padahal kalau kita mengacu ke Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan, salah satu bagian dari definisi kurang lebih menyebutkan bahwa arsip adalah rekaman kegiatan yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, organisasi dan perseorangan. Nah, keberadaan kata perseorangan di sini dalam definisi ini tentu membawa implikasi bahwa negara juga memiliki tanggung jawab terhadap arsip yang dimiliki oleh masyarakat atau keluarga. Berangkat dari pemikiran tersebut dan juga karena seringnya terjadi bencana yang ee merusak arsip masyarakat, muncullah gagasan dari arsip nasional untuk ikut ambil bagian dalam menyelamatkan arsif masyarakat atau keluarga. Ada beberapa layanan preservasi masyarakat saya sebut. Satu di antaranya adalah layanan restorasi arsif keluarga atau disingkat Laraska. Layanan ini dibentuk pada bulan Mei 2019. Laraska ini adalah wujud nyata bahwa negara dalam hal ini direpresentasikan oleh arsip nasional hadir di tengah masyarakat. Layanan ini kemudian berkembang dan menjadi cikal bakal layanan-layanan preservasi masyarakat. yang selanjutnya ada di Andre. Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang layanan preservasi masyarakat, kemudian apa saja layanan tersebut, bagaimana masyarakat bisa mengakses atau mendapatkan layanan ini, hadir di tengah kita bersama seorang arsiparis. Beliau juga merangkap sebagai ketua tim restorasi arsip-arsip nasional yang akan menjadi pemateri di hari ini. Bapak Parno Nusantara, ST, MTI. Bapak Parno ini sehari-harinya kita panggilan akrabnya adalah Kang Parno. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak Parno Nusantara sudah bergabung ya, Pak. Ya, Masis. Saya jelas ya, Mas ya? Jelas, Pak Perno. Iya. Baik. Alhamdulillah. Ee sebelum pemaparan saya akan sampaikan beberapa informasi terkait dengan jalannya acara di hari ini. Yang pertama adalah kegiatan ini disiarkan melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube Arsib Nasional. Pertanyaan bisa diajukan melalui fitur hand kolom chat Zoom atau komentar di YouTube. Bagi yang terlewat, acara ini masih bisa diakses ulang setelah selesai, tetapi tentu sudah tidak bisa mengajukan pertanyaan kembali. Yang kedua adalah pemaparan materi akan berlangsung selama ee singkat 15 menit kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi atau tanya jawab. Peserta diharapkan menyalakan kamera dan mematikan audio. Nah, ini yang ee ketiga yang mungkin sering ditanyakan adalah apakah tersedia sertifikat? Kami mohon maaf ternyata ee dari panitia tidak menyediakan sertifikat ya Bapak Ibu ya. Jadi mungkin nanti bisa di-follow up kembali apabila ada yang menanyakan di kolom pertanyaan. Baik, demikian ee peraturan dalam acara pagi hari ini. Sepertinya pemateri juga sudah siap membagi materinya dan saya juga sudah cukup panjang menyampaikan prolognya. Saya buka sedikit dengan pantun. Ubur-ubur ikan cepat. berenangnya jauh sampai Antartika. Mari sejenak kita merapat menyimak materi dari Kang Parno Nusantara. Waktu dan tempat dengan hormat kami persilakan. Baik. Baik. Iya, terima kasih Masis atas ee waktunya. Ee baik Bapak Ibu, saya mohon izin untuk sharing terlebih dahulu ya. Jadi nanti kita lanjutkan dengan ee diskusi karena forum ini pada intinya adalah untuk ee kita berdiskusi terkait dengan permasalahan-permasalahan keasiban terutama dalam hal ini di tema kali ini terkait dengan reservasi gitu ya. Baik. Ee bismillahirrahmanirrahim. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Bapak, Ibu semuanya, Insan Kearsipan di mana pun Anda berada. Mudah-mudahan kita semua pada pagi hari ini selalu diberikan kesehatan sehingga kita bisa menjalankan aktivitas keseharian kita dengan kondisi yang baik gitu ya. seperti itu. Baik, tanpa berpanjang lebar saya izinkan untuk sharing terlebih dahulu sebagai pemantik dari ee diskusi kita pada pagi hari ini terkait dengan layanan preservasi arsif. Namun sebelumnya sebelum kita masuk apa saja sih kira-kira nantinya layanan preservasi ini, saya sedikit ee memberikan ee informasi, memberikan ee gambaran mungkin Bapak Ibu di sini yang belum mengenal gitu ya. Karena harapannya ee kita mengetahui dimulai dari perkenalan terlebih dahulu gitu ya. Nah, berbicara tentang layanan preservasi, preservasi itu sendiri apa gitu ya. Pada prinsipnya adalah ee kegiatan preservasi ini dilakukan ee untuk melindungi atau melestarikan arsif apapun jenis arsibnya. Baik arsifnya itu berupa ee konvensional ataupun misalkan berupa audio visual gitu ya. semuanya kita lakukan perlindungan atau perawatan ya atau pelestarian terhadap apa? terhadap kerusakan baik itu kerusakan dari arsifnya itu sendiri maupun unsur-unsur perusak di lingkungan empat arsif itu berada seperti itu. Nah, jadi kalau berbicara tentang preservasi berarti kita berbicara tentang bagaimana kita melakukan pelestarian dan perlindungan terhadap arsif yang kita miliki. baik itu arsifnya itu sendiri ataupun terhadap lingkungan dari arsif tersebut disimpan. Nah, di mana secara tindakannya nanti kita akan membagikan yang pertama yang bersifat ee preventif, yang kedua bersifat ee kuratif gitu ya. Nah, di preservasi ini kita menyelamatkan bukan hanya dari sisi ee fisiknya saja, tetapi kita juga menyelamatkan dari sisi informasinya. Kita melindungi, melestarikan arsif ini keduanya, baik melalui fisiknya maupun informasinya. Informasinya seperti apa yang kita selamatkan. Oh, berarti kita melakukan mitigasi terhadap informasi dari fisik arsif. tersebut. Nah, tadi kita sampaikan tindakan atau metode dari preservasi ini ada dua. Yang pertama adalah yang bersifat preventif. Sesuai dengan istilahnya preventif ini berarti pencegahan gitu ya. Berarti di sini kegiatan preservasi yang dilakukan adalah kita melakukan pencegahan terhadap rusaknya arsif. Nah, caranya apa? Ya, kita siapkan sarana prasarananya. nya. Kemudian bagaimana perlindungannya, kemudian bagaimana kita memeliharanya gitu ya. Kalau misalkan arsif ini ee disimpannya seperti apa? Apakah arsif ini ee rawan terhadap ee unsur perusak? Misalkan unsur perusak ini kan ada yang bersifat ada yang makhluk hidup, ada juga yang bukan makhluk hidup gitu ya. misalkan ee berupa jamur atau berupa binatang gitu ya dan sebagainya. Itu adalah salah satu atau contoh-contoh dari unsur perusak. Nah, bagaimana kita memelihara arsif ini supaya unsur-unsur perusak itu dapat kita minimalisir? Itu yang yang pertama. Kemudian yang kedua adalah preservasi yang bersifat kuratif. Kuratif ini lebih ke perbaikan atau pengobatan ya. atau perawatan. Nah, preservasi bersifat kuratif ini dilakukan ketika fisik arsif sudah mengalami degradasi atau sudah mengalami penurunan dari kualitas media itu sendiri. Nah, harapannya apa dengan dilakukan kuratif? Dengan dilakukan kuratif harapannya adalah usia dari fisik arsif ini atau usia dari arsif itu sendiri dapat diperpanjang. Nah, itu harapan dari kegiatan preservasi. Karena pada prinsipnya fisik arsif ini cepat atau lambat ya akan mengalami kerusakan ya. Nah, tinggal bagaimana kita meminimalisir atau memperpanjang fisik arsif tersebut dengan melakukan reservasi. Kalau misalkan sebuah prinsip taruhlah misalkan ini kalau enggak kita rawat ini mungkin dalam waktu 1 tahun akan cepat rusak gitu ya. Tetapi dengan dilakukannya preservasi mungkin bisa bertahan sampai dengan 5, 10 tahun dan bahkan lebih lama lagi. Dikaitkan dengan arsif ketika berbicara tentang arsif sebagai ee pertanggungjawaban memori kolektif bangsa dan sebagainya, maka kewajiban atau keharusan untuk melakukanasi ini menjadi sesuatu yang harus kita sanakan. Nah, apa saja tadi kegiatan preservasi preventif? tadi sudah disampaikan sebelumnya terkait dengan sarana prasarana gitu ya. Kemudian terkait dengan penanganan. Jadi penanganan di sini adalah bagaimana kita memperlakukan sebuah arsif, memperlakukan fisik arsif yang kita miliki dengan penuh kehati-hatian ya, dengan handling yang benar supaya apa? supaya misalkan ya tidak ee mudah sobek nantinya gitu ya. Kemudian mana tahu tangan kita mengguna ee memiliki arsif apa listrik statis gitu ya. Atau ada beberapa dari kita tangannya kebiasaan basah kemudian menyentuh arsif kertas kertasnya menjadi lebih basah lagi gitu kan seperti itu. Nah itu terkait dengan handring bagaimana kita membawanya boleh tidaknya hansip digulung dan sebagainya. Nah, berikutnya adalah pengendalian hama terpadu. Pengendalian hama terpadu tadi kita mengendalikan terhadap arsif yang kita simpan dari unsur-unsur perusak tadi. Misalkan dari ee binatang penger debu dan sebagainya. Nah, ee ini terkait dengan pengendalian alat pripad. Tujuannya apa? balik lagi tadi tujuannya dalam rangka melestarikan atau memperpanjang dari ee usia arsib itu sendiri. Nah, berikutnya terkait dengan ee keamanan dan kebersihan gitu ya. Ee menyimpan arsif atau merawat arsif ini sangat berhubungan dengan bagaimana kita menjaga tempat arsif itu sendiri. Artinya di sini ketika kita berbicara tentang tempat, maka tempatnya mau tidak mau harus bersih. Kenapa harus bersih? Supaya tadi ketika berbicara pengendalian ham terpadu tidak mengundang unsur-unsurus dari arsif itu sendiri. Kemudian keamanannya kita tahu bahwa arsif yang kita simpan itu memiliki nilai historis, nilai tersendiri gitu ya. Maka kita harus menyimpannya di tempat yang aman. Nah, tempat aman ini aman dari apa saja? Aman dari orang maupun bukan orang. Bukan orang di sini adanya dari sisi bencana gitu ya. Ketika misalkan ada banjir, kita menyimpan arsif misalkan di bawah, ternyata tempat yang kita simpan tersebut itu rentetan terhadap banjir gitu seperti itu. Berarti keamanan dan kemisian ini sesuatu yang harus kita perhatikan ketika kita bicara tentang preservasi yang bersifat preventif. Pada dasarnya preservasi yang diutamakan lebih ke preventif dulu gitu ya. Ketika nanti sudah mengalami degradasi baru kita lakukan yang bersifat. Nah, ini ee dari sisi piramidnya seperti ini, Bapak, Ibu, gitu ya. Jadi, yang dari arsif yang kita simpan ini kemudian ini yang paling pertama kali kita rawat tadi terkait dengan kebersihan dan keamanannya. Kemudian penanganan ketika arsib ini diakses gitu ya. Kemudian ketika mengendalikan ee penyimpanan tadi bagaimana hama tersebut tidak masuk. Hama kalaupun ada kita minimalisir gitu ya. Berikutnya terkait dengan akses gitu. Dan berikutnya adalah terkait dengan bagaimana kita menyusun sebuah program terkait dengan ee kebencanaan. Jadi antisipasi atau mitigasi terhadap arsif yang kita simpan. Nah, yang kedua adalah preservasi yang bersifat kuratif. Seperti tadi disampaikan kalau misalkan kuratif itu lebih ke perawatan, perbaikan atau pengobatan istilahnya seperti itu. Ini dilakukan terhadap arsif yang sudah mengalami degradasi gitu ya. Akibat dari mengalami degradasi ini arsif lama-lama gitu kan. Fisiknya bisa menjadi ee hilang atau karena ee arsifnya rusak maka fisiknya bisa juga hilang. termasuk di dalamnya adalah informasinya. Maka arsif-arsif yang sudah mengalami degradasi secara kualitas medianya itu sendiri maka kita lakukan preservasi yang bersifat kuratif gitu. Nah, sebenarnya di preservasi itu sendiri seperti apa sih, Bapak, Ibu proses bisnisnya gitu ya. Nah, jadi arsif ini pada prinsipnya disimpan di depot. Depot ini adalah ruang untuk penyimpanan arsif. Nah, di Depot ini ada kegiatan ada salah satu fungsi atau salah satu ee kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan mengamankan arsif itu sendiri. Nah, salah satu kegiatannya adalah selain tadi menjaga kebersihannya, kemudian ee memelihara suhu dan kelembabannya gitu ya, juga dilakukan penilaian terhadap arsif yang disimpan itu sendiri. Nanti di Depot akan dilihat misalkan kita memiliki arsif taruhlah 10 ee meter gitu ya. Dari 10 m ini akan kita lihat arsif-arsif yang kita miliki ini apakah mengalami kerusakan atau tidak. Akan dilihat bagaimana penyimpanannya, bagaimana pengendalian hamanya, bagaimana resiko-resiko yang lainnya melalui kegiatan risk assesment. dari ris assessment ini akan muncul dari 10 m tadi misalkan ternyata dari 10 m arsif yang rusak ini ya dari 10 m arsif yang kita simpan ini ada 1 m misalkan yang rusak kemudian ada ee ya 9 mnya kondisinya baik nanti dari 1 m yang rusak ini akan kita lihat kembali tingkat kerusakannya apakah tingkat kerusakannya ini ringan dengan apakah tingkat kerusakannya ini sedang atau tingkat kerusakannya ini berat. Ketika tingkat kerusakannya ringan, maka yang direkomendasikan, ya direkomendasikan di sini adalah artinya treatment preservasi yang paling cepat bisa kita lakukan adalah kita melakukan ee penyelamatan yang bersifat informasi melalui reproduksi dan alih media, melalui kegiatan alih media. Tujuannya apa? kita mendapatkan dulu informasinya. Tetapi kalau dari hasil perusak dari hasil disasesment tadi diketahui bahwa tingkat kerusakan arsifnya adalah berat, maka yang akan diprioritaskan untuk dilakukan restorasi atau perbaikan yang bersifat kuratif tadi, gitu ya. Nah, ketika melakukan ee perbaikan ini akan melihat kembali arsip ini rusaknya seperti apa gitu ya. Apakah masih bisa diselamatkan. Kalau misalkan masih bisa diselamatkan baru kita lakukan restorasi. Bagaimana halnya kalau misalkan arsif ini dari tingkat kerusakannya ini sudah benar-benar tidak dilakukan, tidak bisa dilakukan perbaikan. Nah, nanti kita lihat lagi. Berarti di situ kita harus ada tim yang melihat sejauh mana tingkat tersebut sehingga kita bisa usulkan apakah nanti akan dilakukan perbaikan mungkin dengan mencari metode yang lainnya atau mungkin akan dilakukan penyusutan itu. Nah, bagaimana dengan reproduksi dan ahli media tadi? ketika melakukan alim media gitu ya. Ini tujuannya adalah menyelamatkan informasinya. Kalau misalkan tadi ee kita berbicara tentang fisiknya, maka ahli media ini kita berbicara mengenai bagaimana kita mendapatkan informasi arsif dari media yang lain. Tujuannya apa? Tujuannya dalam rangka backup. Gampangnya sih seperti itu ya. Jadi arsif-arsif yang kita miliki ada copyannya, ada up-nya saja ketika melakukannya harus kita laksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditentukan. Nah, selain tujuan preservasi ini, tujuan endingnya adalah kita melakukan preservasi untuk mendukung kebutuhan akses. Akses kepada siapa? akses masyarakat terhadap arsif yang kita miliki, terhadap arsif yang kita ee pelihara dan kita simpan gitu ya. Karena kalau misalkan arsib yang kita simpan teruskan saja tanpa diberikan akses seluas-luasnya ya sama aja gitu tidak ada fungsinya. Tetapi harapannya adalah dengan melakukan kegiatan konservasi ini arsif ini bisa diakses tidak hanya saat ini tetapi di masa yang akan datang. Nah, terkait dengan jenis-jenis layanannya tadi sudah disampaikan Bapak Ibu bahwa ada dua jenis kegiatan preservasi. Satu bersifat preventif, yang satu bersifat kuratif. Maka dari itu layanan yang pertama adalah terkait dengan bimbingan teknis dan konsultasi. Apakah itu bersifat preventatif maupun bersifat kuratif. Bapak, Ibu bisa bisa ee mengajukan kepada kami terkait dengan misalkan bagaimanaukan risesman, bagaimana melakukan alih media. Nah, itu juga salah satu layanan yang ada di berikutnya adalah terkait dengan magang. magang ini ya ee saat ini baru ada dua dari umum belum pernah kami mendapatkan magang dari umum magang dari Bapak Ibu di LKD INS Kearsipan dan juga teman-teman di ee civitas akademis gitu ya. Nah, dari kampus-kampus magangnya terkait apa? Tergantung dari Bapak Ibu tadi kebutuhannya yang mana. Misalkan Bapak Ibu saya ingin memperdalam mengenai reservasi kuratif. Oh, berarti Bapak Ibu eksplorasi. Oh, saya ingin memperdalam mengenai ris. Oh, berarti kait dengan pengujian-pengujiannya gitu ya. Penilaian risiko dan sebagainya. ini bisa Bapak Ibu ajukan kepada kami untuk melakukan magang gitu ya. Nah, berikutnya yang ketiga adalah layanan restorasi keluarga. Nah, ini yang sudah berjalan tadi disampaikan oleh Mas Aris di awal dari 2019 ini yang langsung kita memperbaiki arsif-arsif terhadap ee masyarakat masyarakat itu luas dalam konteks H ini gitu ya. tetapi arsif-arsif yang bersifat perorangan, Bapak, Ibu. Jadi, arsif-arsif yang dimiliki oleh perorangan, ee kita membantu untuk memperbaikinya, ya. Yang terakhir adalah ee fasilitasi kegiatan preservasi. Mungkin Bapak Ibu yang di LKD ada yang perikanan dari kami gitu ya, terkait fasilitasi bagaimana melakukan eh risk assesment terhadap koleksi arsif yang dimiliki di Depot atau mendapatkan ee fasilitasi terkait dengan kegiatan restorasi gitu ya, terkait dengan kegiatan digitisasi gitu ya, ataupun terkait dengan pengendalian ha terpadu atau penyimpanan. Nah, ini juga secara mekanisme gitu ya, itu bisa juga diajukan. Memang ee pada tahun-tahun sebelumnya ini rutin kita lakukan misalkan kita langsung ke ke daerah gitu ya, ke tempat Bapak Ibu semuanya. Tetapi untuk tahun ini seiring dengan efisiensi, nah ee ini kami tidak ada ke daerah. ya. Nah, dengan adanya ini mungkin dengan adanya forum ini Bapak Ibu nanti kita bisa ee saling bertukar informasi dan mungkin nanti Bapak Ibu juga bisa mengajukan nanti seperti apa gitu mekanisme untuk fasilitasi ini gitu ya. Nah, ee ini salah satu layanan terkait dengan ee preservasi yaitu Laraska Bapak Ibu di mana menyisirnya atau ee tujuannya adalah kepada arsif keluarga atau arsif perseorangan. Tadi definisi arsif sudah disampaikan oleh Saris di awal. Nah, kita coba masuk ke arsif keluarga ini gitu ya. Jadi arsif keluarga ini arsif yang memang ee terbentuk atau keberadaannya terkait dengan peran individu dari masing-masing anggota keluarga dan hubungannya dalam masyarakat. Dari arsip perorangan inilah kemudian nanti muncul berkembang menjadi arsip keluarga. Dari keluarga inilah berkembang menjadi arsif ee masyarakat. masyarakat inilah yang kemudian nanti ber menjadi arsif ee negara gitu kan seperti itu. Nah, beberapa alasan kenapa arsif keluarga harus kita reservasi, harus kita kelola dengan baik. Yang pertama ee selain arsif keluarga ini adalah data yang penting bagi anggota keluarga gitu ya. Karena kan kita ee mau melihat status apakah ini ee bagian dari keluarga ini dan yang lainnya itu salah satunya adalah dilihat dari arsip keluarga gitu ya terkait dengan silsilah dan sebagainya, terkait dengan aset dan sebagainya. Nah, ini beberapa ee alasan mengapa arsi mulai dari mengurangi risiko kerugian finansial gitu ya. ini kalau misalkan kita punya ee mungkin Bapak Ibu punya buku tabungan gitu ya. Nah, ini salah satunya adalah bagian dari arsif keluarga gitu. Berikutnya terkait dengan kepentingan hukum. Biasanya ini kalau ee bicara tentang aset, tentang warisan gitu ya. Nah, ini sama halnya dengan ee hak keperdataan keluarga ya. Ini ini sesuatu yang saling berkaitan gitu ya. ee di mana pembuktiannya adalah melalui arsif itu sendiri gitu ya. Terkait dengan ee mungkin ada yang merancang kebutuhan keluarga dari situ gitu ya. Kemudian ada terkait dengan aset Bapak Ibu punya sertifikat tanah, sertifikat rumah dan sebagainya. Nah, berikutnya terkait dengan keharmonisan keluarga. Kenapa ini juga ee menjadi bagian yang kita kelola dengan baik ini? Misalkan kita punya histori gitu ya, kita punya dokumentasi terkait dengan keluarga. Salah satunya adalah fungsinya ketika kita mengelola dengan baik, kita akan melihat mungkin flashback ke belakang. Kita menyampaikan, "Oh, ini anggota keluarganya seperti gitu ya. Kemudian ini ada fotonya dan sebagainya. Nah, ini contoh jenis-jenisnya Bapak Ibu terkait dengan hasil keluarga. Ada yang bersifat data pribadi gitu ya, seperti akta kelahiran, kartu keluarga, KTP, kemudian buku nikah gitu ya, akta penceraian, akta kematian dan sebagainya. Ada juga daftakta aktualisasi diri seperti ijazah sekolah gitu ya. Nah, Bapak Ibu ijazah sekolah ini termasuk selain arsif keluarga juga arsif vital gitu ya. di mana kalau hilang juga tidak mendapatkan arsif yang sama gitu ya, paling surat keterangan. Berikutnya terkait dengan HAKI gitu ya. Ini juga ee bagian dari data aktualisasi diri. Kemudian data aset keluarga. Wah, ini banyak terkait dengan BMB, BPKB, sertifikat tanah, asuransi, tabungan, dan sebagainya. Nah, bagaimana kemudian kita mengelolanya? Kita mulai dari identifikasi. identifikasi arsif-arsib kita itu apa saja sih keluarga kita gitu ya. Apakah ada yang bersifat konvensional atau mungkin sudah berbentuk elektronik semua. Kalau ada konvensional bagaimana menyimpannya, kemudian bagaimana kita ee mengidentifikasi, oh mengelompokkan, bisa kita kelompokkan gitu ya dan sebagainya. Berikutnya kita lakukan penataan. Ketika kita sudah lakukan identifikasi kita lakukan penataan. Oh, ini kategorinya misalkan suka arsif asetnya ya. Oh, ini kategorinya misalkan ini ijazah ya. Berikutnya adalah penyimpanan. Kita simpan gitu ya. Simpan ini bisa kita simpan sebisa mungkin kita simpan di tempat yang aman dan juga bersih gitu ya. Kemudian ee selain itu kita selamatkan informasinya melalui alih media untuk kita dapatkan backup. Dan yang terakhir arsif-arsif yang penting dari arsip keluarga selama kita ee selain kita sudah lakukan WA, kita juga mempersiapkan ketika misalkan nanti ada bencana. Nah, inilah raska yang ada di Andri Bapak Ibu mekanismenya gitu ya. Jadi ee saat ini Laraska Bapak Ibu bisa datang ke Andri gitu ya untuk ee mengajukan perbaikan atau perawatan terhadap arsif yang Bapak Ibu miliki. Kemudian nanti ee ketika Bapak Ibu membawa arsir tersebut nanti dari kami di tim restorasi akan memeriksa dulu bagaimana dengan tingkat kerusakannya gitu ya. Kalau misalkan har tingkat kerusakannya ini oke bisa kita tindak lanjuti sesuai dengan hasil pemeriksaan maka kita akan melakukan perbaikan seperti itu. Nah, tapi kalau misalkan bagaimana dengan tingkat kerusakannya, jenis arsibnya dan sebagainya, nah nanti akan dilihat dulu Bapak, Ibu gitu ya. Jadi bukan berarti ketika misalkan nanti datang, oh sudah langsung bisa ya. Harapannya sih bisa kita restorasi gitu ya. kita bantu untuk perbaiki, tetapi kita akan melihat juga tingkat kerusakan dari arsip itu sendiri. Nah, ee apa saja kemudian yang dilayani terutama untuk laraska ini? Ee yang pasti arsibnya diharapkan adalah bukan arsib fotokopi ya, artinya arsif asli. Nah, ee kemudian berikutnya arsip ini kalau misalkan terdampak bencana atau misalkan ee terkena hamahamanya juga nanti kita akan lihat lagi tingkat kerusakannya apakah ini karena misalkan jamur gitu ya atau misalkan karena lumput dan sebagainya. Nah, di Laraska ini saat ini masih kita batasi satu orangnya ini tekstual ini berjumlah 10 lembar gitu ya. ya. Sedangkan untuk ee peta atau kartografi gitu ya, maksimal adalah tiga lembar. Nah, ee nanti ketika Bapak Ibu sudah mendapatkan sama-sama di di kami periksa sama-sama kami ee ketahui tingkat kerusakannya, maka akan kita lihat oh kalau misalkan kategori risak ringan perbaikannya perbaikannya selama 5 hari. Tapi kalau misalkan kebisakan berat gitu ya, waktu perbaikannya 15 hari kerja. Tapi ada catatan juga Bapak Ibu, kita akan melihat dari volumenya juga gitu ya. Bisa jadi lebih cepat. Ini batas maksimum yang coba tetapkan atau standarkan. Nah, ini contohnya ya. Contohnya adalah seperti ini Bapak Ibu gitu ya. Jadi contoh arsif yang kami bantu perbaiki gitu ya. Ee ini memang fotonya kami sengaja kami blur gitu ya termasuk dengan identitasnya. Jadi intinya kalau Bapak Ibu punya arsif seperti ini gitu ya, kami coba perbaiki sebisa mungkin tetapi kami tidak menambahkan informasi yang hilang di arsif tersebut gitu ya. Jadi e restorasi di sini bukan berarti ketika Bapak Ibu ijazahnya sudah seperti ini, ketika keluar dari Andri oh akan menjadi baru ya. Enggak seperti itu gitu ya. Atau contohnya juga seperti ini ya. Jadi ee ini sudah kondisinya tulisannya ada beberapa yang sudah menempel juga gitu ya. Nah, ini kita coba ee demikian Bapak Ibu mungkin paparan yang dapat kami sampaikan. terkait dengan sebagai pemantik dari diskusi kita terkait dengan ee layanan observasi. Baik, ee demikian Bapak Ibu, berikutnya saya kembalikan ke Mas Aris diskusi lebih. Silakan Mas Aris I. Baik, terima kasih Kang Parno atas pemaparannya. menarik tadi apa yang telah disampaikan ee dari sedikit dari yang disampaikan tadi ada sedikit yang saya tangkap adalah bahwa preservasi adalah kegiatan merawat, melindungi, dan memperpanjang usia arsib dilakukan dengan dua metode yaitu preventif dan kuratif. Tentu preservasi preventif ini lebih diutamakan daripada preservasi yang sifatnya kuratif. Kemudian arsib keluarga dalam hal preservasinya semestinya juga diberlakukan sama dengan arsif yang ada di lembaga atau instansi meskipun dengan cara yang berbeda atau lebih sederhana. Intinya adalah arsif keluarga mesti juga diberlakukan dengan baik dan benar. Dari yang disampaikan tadi, tentu ee masih banyak yang bisa kita gali dengan pertanyaan-pertanyaan terutama dari lembaga kearsipan yang akan atau telah memiliki layanan yang serupa atau masyarakat yang ingin mendapatkan layanan preservasi masyarakat. Untuk itu kita buka sesi diskusi atau tanya jawab. mungkin satu pertanyaan langsung dijawab atau ya seperti itu ya pernah ya pertanyaan langsung dijawab kita utamakan dulu yang berinteraksi langsung dengan fitur rise hand nanti dibantu teman-teman panitia apakah sudah ada yang ee ingin bertanya dengan fitur ris ee belum ada sepertinya ya atau saya bacakan dulu pertanyaan titipan ya Kang Parno Ya. Ya. Ini ada satu pertanyaan ini yang langsung ke saya. Ee pertanyaan seperti ini, Kang Parno. Jadi ee layanan masyarakat yang sudah ada di Arsip Nasional ini saya rasa sangat bermanfaat dan menyentuh ke masyarakat. Nah, pertanyaannya adalah ee upaya apa yang dilakukan oleh Arsip Nasional agar masyarakat mengetahui bahwa di Arsip Nasional ini ada layanan reservasi untuk masyarakat. Itu yang pertama. Kemudian ee dia juga menanyakan ee bagaimana cara agar masyarakat sadar bahwa upaya preventif ini mestinya lebih diutamakan daripada upaya akuratif. Jadi ada dua pertanyaan ya, Kang Parno. Ee langsung dijawab saja ya mungkin ya. Silakan Kang Parno. Iya. I ya. Baik. Ee terima kasih Mbak Aris. Jadi ee terkait dengan upaya apa yang sampaikan kepada masyarakat gitu ya terkait dengan ee layanan misalkan tadi contohnya layanan dari restorasi gitu larah. Jelaskan sebenarnya ee dari publikasi yang sudah disampaikan oleh teman-teman di humas Andri juga kami sudah mempublikasikan gitu ya, mempublikasikan terkait dengan layanan yang ada. Nah, di misalkan di ee platform ee Instagram gitu ya. Kemudian di website itu sendiri. Jadi bahkan kalau misalkan Bapak Ibu ingin melihat bagaimana sih mekanisme layanan yang ada itu Bapak Ibu seg melihat dari di website itu sendiri gitu ya. Di website di website Hri nanti di situ ada ee apa f atau ada bagian terkait dengan layanan-layanan publik yang ada. Salah satunya adalah di situ adalah layanan ee reservasi atau layanan restorasi. Karena layanan restorasi ini sebenarnya adalah bagian dari layanan serv. Nah, kemudian kalau misalkan tadi yang kedua terkait dengan sebenarnya ee bagaimana sih kita upaya kita memberikan informasi terkait dengan pentingnya preservasi yang bersifat preventif dibandingkan preservasi yang bersifat kuratif gitu ya. Eh beberapa kali kami dari terutama di kami di Direktorat Pelestarian dan Perlindungan Arsip, kami mengadakan eh sharing knowledge gitu ya atau berbagi pengetahuan terkait dengan pentingnya presentasi yang kemudian dibagi ke dalam beberapa tema ya. Nah, pada dasarnya tema tersebut adalah untuk mengakomodir pentingnya kita atau ee kebutuhan kita ya untuk menyimpan atau memelihasif secara kenapa? Karena secara preventif ini ini hal dasar yang harus kita lakukan bersama siapapun kita gitu ya. Tidak hanya kita sebagai insan kearsipan, tetapi masyarakat di luar sana pun gitu ya harus melakukan usaha bersifat preventif. Bayangkan kalau misalkan kita punya arsif masing-masing gitu ya, kita kan ee sebagian atau bagian dari kita pasti punya arsif. Selama kita hidup di dunia ini mulai dari lahir sampai ke dengan nanti akhirnya kita akan meninggal semuanya itu ada arsibnya. Nah, siapa yang menjaga aring tersebut kalau bukan kita? Nah, di sinilah yang bisa kita lakukan adalah kita melakukan perawatan atau terhadap yang kita miliki. Caranya apa? Saya yakin kita semua sudah melakukan itu ya. Gimana kita menyimpan arsif tersebut ya? Misalkan Bapak Ibu kita semua di rumah kita simpan arsifnya. Kemudian ketika kita misalkan ee mau kalau di Bapak Ibu di pinthan gitu ya, ketika misalkan mau kenaikan ee jabatan atau kenaikan pangkat perlu berkas, otomatis yang diambil adalah arsifnya gitu ya. atau misalkan ee anak-anak di kita gitu ya atau saudara-saudara kita misalkan di rumah mau mendaftar sekolah dengan jenjang yang lebih tinggi, apa yang akan dicari adalah arsif yang ada. Ya, bagaimana Pak kita tahu kalau misalnya arsif itu ada kalau misalkan kita tidak menyimpannya gitu ya. pada pada dasarnya preservasi preventif ini sudah kita lakukan tinggal bagaimana memukukan atau menubuhkan ee terutama mungkin Bapak Ibu yang di lembaga kearsipan gitu ya, bagaimana kita lebih meningkatkan ee kualitas dari yang sudah selama ini kita lakukan. Misalkan kalau di LKD misalkan belum ee ada C-nya gitu ya atau misalkan kelembabannya masih tinggi. Kenapa sih kita harus ee ketika menyimpan arsif harus berbicara dengan suhu dan kelembaban? Karena itu sebagai dasar kita mempertahankan kualitas dari media ASI itu sendiri. Artinya kan akan berbeda ketika kita menyimpan arsif kertas suhu dan kelembaban yang standar seperti apa dibandingkan dengan ketika kita menyimpan arsifol itu seperti itu. Jadi ee pada dasarnya konsensif ini sudah kita lakukan gitu ya semua dari kita sudah melakukan tinggal meningkatkan kualitas dari perservasi. Demikian mungkin Mas Aris saya kembalikan ya. Terima kasih Kang Parno. Ee saya rasa sangat jelas tadi yang disampaikan ee jawaban dari Kang Parno adalah yang pertama ee upaya yang dilakukan oleh Arsib Nasional tentu ee di-share gitu yang melalui media-media yang ee sifatnya kekinian seperti itu. Instagram ada, kemudian Facebook ada, ee YouTube juga ada. Dan kemudian ee yang kedua adalah upaya apa agar masyarakat sadar bahwa preventif itu lebih diutamakan? ee dijawab oleh Kang Parno adalah ee perlu dimunculkan kesadaran bahwa arsif itu adalah sesuatu yang penting sehingga dari awal kita memiliki arsif tersebut sampai dengan ee selama-lamanya gitu ya, perlu dilakukan ee dengan cara penyimpanan yang tepat kemudian handling atau ee memegang arsip itu yang tepat juga. Nah, itu mungkin saya rasa sudah sangat jelas yang yang dijawab oleh Kang Parno. Kita akan coba beranjak kembali dengan ee apakah ada yang rise hand ini saya cek sepertinya belum ada ya belum ada yang risingga saya akan mencoba pindah ke penanya yang ee datang dari chat di kolom Zoom. Baik, ee saya bacakan dari Bapak Samuel dari instansi umum. Ee pertanyaannya adalah apakah layanan restorasi atau preservasi seperti naskah kuno misal era kolonial atau raja-raja yang dimiliki oleh perseorangan atau keluarga masuknya lewat layanan yang mana? Nah, ini sepertinya tidak tercover di Laraska. Nah, ini pertanyaan dari Bapak Samuel. Mungkin langsung dijawab ee Kang Parno ya. Silakan Kang Parno. Iya. Iya. Iya. Baik, terima kasih Mas Aris ya. Ee terima kasih Pak Samuel atas pertanyaannya. Ini terkait dengan ee naskah-naskah gitu ya, naskah-naskah kuno gitu ya, yang memang dimiliki oleh perorangan atau misalkan ee keluarga. maksudnya lewat layanan mana gitu. Nah, ee perlu kami sampaikan Pak Samuel tahun lalu tahun kemarin itu kita ada program observasi SIP keraton. Memang karena keterbatasan satu dan lain hal, belum semua keraton kita bisa bantu untuk melakukan reservasi. Nah, ee kemudian di tahun ini terkait dengan adanya efisiensi, maka ee kami juga tidak bisa ee melanjutkan program yang sudah dilakukan oleh ee kami di tahun sebelumnya terkait dengan arsipon ini. Nah, kemudian bagaimana caranya kalau misalkan Bapak punya arsif prakolonial yang kemudian arsif ini pengin dipreservasi untuk saat ini, untuk di tahun ini Pak kami membuka layanan tersebut tetapi ee mohon maaf kami bisa bantunya di ANRI, Pak. Jadi kalau misalkan dulu kami bisa memfasilitasi, kami bisa datang langsung ke tempat ship tersebut berada gitu ya. Untuk ee saat ini layanannya kami bisanya di Andri. Nah, tinggal nanti bagaimana mekanisme dari ee Bapak Ibu semua yang memiliki arsifnya ee untuk mengantarkannya gitu ya. Nah, nanti di dilaraskan tadi ada ee call center-nya gitu ya. Biasanya kami ee kalau misalkan Bapak Ibu ingin melakukan konsultasi terlebih dahulu atau menanyakan kondisinya tersebut bisa melalui nomor tersebut. Nah, nantinya dari situ nanti akan kita bantu, Pak. Kalau misalkan gitu ya untuk saat ini berarti kita akan bantu tergantung dari kebutuhannya seperti apa. Apakah misalkan arsif tersebut ee harus kita lakukan, harus kita ee kuatkan dari sisi lapisan, dari sisi serat kertasnya atau misalkan ee cukup kita amankan dengan metode enkapsulasi dan sebagainya ya. Jadi untuk saat ini untuk menjawab pertanyaan memang untuk saat ini tahun ini kami belum ada program yang langsung bisa datang ke ee daerah gitu ya atau ke tempat misal Bapak Ibu yang punya arsip ini masuknya ke arsiusan budaya arsi kolonial dan sebagainya tetapi kami membuka layanan tersebut tetapi di arik gitu ya jadi Bapak Ibu yang punya arsif perorang arsib warisan budaya arsif ekonomia nya acaranya dan sebagainya. Kalau misalkan nanti ada yang perlu kami bantu dari sisi preservasinya silakan nanti boleh kami nanti akan kami berikan nomor ee WA-nya mungkin nanti akan dibantu oleh Mas Aris gitu ya yang nomor tersebut adalah nomor kontak terkait dengan layanan restorasi. Mungkin seperti itu, Mas Aris. Pak Samuel mudah-mudahan bisa menjawab. Jadi kalau ada Bapak punya arsif silakan Pak nanti boleh dibawa ke Ari nanti kita bantu. Silakan Mas Aris I. Baik, terima kasih Kang Parno. Saya rasa juga sudah cukup jelas juga bahwa ee kami memang tahun-tahun kemarin itu memiliki kegiatan naskah yang kita perbaiki di daerah dan sekarang ee di tahun ini mungkin sedang berhenti. Dan tadi juga disampaikan bahwa ee perbaikan itu nanti akan disesuaikan dengan identifikasi kerusakan di awal. artinya adalah mungkin ee bisa dengan metode yang ee berbeda-beda, bisa enkapsulasi atau laminasi atau yang lain. Baik, mungkin itu saya rasa juga sudah cukup jelas ya Bapak Samuel ee jawaban dari Bapak Parno ya. kita beranjak ke penanya selanjutnya dari chat di Zoom juga dari Bap ee Ibu Advokanti dari instansi Komnas HAM ee menanyakan bahwa apakah Arsip Nasional juga melakukan proses akuisisi ataupun penilaian terhadap arsif yang pada saat preservasi ditemukan nilai guna sejarah. bila iya bagaimana mekanisme tersebut dilakukan. Nah, ini ee saya rasa mungkin ee terhadap layanan preservasi masyarakat atau bisa dijelaskan langsung melalui interaksi ya Ibu Advokanti. Mungkin Ibu Advokanti masih tergabung dengan Zoom di hari ini atau Kang Parno mungkin bisa mencerna pertanyaan yang ini. Bagaimana Kang Parno? Iya. Justru ee ini saya ingin mengkonfirmasi sebenarnya Mas Aris ya. Ee soalnya ini kan ketika dilakukan proses akisisi gitu ya ee pada saat preservasi ditemukan nilai guna sejarahnya. Nah, ini ee agak membingungkan mohon maaf gitu ya ee maksud pertanyaannya seperti apa gitu ya. ee atau mungkin ee apakah ketika proses akuisisi ini memerlukan kegiatan preservasi atau seperti itu mungkin ya atau gimana ya tadi pertanyaannya? [Musik] Ee iya iya atau Ibu Advokanti masih bergabung untuk kita berdiskusi secara langsung. Sepertinya tidak ini ya mungkin beliau sedang tidak ditempat. atau kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya. Paper atau coba menjawab yang ini? Iya. Atau mungkin seperti saya coba coba ini ya saya coba apa namanya? Coba menyimpulkan dari pertanyaan gitu. Mudah-mudahan benar gitu ya. Jadi kalau kalau menurut saya mungkin bagaimana ketika proses akisisi arsif tersebut harus dilakukan preservasi dulu gitu. mungkin seperti itu gitu ya. Nah, jadi ee preservasinya ini yang mana gitu? Apakah preservasinya ini yang bersifat ee kuratif atau preventif? Sebenarnya kan kalau preventif itu e tidak perlu treatment tapi ini mungkin ini lebih ke reservasi yang bersifat kuratif. Artinya ketika akan melakukan akisisi gitu ya, ternyata arsif ini rusak nih, sobek nih, maka perlu dilakukan preservasi terlebih dahulu. Nah, mungkin seperti itu. Nah, kalau misalkan seperti itu biasanya Bapak, Ibu nanti dari tim akisisi akan ee mengkomunikasikan ke kami gitu ya. misalkan ee salah satu dari dari kegiatan preservasi misalkan ini arsifnya bernilai guna dan akan kita akusisi tapi kondisinya misalkan rusak, apakah bisa dibantu oleh teman-teman dari P2A gitu ya untuk melakukan preservasi terlebih dahulu. Nah, itu sebenarnya bisa kita lakukan preservasi, tapi yang mengkomunikasikan secara langsung biasanya dari teman-teman di akisisi yang melakukan inkisisi secara langsung. Mungkin seperti itu, Mas Aris, kalau yang saya tangkap ya. Mudah-mudahan tidak keliru. Jadi, ketika akan akuisisi ini arsifnya perlu dipreservasi dulu gitu. Jadi, bisa dilakukan atau itu Mas Aris. Iya, Kang Parno. Atau saya coba panggil kembali Ibu Avokanti. Barangkali masih masih bisa bergabung. Mohon maaf, Ibu Avokanti atau sudah cukup? Ya. Ya, saya rasa sudah cukup. Ini kita sekarang beralih ke masih ada yang risen dari Bapak Lumaksono dari Mahkamah Agung. bisa langsung bisa langsung berbicara di ruang Zoom meeting ya, Bapak. Selamat siang, Bapak. Bapak Lumaksono, selamat siang. Masih masih ee mute, Pak. Masih di di-mute. Silakan Bapak Lumaksono yang risen dari Mahkamah Agung. Bapak Lumangsono, apakah ee sebentar untuk teman-teman panitia mohon dibantu. Betul. Oke, terima kasih kesempatannya. I sudah bisa. Silakan Bapak. Selamat pagi, Pak. Eh, saya dari Kama Agung mewakili. Mau bertanya, Pak. ee untuk aplikasi CRSP Aris kemarin kan ada ee pembukaan diklat ya, Pak. Pembukaan diklat untuk arsif dinamis. Namun pendaftarannya kan online ya, Pak untuk upload datanya, untuk upload ee apa namanya? Ee kelengkapannya. Nah, lalu saya mau bertanya, Pak. Itu nanti kalau kita mau daftar itu kan butuh pengantar ya, Pak ya? Iya, mohon maaf Bapak ee untuk aplikasi CRC Paris ini mohon maaf ee bukan menjadi bagian dari kegiatan layanan preservasi masyarakat. Ee jadi mohon maaf kami tidak bisa menjawab ya, Pak ya. Mungkin nanti ee di lain Iya, mohon maaf Bapak karena si Arsiparis ini bukan di direktorat kami, bukan tugas dari kami. Mohon maaf ya, Bapak ya. Oh, nanti mungkin di lain lain ee kegiatan n melayani ya seperti itu ya, Bapak ya. Mohon maaf sekali lagi. Baikh. Iya, terima kasih. Sama-sama. Mungkin masih ada yang ee akan risen langsung untuk dijawab oleh Kang Parno ini ahlinya beliau. Ee pertanyaan apapun yang jelas mesti berkaitan dengan preservasi. Insyaallah akan beliau jawab dengan jelas. Adakah yang masih resen atau kalau memang belum ada kita lanjut ke pertanyaan yang sudah yang sudah dipilih oleh peserta mungkin eh panitia mungkin bisa ditampilkan lagi ee panitia Ibu Advokanti. Oh iya iya Ibu Advokanti ini sudah bergabung dengan kami. Silakan Ibu bisa berdiskusi langsung dengan kami dengan Kang Porno juga. Ee silakan Ibu I ee apakah suara saya terdengar? Terdengar jelas, Ibu. Silakan. Baik. Ee terima kasih atas kesempatannya. Mungkin tadi maksud pertanyaan saya begini, Pak Parno. Ee misalnya pada saat tim Andri melakukan apa eh preservasi terhadap ee arsif keluarga gitu yang ee dimintakan oleh perseorangan ini untuk apa ee dilakukan reservasi begitu ya. Kemudian setelah pada saat diproses tersebut teman-teman Andri pada saat membaca arsifnya itu menemukan oh ini sepertinya ada potensi nilai guna sejarahnya begitu. Jadi pada saat dilakukan perbaikan terhadap arsif keluarga tersebut, ternyata teman-teman ee sempat melihat ada potensi nilai sejarahnya gitu atau misalnya ada nilai nilai-nilai guna yang lain yang mungkin bisa ee apa untuk jangka panjang dari memori kolektif bangsa atau hal lainnya begitu. Nah, apakah kemudian dari Direktorat Preservasinya Andri ini akan melakukan kayak pendekatan gitu ya atau melalui tim akuisisi itu ee melakukan pendekatan kepada si perseorangan ini gitu untuk mungkin melakukan akuisisi atas ee arsif yang ee arsif tersebut yang dinilai tadi punya nilai potensi sejarah. Itu mungkin maksud saya tadi maksud saya seperti itu, Pako. Kira-kira seperti itu. Baik, terima kasih, Pak. Iya. Baik, terima kasih Ibu Kopi senang ketemu lagi ya, Bu ya. Baik. Ee jadi izin Bu Kopi. Jadi ee sebenarnya begini Bu, pada dasarnya ketika kita melakukan presentasi kita lebih ke fisiknya, Bu. Jadi untuk informasinya apalagi ini arsif keluarga ee kami tidak ini ya maksudnya tidak tidak melihat secara informasinya karena terus terang untuk informasi ini kan nanti ada bagian yang lain di akisisi teman-teman di pengolahan kami dipreservasi lebih bagaimana kita menyelamatkan dari sisi fisiknya artinya ketika ketika tadi restorasi ini kan ketika arsif ini sudah mengalami degradasi secara kualitas misalkan sudah tadi Jadi ada ee misalkan lengket gitu Bu ya, sudah lengket gitu ya, misalkan terkena lumpur dan sebagainya, maka yang kami lakukan treatmen, kami lakukan preservasi adalah terhadap fisiknya. Adapun informasinya kalaupun kita alih mediakan gitu ya, itu biasanya terutama untuk alih media ini tergantung dari yang punya arsifnya Bu, apakah memang mau dialih mediakan atau enggak. Biasanya nanti kami menanyakan kepada pemilik arsifnya. Kalau misalkan dari pemilik arsifnya, oh enggak perlu ya enggak masalah. Tapi kalau misalkan mau dibantu untuk kita scankan misalkan ya kami bantu. Tetapi kami juga tidak menyimpan hasil scannya gitu. Kami semua kembalikan lagi ke ee masyarakat gitu Bu. Apalagi kan ini arsif keluarga ya Bu ya. Nah arsif keluarga kami kembalikan ke masyarakat silakan. Kemudian kami juga tidak melihat dari sisi ee kontennya gitu ya. Ya, karena kami juga sudah di apa disumpah dengan sumpah jabatan sebagai ASN gitu ya. Maka kita ee ada kewajiban untuk ee ada kewajiban dan tanggung jawab untuk ee memegang rahasia dari pemilik arsif yang kami terima. Seperti itu Bu Kopi Popi ya. Mudah-mudahan bisa membantu menjawab, Ibu. Iya. Ee Ibu Advokanti ee cukup ya mungkin ya ee dari ya dari jawaban Kang Pot ee sudah cukup Ibu Pakanti. Kemudian kita akan beralih ke pertanyaan selanjutnya atau ada yang resen lagi? Ya, kayaknya belum ada yang res. Saya akan coba ke pertanyaan selanjutnya. Nah, ini dari Ibu Feni dari BKN. Pertanyaannya adalah bagaimana layanan preservasi yang sifatnya kuratif? Apakah masyarakat ee membayar untuk ini? Terima kasih, Pak Parno. Nah, mungkin langsung dijawab juga Pak Parno. Kang Parno. I. Iya. Iya. Baik. Terima kasih, Mas Aris. Bapak, Ibu untuk layanan preservasi ini baik sebenarnya baik kuratif maupun preventif yang masuk ke kami itu pada dasarnya adalah eh free gitu ya. Enggak berbayar sama sekali tetapi ada batasannya. Batasannya apa? Karena tadi kalau misalnya ASIP keluarga batasannya berapa tadi? Ee kami membatasi saat ini masih 10 Bapak Ibu jadi 10 item. Jadi kalau misalkan nanti oh saya kan misalkan terkena banjirnya satu bundle gitu ya atau misalkan satu folder gitu ya Bapak Ibu misalnya satu outer saya terkena banjirnya satu outer di mana di situ ada yang misalkan ada yang fotokopi ada yang asli enggak apa-apa silakan nanti dibawa dulu ke kam bisa Bapak Ibu bisa dibawa ke kami nanti yang fotokopian fotokopian-fotokopian itu akan kami bantu. Misalnya kalau kalau banjir itu kan kena lumpur ya, kita bantu bersihkan lumpurnya tetapi ee hanya sampai kita membersihkan saja. Nah, biasanya kalau misalkan nanti yang rusak-rusaknya nih misalkan ee ada yang sobek, ada yang perlu diankenkapsulasi. Nah, itu ketika perlu diapsulasi maka ee yang fotokopian karena kami tadi memprioritaskan adalah yang aslinya gitu ya, maka yang fotokopian ini enggak kami lakukan kapsulasi. Untuk rekapsulasinya kami memberikan batasan maksimum 10 atau misalkan perlu di ee apa dilapisi gitu ya, diperkuat lapisan kertasnya gitu ya. Nah, ini juga nanti akan melihat jumlahnya. Kalau bagaimana kalau jumlahnya lebih dari 10 misalkan nanti biasanya akan kami komunikasikan kembali mana nih yang akan kita ee lakukan treatment untuk misalkan ada apakah diapsulasi gitu ya atau mungkin ee di tadi dilapisi gitu ya. Nanti biasanya kalau lebih dari sekolah akan kami komunikasikan gitu ya. seperti itu. Jadi layanan ini bersifat ee gratis. Bapak, Ibu silakan Bapak, Ibu boleh datang ke kami gitu ya ee untuk memberi untuk kami berikan ee apa treatment terhadap kerusakan dari arsip ya Bapak Ibu. Oke, demikian mungkin Mas ya. Baik, terima kasih Kang Parno. Jadi tadi intinya adalah layanan yang dimiliki oleh preservasi atau layanan preservasi masyarakat ini ee yang Laraska atau layanan yang lain itu adalah gratis Bapak Ibu. Jadi tidak berbayar, tetapi memang kita ada ee ee semacam pembatasan. Jadi tidak semua arsip atau ee kita pilih-pilih arsif dengan ee penanganan yang berbeda-beda. Baik, selanjutnya kita akan beranjak ke pertanyaan ee selanjutnya ini dari YouTube, dari channel YouTube ee dari Ibu Fahriani dari BPK. Ee pertanyaannya adalah apakah ada ketentuan yang mengatur tentang minimalisasi standar untuk melakukan preservasi preventif dan preservasi preservasi kuratif mengingat BPK sebagai organisasi pemeriksa. Terima kasih. Seperti itu pertanyaannya, Kang Parno. Langsung dijawab ya, Kang Parno ya. Silakan, Kang Parno. I ya. Baik, terima kasih Mas Aris. Terima kasih Bu Pak Harani atas ee pertanyaannya. Ee apakah ada ketentuan yang mengatur tentang minimalisasi gitu ya, standar untuk melakukan preservasi baik itu preventif maupun kuratif gitu ya. Nah, ee ketentuan terkait dengan standar reservasi ee kita bisa mengacu atau kami mengacu sebagai ee lembaga kearsipan, sebagai pembina lembaga kearsipan pada peraturan kepala Andri nomor 23 tahun 2011. itu yang paling dasar ketika kita akan melakukan reservasi di mana di situ ee akan dilihat bagaimana standar untuk menyimpan suhu dan kelembaban untuk media arsifnya misalkan untuk arsif kertas berapa derajat dengan suhu kelembabannya berapa gitu ya. Kemudian ee untuk arsif e film suhu kelembabannya berapa termasuk juga dengan ee media raknya gitu. Kalau misalkan arsif kertas ini jangan menggunakan media kayu raknya. Nah, itu ada diatur di ee tentang di Perka 23 tahun 2000 ee 11 gitu ya. Itu ee secara global gitu. Bagaimana dengan ketentuan teknisnya terkait dengan preservasi gitu ya. Bapak, Ibu juga bisa melihat kalau misalkan ini terkait dengan depot arsif, Bapak, Ibu bisa melihat juga ke peraturan kepala hari nomor 31 tahun 2015 tentang pedoman pembentukan arsif. Nah, di situ ada standar bagaimana sebuah depot arsif ini terbentuk gitu ya. ee atau misalkan Bapak Ibu ee ingin melihat terkait dengan ee bagaimana melakukan pengujian arsif atau rises arsif, Bapak, Ibu bisa melihat peraturan Kepala Andri Nomor 4 tahun 2019. Nah, itu terkait dengan pengujian gitu ya. Ini ini yang lebih detailnya. Kalau tadi perri yang 2321 seperti ee tanyain gitu ya. ini kan preventif dan kuratif sebenarnya sudah tercover 2321. Tetapi lebih detailnya lagi isi dari atau ee yang saling berkorelasi dengan 23 2011 tadi ya ada ee Perka tentang pembentukan depot arsif misalkan di 31 tahun 2015. Ada juga bagaimana risk assesment atau pengujian tingkat kerusakan arsif. Nah, itu ada di ee K4 2019 atau mungkin terkait dengan ee disaster gitu ya, rencanaan menghadapi bencana ada PK 235. Ada juga terkait dengan alih media gitu ya. Alih media ada di ee perandri misalkan 2 tahun 2021. Nah, termasuk juga bagaimana autentikasi arsif. Nah, atau ee pengujian otentisitas arsif. Otentikasi arsif juga ada. Untuk arsif statis ada di ee Peradri nomor 1 tahun 2023 gitu ya. Seperti itu. Nah, itu beberapa standar yang kami acu dan kami terapkan untuk melakukan preservasi baik yang bersifat ee preventif maupun kurif. Demikian mungkin Mas Aris mudah-mudahan bisa menjawab dari Ibu Pak Arani ya. Terima kasih, Kang Parno. Ee jelas sekali tadi yang disampaikan oleh Kang Parno bahwa ee standar terkait dengan preservasi ini ada banyak peraturan dari Peranri, Perka atau ee yang mungkin tadi disebutkan salah satunya adalah Perka nomor 23 tahun 2011 itu tentang preservasi arsif. ada ee perka-perka lain atau perandi lain yang ee mendukung untuk ee preservasi juga. Baik, saya rasa ee sudah cukup jelas ee jawabannya. Ee kita akan beranjak lagi ke pertanyaan selanjutnya dari YouTube ee dari Ibu Siti Ratna Ningsih dari Arsiparis Dinas Arpus Provinsi Jawa Tengah. Pertanyaannya adalah untuk penanganan arsif keluarga atau Laraska, bagaimana cara dan prosedur penanganannya? Ini sepertinya tadi juga sudah disampaikan di slide-nya Kang Parno atau mungkin bisa diulang kembali Kang Parno untuk slide-nya. Ee silakan Kang Parno untuk menjawab pertanyaan ya. Baik, terima kasih ee Ibu Siti ya. Jadi saya izin untuk mengulang kembali gitu ya. Mungkin ee Bapak Ibu tadi ada yang belum sempat juga gitu ya. Oke. Ee oke. Saya coba share. Boleh saya share ya? Oke. Oke. Nah, ee secara singkat Bapak Ibu seperti ini gitu ya. Ketika kita mengelola arsif keluarga yang pertama kita lakukan identifikasi arsif-arsif yang kita miliki ini apa saja. Kalau misalkan ee nanti ini juga hal yang menarik gitu ya. Ee terkait dengan yang kedua, poin kedua penataannya kita misalkan kita mengidentifikasi arsif yang kita miliki apa. Misalkan ada arsif mulai dari kelahiran gitu ya, kemudian ada apa? Jasa sekolah, kemudian ada ini yang bersifat dokumen gitu ya. ada jasa sekolah. Kemudian berikutnya ada Bapak Ibu ketika sudah waktunya mendapatkan KTP, mendapatkan KTP kemudian buku nikah sampai dengan ee seterusnya gitu ya. Punya anak aktek kelahiran anak dan sebagainya. Kemudian itu yang pertama terkait dengan berikutnya adalah arsif-arsif. Misalkan harus identifikasi lagi ee jenisnya. ada hasil foto dokumentasi atau foto kita waktu kecil. Kemudian jenisnya foto ini karena mungkin zaman dulu masih kelise gitu ya, beda dengan zaman sekarang ada dua nih. Ada yang satunya masih kelise, satunya lagi ee sudah berbentuk cetakan. Nah, berarti ada dua jenis, ada klise, ada foto yang berbentuk cetakan. Kemudian kita identifikasi lagi selain foto ini ada apaagi? Oh, ternyata mungkin kita dulu pernah misalkan ikut lomba apa gitu, lomba lomba nyanyi apa gitu yang kemudian direkam rekamannya rekamannya disimpan di ee VCD mungkin saat itu gitu ya. Oh, berarti ada arsif yang lain berupa ee VCD di situ. Nah, termasuk di situ jenis-jenisnya juga kita identifikasi. Misalkan ada arsif Bapak Ibu misalkan terkait dengan aset ada arsif tadi kalau yang terkait dengan aset itu ada PPKP gitu ya terkait dengan sertifikat tanah dan sebagainya. Nah, dari hasil identifikasi ini kita bisa mengkategorikan jenis-jenis arsif yang ada. Apakah kita akan nantinya ini masuk ke yang kedua, penataan. Setelah kita identifikasi apakah di penataan ini kita akan mengelompokkan berdasarkan jenis arsifnya. Misalkan Bapak, Ibu mengelompokkan misalkan ini untuk arsif aset aset aset semua gitu ya. untuk arsif non aset misalkan tadi kayak ijazah dan sebagainya dikelompokkan berdasarkan ijas atau misalkan ada yang lainnya lagi misalkan dikelompokkan atau ditata berdasarkan perorangan misalkan arsip ayahnya khusus dari ayahnya lahir sampai dengan mungkin sudah ee saat ini gitu ya arsif ibunya kemudian ada arsif anaknya, anak pertama, anak kedua, anak ketiga gitu ya. Nah, itu juga salah satu metode ketika kita melakukan penataan atau mungkin ada juga yang mau lompukkan tadi ijazah baik itu ijazah ayahnya, ijazah ibunya, ijazah anaknya dikelompokkan semuanya dalam seri ijazah. Jadi ketika nantinya tinggal ngir ijazah. Apakah itu bisa? bisa sah saja. Karena kan pada prinsipnya ketika kita berbicara tentang mengelola arsif keluarga gitu ya, bagaimana kita menemukan kembali secara cepat arsif tersebut. Nah, kalau misalkan tadi selain seri tadi pernama oh ketika nanti suatu saat perlu arsif ee misalkan anak pertama tinggal ambil foldernya anak pertama. Bagaimana penyimpanannya? Boleh di folder? Boleh. Yang penting adalah bagaimana kita menyimpannya. gitu ya. Bagaimana kita menyimpannya supaya kita simpan ini aman. Aman dari apa tadi? Dari faktor perusak dan unsur perusak. Ya. Sup dari mana? Misalkan supaya tidak kena air, kemudian enggak kena rayap. Nah, ini yang yang sering kita dapati kan. Kalau ini yang tadi nomor tiga penyimpanannya. Nah, berikutnya bagusnya lagi Bapak, Ibu karena mungkin kalau sekarang banyak arsif yang sudah tercipta dalam bentuk digital, tetapi untuk arsif-arsif yang lama yang masih belum digital atau kita lakukan eh alih mediaitasi, kita lakukan scanning gampangnya gitu ya. Untuk apa? Supaya kita punya backup-nya. Backup ini buat apa ya? Kalau misalkan nanti fisiknya ada apa-apa, kita punya backup-nya. Tetapi selain sebagai backup, file digital ini juga sebagai akses. Kalau sekarang kan Bapak, Ibu, ketika kita mungkin lagi di mana kita perlu arsif yang kita miliki, tidak harus kita pulang ke rumah dengan dengan ee bentuk digital gitu ya. Misalkan kita simpan di cloud, ya kita tinggal panggil saja di manaku dan kapan. semudah itu. Nah, yang terakhir arsif-arsif yang kita miliki ini sebaiknya terutama tadi dari hasil identifikasi penataan arsif ini kita kategorikan atau kita kategorisasi mana yang memang benar-benar ar vital. Ketika arsip ini memang sudah menjadi atau kita yakin bahwa arsif ini adalah arsif vital, maka kita simpan di sebuah tas. Kalau di kalau di kami biasanya ada namanya Tasla Raska atau mungkin kalau Bapak Ibu yang ee dari PNBP gitu ya, PNB PNBP gitu ya, ada tas ee siaga bencana gitu ya. Nah, di tas itulah kita simpan tuh arsif-arsif yang memang benar-benar vital. Nah, di situ kita simpan. termasuk di situ nantinya selain arsif juga sudah kita siapkan pakaian ketika inas suatu saat ada terjadi bencana. Nah, tidak hanya pakaian yang ke bawah tapi arsifnya juga bisa ikut terselamatkan. Nah, jadi kurang lebih seperti ini ee Ibu tadi ya pertanyaannya Ibu Siti. Jadi untuk mengelolanya sangat mudah gitu ya. sekarang kita ya saya yakin kita semua sudah tahap ke menyimpan sudah tetapi untuk menatanya nah mungkin ini saya yakin kalau Bapak Ibu yang ada di sini mungkin sudah melakukan penataan gitu ya tetapi kadang-kadang kita sudah menyimpan giliran mencari di mana ini ya itu sesuatu hal yang wajar maka ee kalau misalkan sudah disimpan apakah bisa dibalik yang sudah kita simpan kita identifikasi enggak masalah gitu ya silakan Yang penting secara aturan ya atau bukan aturan sih secara sederhananya seperti itu mulai identifikasi kemudian kita tatang kita simpan kemudian kita make up ya sesuai dengan kita persiapkan di satu tempat untuk ee persiapan siaga bencana. Ya, mungkin demikian Mas Aris, saya kembalikan ke Mas Aris ya. Terima kasih, Kang Parno. Jelas sekali tadi yang sudah disampaikan. Saya sampaikan kembali untuk Bapak, Ibu ee peserta ee kegiatan Andi melayani bagi yang terlewat masih bisa kita akses kembali lewat YouTube Arsif Nasional. Jadi kalau penjelasannya tadi perlu diulang, kita bisa masih melihat lagi di ee channel YouTube. Baik, saya akan beralih beranjak lagi ke pertanyaan selanjutnya dari Ibu Asiatun dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Temanggung. Pertanyaannya adalah dengan adanya efisiensi anggaran untuk preservasi preventif itu tidak ada. bagaimana solusi yang solusi yang harus kami lakukan agar arsif tetap tersimpan dengan aman. Nah, ini terkait anggaran, Kang Parno. Mungkin bisa langsung dijawab juga. Silakan Kang Warno, ya. Ya. Baik, terima kasih, Ibu Asiatun, ya. Nah, ee kembali tadi saya sampaikan Bapak Ibu ketika kita menyimpan saja ini kategorinya sudah masuk preservasi preventif gitu ya. Nah, ketika adanya efisiensi anggaran misal tadi Ibu sampaikan ee adanya efisiensi anggaran untuk preservasi preventif. Nah, ini yang mana preservasi preventifnya kategori yang mana nih? Apakah misalkan untuk pembelian ee media untuk menyimpannya misalkan kan salah satu dari bagian presersif preventif adalah kita menyiapkan rat untuk menyimpan arsif yang kita akan simpan gitu ya, akan kita tata. Nah, ternyata ada efisiensi rak gitu. Nah, maka dari itu kalau misalkan permasalahannya erat, maka yang harus kita yang yang kita kembangkan adalah mungkin kita cari kita harus mencari alternatif yang lain. Kalau gitu ya. Ya, kita misalkan disimpan dengan menggunakan media yang lain dulu sementara gitu ya. Tetapi kalau misalkan ee terkait dengan suhu dan kelembaban, nah saya pikir ini Bapak Ibu mungkin bisa diberikan apa dibuatkan sebuah ee apa ya kelaahan gitu ya. Kalau misalkan impact dari suhu dan kelembaban ini tidak bisa kita pertahankan maka arsifnya ini akan menjadi rusak. Tetapi apakah iya efisiensi ini juga sampai dengan mematikan AC gitu ya atau mematikan dehum gitu ya. Nah, itu juga menjadi pertanyaan. Nah, kembali lagi ke awal sebenarnya preservasi preventif ini ini ee sudah kita lakukan pada dasarnya. Nah, bagaimana efisiensi anggarannya? Sebenarnya mungkin kalau misalkan ee Ibu Asiatun di di Zoom gitu ya, kita bisa diskusi efisiensi anggarannya untuk apa untuk kegiatan apa di preservasi pentipnya karena preservasi ini banyak apakah untuk misalkan pengandalian hama terpadu atau mungkin untuk alih media tadi gitu ya. Nah, itu yang sebenarnya dari pertanyaan ini masih belum fokus atau secara detail gitu ya. Tetapi kalau misalkan ee tadi untuk kebutuhan yang bersifat apa? Sarana perasaran selain yang bisa yang harus ada misal tadi saya harus nyala itu sebenarnya istilahnya enggak enggak terlalu mempengaruhi kalau misal untuk rak gitu ya dan sebagainya. Tetapi kalau misalkan sum dan kelembaban, nah maka baiknya kalau menurut kami dan disampaikan kepada pimpinannya Bapak, Ibu. Karena apa? Karena terkait dengan dari hasil telahan ini bisa kita lihat oh kalau misalkan arsif ininya panas impactnya seperti apa, ketika dampaknya seperti apa, maka yang terjadi akan seperti ini terhadap arsifnya. Nah, itu yang harus kita lakukan. ee perlahan. Nah, tetapi yang pasti standar minimal untuk preservasi preventif terutama untuk menyimpan arsif adalah mengatur suhu dan kelembabannya. Mungkin demikian, Mas Aris. ada di Zoom sih bisa bisa diskusi gitu ya seperti itu ya. Terima kasih Pak Parno tadi dijawab bahwa jika ee preventif terkait dengan efisiensi ini ee kita ee malah justru dituntut untuk kreatif gitu ya Ibu ya. Jadi kita perlu memikirkan alternatif lain yang bisa digunakan, tetapi tentu ee sesuatu yang sifatnya mesti ee mesti berjalan terus itu ya tetap harus diutamakan itu berjalan terus seperti ee adanya AC yang dia harus mengatur suhu, adanya kelembaban yang harus dijaga. Itu adalah sesuatu yang mesti tetap berjalan. Kalau memang itu tetap mendapatkan efisiensi ya kita perlu membuat ee telaah gitu ya ee ketika ini dimatikan efeknya apa, efeknya apa dan ee itu perlu disampaikan ke pemangku kebijakan. Baik. Kemudian Mas sedikit Masikit ya nambahin Bapak Ibu kalau misalkan tadi ee dari sisi ee efisiensi tadi gitu ya. Hal yang paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah ee menjaga sirkulasi udara dan juga ee kebersihan dari ruang simpan. Saya pikir kalau kebersihan ini kan ee mau ada efisiensi mau enggak tetap harus kita lakukan gitu ya terhadap ee ruang simpan itu sendiri gitu ya. Karena tadi di awal kami sampaikan ee salah satu dari preservasi adalah keamanan dan kebersihan. Nah, kebersihan ini sebagai upaya supaya kita meminimalisir datangnya unsur perusak arsif. Biasanya kan kalau misalkan kayak tikus, sayap, dan sebagain itu karena cowa dan sebagainya kan kondisinya kotor gitu, makanya dia datang gitu ya. Nah, kayak dari itu ee salah satu selain tadi memang suhu dan kelembaban ini menjadi salah satu tantangan gitu ya untuk di negarais, maka hal sederhana secara teknis yang bisa kita lakukan adalah menjaga kebersihan dari tempat kita menyimpan arsi ya. Demikian Mas Aris, terima kasih Mas I terima kasih banyak Kang Parno tambahan informasinya. Ee kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya masih dari kolom kolom di YouTube dari ee Bapak Bayu, Mas Bayu ini ya dari LKD Kabupaten Klaten. Ee pertanyaannya adalah terkait indikator tingkat kerusakan ada tiga. Rendah, sedang, tinggi, mungkin ee ringan, sedang, dan berat mungkin ya, Mas Bayu. Jadi, bagaimana penggolongannya? Kemudian ciri atau indikator kerusakan itu seperti apa? Ini sepertinya terkait dengan risk assesment. Mungkin langsung dijawab juga oleh Kang Parno. Silakan Kang Parno, ya. Baik, terima kasih Pak Bayu. Oke, terkait dengan ee indikator tingkat kerusakan arsif Bapak Ibu terutama Pak Bayu gitu ya. Sebenarnya bisa melihat di ee Perka ee nomor 4 tahun 2019. Saya izin share ya. coba sambil share supaya lebih detail ya. Oke. Nah, Bapak Ibu bisa melihat di sini gitu ya. Ini terkait dengan pedoman penilaian kerusakan arsif terutama untuk arsif kertas. Nah, di sini ee di sini disebutkan bahwa tingkat kerusakan. Nah, di sini indikatornya Bapak, Ibu ya. Tingkat kerusakan arsif ada yang ringan, sedang, dan berat. Nah, yang dikategorikan tingkat kerusakan ringan di sini disampaikan adalah ketika tingkat kerusakan ini tidak menghilangkan isi informasi. Indikatornya apa? Misalkan terlipat. Terlipat kan isi informasinya tidak hilang gitu ya. Tidak tinggal kembalikan. Berikutnya terjadinya noda air pada bagian tepi lembaran arsif. Jadi ada noda air di pinggir-pinggirnya gitu ya. Itu juga apa dikategorikan kategori rusak ringan. Berikutnya adalah noda foxing. Nah, foxing itu seperti apa sih, Bapak Ibu? Kalau foxing itu biasanya perubahan si kertasnya gitu ya. ada perubahan kertas biasanya gampangnya warna hitam gitu ya. Nah, jadi si kertas itu sudah mulai mulai hitam pada muncul hitam-hitam. Nah, jadi dia karena proses dari kertas itu sendiri. Nah, berikutnya ee fisik arsifnya melengkung karena salah penyimpanan. Ya, ini contoh tingkat kerusakan yang ringan. Nah, berikutnya kalau misalkan tingkat kerusakannya sedang, bagaimana tingkat kerusakan sedang? Di sini ketika tingkat kerusakan dari fisik arsif ini berpotensi menghilangkan informasi arsif atau terjadi pada bagian arsif yang mengandung informasi. Jadi kalau ee tingkat kerusakan sedang ini ada potensi ketika arsif ini dibiarkan ya ini bisa ee menghilangkan yang lainnya gitu ya. Biasanya kalau misalkan ini di dikena rayap nih kemudian rayap ini enggak kita treatmen sehingga rayap itu terus jalan. Nah, itu berarti kan ada potensi asalnya mungkin ringan lama-lama bisa eh asalnya ee asalnya sedang lama-lama bisa menjadi berat ketika nanti menjadi hilang. Nah, atau misalkan ee sobek sobek terhadap informasi. Nah, tetapi tidak semuanya informasinya masih bisa kita baca, masih bisa kita lihat atau korosi tinta. Korsi tinta ini juga menjadi salah satu dari indikator ketika kita menilai kerusakan aksip. Nah, ataupun ada cairan yang tembus sampai bagian belakang. Nah, jadi kan kadang-kadang ada ee bekas basah gitu ya sampai dia nembus ke belakang yang akhirnya kalau dibiarkan terlalu lama si kertas ini menjadi sobek gitu kan se termasuk tadi kalau misalkan tadi koros korosi tinta yang lama-lama juga membuat arsif itu menjadi nah itu yang kategori kerusakan sedang berikutnya adalah kategori kerusakan berat kategori kerusakan berat ini ee berdasarkan tingkat kerusakannya. Kalau tadi potensinya menghilangkan informasi itu ee berpotensi mungkin ee perpotensinya belum begitu tinggi. Tapi kalau misalkan kerusakan berat berpotensinya sudah tinggi. Misalkan berlubang biasanya kalau misalkan ini kena tikus atau kena rayap gitu ya, itu lubangnya sudah ee menghilangkan separuh dari informasi arsif yang ada. atau tinta luntur. Dari tinta luntur itu menjadi tidak terbaca, kemudian rapuh. Nah, termasuk jilid dan putus. Bagaimana dampak dari jilid dan putus? Maka tidak utuhnya informasi yang ada di arsif tersebut. Kalau misalkan coba coba kita simpulkan Bapak Ibu kerusakan ringan ini ketika arsif ini masih utuh informasinya misalnya dalam satu kertas ini arsifnya masih masih tulisannya masih utuh masih terbaca mungkin karena ada lipatan atau misalkan e tadi ada ee apa basah di pinggir gitu ya di tepi-tepi itu itu masuk kategori ringan. Nah, bagaimana dengan sedang ketika misalkan ada informasi yang tertulis sudah mulai kena dampak dari kerusakannya gitu ya. Misalkan tadi sudah sudah hilang informasinya 1/4AT itu masuk kategori sedang. Bagaimana dengan kategori rusak berat? Nah, ini kalau misalkan tadi sudah rapuh gitu ya, rapuhnya sehingga ketika kita mengangkatnya pun harus perlu kehati-hatian gitu ya. atau misalkan tadi tinta luntur sudah berlubang dan sebagainya. Nah, ee Bapak Ibu untuk lebih jelasnya bagaimana detailnya, pelaksanaannya gitu ya, Bapak, Ibu silakan nanti boleh dilihat di PerK 4 tahun 2019 gitu ya tentang pedoman penilaian kerusakan arsif kertas. Nanti Bapak Ibu bisa melihat indikatornya apa saja dan termasuk juga di sini ada mekanisme pelaksanaannya seperti apa dan sebagainya. Mungkin eh demikian eh Mas Aris, mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaan dari Pak Bayu tadi. Silakan kembalikan ke Iya, terima kasih Kang Parno. Tadi jawabannya jelas sekali. ee untuk identifikasi kerusakan memang kita mengacu ke Peranri 4 tahun 2019 yang kebetulan itu juga sudah pernah kemarin kita lakukan sharing session belum lama sekitar bulan kemarin itu teman-teman dari laboratorium juga telah menyampaikan bagaimana cara melakukan kegiatan penilaian perusakan arsip ee mungkin bisa dicari lagi di YouTube ee Bapak Bayu ya. Ee ee kembali ke panitia lagi. Apakah masih ada pertanyaan? Ya, masih ada pertanyaan dari Bapak Gempur dari BPK Jawa Tengah. Pertanyaannya adalah izin Pak Parno bertanya, apakah arsif nasional juga menyediakan restorasi arsif elektronik? misal hardisk ya yang sudah tidak bisa dibuka di dalam hardisk tersebut ternyata terdapat arsif penting. Nah, ini ee mungkin juga bisa dijawab langsung Pak Perno, apakah ee melayani restorasi arsif elektronik. Ya, silakan Bapak Parno ya. Baik, terima kasih Pak Gembur atas ee pertanyaannya. Ee untuk restorasi arsif elektronik ee restorasi ini adalah perbaikan gitu ya, Pak ya atau perawatan. Kalau arsifnya ini sudah elektronik, artinya kalau Bapak ini menyampaikan di sini ini hardisk-nya sudah tidak bisa dibuka. Sebenarnya ini bukan ke restorasi, Bapak ya. Jadi artinya ee mungkin lebih ke bagaimana pembacaannya kalau misalnya hard ini hardis ini sudah tidak bisa dibuka. Nah, kalau kondisinya seperti ini nantinya biasanya kami akan melihat dulu jenis hardisk-nya seperti apa. Apakah misalkan hardisk ini ee biasanya kita lihat apakah masih bisa dikoneksikan dengan player yang kami miliki gitu ya atau doc yang kami miliki. Tapi kalau misalkan arsif tersebut tidak ee tidak ada biasanya kami tidak bisa juga membukanya. Nah, ini salah satu tantangan ketika kita melakukan preservasi adalah absolutnya perangkat ya. Tantangan utama ketika kita melakukan preservasi adalah absolut perangkat terutama untuk arsif-arsif yang bersifat elektronik. Misalkan kayak video, kayak hardisk ini termasuk salah satu di antaranya. Nah, apakah hardisk ini kita restorasi? Kalau restorasi tidak, Pak. Kalau kita perbaiki tidak. Nah, tetapi kalau misalkan kita coba baca mungkin kami bisa membantu dari sisi ada tidak doc-nya atau ada tidak eh extension-nya untuk membacanya. Kalau misalkan ada nanti bisa kami bantu. Nah, karena restorasi di sini nantinya kami lebih ke restorasi digital. File-vile digital ini yang kami restorasi. Jadi bukan ke apa kalau untuk arsif elektroniknya bukan ke fisiknya gitu ya, bukan ke komponen elektroniknya tetapi ke file digitalnya yaitu kita merestorasi arsif digital. Kalau misalkan arsif digitalnya misalkan perlu kita enhance gitu ya, maka kita lakukan ya. Jadi e gempur kalau misalkan untuk restorasi arsif elektronik untuk hardisk kita tidak melakukan ee restorasi. Tetapi kalau misalkan Bapak tidak punya pembacanya mungkin nanti bisa kita komunikasikan dengan kami di Andri apakah ada atau tidak untuk membaca hardisk tersebut. Biasanya hardisk tidak bisa dibuka karena kita tidak punya extension untuk membacanya gitu seperti itu ya. Mungkin seperti itu Mas terima kasih. Ya, terima kasih Kang Parno jawabannya. Itu tadi karena ee tergantung juga ya Pak Gempur bahwa alat ini kan ee cepat gitu ya perkembangannya. kadang ada beberapa alat yang memang sudah obsolet sehingga ee arsib-arsib yang kita miliki itu sudah bisa ee tidak ada ee alat pembacanya lagi. Nah, ee mungkin bisa lanjut apakah masih ada pertanyaan selanjutnya ya dari Ibu kita Dinas Desarpus Kabupaten Cirebon. Pertanyaannya adalah apakah ada cara arsif nasional mempromosikan pelayanan preservasi arsif masyarakat yang dapat diadop oleh daerah? Nah, ini pertanyaannya. Promosi pelayanan preservasi arsib yang dapat diadop oleh daerah ya. Ee silakan langsung juga dijawab oleh Kang Parno. Silakan. Baik, terima kasih Masis ee Ibu kita. Jadi, bagaimana selama ini mempromosikan gitu ya. Karena ini terkait dengan promosi pelayanan sebenarnya kalau kami ee untuk bagian promosi secara masifnya ini ada di teman-teman kami di humas melalui platform digital kelembagaan gitu ya. itu dari sisi apa? YouTube, kemudian dari ee Instagram, TikTok ataupun misalkan dari website Andri itu sendiri. Nah, ee memang beberapa kali kami juga ee melakukan sosialisasi bahkan di tahun-tahun sebelumnya kami ada program replikasi layanan terutama untuk Laraska ya. replikasi Laraska untuk beberapa tempat. Salah satunya misalnya kalau di DKI itu di kecamatan misal kami bekerja sama dengan ee Pemda DKI untuk ee apa mereplikasia meskipun nantinya ee namanya dan sebagainya itu bisa disesuaikan dengan ee instansi masing-masing gitu ya. atau misalkan dengan teman-teman di Tangerang, di Banten gitu ya. Nah, kami melakukan kegiatan replikasi seperti itu juga gitu ya terkait dengan ee tetapi bagaimana mempromosikannya. Kami secara full saat ini kami mempromosikan menggunakan platform ee digital media sosial yang dimiliki oleh lembaga. Nah, selain itu kalau misalkan ee kegiatan lainnya misalkan dengan sharing session gitu ya. Kemudian kalau misalkan ee Bapak Ibu kalau misalnya ada pameran atau biasanya di HKN kami juga ada membuka stand gitu ya terkait dengan layanansi itu sendiri. Kalau misalkan nanti kita dari Dispus Cirebon ingin mengadop layanan ini, nanti Ibu silakan bisa hubungi kami juga. Nanti kita mendiskusikan bagaimana secara detail teknisnya dan apa-apa yang harus disiapkan dan ee sebagainya. Mungkin demikian ee kita saya kembalikan ke Mas Aris. Terima kasih Kang Parno atas jawabannya. tadi sudah jelas juga dijawab oleh Pak Parna Nusantara bahwa ee perlu komunikasi yang ee intens gitu ya. Ee nanti kalau misal dari Disarpus Kabupaten Cirebon ingin ee mengadop atau mereplikasi gitu ya istilahnya kalau di ee di Arsip Nasional. Baik, ee mungkin kita akan lanjut dengan satu atau dua pertanyaan lagi dari Ibu Rara. Ibu Rara Kanita dari umum. Pertanyaannya adalah mohon penjelasan Pak Parno, apa saja arsif keluarga yang dapat dilayani untuk preservasi secara gratis? Nah, ini sepertinya tadi juga sudah ee ada di slide. Mungkin berkenan ee Kang Parno untuk mengulang kembali tadi yang sudah disampaikan. Silakan Kang Parno I. Oke, baik. Iya, terima kasih Ibu Rara. Saya coba ke balik ke slide ya. Oke. Nah, itu. Nah, ini dia. Ini contoh jenis-jenisnya ya, Bapak, Ibu gitu ya. Jadi yang pertama ini ini yang pertama gitu ya ada akta kelahiran gitu ya catatan kelahiran. Jadi kan ada yang memang ada yang akte ada yang catatan kelahiran gitu ya. Kemudian ee ijazah ya kemudian transif nilai rapor dan sebagainya gitu ya. Jadi misalkan ee apa rapot kemudian tadi polis Bapak Ibu nya polis asuransi itu boleh juga gitu ya. Kemudian buku nikah atau nikah gitu ya atau cerai, sertifikat tanah dan sertifikat lain. Nah, sertifikat tanah ini Bapak Ibu kalau ini tergantung ini perorangan ya Bapak Ibu yang kami layani. Kalau misalkan notari maaf gitu ya untuk ketua notaris ya itu adanya di kami tidak memberikan layanan karena kan notaris pemiliknya adalah banyak orang gitu ya. Tapi kalau misalkan untuk sertifikat tanah di sini untuk perorangan misalkan tadi Bu Rara punya sertifikat tanah ee kemudian kena kena ee masalah yang sehingga harus dipreservasi bisa nanti kami bantu gitu ya. Kemudian kartu keluarga, SK pegawai ya, catatan asuransi dan lain-lain dan lain-lain. Ini boleh biasanya Bapak Ibu kami di sini ada call center untuk ASK gitu ya. ini nomor WA-nya biasanya nanti Bapak Ibu silakan menghubungi ke sini saya punya ini bisa enggak? Termasuk kami nanti akan memberikan meminta kira-kira seperti apa sih Bu rusaknya gitu ya. Kalau misalkan mungkin Bapak Ibu yang jauh gitu ya nanti ee akan kami lihat juga oh rusaknya seperti ini. Nah mis karena gini Bapak Ibu kalau misalkan ee yang laminating Bapak Ibu Bapak Ibu punya punya arsi laminating kemudian lengket. Nah, ee kami terima tetapi kami akan melihat apakah bisa kami treatment atau enggak. Ya, selama kami bisa treatment pasti akan kami bantu treatmen. Tetapi kalau misalkan ee memang sudah benar-benar lengket ya kami juga tidak bisa ee membantu di sini. Ini untuk yang ee laminati gitu ya. Jadi jenis-jenisnya seperti ini Bapak Ibu terutama Bu Rara tadi yang menanyakan selama itu adalah arsif yang dimiliki oleh keluarga ya itu masuk arsif keluarga silakan nanti bisa diikan dengan kam ya seperti itu mungkin Mas Aris ya untuk jawaban pertanyaan dari Bu I terima kasih Kang Parno. Saya rasa juga sudah cukup jelas. Ee kemudian mungkin ee satu pertanyaan lagi ya ee Pak Parno karena waktunya juga sudah ee siang. Mungkin satu pertanyaan lagi panitia bisa ditampilkan ya. Mohon ditampilkan satu pertanyaan kembali. Ya sudah. Nah, terlihat dari Bapak Purbo di LKD Kabupaten Klaten. Pertanyaannya adalah apakah tingkat kerusakan arsip mempengaruhi metode restorasi yang akan digunakan atau diterapkan? Misal ee ketika ada arsip itu tingkat kerusakannya ringan menggunakan diasidifikasi saja atau enkapsulasi saja. Nah, ee mungkin bisa langsung juga dijawab ya, Pak Barno. Silakan, Pak Barno. Ya. Baik, terima kasih Pak Purbo atas pertanyaannya. Betul sekali Pak Purbo. Jadi, tingkat kerusakan ini mempengaruhi metode restorasi yang akan kita lakukan, gitu ya. Kenapa demikian? Karena ee restorasi ini menggunakan bahan gitu ya. atau menggunakan bahan-bahan yang mungkin Bapak Ibu kalau misalkan pernah mendengar tentang ee pelapis gitu ya, pelapis untuk arsip kertas itu kan menggunakan tisu gitu. Tisu ini juga saat ini kita masih impor gitu ya, di mana harganya juga lumayan mahal gitu ya, seperti itu. Nah, ee kalau misalkan kita melakukan sama treatmen yang sama untuk tingkat kerusakan yang berbeda, maka kita ee menyayangkan dengan bahan yang kita miliki. Maka dari itu kalau misalkan tadi tingkat kerusakannya ringan, biasanya kita akan melihat gitu ya. Kalau tingkat kerusakanya ringan cukup diasidifikasi. Betul cukup diasidifikasi atau mungkin kita ee enkapsulasi saja enggak masalah ringan. Tetapi kalau misalkan tingkat kerusakannya berat diasidikasi tidak cukup gitu ya. Kenapa? Karena kalau misalkan dibiarkan hanya diifikasi saja tadi karena kondisi rusak berat ini berpotensi menghilangkan arsif itu sendiri sejalan dengan perkata di 4 2019 eh 9 2000 ee 4 2019 gitu ya. Maka ee ketika berat kemudian kita biarkan maka ee tidak kita lakukan treatmen, maka di situ kita juga akan berpotensi menghilangkan arsif. Nah, ee saat ini kita sebenarnya secara umum ada dua metode untuk restorasi gitu ya. Ada yang first land restoration yang sat lagi adalah full scale arsif-arsif yang kategorinya rusak ringan sampai dengan rusak sedang. Sedangkan full scale untuk arsif yang tingkat kerusakannya sedang dan berat. Nanti di sedang ini juga dilihat apakah ini cukup di pusland saja atau ini cukup harus memang dilakukan eh full scale gitu. Nah, keduanya iniang betul mempengaruhi dari metode apa yang cocok kita berlakukan untuk tingkat kerusakan A misalkan kerusakan B nanti metode yang lain yang bisa kita ee berikan treatmentnya ya. Mungkin demikian, Mas Aris untuk menjawab pertanyaan dari Pak I. Terima kasih ee Pak Parno jawabannya ee bahwa memang ee metode yang dilakukan di restorasi termasuk juga Laraska adalah kita melihat ee tingkat kerusakan dan ee jenis kerusakannya mungkin ya. Jadi ee akan berbeda nanti tingkat kerusakan antara satu dengan yang lain, jenis kerusakan ee satu dengan yang lain akan ee menggunakan metode yang berbeda. Baik, mungkin cukup itu pertanyaan yang bisa kita jawab. Ee mohon maaf bila ada pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat kita ee jawab mungkin bisa di sampaikan pertanyaan tersebut di ee tadi sudah disampaikan ee nomor WhatsApp-nya untuk layanan ini. Ee mungkin ee sampai di sini dulu. Mungkin ada closing statement dari pemateri atau cukup atau ada closing? Iya, mungkin sedikit ya. Ya, silakan Kang I. Ya, mungkin sedikit saja Bapak Ibu. Jadi, Bapak Ibu ee terkait dengan layanan preservasi ini Bapak Ibu memang ee di tengah apa namanya efisiensi dari yang ada saat ini yang biasanya mungkin kami dari Andri langsung tanpa ini ya biasanya memfasilitasi Bapak Ibu yang di daerah gitu ya atau misian yang di Jabo Detabek. untuk membantu kegiatan preservasi kami langsung incas ke sana. Tetapi ee dengan adanya kondisi saat ini kita tetap melakukan pelayanan tetapi kami tidak bisa langsung ke sana gitu ya. Bapak, Ibu yang mempunyai kebutuhan, keperluan terkait dengan ee preservasi silakan Bapak Ibu bisa disampaikan kepada kami. Silakan kita berkorespondensi seperti apa nanti mekanismenya. Apakah Bapak, Ibu mungkin bisa mengirimkan arsifnya ke sini gitu ya dengan mengirimkan secara langsung ataupun mungkin tidak langsung. Nanti mekanismenya kita ee diskusikan secara bersama. Tapi pada intinya di tengah kondisi saat ini, keterbatasan yang ada saat ini, kami di preservasi tetap melayani Bapak, Ibu semuanya terkait apapun gitu ya selama itu berhubungan dengan preservasi mulai dari ee penyimpanan pengendalian terpadu tadi gitu ya. Kemudian terkait dengan restorasi, terkait dengan alih media atau digitalisasi, digitalisasi, terkait dengan pengujian ee sarana prasarana, pengujian ris assesment, laboratorium, termasuk juga Bapak Ibu mungkin kalau misalkan terkait dengan ee inovasi-inovasi tentang ee bahan-bahan kearsipan gitu ya. Kami selalu terbuka lebar. Silakan Bapak, Ibu boleh ee terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada kami supaya kita ee bisa bantu juga gitu, sama-sama membantu untuk kemajuan ee kearsipan terutama di bidang preservasi. Mungkin demikian Mas Aris sebagai saya. Terima kasih. Ee saya tutup. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya kembalikan ke Masim. Terima kasih. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Bapak Parno Nusantara atas ee materi dan ee jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Baik, ee waktu juga yang akhirnya membatasi kebersamaan kita Bapak Ibu semua. Ee terima kasih atas perhatian dan antusias dari Bapak Ibu semua. Terima kasih juga atas pertanyaan yang telah diajukan. Harapan kami dari sedikit yang kami sampaikan tadi semoga ada yang bermanfaat dan bisa mendorong kita semua untuk lebih perhatian, lebih aware terhadap arsif yang kita miliki. Kemudian kita mulai melakukan pengelolaan arsif secara mandiri ee dengan tujuan agar arsif yang kita miliki tetap terlindungi, aman, dan tidak sampai mengalami kerusakan. Akhir kata saya tutup acara pagi hingga siang hari ini dengan meminjam moto dari tim Laraska Anri. Arsib terawat keluarga kuat, arsip terawat negara kuat. Sekian dari saya, mohon maaf bila ada diksi yang kurang presisi, bila ada kata yang kurang tertata, atau bila ada perbuatan yang kurang berkenan, semoga masih ada sumur di ladang sehingga kita bisa menumpang mandi. Semoga ada umur yang panjang untuk kita bisa berjumpa kembali. Wabillahi taufik wal hidayah. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih dan selamat siang Bapak Ibu semua ya.