Transcript for:
Kelompok Teroris Santoso dan Penanganannya

[Tepuk tangan] [Musik] [Musik] lebih dari 3000 aparat gabungan TNI dan Polri masih terus memburu kelompok terduga teroris ini operasi ini adalah operasi pertama ya pengalaman saya ini antaral dan TNI bisa bersama-sama penangan [Musik] terorisme alias Abu Wardah termasuk pemain baru dalam dunia pertelolisan Indonesia dari berbagai kelompok telolis yang ada di Indonesia kelompok Santoso lah yang paling sering melakukan serangan kepada anggota Polri Santoso bahkan juga pernah menantang polisi untuk berperang secara jantan di area terbuka Siapakah Santoso ini dan Siapakah anggota TNI yang berhasil dia rekrut penasaran atau tidak tetap tonton videonya sampai selesai agar Santoso adalah alumni relawan dalam konflik bernuansa Sara yang berlangsung di Poso dari tahun 98 hingga tahun 2001 nama Santoso mulai dikenal publik Poso pada tahun 99 saat masih terjadi konflik di Poso dan ekonomi Poso berantakan Santoso pernah melakukan perampokan dan hasilnya dinikmati bersama warga sikap ala Robin Hood ini tentu saja membuat Santoso mendapatkan respek dan Simpati dari warga setempat Agustus tahun 2004 Santoso bersama lima temannya pernah melakukan penembakan mobil bok di sausu dia nekat menembak sopir sekaligus merampas muatannya yang berisi rokok tujuannya untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar agar bisa membeli senjata ilegal senjata ini Rencananya akan dipakai untuk melawan kaum Kristen di Poso namun niat itu gagal karena Santoso tertangkap polisi duluan dari sinilah nama Santoso mulai masuk daftar kepolisian entah saat itu dia mendapatkan salam olahraga atau apa Yang jelas setelah bebas Santoso jadi makin sentimen dan ingin Balam dendas kepada polisi apalagi selama dia di penjara beberapa temannya juga ditangkapi oleh Polisi Kliwon demi Kliwon berlalu Santoso keluar dari penjara setelah mendekam di sana selama 5 tahun saat itu Santoso memutuskan untuk berdagang Parang dan alat masak agar tidak menganggur saat pasar sepi Santoso juga merangkap sebagai kuli bangunan tahun 2010 santuso bergabung dengan JAT cabang Poso JAT sendiri merupakan organisasi yang didirikan oleh ABB tahun 2008 tidak ada keterangan valid Apakah Santoso pernah bertemu langsung atau nyantri di pondoknya ABB pada Selasa Legi 22 Februari 2011 Santoso mengawali aksinya dengan melakukan peledakan di rumah warga di korowo motifnya tidak diketahui dan memang tidak mengincar korban nyawa yang jelas polisi jadi sibuk oleah TKP 25 mei 2011 menjadi momen perang pertama yang dilakukan kelompok Santoso kepada polisi bermodalkan senjata api rakitan sisa konflik Poso anak buah Santoso melakukan serangan kepada polisi yang sedang mengayomi masyarakat saat itu mereka melepaskan tembakan ke arah dua polisi yang patroli di dekat bank BCA Palu dua pucuk senjata polisi berhasil dibawa kabur oleh dua anggota Santoso namun pelarian keduanya tidak berlangsung lama polisi berhasil membekuk keduanya dalam hitungan [Musik] jam karena lelah berada di bawah bayang-bayang JAT yang minim aksi dan karena merasa dirinya punya power sehingga bisa mencari anggota sendiri Santoso memutuskan berwiraswasta alias membentuk organisasi sendiri tanpa ada yang mengatur dan bisa melakukan aksi apapun tanpa menunggu persetujuan siapapun Santoso bersama teman-temannya membentuk mujahidin Indonesia Timur tahun 2012 rupanya berdirinya Mit ini tidak lepas dari peran Abu tholut anggota Ji alumni Afghanistan tahun 2010 Abu thalud dari Ji bersama Yasin dari JAT datang ke Poso menemui Santoso dalam pertemuan itu keduanya memunculkan kembali gagasan menghidupkan cita-cita mendiri Negara Islam di Indonesia ide itu pun langsung diterima dan disepakati ketiganya Santoso pun ditetapkan sebagai Amir atau pimpinan Mit sebagai langkah awal mereka membuat kaidah Aminah dan diikuti dengan mengadakan pelatihan militer Santoso Abu thalud serta Yasin mempersiapkan segala perangkat kebutuhan salah satunya adalah lahan dan peralatan untuk pelatihan militer yang merekrut para pemuda dengan senjata yang hanya tiga pucuk sisa konflik Poso Mereka pun nekat mengadakan pelatihan dasar Adapun Santoso bertugas menjadi anggota yang akan mengikuti kursus karena tidak punya basic pengetahuan agama yang kuat dan public speaking yang biasa-biasa saja Santoso kesulitan mendapatkan pengikut anggota yang selama ini mengikutinya adalah teman-teman lamanya sesama relawan di Konflik Poso pada tahun itu juga Santoso dan para pengikutnya menggelar pelatihan militer di dua tempat berbeda di wilayah Poso setelah mental anggota dirasa cukup Mit memutuskan untuk memperbanyak aksi perlawanan kepada polisi sambil mencari senjata rampasan di antara anggota Mit ini ada salah seorang pemuda ahli komputer yang bernama Rizki Rizki sempat melakukan pembobolan beberapa situs investasi di tahap awal Dia membantu santuso mendapatkan dana segar sebesar rp225 juta dana ini sangat cukup untuk membeli bahan pelatihan seperti bom lontong dari Sisa dana ini rizk membeli beberapa reken dari luar negeri yang dia gunakan untuk membobol situs MLM dari Malaysia hasilnya sekitar Rp6 miliar berhasil dia kuras dari situs meresahkan itu sebagian besar dananya dia berikan untuk pelatihan militer jad di Aceh dan Medan sedangkan sisanya diberikan kepada beberapa janda telolis yang tewas di terjang peluru Densus Adapun kelompok Santoso hanya kecipratan 667 juta dana ini kemudian dipakai untuk membeli senjata ilegal di Filipina di sisi lain kabar berdirinya Mit ini cukup mengejutkan Polri Polri tidak menyangka bahwa Santoso akan membentuk kelompok sendiri alasan pertama Santoso bukanlah ideolog kemahirannya dalam berbicara maupun mendoktrin sangat jauh di bawah skill Nurdin mtp hal ini diketahui Polri dari hasil pemeriksaan karakter dan kejiwaan saat Santoso ditangkap pada tahun 2004 alasan kedua Santoso tidak memiliki keahlian militer atau bela diri yang menonjol saat melakukan beberapa perampokan Santoso hanya bermodalkan nekad saja saat beraksi satu-satunya kemampuan Santoso yang jarang dimiliki orang lain adalah kemahiran dia membaca peta dengan satu kali membaca peta Santoso sudah bisa hafal rute yang akan ataupun sudah dia lalui di hutan skill jenis ini sangatlah berguna saat perang gerila di daerah pegunungan atau hutan lebat di sisi lain berdirinya Mit ini cukup menarik perhatian daengoro oro adalah telolis freelance Dia pernah membantu J pada 2007 dan kenal cukup dekat dengan Santoso sejak konflik Poso saat mendengar Santoso mendirikan Mit daengkoro bersama beberapa anak buahnya langsung cus dari Makassar ke Poso untuk bergabung dengan Santoso CS daengkoro ini adalah mantan anggota ABRI dari Angkatan Darat yang dipecat tahun 92 karena ketahuan berzina dengan istri temannya sesama tentara daingo pernah mendaftar di satuan Kopasus dan tidak lolos tes komando Dia kemudian ditempatkan di bagian pelayanan dij jantung meskipun pernah jadi tentara dan hampir masuk Kopasus postur daingkuro ini seperti tentara yang dipresto tak segagah tentara beneran meski skillnya juga enggak khusus-khusus amat daengoro juga menguasai ilmu perang dasar seperti bela diri menembak dan taktik penyergapan selain skill dasar ini daingkoro juga memiliki anak buah yang setia kepadanya teman-teman daengoro yang ikut bergabung dengan Santoso adalah orang-orang yang berpengalaman seperti abu Harun yang alumni Kashmir Khalid dan Abu urwah alumni Moro Jodi aktivis kayamanya dan lain-lain karena berasal dari orang yang berpengalaman inilah tak heran bila Santoso mempercayakan secara penuh pelatihan anggota baru kepada daingoro CS Mit yang dibangun dari dua kelompok anti polisi ini pun mulai melakukan konsolidasi berbeda dengan J yang aksinya kebanyakan menyasar ke area publik milik Barat kelompok Mit ini punya kecenderungan untuk menyerang polisi selain karena tidak ada bule di Poso Santoso dan daengoro juga punya sentimen pribadi untuk Balam dendas kepada polisi ada satu kejadian yang membuat kelompok ini marah besar yaitu penangkapan yang dilakukan Densus 88 pada Sabtu wage 22 September 2012 di kota Poso yang ditangkap di sana adalah kelompok Santoso yang dikoordinir oleh Batri di rumah Batri polisi menemukan 11 detonator pipa untuk bom lontong bahan-bahan kimia serta dokumen-dokumen berupa buku jihad yang Rencananya akan dibawakan ke Poso saat penangkapan itu juga anak Abu Umar yang sudah dianggap keponakan sendiri oleh dayengkoro ko ditembak polisi tidak lama setelah itu salah satu orang kepercayaan daengkoro yaitu Sutarno alias Wahid yang merupakan alumni Kashmir ikut ditangkap di Ambon dua kejadian ini mengundang kemarahan Santoso dan daingoroing hingga memicu aksi Balam dendas kepada polisi skenario awalnya daingoro akan menyerang polisi agar polisi mengejar mereka ke gunung biru tamanjeka di Gunung biru itu ranjau telah disiapkan untuk para polisi rencana aksi ini pun dieksekusi pada 8 Oktober 2012 daengkoro dibantu orang kepercayaannya Abu urwah menculik dua anggota Polres Poso yang sedang melintas di Dusun Taman jeeka penculikan itu membuat masyarakat Poso gegerl bersama TNI langsung turun ke taman jek untuk melakukan pengejaran hasilnya di luar dugaan dua polisi yang diculik tadi ditemukan sudah tak bernyawa mereka berdua dikubur dalam satu lubang dan senjatanya dirampas 24 Oktober 2012 Santoso meledakkan pos polisi di kota Poso beberapa polisi mengalami luka cukup serius 29 Oktober 2012 dalam sebuah operasi polisi berhasil menyergap hidup Hi anak buah Santoso yang datang dari Bima Nusa Tenggara Barat mereka tertangkap di desa kalora Poso pesisir dalam aksi penyergapan tersebut Seorang pemuda bernama zipo yang diajak daengoro untuk bergabung dengan Santoso ko setelah dieksekusi polisi aksi penyergapan berlanjut pada awal November 2012 di mana polisi menangkap Yasin pentolan JAT saat itu posisi polisi bagai di atas angin karena berhasil menangkapi belasan angg antoso namun kegembiraan polisi tak berlangsung lama dayengoro kembali berulah beberapa anak buahnya pada 11 November 2012 mencoba membunuh gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo modus penyerangan dengan melempar granat di keramaian ini Tentu saja sangat berbeda dengan telolis Indonesia pada umumnya pada 20 Desember 2012 kelompok Santoso menyergap iringan motor patroli Bim di kaloras nyerkapan ini menewaskan empat anggota primmop aksi ini merupakan aksi paling mematikan sepanjang 2012 rasa jengkel Santoso pada polisi Kian kentara saat dia mewanti-wanti militer agar tidak ikut campur Santoso seolah menunjukkan bahwa ini adalah persoalan pribadinya dengan Polisi bukan dengan TNI bahkan sebelumnya Santoso pernah mengirim surat kepada polisi yang berisi Tantangan untuk perang terbuka dalam surat itu disebutkan jika denus 88 memang laki-laki maka harus bersikap jantan kata Santoso Lalu bagaimana dengan Polisi sendiri tentu saja mereka masih kesulitan menemukan markas Santoso selain posisi Santoso yang berpindah-pindah di dalam hutan atau pegunungan Santoso juga memiliki trik khusus agar terhindar dari kejalan polisi Santoso memakai trik menghapus jejak ada salah satu anggota yang bernama Salim dia dan tim kecilnya adalah spesialis penghapus jejak anggota Santoso baik jejak sepatu di tanah maupun sampah sisa makanan sisa-sisa makanan ini ada yang dibuang ke bawah atau kadang dipindah ke lokasi lain untuk mengecoh dan menyesatkan polisi agar salah arah sehingga gagal menemukan mereka sampai sedetail itu mereka 14 Mei 2013 ditemukan benda mencurigakan di area Satlantas Polres Palu benda yang menyerupai bom molotov ini sempat Mat suasana tegang namun setelah dicek ternyata hanyalah botol Aqua yang berisi bensin dan ada rangkaian kabel dengan baterai dan lampu LED yang menyala tidak ada pemicu tidak ada timer dan tidak ada unsur bahaya selama bensin tidak tumpah ke dalam api dengan kata lain ini bukan teror beneran ini cuma tes ombak entah karena kehabisan bahan atau memang sengaja membuat polisi panik yang jelas kejadian ini tidak memakan korban luka maupun korban jiwa pelaku diduga kuat dari kelompok Santoso 5 hari kemudian 19 Mei 2013 sebuah benda mencurigakan ditemukan di samping pagar Polsek Palu Timur di Jalan Trans Sulawesi tak mau ambil resiko tim jihanda pun didatangkan setelah benda dalam kardus itu diledakkan terlihat residu bahan peledak rangkaian kabel baterai serta baut dan syukurlah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini 3 Juni 2013 anggota Santoso melakukan BBD di area Polres Poso targetnya tentu saja polisi BBD ini menggunakan dua peledak yang aktif hampir bersamaan dalam kejadian ini satu pekerja bangunan terluka dan satu pelaku rungkat bersama motor yang dikendarainya para anggota brimop yang jadi target utama selamat karena semuanya sedang berada di dalam ruangan setelah apel pagi pada tanggal 10 Juli 2013 Santoso dilaporkan muncul dalam sebuah video berdurasi 6 menit dan diposting di Youtube dalam video tersebut ia menyatakan bahwa Densus 88 adalah lawan utama mereka karena mengandung provokasi kekerasan video ini dihapus oleh sistem YouTube 17 Juli 2013 dua anggota Santoso dengan berboncengan sepeda motor nekat menyerang kantor Polsek Palu Selatan dalam kejadian malam itu mereka mengeluarkan tiga tembakan dan polisi membalasnya dengan satu tembakan semuanya tidak mengenai sasaran entah pelaku ini tiba-tiba ragu atau takut tertembak mereka berdua pun langsung menghilang di tengah kegelapan malam 9 Juni 2014 Polsek Poso pesisir Utara diserang oleh empat orang tepat setelah azan Isya berkumandang dua orang mengendarai sepeda motor tiba-tiba datang dan memuntahkan puluhan peluru dari dua senjata laras panjang yang berbeda Salah Seorang anggota polisi yang berjaga sempat Terkena tembakan di bagian kaki disusul kemudian tembakan balasan dari anggota polisi yang keluar setelah mendengar adanya tembakan dalam kejadian yang berlangsung sekitar 5 menit itu pistol salah satu polisi Terkena tembakan juga hingga membuatnya macet beruntunglah keempat pelaku saat itu langsung kabur pada kejadian malam itu tidak ada korban jiwa dari kedua pihak [Musik] melalui perantara Bahrun Naim Mit menyatakan diri bersumpah setia dan tunduk kepada Sisi setelah Mit mengumumkan berbaiat kepada Sisi pada Juli 2014 Santoso mendapatkan anggota baru dalam jumlah sangat banyak tambahan anggota baru ini termasuk 15 anggota baru dari pegunungan Ural di Cina atau lebih dikenal dengan suku u ur namun ratusan member baru ini langsung meninggalkan Santoso dan memilih terjun ke medan perang Suriah pengikut Santoso pun tinggal 61 orang termasuk empat orang dari suku uigur tadi meski anggotanya tak seberapa mereka tetaplah berbahaya karena memiliki senjata dalam jumlah yang cukup banyak sejak gabung dengan Sisi ini pula banyak aksi kelompok Santoso meniru apa yang dilakukan Sisi selama di Irak atau di Suriah yakni memenggal kelapa korbannya 7 Oktober 2014 pada jam 5 subuh terdengar sebuah ledakan kecil di wilayah boso pesisir anggota brmok Polda Sulsel yang saat itu tidak jauh dari lokasi langsung meluncur ke sumber suara menggunakan kendaraan taktis bar kuda baru sampai di lokasi mereka mendapatkan tembakan secara random dari sini terlihat bahwa ledakan pertama tadi hanyalah pancingan saja saat polisi tiba di lokasi Santos oocs menembaki polisi dari posisi strategis sempat terjadi adu tembak sebentar antara kedua pihak sebelum mereka menghentikan serangan entah karena ngirit peluru atau memang tidak punya amunisi lagi tembakan dari balik pegunungan itu pun langsung berhenti bar kuda milik brimop saat itu sempat mengalami sedikit kerusakan pada bagian roda akibat tembakan namun tidak ada satupun korban jiwa maupun korban luka 15 januari5 polisi mendapatkan laporan bahwa ada tiga petani meregang nyawa di gubuk mereka mereka bertiga tewas dengan bekas luka tembak tidak diketahui secara pasti siapa dan atas alasan apa mereka ditembak tapi jika dilihat dari jejak sepatu dan peluru yang dicocokkan dengan kelompok Santoso diduga kuat ketika petani ini dieksekusi oleh Santoso CS apalagi rumah petani tersebut tidak terlalu jauh dari zona sembunyi Santoso Kejadian ini cukup menghebuhkan publik Poso saat itu beberapa pihak juga mengkritik pemerintah yang dianggap kurang tegas dan keras terhadap kelompok Santoso 26 Januari 2015 pemerintah Indonesia melalui Polri mengadakan operasi Camar Maleo operasi ini dijadwalkan Selama 2 bulan dengan target utama menangkap Santoso dan anggotanya jumlah personil yang diterjunkan adalah 536 anggota brimop Kelapa 2 Depok fokus wilayah adalah Kabupaten boso dengan adanya operasi ini diharapkan keamanan akan meningkat khususnya di pinggiran kota Poso yang belakangan ini Kian mengkhawatirkan terutama bagi para aparat Jika dilihat dari luasnya hutan dan pegunungan di Poso jumlah personel ini sangat tidak cukup karena Santoso punya banyak jalan untuk dijadikan celah naik atau turun gunung dalam masa 2 bulan operasi 17 kurir dan pesuruh Santoso berhasil ditangkap mereka ini ditugaskan untuk mencari atau menjemput bahan makanan yang akan dikirim ke dalam hutan saat bahan makanan habis Santoso dan kawan-kawan bertahan hidup dengan memakan hewan liar yang ada di hutan sambil menunggu kiriman dari anak buahnya dari bawah tapi hutan datang menyedekahkan dirinya untuk dimakan para Mujahidin Insyaallah saat suplai makanan diputus oleh Satgas Santoso meminta kepada warga yang ada di kaki gunung setelah operasi Camar Malio S berakhir di saat yang hampir bersamaan 3.200-an anggota TNI dijadwalkan melakukan latihan bersama di pegunungan yang berada di kecamatan Poso pesisir Poso Pesisir Selatan Poso pesisir Utara dan Lore Utara adanya latihan gabungan antar matra ini setidaknya cukup mempersempit ruang gerak Santoso 3 April 2015 daingkoro tewas dalam bentrokan bersenjata melawan pasukan detasmen khusus 88 sedangkan too dan beberapa militan Mit lainnya berhasil kabur untuk menyelamatkan diri daingkoro tewas di tangan Satgas dalam pertempuran dadakan pada April 2015 di kaki gunung Sakinah Jaya saat itu daingkoro bersama lima anak buahnya sedang kelaparan dan turun ke kaki gunung di sana mereka menemukan sebuah bangunan kecil milik warga kepada seorang ibu pemilik rumah dahingkoro meminta makanan di saat yang bersamaan Pak ulman sang suami dari pemilik rumah tadi pulang dari peternak sapi dari kejauhan dia melihat ada enam orang bersenjata di kubuknya Pak ulman pun langsung panik dan turun untuk meminta bantuan kepada warga di sana Pak ulman bertemu anggota Prime Polda Sulsel dengan satset petugas langsung naik dan terjadi baku tembak hingga 2 jam lebih daing Goro kemudian ditinggal oleh empat orang rekannya dalam kondisi sudah KO tak bernyewa bersama satu anak buahnya yang lain yaitu Farid Mei 2015 operasi Camar Malio diperpanjang operasi Camar Malio 2 ini mendapatkan tambahan Tenaga dari brimop Polda sultang 100 personel TNI dari Kodim 1307 dan Batalion 714 sintuo maroso Poso total pasukan saat itu mencapai 1000 orang lebih mereka dibagi menjadi belasan tim semua tim diturunkan di titik-titik terluar pegunungan dan mengarah masuk ke satu titik cara ini di mendesak Santoso dan anak buahnya ke sebuah titik yang akan menjadi area penyergapan namun ternyata rencana ini menemui banyak kendala selain karena area pedalaman yang susah dilewati cakupan wilayah operasi juga terlalu luas Agustus 2015 brimop menemukan kem pelatihan mit di tengah hutan di pesisir Utara Poso di lokasi ini brimop sempat terlibat kontak senjata dengan orang kepercayaan Santoso yakni Bado Bado k terkena dua tembakan saat itu juga tewasnya Bado ini membuat Santoso kan jengkel dia pun memerintahkan anak buahnya untuk melancarkan aksi Balam dendas saat itu juga Kompi Gegana brimop Sultan ibtu Brian meregang nyawa Setelah rusuknya tertembus peluru anggota Santoso berhasil menyergap anggota primop saat mereka mengevakuasi jenazah Bado ke bawah setelah penembakan tim ini mereka menghilang lagi September 2015 operasi Camar Malio dilanjutkan kembali target utama operasi chamar Malio 3 ini tidak berubah yakni Santoso dan kelompoknya sedikitnya ada 1300 personil gabungan antara brmbob Mabes Polri dan Polda Sulteng yang diterjunkan dalam operasi yang dimulai sejak 9 September 2015 itu pada bulan Oktober jumlah personil bertambah lagi termasuk bantuan Tenaga dari copasus 29 November 2015 anggota Santoso berhasil ak mati salah satu anggota TNI para pelaku yang diperkirakan berjumlah lebih dari 15 orang tersebut menembaki satu reku patroli TNI dari puncak bukit saat sedang melakukan patroli di wilayah Desa maranda Kecamatan Poso pesisir Utara salah satu dari 10 anggota TNI yang berasal dari Yonif 712 Wiratama Manado itu pun langsung gugur dalam tugas Januari 2016 operasi Camar Malio 4 dinyatakan berakhir dengan menyisakan DPU Mit termasuk Santoso operasi gabungan antara TNI dan poli ini kemudian dilanjutkan kembali dengan sandi Operasi tinombala target dan lokasinya tidak berubah hanya saja ada tambahan personil dari TNI sedangkan cakupan area operasi juga makin menyempit Tak Sampai 3000 hetar seperti yang terjadi di operasi sebelumseelumnya banyak kurir Santoso yang tertangkap di kaki gunung sebagian besar adalah tim hapus jejak Santoso ini artinya posisi Santoso tidak jauh dari tim Satgas harapan untuk menyergap Santoso terbuka lagi namun yang berbeda Santoso bisa masuk hutan dengan berjalan seperti biasa karena mereka berada di depan Santoso juga selalu melakukan perjalanan saat siang hari sedangkan tim Satgas cenderung beroperasi saat gelap dan berjalan mengendap-ngendap tanpa suara artinya pergerakan Satgas agak sedikit lambat demi menghindari deteksi dari luar keamanan Santoso 10 Februari 2016 dua anggota Mit berhasil turun gunung dan melakukan serangan kepada aparat saat lagi enak-enaknya bertugas di pos pemeriksaan datanglah sebuah mobil yang berisi dua pemuda dari dalam mobil salah satu Pemuda melepaskan tembakan ke arah anggota brimop seorang polisi meregang nyawa Setelah rahangnya tertembus peluru revolver serangan balasan pun dilancarkan anggota brimop lain hasilnya dua pemuda tadi langsung ko bersamaan saat itu juga 1 bulan kemudian 15 Maret 2016 satgastinombala mengeksekusi dua pemain asing Mit dua pemuda dari uigur ini langsung ko Setelah peluru menembus kelapa dan dada mereka pada awal April 2016 satgastinombala menangkap salah satu ahli peta Santoso yakni YD alias Tiger dari penangkapan Tiger ini selain menyita berbagai senjata dan amunisi Satgas juga mengetahui bahwa Santoso memiliki 25 peta koordinat gunung biru artinya Santoso sudah sejak lama mengantongi jalur dan titik pelarian yang akan dia tuju jika rencana pertama gagal dia sudah memiliki rencana kedua ketiga dan seterusnya hingga 25 titik rencana cadangan sampai sertel itu Santoso ini 24 April 2016 Musta salah satu pemain S Mit asal Tiongkok meregang nyawa dalam kontak senjata di wilayah Poso Pesisir Selatan dengan demikian tinggal satu orang asal uigur yang masih tersisa di kelompok Santoso 11 Mei 2016 menkopol hukam saat itu yang mulia luhud binsar Panjaitan dan Mabes Polri memperpanjang masa operasi tinombala hingga 3 bulan ke depan selain memperpanjang masa operasi zat gastinombala juga menambah anggota hingga total mencapai 2.200 personil dan menutup semua akses menuju hutan-hutan dan gunung-gunung terutama gunung tambarana yang diduga kuat sebagai arah pelarian terakhir Santoso jumlah Ini berubah lagi menjadi 3.000 orang setelah ada tambahan personil 2 minggu kemudian dengan ditutupnya akses yang jaraknya sangat jauh dari titik target ini pasukan logistik Santoso dipastikan berhenti total tidak akan ada lagi Pasukan makanan minyak beras sabun odol atau apapun yang dibutuhkan mereka total area operasi hingga Mei 2016 tinggal 2.400 hektar yang membentang dari kawasan Napu Kabupaten posuso hingga Parigi motong Sulawesi Tengah tim pemantau Drone dari TNI Angkatan Udara juga diturunkan untuk memantau area pengejaran melalui jalur langit agar pergerakan Santoso semakin sempit Satgas membagi empat wilayah pengejaran yakni wilayah kabupaten Parigi Moutong Poso pesisir Utara Poso Pesisir Selatan dan wilayah Napu ada kurang lebih 500 personil di setiap wilayah dan terbagi lagi menjadi beberapa tim cara ini diyakini akan efektif membuat Santoso terpocok dan turun menuju wilayah Napu meski begitu pada praktiknya menemukan Santoso tentu tak semudah membalik telapak kaki Santoso dan anggotanya menguasai gunung biru hampir 4 Tahun Lamanya sedangkan sebagian besar anggota satkas baru memasuki hutan itu selama beberapa bulan terakhir dalam perjalanan mengejar Santoso satga juga menemukan bekas pembalut wanita Artinya dalam pelarian ini ada wanita yang ikut Menurut data polisi yang didapat dari anggota Mit yang ditangkap dalam setengah tahun terakhir ada tiga wanita yang diajak Santoso pertama istri Santoso Umi delima yang bernama asli jumiatun Kemudian yang kedua adalah Oma alias nurmi Utsman istri Basri dan yang ketiga adalah Umi Farel yang bernama asli Susanti yakni istri Ali kalora ketiga wanita ini adalah janda telolis asal NTB yang dibawa ke Poso untuk dinikahi pentolan Mit para istri ini sengaja diajak kabur ke hutan agar para suami ini tidak kesepian dan ada kegiatan ketika sedang menganggur Nah petunjuk dari sampah pembalut ini yang mendorong Satgas untuk menyusuri sumber air karena mau tidak mau wanita haid harus sering-sering membersihkan bekas darah nya Kliwon demi Kliwon berlalu Satgas yang menduga Santoso akan menuju Napu ternyata salah Santoso menggubah strategi di tengah jalan dan justru memilih berada di gunung tambarana di Poso pesisir Utara hal ini diketahui dari sejumlah sampah bekas makanan yang ditemukan dalam keadaan masih tampak baru ditinggalkan di area gunung tambarana perlu diketahui juga dalam operasi tinombala ini Satgas dibagi menjadi beberapa tim ada tim pemburu yang ada di depan dan di belakang tim ini ada tim sapu bersih salah satunya yakni tim Alpha 29 dari Batalion 515 costrat Jember atau biasa juga disebut Yonif 515 Rider ini merupakan salah satu pasukan elite angkatan darat yang memiliki kemampuan tempur tiga kali Batalyon infanter biasa dalam operasi tinombala Rider 515 kostrat Ini Membutuhkan waktu hingga 3 hari untuk menempuh jarak yang hanya 11 km selain Medan yang sulit tim Alfa 29 juga harus berjalan mengendap-gendap sepanjang sore Hingga subuh agar tidak terdeteksi oleh ring luar keamanan Santoso dari titik masuk hutan ke titik penyergapan yang dituju tim Alfa 29 membutuhkan waktu hingga 8 hari dalam operasi tinombala tim alfha 29 ini merupakan tim penutup yang mana tugasnya melalui jalur yang diduga jadi jalur putar balik atau pelarian santoo CS menuju kaki gunung nah saat Santoso dan pasukannya berpencar menjadi dua kelompok dan menghindari jalur normal tim Santoso dan Mukhtar justru terdeteksi oleh tim alfha 29 Pada sore itu Senin Wage 18 Juli 2016 tim Alpha 29 yang beranggotakan orang dengan senyap mengikuti jejak kaki yang mereka temukan di pinggiran sungai salah satu anggota Alfa 29 ada yang melihat pergerakan tiga orang di dekat gubuk yang ada di pinggir sungai Dua di antaranya adalah wanita diduga kuat salah satunya adalah istri Santoso karena hampir tidak mungkin ada wanita biasa jalan-jalan ke dalam hutan lebat Tanpa Tujuan yang jelas sedangkan di seberang sungai tampak dua pria yang masing-masing menenteng senjata laras panjang tepat pada jam 500 sore waktu Indonesia tengah saat tim bersembunyi dan mengintip mereka untuk kali kedua ketiga orang yang di dekat gubuk tadi sudah menghilang rupanya mereka sudah mencium ada yang tidak beres di sekitar sungai itu Sedangkan dua pria yang membawa senjata langsung menembaki Satgas dengan membabi buta setelah jual beli serangan berlangsung setengah jam lebih tim Alfa 29 berhasil menuntaskan misi dengan melepaskan tembakan terukur Santoso saat itu langsung terjerembap akibat dua luka tembak di bagian perut dan satu tembakan di punggung sedangkan salah satu ajudannya Mukhtar langsung ko setelah kena headsot suasana di dalam hutan pun langsung mendadak as langsung maju ke area lawan dan memastikan bahwa Santoso dan mtar sudah tak berwa kedua jenazah ini langsung dievakuasi turun gunung keesokan harinya untuk diterbangkan via helikopter ke Palu setelah diidentifikasi di rumah sakit Bayangkara Palu jenazah Santoso langsung dimakamkan di kampung ibunya di Dusun landangan Kecamatan Poso pesisirem lcar dan dihadiri oleh ratusan warga yang mengelu-elukan Santoso dan menganggapnya sebagai Mujahidin sejati yang mati dalam medan perang di hari yang sama istri Santoso jumiatun alias Umi delima berhasil diciduk Satgas Mbak Jum ini merupakan pasukan berani mati tapi takut lapar karena sudah berhari-hari tidak makan pada hari kelima setelah kematian Santoso Mbak Jum turun gunung untuk meminta makan kepada warga di saat itulah ia ditangkap anggota Satgas dalam keadaan lemas tak berdaya Mbak Jum kemudian dibawa ke ukd untuk dicek kesehatannya setelah diberi makan dan sedikit bugar Mbak Jum langsung digelandang ke Polda sultang berdasarkan ketenangan Mbak jum jumlah anggota Santoso yang tersisa saat itu tinggal 14 orang dan semuanya berada di pegunungan Poso dari 14 anggota Ini satu orang di antaranya sangat berpotensi membahayakan yaitu Basri sedangkan orang lainnya hanya pupuk bawang alias pelengkap saja 17 Agustus 2016 sat gastinombala sempat terlipat kontak senjata dengan dua anggota Santoso selama 1 jam lebih dan berhasil menembak mati anak buah Santoso asal tieko yang bernama Ibrahim sedangkan satu orang lain berhasil kabur dengan membawa senjata yang dipakai Ibrahim dari tubuh Ibrahim hanya ditemukan bom lontong dan sedikit amunisi dengan demikian warga uikur yang ikut Santoso sudah tidak tersisa lagi 14 September 2016 anggota Mit yang dikadang-kadang menggantikan posisi Santoso yakni Basri ditangkap hidup-hidup bersama istrinya nurmi Utsman alias Oma Basri sendiri merupakan orang kepercayaan Santoso yang paling menonjol di antara yang lainnya Basri dikenal sebagai penembak citu di kelompok Santoso sebelumnya Basri pernah divonis penjara selama 19 tahun Pada tahun 2007 karena kasus pembunuhan namun Basri berhasil kabur dari LP Ampana Sulawesi Tengah pada hari itu Basri ditangkap saat mencari salah satu temannya yang hanyut terbawa arus sungai di situlah dia ditemukan sat gastinombala dan langsung ditodong dalam keadaan terpocok dengan ditangkapnya Basri dan bertambahnya anggota Santoso yang tewas maka sisa DPO Hanya Tinggal 13 orang saja termasuk alikalora yang diyakini akan menjadi pengganti Basri Ali kalora yang dianggap minim keahlian dan tidak seberbahaya Santoso atau Basri langsung membuktikan kepada Satgas bahwa mereka salah pada 20 Desember 2016 alik kalora memancing Satgas ke suatu tempat di pedalaman hutan tim nanggala 8 saat itu membuntuti jejak kaki yang diduka milik anggota Mit setelah sampai di anak sungai mereka langsung disambut dengan tembakan dua anggota TNI menjadi korban di mana salah satunya langsung gugur saat itu juga sedangkan satu prajurit lainnya berhasil dievakuasi untuk dilakukan perawatan ke RSUD Poso [Musik] Terima kasih sudah menonton tetap perbanyak membaca dan jangan duduk di toilet jongkok [Musik]