🎭

Teater Koma: Imajinasi dan Tanggung Jawab

Feb 19, 2025

Teater Koma: Sekadar Imajinasi

Pengantar

  • Pentas virtual oleh Teater Koma
  • Berjudul "Sekadar Imajinasi"
  • Karya dan sutradara: Rangga Rianti Arno
  • Didukung oleh Bakti Budaya Jarum Foundation, Bank Sentral Asia, dan PEC Marta Tilar

Sinopsis

  • Pembukaan:
    • Pengadilan terhadap seseorang yang dituduh menyebabkan kemalangan banyak orang
    • Pertanyaan: Apakah pengadilan itu nyata?
  • Alur Cerita:
    • Sidang dimulai dengan pengadilan yang tampak seperti satir
    • Terdakwa ditanyai tentang keterlibatan dalam kemalangan tokoh-tokoh seperti Mulyono Niman dan Samil Erlando
    • Saksi menjelaskan latar belakang kematian Mulyono Niman dan dampaknya
    • Samil Erlando mati sakit, dikaitkan dengan terdakwa
    • Muncul kebenaran bahwa semua tokoh adalah karakter fiktif dari novel terdakwa
    • Penulis merasa bertanggung jawab atas nasib buruk tokoh-tokoh fiktif
  • Konflik Internal:
    • Terdakwa adalah mantan pejabat yang dituduh korupsi
    • Merasa bersalah atas hasil dari tindakannya
    • Menciptakan dunia imajinasi sebagai pelarian dari rasa bersalah

Pesan Utama

  • Penulis vs. Penciptaan:
    • Pengadilan fiktif sebagai cara menghadapi rasa tanggung jawab
    • Tokoh-tokoh fiktif menggugat penulis atas nasibnya
  • Kritik Sosial:
    • Pelarian dari kenyataan pahit
    • Tanggung jawab sosial dan moral seorang individu

Karakter

  • Terdakwa: Mantan pejabat korupsi
  • Mulyono Niman: Tokoh fiktif yang bunuh diri
  • Samil Erlando: Tokoh fiktif yang mati sakit
  • Istri terdakwa dan Teman: Menyediakan perspektif luar dan refleksi terhadap tindakan terdakwa

Penutup

  • Pesan Moral:
    • Menerima kesalahan dan menemukan cara untuk berdamai dengan masa lalu
    • Imajinasi sebagai metode coping
  • Saran Terakhir:
    • Menjalani hidup seolah-olah masalah hanyalah imajinasi

Tim Produksi

  • Pemain: Raden Darwin, Febri Siregar, Indri Jati, dll.
  • Sutradara: Rangga Riantiarno

Catatan: Pesan dalam pementasan ini menggunakan narasi satir untuk menyampaikan kritik terhadap perilaku korupsi dan dampaknya pada individu serta masyarakat secara keseluruhan.