Catatan Seminar Meneropong Kepemimpinan Masa Depan
Pengenalan Narasumber
Mas Budi Budiman: Aktivis, politikus, bintang film.
Bang Roky Gerung: Filsuf, provokator, dosen, pendiri Setara Institut.
Bang Zulfan Linden: Wartawan, aktivis, pernah di PDIP dan Nasdem.
Bang Fahri Hamzah: Politisi, mantan anggota DPR, aktif dalam gerakan mahasiswa.
Pembahasan Utama
Tema Diskusi
Diskusi tentang kepemimpinan dan tantangan yang dihadapi di Indonesia menjelang pemilu.
Pendapat Narasumber
Bang Fahri Hamzah:
Aktivis perlu diskusi mendalam tentang kepemimpinan yang ideal.
Pemimpin harus paham tantangan sejarah dan mampu beradaptasi.
Pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam proses politik.
Bang Zulfan Linden:
Meminta pemimpin yang mampu melihat realitas dan bukan hanya simbol.
Pemimpin harus benar-benar mengerti kebutuhan rakyat.
Menyampaikan pengalaman dari negara lain dalam hal kepemimpinan.
Bang Roky Gerung:
Memisahkan antara gerakan mahasiswa dan gerakan buzzer.
Menekankan pentingnya pemikiran kritis dalam kepemimpinan.
Pemimpin perlu memiliki visi tentang global security dan environmental ethics.
Mas Budi Budiman:
Pemimpin harus hadir tepat waktu dalam konteks sejarah.
Memahami pentingnya penggabungan antara strategi dan intuisional dalam kepemimpinan.
Menggarisbawahi perlunya pemimpin yang merangkul rakyat dan tidak hanya populis.
Penekanan pada Literasi
Pentingnya literasi bagi pemimpin untuk mengerti dan mengatasi masalah.
Kualitas literasi harus mencakup pengolahan informasi dan refleksi.
Pertanyaan dari Mahasiswa
Pertanyaan seputar pengaruh penguasa asing dan oligarki dalam kepemimpinan.
Diskusi tentang literasi dan dampaknya terhadap kepemimpinan di Indonesia.
Kesimpulan Diskusi
Bang Fahri: Menekankan pentingnya bersatu.
Bang Zulfan: Fokus dan serius pada masalah yang ada.
Bang Roky: Menyarankan untuk selalu berpikir kritis.
Mas Budi: Menyampaikan pentingnya akselerasi dalam keputusan dan tindakan.
Penutup
Diskusi menggarisbawahi pentingnya pemimpin yang strategis dan memahami konteks global, serta peran aktif mahasiswa dalam menentukan masa depan politik Indonesia.