Kesultanan Samudra Pasai adalah kesultanan Islam besar yang terbentuk dari penggabungan Kesultanan Perlak dan beberapa kerajaan kecil di pesisir Aceh.
Momen Idul Fitri sebagai latar pembuka.
Kesultanan Perlak
Kesultanan Perlak:
Dikenal sebagai kerajaan Islam tertua di nusantara.
Didirikan sekitar tahun 840 M di Perlak, Aceh Timur.
Sebelumnya merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
Islam masuk ke Perlak melalui pedagang Muslim dari Arab dan Persia.
Pada tahun 790 M, Khalifah Harun al-Rasyid mengutus rombongan dakwah ke Perlak.
Sayid Ali Almuktabar berperan penting dalam penyebaran Islam di Perlak.
Syahrir Nui, Raja Perlak, memeluk Islam dan menikahi Sayid Ali.
Pada tahun 840 M, Syid Abdul Aziz menggantikan Syahrir Nui dan resmi menjadikan Perlak kesultanan Islam pertama.
Kesultanan Samudra
Kesultanan Samudra:
Didirikan oleh Merasilu, putra dari bangsawan Hindu-Buddha.
Merasilu menikahi Putri Ganggangsari dari Kesultanan Perlak untuk mendapatkan dukungan.
Resmi berdiri pada tahun 1267 M dengan Merasilu sebagai Sultan Malik Al Salaleh.
Membangun pusat studi Islam dan pelabuhan yang ramai.
Penggabungan Kesultanan
Sultan Malik Az Zahir I memperluas wilayah hingga Pasai dan menggabungkan Kesultanan Samudra, Perlak, dan kerajaan kecil lainnya menjadi Kesultanan Samudra Pasai.
Ini terjadi karena tidak ada pemimpin setelah Sultan terakhir Perlak.
Pusat Pemerintahan dan Ekonomi
Pusat pemerintahan terletak di pesisir timur Loksumawe, Aceh Utara.
Lokasi strategis untuk perdagangan, dengan hasil pertanian dan pertambangan yang melimpah.
Tercatat ada 20 Sultan yang pernah memimpin Kesultanan Samudra Pasai.
Masa Kejayaan
Sultan Malik Az Zahir I dan Sultan Mahmud Malik Az Zahir membawa kejayaan bagi Samudra Pasai.
Menjadi pusat perdagangan internasional, khususnya lada, emas, dan sutra.
Kunjungan Ibnu Batutah pada tahun 1345 M menegaskan eksistensi Samudra Pasai.
Masa Kemunduran
Setelah kematian Sultan Malik Az Zahir I, wilayah Samudra Pasai mulai melemah.
Munculnya Kesultanan Malaka sebagai pesaing.
Penurunan ekonomi akibat pelabuhan yang mulai sepi.
Serangan Portugis dan Kesultanan Aceh Darussalam pada tahun 1524 M menyebabkan jatuhnya Samudra Pasai.
Kesimpulan
Meskipun bukan kerajaan Islam pertama, Kesultanan Samudra Pasai memiliki pengaruh besar dalam penyebaran Islam di nusantara.
Melahirkan ulama, termasuk Fatahilah, yang melanjutkan misi penyebaran Islam ke Jawa dan daerah lainnya.
Sejarah Kesultanan Samudra Pasai penting untuk dipahami sebagai bagian dari perkembangan Islam di Indonesia.