Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
⛽
Kasus Skandal BBM PT. Pertamina
Feb 27, 2025
Kasus Tata Kelola Minyak Mentah dan Kilang PT. Pertamina
Pengantar
Kasus yang menggemparkan Republik Plus 62.
Melibatkan PT. Pertamina Subholding dan KKKS.
Dugaan penipuan terkait penjualan BBM.
Isu Utama
Pertamax vs. Pertalite
:
Konsumen membeli Pertamax dengan harga lebih mahal, tetapi bisa saja itu adalah Pertalite.
Skandal ini sangat memalukan jika terbukti benar, melibatkan perusahaan besar dan pengawasan yang lemah.
Investigasi Kejaksaan Agung mengungkap praktik kotor berlangsung selama 5 tahun (2018-2023).
Nilai korupsi diperkirakan hampir 200 triliun per tahun.
Total kerugian negara bisa mencapai hampir 1 kwadriliun rupiah.
Modus Operandi
Pengoplosan BBM
:
BBM RON 90 (Pertalite) dijual sebagai RON 92 (Pertamax).
Tujuan dari pengoplosan untuk mengakali aturan pemenuhan minyak mentah dalam negeri.
Tindakan Hukum
Direktur Utama Pertamina Patraniaga, Riva Siahaan, ditahan bersama lima petinggi lainnya.
Tiga pengusaha minyak juga diciduk karena terlibat.
Tanggapan Pejabat
Presiden Prabowo Subianto
:
Menyatakan akan membersihkan dan menegakkan kepentingan rakyat.
Pertanyaan Penting
Kenapa baru terungkap setelah 5 tahun?
Bagaimana perhitungan kerugian negara bisa mencapai angka tersebut?
Siapa saja yang harus bertanggung jawab?
Diskusi di Studio PetroTV
Narasumber
Wakil Ketua Komisi 12 DPR RI, Sugeng Suparuoto.
Pakar Tindak Bidana Pencucian Uang, Yenti Garnasi.
Peliti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Niti Emiliana.
Hasil Sidak
Pimpinan Komisi 12 DPR RI melakukan sidak ke SPBU untuk memastikan tidak ada skema oplosan.
Diambil sampel BBM untuk diuji lab.
Penjelasan Teknis
Blending vs. Oplosan
:
Penjelasan dari anggota DPR bahwa blending bukan oplosan, tapi percampuran zat aditif.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan ada penjualan RON 90 sebagai RON 92.
Respon dari Narasumber
Sugeng Suparuoto:
Mengungkapkan keprihatinan dan perlunya pengawasan lebih lanjut.
Lemigas bertugas untuk memastikan kualitas BBM.
Yenti Garnasi:
Menyoroti bahwa ketidakpercayaan masyarakat meningkat.
Mengingatkan bahwa tidak mungkin hanya 9 orang yang terlibat, ada kemungkinan pembiaran.
Kesimpulan
Kasus ini menunjukkan ketidakberesan dalam tata kelola BBM dan potensi korupsi yang besar.
Penting untuk terus mengawasi dan menuntut transparansi dalam kasus ini.
📄
Full transcript