Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Sejarah dan Pengaruh Rempah di Nusantara
Sep 24, 2024
Catatan Kuliah: Sejarah Rempah-Rempah dan Pengaruh Eropa di Nusantara
Pengantar
Rempah-rempah bukan hanya pelengkap cita rasa, tetapi juga memiliki dampak besar dalam sejarah manusia.
Menjadi identitas Nusantara dengan aroma yang memikat dunia.
Merupakan simbol harga diri dan sering terjebak dalam konflik.
Awal Kedatangan Bangsa Eropa
Pada awal abad ke-15, Eropa tidak dianggap sebagai kawasan paling maju atau dinamis.
Beberapa bangsa Eropa mulai memasuki Nusantara dengan pengaruh yang semakin besar.
Campur tangan asing mulai terjadi, khususnya oleh bangsa Eropa dengan misi mendapatkan kekayaan dan melakukan kristenisasi.
Penaklukan Malacca oleh Portugis
Pada awal abad ke-16, Portugis menguasai Malacca (tahun 1511).
Setelah menguasai Malacca, Portugis mencari kepulauan rempah-rempah.
Armada Demak, dipimpin oleh Pati Unus, berusaha menantang Portugis tetapi gagal.
Pencarian Rempah-Rempah
Portugis berlabuh di Ternate, memborong rempah-rempah untuk dijual kembali.
Hubungan dagang dengan Ternate bersifat sementara dan diwarnai konflik.
Kedatangan Belanda di Nusantara
Pada tahun 1595, Perseroan Amsterdam mengirim angkatan kapal dagangnya ke Kepulauan Rempah-Rempah.
Kapal de Houtman tiba di Banten (Jawa Barat) pada Juni 1596, menjalin hubungan perdagangan yang diharapkan menguntungkan.
Ketegangan muncul karena Belanda meminta lebih dari kemampuan Banten.
Belanda menyerang Banten secara brutal.
Ekspedisi de Houtman
Tahun 1597, ekspedisi de Houtman kembali ke Belanda dengan banyak rempah-rempah.
Penjelajah Eropa menggunakan jasa mu'alim pribumi untuk navigasi.
Pelayaran pertama Belanda memanfaatkan pengetahuan mu'alim lokal.
Kesimpulan
Rempah-rempah membuka dua babak penting:
Kontak antara bangsa Indonesia dan peradaban Barat.
Pintu gerbang bagi bangsa Eropa untuk menancapkan kekuasaan di Nusantara.
📄
Full transcript