Transcript for:
Pengenalan dan Sifat Koloid

Pernahkah teman-teman memperhatikan bahwa pada sore hari ketika matahari mulai terbenam, terlihat garis-garis sinar matahari yang menembus awan? Pada garis-garis sinar tersebut tampak ada penghamburan cahaya. Nah, mengapa hal ini dapat terjadi?

Di udara terdapat partikel-partikel koloid yang dapat menghamburkan cahaya matahari sehingga tampak sebagai garis-garis sinar. Nah, peristiwa penghamburan cahaya tersebut memang merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh koloid. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan koloid? Nah, mari kita pelajari bersama. Pada jenjang sebelumnya, teman-teman tentunya sudah mempelajari jenis-jenis campuran yang dibagi menjadi campuran homogen dan heterogen.

Nah, koloid ini merupakan suatu campuran yang karakteristiknya berada di antara campuran homogen dan heterogen. Hai supaya dapat lebih dipahami Mari kita perhatikan ilustrasi dari beberapa campuran berikut ini campuran yang pertama adalah campuran antara gula dan air Nah apabila kita mencampurkan gula dan air ternyata gula akan larut dan kita memperoleh larutan gula yang bening di dalam larutan tersebut zat terlarutnya yaitu gula tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil sehingga kita tidak dapat lagi membedakan dari mediumnya walaupun menggunakan mikroskop Ultra hal ini berarti bahwa campuran ini merupakan sistem satu fasa atau campuran homogen Campuran yang kedua adalah campuran antara air dan terigu. Nah, jika kita mencampurkan keduanya, ternyata terigu tidak larut, dimana walaupun campuran ini diaduk, lambat laun terigu akan berubah. akan memisah atau mengendap hal ini berarti bahwa campuran seperti ini merupakan sistem dua fasa karena pelarut dan zat terlarutnya tetap bisa kita bedakan dan kita sebut sebagai campuran heterogen atau suspensi Selanjutnya bagaimana dengan campuran antara air dan susu, misalnya susu instan.

Nah, jika kita mencampurkan susu dan air, ternyata susu akan larut, tetapi larutan yang terbentuk tidak bening, melainkan keruh. Kemudian, jika kita diamkan, campuran yang terbentuk tidak memisah. Nah, campuran antara air dan susu ini merupakan contoh koloid. Berikutnya sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium dispersi atau fasa pendispersi.

Di mana fasa terdispersi bersifat diskontinu atau terputus-putus, sedangkan medium dispersi bersifat kontinu. Pada campuran susu dan air yang dicontohkan sebelumnya, fasa terdispersinya adalah susu, sedangkan medium dispersinya adalah air. Kemudian secara lebih rinci, berikut ini adalah perbandingan sifat antara larutan, koloid, dan suspensi. Pertama, campuran berupa larutan atau campuran homogen, komponen pelarut dan zat terlarutnya tidak dapat kita bedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra, sehingga campurannya bersifat satu fasa. Kemudian untuk koloid, secara makroskopis atau secara kasat mata bersifat homogen, tetapi bersifat heterogen jika kita amati dengan menggunakan mikroskop ultra, sehingga campurannya bersifat 2-fasa.

Ada pun untuk suspensi, bersifat heterogen, yaitu komponen penyusunnya dapat kita bedakan dengan jelas, sehingga campurannya bersifat 2-fasa. Kemudian dari segi ukuran partikel penyusunnya, pada larutan, semua Partikel penyusunnya berdimensi atau memiliki panjang, lebar atau tebal kurang dari 1 nanometer. Untuk koloid, partikel penyusunnya berdimensi antara 1 nanometer sampai 100 nanometer.

Dan untuk suspensi, salah satu atau semua dimensi partikel penyusunnya lebih besar dari 100 nanometer. Berikutnya dari kestabilan komponen penyusunnya, larutan bersifat stabil atau tidak memisah sehingga tidak dapat kita pisahkan dengan cara disaring. Untuk koloid, pada umumnya bersifat stabil sehingga tidak dapat disaring menggunakan saringan biasa kecuali dengan menggunakan penyaring ultra.

Ada pun untuk suspensi, bersifat tidak stabil sehingga dapat kita saring. Nah berikutnya, dalam aktivitas sehari-hari, kita dapat dengan mudah menemukan produk atau barang yang tergolong larutan, koloid maupun suspensi. Contoh larutan misalnya adalah larutan gula, larutan garam, spiritus, alkohol 70% dan larutan cuka. Untuk koloid, contohnya adalah susu, santan, puding atau jeli, selai, mentega, dan mayonese.

Ada pun untuk suspensi, contohnya adalah campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan campuran antara minyak dengan air.