🌄

Cerita Horor Pendakian Gunung Salak

Feb 15, 2025

Cerita Pendakian Horror di Gunung Salak

Latar Belakang

  • Kisah ini terjadi pada tahun 2008 di Sukabumi, yang dikenal dengan fenomena pocong keliling.
  • Cerita bermula dari seorang pemuda bernama Arya, seorang tour guide dari Sukabumi, yang mengantarkan rombongan pendaki dari Jakarta ke Gunung Salak.

Kronologi Kejadian

Malam Pertama

  • Rombongan mendirikan tenda tanpa niat untuk mendaki.
  • Mereka mengadakan permainan, dan Ririn bercanda tentang menjadi hantu.
  • Angin kencang dan kabut memaksa mereka masuk ke dalam tenda.
  • Arya mendengar suara cekikikan dan bunyi berkelahi.
  • Mereka bertemu sosok aneh di perjalanan kembali ke tenda.

Malam Kedua

  • Ririn kehilangan mantelnya di tenda.
  • Malam itu, Arya melihat sesuatu melayang, ternyata mantel Ririn.
  • Mantel diduga dirasuki jin, Arya dan Donnie memutuskan mengambilnya esok pagi.
  • Ririn melihat mantelnya di sungai, Arya mengambilnya dengan berani.

Malam Ketiga

  • Ririn menjerit minta tolong karena mantelnya menjerat tubuhnya.
  • Teman-temannya mengira Ririn bercanda sampai melihat sendiri kejadian tersebut.
  • Ririn berubah menjadi pocong di bawah pohon besar.

Pencarian dan Penyelamatan

  • Rombongan memutuskan turun gunung untuk mencari bantuan.
  • Bapak Ririn, seorang bos perusahaan tambang, datang dan menjelaskan bahwa mantel itu adalah jimat pesugihan.
  • Barang siapa yang memakai selain bapaknya, akan menjadi pocong dan mati.
  • Mereka mencari bantuan dari orang pintar dan ustadz.

Ritual dan Pertemuan dengan Jin

  • Pencarian pocong Ririn dilakukan selama tujuh hari
  • Akhirnya pocong Ririn ditemukan di atap rumah warga.
  • Dengan bantuan ustadz dan orang pintar, pocong Ririn berhasil dijerat dan mantel dilepas.

Penutupan

  • Tubuh Ririn dibawa ke rumah sakit untuk pulih.
  • Keluarga Ririn berdamai namun dengan perasaan bersalah terhadap praktik pesugihan.
  • Arya merasa lega namun ternyata masalah belum selesai sepenuhnya karena jin masih menuntut mantel baru.

Pesan Moral

  • Cerita ini mengingatkan bahaya bermain-main dengan dunia gaib dan praktik pesugihan.
  • Pentingnya untuk tidak mudah percaya dengan hal-hal yang berbau mistis dan harus berhati-hati dalam bersikap.