Kebebasan dan Kemerdekaan dalam Psikologi

Aug 18, 2024

Kebebasan dan Kemerdekaan

Pendahuluan

  • Tema pembelajaran bulan Agustus: kebebasan dan kemerdekaan.
  • Perspektif yang diambil: psikologi, politik, spiritual, dan moral.

Psikologi Kebebasan

  • Memeriksa keinginan akan kebebasan dari sudut pandang psikologi.
  • Konsep "lari dari kebebasan" oleh Erich Fromm.

Erich Fromm

  • Lahir 1900, meninggal 1980.
  • Ahli psikologi, psikoanalisis, dan psikologi sosial.
  • Karya terkenal: "The Art of Loving" dan "Escape from Freedom".
  • Pengalaman masa kecil yang membentuk pemikirannya:
    • Keluarga dengan ayah introvert dan ibu narsis.
    • Mengalami kehilangan pacar di usia 12 tahun.

Eksistensialisme Menurut Fromm

  • Manusia dihadapkan pada dikotomi yang menggelisahkan:
    1. Hidup dan mati: Kegelisahan akan kematian.
    2. Tujuan dan waktu: Harapan tinggi vs. keterbatasan waktu.
    3. Kesendirian dan kebersamaan: Ketergantungan pada orang lain vs. keinginan untuk mandiri.

Kebutuhan Eksistensial Manusia

  1. Keterhubungan (Relatedness):

    • Kebutuhan akan kehadiran orang lain.
    • Hubungan positif (cinta) vs. negatif (submisif, dominatif).
  2. Transendensi:

    • Kebutuhan untuk berkembang dan melampaui diri.
    • Jalur kreatif vs. destruktif.
  3. Keberakaran (Rootedness):

    • Keterikatan dengan asal-usul dan lingkungan.
    • Fiksasi vs. keutuhan diri.
  4. Rasa Identitas (Sense of Identity):

    • Kesadaran tentang diri dan peran dalam masyarakat.
    • Krisis identitas vs. kehilangan identitas.
  5. Kerangka Orientasi (Frame of Orientation):

    • Pandangan dan keyakinan tentang hidup.
    • Kebebasan untuk sukses dan gagal.

Beban Kebebasan

  • Kecemasan dan kesepian sebagai beban dari kebebasan.
  • Kebebasan sering kali membawa risiko dan tanggung jawab.

Pelarian dari Kebebasan

  1. Otoritarianisme:

    • Menggabungkan diri dengan sistem yang berkuasa.
    • Menyerahkan kebebasan untuk menghindari tanggung jawab.
  2. Destruktif:

    • Merusak diri atau orang lain untuk menghindari kebebasan.
    • Ekstrim: bunuh diri.
  3. Conformity:

    • Mengorbankan individualitas demi penerimaan sosial.
    • Menjadi seperti "bunglon".

Kebebasan Positif

  • Kebebasan untuk mengekspresikan diri secara otentik.
  • Pentingnya karakter produktif:
    • Kerja: Menjadi bagian dari pengungkapan diri.
    • Cinta: Mengimbangi kebutuhan individu dan kebersamaan.
    • Berpikir: Merenung dan refleksi sebagai bagian dari kehidupan.

Kesimpulan

  • Kemandirian dan kebebasan harus seimbang antara diri dan hubungan sosial.
  • Pentingnya mengenali dan memenuhi kebutuhan eksistensial untuk mendapatkan kebahagiaan.
  • Kebebasan sejati tidak hanya bebas dari, tetapi juga bebas untuk menjadi diri sendiri.

Catatan

  • Kebebasan dan kemerdekaan bukan hanya tema politik, tetapi juga berkaitan dengan psikologi individu dan sosial.
  • Refleksi diri diperlukan untuk memahami posisi dan kebebasan kita.
  • Kebebasan positif adalah kunci untuk menjalani hidup yang bermakna.