Halo Assalamualaikum Sobat Film semuanya Semoga masih dalam keadaan sehat dan lancar dalam segala hal Kali ini kami sajikan sebuah film yang menceritakan tentang kisah sejarah jatuhnya kota Konstantinopel Atau yang saat ini kita kenal dengan kota Istanbul, Turki dari kekeisaran Bizantium Tentara Salib Yang berhasil direbut kembali oleh Kubu Ottoman atau Bani Usmania Pada masa pemerintahan Sultan Mehmed II atau yang lebih dikenal dengan Muhammad Al-Fatih. Yang mana saat itu benteng Konstantinopel merupakan benteng terkuat dan terkokoh di dunia Sehingga bisa dikatakan mustahil untuk bisa dibobol oleh musuhnya Walaupun film ini penuh dengan kontroversi namun sangat seru untuk disimak Lalu bagaimana kisahnya? Langsung saja kita simak alur cerita film Battle of Empire Petih 1453 Di awal film ini diceritakan tentang flashback ilustrasi dialog antara baginda Rasulullah dengan para sahabatnya pada tahun 627 Masehi di kota Madinah, beberapa tahun sebelum Rasulullah wapat, tentang sabda beliau yang mengatakan bahwa Konstantinopel akan jatuh ke tengah Islam, pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.
Hingga Sin selanjutnya berpindah jauh ke tanggal 29 Maret 1432 di kota Edirne, Turki, di sebuah istana Sultan Murad II yang saat itu menjadi pemimpin Kekaisaran Ottoman. Setelah ia selesai membacakan surat Al-Fat, terlihat seseorang memberikan kabar padanya bahwa istrinya Humahatun telah melahirkan anak laki-laki. Sağlıklı bir erkek evlat dünyaya getirdi sultanım.
Peygamber efendimize hürmeten adım Mehmet olsun. Adını ben verdim. Atas kelahiran anaknya itu banyak keajaiban yang terjadi Seperti tanaman yang tumbuh subur Banyaknya wanita melahirkan anak kembar laki-laki dan sebagainya Singkat cerita saat itu Mehmet sudah berusia 19 tahun Terlihat dia sedang melakukan latihan berpedang dengan sahabatnya yang bernama Hasan Dia adalah seorang kesatria pasukan Usmania yang sangat loyal Bahkan ayahnya meninggal syahid dalam tragedi pengepungan Kosovo pada masa pemerintahan Sultan Murad.
Saat itu Mehmed sudah menikah dengan seorang wanita bernama Gulbahar dan mempunyai seorang anak laki-laki bernama Bayezid. Walaupun saat itu mereka harus terpisah dari istana Edirne dan tinggal di pengasingannya di kota Saruhan Sencagi. Semua itu terjadi ketika lima tahun yang lalu, di mana saat itu Mehmed naik tahta menjadi seorang sultan pada usia 12 tahun.
Dikerenakan ayahnya Sultan Murad saat itu tak mampu meredam konflik antara penasehat dan pemberontaknya. Namun saat itu pula, Sultan Mehmed kecil digulingkan oleh Perdana Menteri yang bernama Halil Pasha di masa pemerintahan ayahnya, kemudian kembali mengangkat ayahnya untuk menjadi Sultan. Dengan alasan kekhawatiran akan ancaman yang lebih besar dari tentara salib, karena saat itu kerajaan Usmania dipimpin oleh seseorang yang belum dewasa.
Lalu setelah mereka selesai berlatih, seorang pembawa pesan datang dari istana Edirne dengan membawa sepucuk surat yang ternyata mengabarkan akan kematian ayahnya. Saat itu pula Mehmet kembali naik tahta secara sah dan dengan segera mendatangi jasad ayahnya di istana Edirne. di depan jasad ayahnya beliau mencurahkan segala isi hati dan kecintaannya terhadap sang ayah yang selama hidupnya tak pernah memperhatikannya Sultan Mehmed juga bersumpah bahwa beliau akan melanjutkan cita-citanya untuk menaklukkan kota Konstantinopel.
Berita wafatnya Sultan Murad II akhirnya sampai kepada Kaisar Bizantium yaitu Konstantin XI. Dia dan para penasehatnya menyebut gembira kabar itu. Akan tetapi, salah satu penasehat yang bernama Adipati Notaras malah sebaliknya. Dia merasakan kekhawatiran karena Sultan Mehmed diketahui adalah orang yang cerdas.
Beliau mempelajari ilmu ketentaraan, ilmu teknik, sains, matematika, dan menguasai beberapa bahasa. Semua itu hanya demi cita-citanya untuk menaklukkan kota Konstantinopel. Berita wapanya Sultan Murad II juga sampai kepada Raja Paus dan kerajaan Kristen lainnya. Roma olduğundan hiç şüpheniz olmaz.
Sultan Mehmed, babasının yarım bıraktığı. Bunun için gerekirse baskı yapmalıyız. Ben Sultan Mehmed'in babasından daha cesur ve akıllı olduğunu düşünmüyorum.
Di awal masa pemerintahan Sultan Mehmed, banyak penduduk yang meragukan kepemimpinan beliau. Karena sebelumnya beliau pernah digulingkan dari kekuasaannya. Tapi beliau malah kembali mengangkat Halil Pasha. orang yang telah menggulingkannya dari tahta Tempohari sebagai Perdana Menterinya. Hari demi hari berlalu, pada saat beliau sedang mengadakan rapat dengan penasehatnya, datanglah utusan dari Kaisar Konstantin.
Dia mengirimkan surat perdamaian dan menunjukkan seakan mempergeru suasana dengan cara meninggikan Pangeran Orhan, yaitu salah satu pangeran di Kesultanan Usmani yang saat itu dijadikan Sandra di Konstantinopel. Dan selama itu pula, Sultan Mehmed harus membayar upeti yang kini menjadi naik sebanyak 300 ribu koin. Sultan Mehmed berjanji akan membalas surat tersebut dan menerima perjanjian damai.
Beliau juga menyuruh Halil Pasha untuk mengerimkan surat perjanjian damai kepada Raja Hungaria, Polandia, Raja Serbia, serta Paus. Namun hal ini tak disetujui oleh penesehat Jaganos Pasha. Akan tetapi Sultan Mehmed menjelaskan itu adalah sebagai langkah awal untuk misi penaklukan, supaya beliau bisa fokus menyerang Konstantinopel. tanpa bermusuhan dengan kerajaan Kristen yang lain.
Pada suatu malam, Sultan Mehmed bermimpi bertemu dengan Usman, yaitu kakek moyangnya sendiri. Dalam mimpi tersebut, Usman berpesan bahwa Sultan Mehmedlah yang akan membuat kekaisaran Ottoman menjadi lebih besar. Serta beliulah pemimpin yang telah diramalkan Rasul untuk menaklukkan kota Konstantinopel. Setelah mendapat mimpi itu, Sultan Mehmed langsung mengutarakan rencananya kepada para penasehatnya untuk membuat 100 kapal dan 3 meriam raksasa dalam waktu setahun. Seolah-olah saat itu akan terjadi peperangan.
Mendengar berita tersebut, Perdana Menteri Halil Pasha menyatakan keberatan. Menurutnya rencana tersebut hanya akan membuat kekuasaan semakin menyusut karena khawatir rencananya itu akan mengarah kepada Perang Salih Baru. Namun sanggahan tersebut ditolak mentah oleh Sultan Mehmed dan beliau berkata, hidup adalah untuk mencatatkan sejarah, bukan untuk menjadi seorang pengecut. Ejdadımın bana öğrettiği çok değerli bir şey var lala.
Tarih yazmak korkaklara göre bir iş değildir. Sin berpindah ke pelabuhan Genoa, Itali. Dalam pemenis film ini diceritakan seorang wanita asal Hungaria bernama Era. Saat itu terlihat dia telah menolak lamaran dari Giustiniani.
Dia adalah salah seorang petinggi kesatria Romawi. Dan saat itu, Era hendak pergi ke Konstantinopel untuk menemui ayahnya yang bernama Urban. Ternyata mereka berdua adalah ilmuwan yang ahli dalam teknik pembuatan senjata dan selama ini dimengfaatkan oleh kubu pasukan salib.
Ia pun menyampaikan kepada ayahnya bahwa Adipati Notaras menolak rancangan katrolnya dan menginginkan Urban untuk membuatkan meriam untuknya. Namun Urban menolaknya dengan keras. Sementara di Istana Konstantinopel, malam itu para petinggi kerajaan sedang merencanakan strategi busuk untuk memanfaatkan situasi perpecahan di Kupu Usmania dengan mengkamping hitamkan pasukan Ibrahim di kota Karaman untuk melakukan perang saudara melawan pasukan Sultan Mehmed di Edirne.
Dari rencana itu, Pangeran Orhan yang selama ini telah membelot dan bersekongkol dengan Konstantin, bersedia untuk memfitnah dengan cara membuat surat yang akan dikirim kepada Sultan Ibrahim di Karaman. Surat itu direkayasa dengan tanda tangan Perdana Menteri Halil Pasha dan aliansi Kerajaan Salib lainnya, seolah-olah mendukung pasukannya untuk menghancurkan Kerajaan Sultan Mehmed. Namun strategi busuk tersebut berhasil diketahui oleh seorang pelayan kerajaan yang selama ini menjadi mata-mata dan berhasil menyampaikan informasi tersebut kepada Hasan, kesatria kerajaan Sultan Mehmed itu.
Hingga saat utusan pasukan Konstantinopel sedang dalam perjalanan untuk mengerimkan surat tersebut, dengan gagah beraninya Hasan didampingi sahabatnya berhasil melumpuhkan mereka dan berhasil mendapatkan suratnya. Kemudian dengan segera dia memberikan surat itu kepada Sultan Mehmed. Dari sana pula Sultan Mehmed terlihat geram, karena mengetahui orang dalamnya selama ini telah membelot secara halus untuk menggulingkannya.
Dari kejadian itu, Ibrahim dari Karaman langsung membetalkan rencana penyerangan melawan Sultan Mehmed itu. Karena mereka telah mengetahui surat persekongkolan itu telah berhasil direbut oleh pihak kerajaan Sultan Mehmed. Lalu dari konflik tersebut, Sultan Ibrahim langsung mengumumkan berita untuk menyerah dan menginginkan perjanjian damai dengan Sultan Mehmed.
Kemudian beliau langsung memerintahkan untuk membawa Sultan Ibrahim pengkhianat itu ke hadapannya demi memperbaiki hubungan aliansi sesama kerajaan Usmania. Yoksa ölümün elimden olacak. Sultan Mehmed juga memenganggil Perdana Menteri Halil Pasha dan menanyakan tentang isi surat itu yang terdapat tanda tangannya. Walaupun Halil Pasha tak mengakui dan telah mengetahui akan fitnah yang ditujukan padanya.
Dari sana pula, Sultan Mehmed memberikan pelajaran kepada seluruh bawahannya. Dengan menghukum siapapun orang yang terindikasi untuk menjadi pengkhianat dalam pemerintahannya. Semua itu dia lakukan untuk menguji kesetiaan semua orang kepercayaannya. Halil Pasha saat itu tahu bahwa Sultan Mehmed marah besar. Dia telah berpasrah diri untuk dihukum mati.
Malam itu pula Sultan Mehmed memanggilnya. Buraya gel, yaklaş Dengan terkejutnya, saat itu Sultan Mehmed malah meminta pendapatnya untuk memberikan masukan strategi perang dalam rencana ekspedisinya Dengan tujuan untuk menginvasi Konstantinopel Papa da, Latin devlet elde Şu iki burjun yapimi sana ait olacak Her halükarda kan dökülecek Dari pertemuan itu, keesokan harinya Halil Pasha dipercaya untuk memimpin pembangunan benteng yang diberi nama Kastil Rumelia di Bogaskezen, yang terletak di sebuah bukit di sisi Eropa dari Selat Bosporus, dengan tujuan untuk mencegat seluruh bantuan dari Eropa yang menuju Konstantinopel. Keputusan pembangunan benteng itu begitu mendadak dan sangat mengajutkan pihak Konstantinopel. Tukang Luma! Kehrimuze açlığa mahkum edecek.
Kuşatmaya hazırlanıyor. Burnumuzun dibine gelmiş, hisar yapıyor. Kardeşlerime haber verin.
Ordularını toplayıp buraya gelsin. Çalışın! Saat itu pula Kaisar Konstantin XI dengan segera mengirimkan surat kepada aliansinya, terlebih kepada Raja Paus untuk menanggapi apa yang telah dilakukan Sultan Mehmed.
Dia juga meminta Kesatria Romawi, Jius Diniani, untuk bersedia datang ke Konstantinopel, membawa pasukannya serta membantu pertahanan. Mereka berencana membentuk tentara yang tangguh untuk menakuti dan mengurungkan niat Sultan Mehmed. Namun ketika itu Sultan Mehmed tahu bahwa aliansi mereka sedang dalam masalah. Kondisi Prancis dan Inggris saling berperang, sedangkan Jerman sedang menghadapi konflik internal.
Hingga kecil kemungkinan untuk mereka bisa membantu Konstantinopel. Kondisi mereka sangat tertekan dan tak ada pilihan lain kecuali penggabungan gereja agama ortodok terhadap katolik. Walaupun semua rakyat Konstantinopel yang beragama Kristen Ortodok saat itu sangat keberatan dan kecewa atas keputusan kaisarnya yang menjual agama demi ambisinya.
Selain itu, Kaisar Konstantin memerintahkan Adipati Notaras untuk menyuruh Urban membuatkannya meriam besar demi pertahanan. Namun Urban menolak dan dia diancam untuk dibunuh. Walaupun seorang kisah yang berbicara tentang kisah ini,