Transcript for:
Memahami Taqarrub kepada Allah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Allahu Akbar [Tepuk tangan] Asyhadu Anna Dar Rasulullah [Tepuk tangan] [Musik] [Tepuk tangan] [Musik] Allahu Akbar Allahu Akbar La ilaha il lallah Alhamdulillah asyhadu alla ilaha illallah wa Asyhadu anna sayyidana muhammadan abduhu wa rasuluh alladzilla [Musik] kiamat pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala memuji dan bersyukur dari hati yang paling dalam hati yang benar-benar sadar bahwa Allah lah yang menggenggam diri kita nabi sering bersumpah walladzi Nafsi biyadih demikian yang senantiasa menggenggam diriku hati yang merasakan bahwa Allah lah yang mengatur semua urusan makhluk-makhluknya di langit maupun di bumi sehingga tidak akan terjadi satu peristiwa yang besar maupun yang kecil dijagat raya ini tanpa seizin dari Allah subhanahu wa ta'ala dan Allah pulalah yang telah menggerakkan kalbu kita menyinari qolbu kita sehingga Allah mudahkan langkah langkah kita menuju panggilannya khususnya di hari Jumat ini mudah-mudahan segala keutamaan Allah berikan kepada kita sekalian Amin ya robbal alamin rahimakumullah pada kesempatan khotbah ini khotib akan menyampaikan khutbah dengan judul memaknai taqarrub atau mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada Allah mendekatkan diri kepada Allah bukan perjalanan fisik sungguh pun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah melakukan perjalanan spektakuler Isra dan Mi'raj sampai ke tempat tertinggi sidratul muntaha bukan berarti nabi mendekatkan diri kepada Allah secara fisik dalam akidah kita Allah maujudun bila makan Allah itu maujud Allah itu ada tanpa membutuhkan tempat justru tempat yang butuh kepada Allah semua makhluk bergantung kepada Allah Allah tempat bergantung semua makhluk nabi bukan mendekatkan diri kepada Allah walaupun di sidratul muntaha tapi itu adalah perjalanan tersebut linuriahu Min ayatina supaya kami tunjukkan kepada nabi Perlihatkan kepada nabi sebagian dari ayat-ayat Allah subhanahu wa ta'ala Lalu bagaimana makna mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Mari kita lihat hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu anhu berfirman menunjukkan Hadis Qudsi Barang siapa yang menyakiti waliku kekasihku orang yang dekat denganku itulah Wali Allah sungguh aku genderangkan perang terhadap orang itu Allah sendiri yang akan memerangi orang itu Lalu Allah Subhanahu Wa Ta'ala mendeskripsikan menjelaskan secara konkrit tentang wali Allah orang yang dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidaklah hambaku mendekatkan diri kepadaku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada apa yang aku padukan kepadanya mendekatkan diri atau takut kepada Allah adalah menjalankan apa yang Allah padukan kepada kita menjalankan perintah-perintah Allah Itulah cara mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala [Musik] tidaklah berhenti atau senantiasa hambaku bertaqarrub mendekatkan diri kepadaku [Musik] setelah taqarrub dengan yang fardhu kemudian dia bertaqruk dengan yang nawafil yang sunnah-sunnah sampai aku mencintai orang itu inilah jalan mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala jalannya adalah syariat para ulama menjelaskan syariat perintah dan larangan ini yang Zahir maupun yang batin disebut syariat lalu ulama mutakhir menjelaskan membagi kalau perintah-perintah itu bersifat Zahir maka disebut ilmu fiqih tapi kalau syariat yang berkaitan dengan kalbu kita dengan batin kita disebut tasawuf jadi mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala jalankan syariat baik ilmu yang Zahir disebut fiqih maupun ilmu yang batin disebut tasawuf ketika ilmu fiqih dan ilmu tasawuf menyatu maka kita akan menemukan dibalik syariat Islam hakikat Islam hakikat ibadah [Musik] contoh ketika kita menjalankan salat jalankan salat sesuai dengan ilmu fiqih syarat dan rukunnya dipenuhi dari salam Niat Dari Takbiratul Ihram niat beserta sampai kepada salah lalu ilmu tasawufnya adalah hatinya ikut salat hatinya hadir bersama Allah Subhanahu Wa Ta'ala ketika kita salat Al makmum yang kita ibadahi dirasakan oleh qolbu hadirnya [Musik] kekuasaannya kesempurnaannya itulah makna Allah di saat salat hadir Hati Bersama Allah Subhanahu Wa Ta'ala Al makbud yang kita ibadah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dikenal oleh kita sehingga kolbu kita merasakan hadirnya Allah kalbu kita merasakan betapa kuasanya Allah Maha sempurnanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka di saat salat qolbu kita akan tenang batin kita akan tenang karena zaug merasakan hadirnya Allah ketahuilah ketika qolbu kita tersambung kepada Allah terkoneksi dengan Allah subhanahu wa ta'ala Tenanglah qolbu kita Maaf muslimin rahimakumullah jadi mendekatkan diri kepada Allah hanya menjalankan syariat yang Allah tetapkan baik fiqih maupun tasawufnya baik amalan Zahir maupun amalan batinnya sampai Allah mencintai hamba tersebut ketika Allah mencintai hamba tersebut yang selalu taqor mendekatkan diri kepada Allah untuk maka aku akan menjadi pendengaran orang itu di mana ia mendengar dengan pendengaran tersebut artinya telinganya akan difungsikan oleh Allah mendengar ayat-ayat Allah mendengar nasihat dan nasihat yang disampaikan oleh para ulama pengganti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sehingga tambah keimanannya tambah keyakinannya tambah antusias dalam beribadahnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan aku akan menjadi penglihatannya di mana ia melihat dengan penglihatan itu artinya Allah akan memfungsikan penglihatannya untuk membaca untuk berobservasi terhadap seluruh ayat-ayat Allah [Musik] Allah ciptakan makhluk-makhluknya di langit dan di bumi termasuk yang ada dalam diri kita itu semua adalah media ayat menunjukkan adanya Allah menunjukkan kesuksesannya Allah matanya melihat Bro observasi Apa yang dia lihat semuanya adalah ayat yang menunjukkan wujudnya Allah lewat pandangannya karena pandangannya difungsikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala [Musik] dan Allah pun terus berfirman aku akan menjadi tangannya artinya allah gerakan tangannya untuk memberikan kemanfaatan menolong orang lain membantu orang lain lewat tangannya digerakkan difungsikan oleh Allah tangannya menjadi tangan Allah dan firman Allah selanjutnya aku akan menjadi kakinya di mana ia Melangkah dengan kaki Allah akan menggerakkan kakinya untuk kemanfaatan untuk kebaikan dia tidak melangkah kecuali untuk mencari ridho Allah subhanahu wa ta'ala dia berangkat ke masjid melangkahkan kakinya karena Allah berangkat ke kantor melangkahkan kakinya yang dicari adalah ridho Allah subhanahu wa ta'ala kemanapun ia melangkah yang dicari adalah ridho Allah karena kakinya digerakkan difungsikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala melangkahkan kaki kecuali untuk bertaqarrub mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala apabila hamba itu meminta kepadaku pasti aku akan memberinya Wah ini tak ada nih apabila si hamba Kak hamba itu Meminta perlindungan kepadaku aku akan lindungi hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari betapa beruntung ya menjadi hamba yang selalu bertaqarrub mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dibalik sujudnya hatinya merasa hadir Allah ketika salat ketika baca Quran hatinya hadir bersama Allah hatinya merasakan hadirnya Allah kuasanya Allah dimana diri kita digenggam oleh Allah langit bumi matahari semuanya Harmoni Indah memberikan kemanfaatan bagi manusia itu semua bukan berdiri sendiri Bukan Tercipta dengan sendirinya Tapi itu semua ada sang pencipta dia adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan Allah [Musik] hatinya semakin pingin mendekat diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan orang yang merasa dekat dengan Allah dengan hatinya tapi mencampakkan syariat aturan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang sesungguhnya adalah berada dalam Jalan syariat menjalankan yang Zahir menjalankan yang batin menjalankan ilmu fiqihnya menjalankan ilmu tasawufnya lalu kalbunya menemukan hakikat ibadah atau ruh ibadah itulah ketenangan itulah kedamaian itulah kebahagiaan di balik ibadah adalah kenikmatan kebahagiaan sehingga Imam Al Ghazali dalam kitab bin hajul Abidin kitab terakhir yang dikarang oleh Imam Al Ghazali [Musik] perjalanan ibadah kita puncaknya adalah aqobatul Hamdi wa Syukri orang kalau sudah di puncak ibadah hanya memuji dan bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala ketaatannya bukan merasa kemampuan dari diri kita tapi ketaatan itu adalah anugerah dari Allah dalam hikamnya bahwa ibadah ketaatan itu barisan dari Allah pemberian dari Allah untukmu bukan kemampuan diri tapi kalau ketaatan itu dirasakan oleh kemampuan diri maka akan tumbuh yang disebut dengan ujub bangga diri takabur sombong kepada orang lain Puncak ibadah adalah selalu memuji dan Bersyukur kepada allah karena ibadah adalah kenikmatan dan kebahagiaan itulah makna taqarrub ilallah mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Barakallah Alhamdulillah Wahdah washolatu wassalamu alamala Nabi Ya ba'dah wa ala alihi wa shahbihi wa mau hadir [Musik] [Musik] [Musik] Allahu akbar Allahu akbar asyhadualla ilaha illallah