Paradigma Berpikir Among dalam Coaching

Sep 24, 2024

Paradigma Berpikir Among dalam Coaching

Pendahuluan

  • Salam pembuka kepada Bapak Ibu Guru.
  • Fokus pada paradigma berpikir Among sebagai kekuatan dalam modul coaching.

Mengapa Paradigma Berpikir Among?

  • Kihajar Dewantara: tujuan pendidikan adalah menuntun tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
  • Keterampilan coaching penting untuk pendidik agar dapat mengarahkan kekuatan kodrat murid.
  • Proses coaching memberi kebebasan kepada murid untuk menemukan kekuatan dirinya dengan bimbingan guru.

Sistem Among

  • Ing Ngarso Sung Tulodo: Menjadi teladan dan memberikan contoh kepada murid.
  • Ing Matio Mangunkarso: Mendorong dan mendukung perkembangan murid.
  • Tutwuri Handayani: Menguatkan pendekatan komunikasi dalam coaching.

Pendekatan Coaching

  • Dialog Emansipatif: Komunikasi antara guru dan murid yang penuh kasih dan persaudaraan.
  • Terdapat empat cara berpikir untuk menciptakan semangat Tutwuri Handayani:
    1. Murid sebagai Mitra Belajar: Guru dan murid memiliki kesepahaman tentang belajar.
    2. Dialog Emansipatif: Ruang refleksi dan kesepakatan antara guru dan murid.
    3. Ruang Perjumpaan: Membangun rasa percaya dan kebebasan dalam berdialog.
    4. Kasih dan Persaudaraan: Menguatkan semangat Tutwuri Handayani dalam setiap interaksi.

Pengalaman Dialog

  • Contoh dialog antara guru dan murid mengenai kesulitan belajar.
  • Pentingnya apresiasi dalam proses belajar-mengajar.

Kesimpulan

  • Proses coaching membantu menciptakan ruang bagi murid untuk menemukan kekuatan diri.
  • Guru berperan dalam menciptakan kasih dan persaudaraan tanpa paksaan.
  • Penjelasan paradigma berpikir Among diharapkan dapat menguatkan pendidik dalam menciptakan dialog reflektif.

Penutup

  • Ajak pendidik untuk memiliki semangat Tutwuri Handayani dalam mendampingi murid secara holistik.
  • Salam dan harapan untuk Bapak Ibu Guru.