muncul lagi takutnya. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Andrasoni, Gubernur Banten menyatakan bahwa dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berkomitmen untuk melaksanakan pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia baik di ruang-ruang publik atau landscape di wilayah Provinsi Banten maupun di dokumen resmi di lingkungan pemerintah Provinsi Banten. Mari kita bangga, mahir, dan maju dengan bahasa Indonesia. Terima kasih. Wasalamualaikum warahmatullahi [Musik] wabarakatuh. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Sherli Laos, Gubernur Maluku Utara dengan ini berkomitmen untuk menjaga kedaulatan bahasa Indonesia baik di ruang publik dan dokumen resmi pemerintah daerah dengan mengimplementasikan pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, salam sejahtera buat kita semua. Shalom, Om swastiastu. Namo buddhaya. Salam kebajikan. Saya Ir. H. Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu dengan ini berkomitmen untuk melaksanakan pedoman pengawasan serta penggunaan bahasa Indonesia dengan baik di landscape tata ruang publik dan dokumen resmi pemerintah daerah dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa sebagai bahasa negara. Terima kasih. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bupati Bapak. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sehat kementerian dan salam sejahtera undangan om swastiastu. Asalamualaikum budaya. Salam kebajikan rahayu. Saya Agung Setiawan, Bupati Kulonprogo menyatakan bahwa dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, berkomitmen untuk melaksanakan pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia baik di ruang-ruang publik atau landskap di wilayah Kabupaten Kulonprogo maupun pada dokumen resmi di lingkungan pemerintah Kabupaten Ponrogo. Mari kita mahir maju dan bangga t dia dipanggil bersama dengan tadi provinsi. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Cagur gitu kan. Seiring dengan perkembangan kota Makassar yang semakin pesat yang diiringi dengan tumbuhnya berbagai macam industri, kita menyaksikan bahwa di tempat-tempat umum, di pinggir-pinggir jalan raya, di pusat-pusat perbelanjaan Kota Makassar dengan mudah kita menemukan penggunaan bahasa Indonesia yang bercampur dengan kosakata bahasa asing. Kondisi ini tentu tidak menguntungkan. Pertama, penggunaan bahasa asing belum tentu dapat dipahami dengan baik oleh warga kota Makassar. Kedua, yang tidak kalah penting dari itu, penggunaan kosakata asing yang terlalu dominan dikhawatirkan akan melunturkan identitas keindonesiaan di wilayah Kota Makassar. Apabila fenomena ini terus berlanjut, hal tersebut dapat menggerus eksistensi dan kedaulatan negara Indonesia. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Pemerintah Kota Makassar menyambut baik diterbitkannya peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 2 tahun 2025 tentang pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia. Dan kami berkomitmen serta mendukung penuh implementasi peraturan menteri tersebut. Saya Walikota Kupang, Dr. Kristian Widodo berkomitmen untuk melaksanakan pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia baik itu di acara formal, ruang publik, maupun dokumen-dokumen resmi pemerintah daerah. ini dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Terima kasih. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Saya Dr. H. Anwar Sadat, M.Ag. Bupati Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi menyatakan bahwa dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, berkomitmen untuk melaksanakan pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia baik di ruang-ruang publik atau landskap di wilayah Kabupaten Tanjung Jabur Barat maupun dokumen resmi di lingkungan pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Mari kita bangga mahir dan maju dengan bahasa Indonesia. Wasalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Dr. And Sukri, Wakil Bupati Aceh Besar. Ini berkomitmen untuk melaksanakan penggedongan pengawasan penggunaan bahasa Indonesia baik di leskap maupun ruang publik dan dokumen resmi pemerintah daerah dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. [Musik] Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Dr. H. Sudirman, S., M., Sekretaris Daerah Provinsi Jambi menyatakan bahwa dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, kami berkomitmen untuk melaksanakan pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia baik di ruang-ruang publik atau landskap di wilayah Provinsi Jambi maupun juga di dokumen resmi di lingkungan pemerintah Provinsi Jambi. Mari kita bangga, mahir dan maju dengan berbahasa Indonesia. Terima kasih. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo masyarakat Indonesia. Saya Hajah Dewi Koriati, M.Si. anggota DPR Komisi 10. Saya mengajak masyarakat Indonesia, para pejabat daerah, para pelaku usaha, generasi muda untuk mengutamakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Pernahkah kita berpikir jika tidak ada bahasa Indonesia, bagaimana kita bisa bersatu? Jangan sampai kedaulatan bahasa Indonesia tergerus dengan penggunaan bahasa asing yang marak di ruang publik. Mari kita utamakan bahasa Indonesia untuk menjaga kedaulatan bangsa. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Deni Cagur dari Komisi 10 DPR RI. Saya ingin mengajak, menghimbau kepada seluruh pemerintah daerah, para pelaku bisnis juga anak-anak muda seluruh Indonesia untuk lebih memprioritaskan penggunaan bahasa Indonesia terutama di area-area publik. Hal kecilnya dalam sebuah gedung ada arah untuk keluar, tulisannya keluar aja, enggak usah pakai exit. Kita bangga dengan bahasa Indonesia. Halo kawanku talenta-talenta muda di Indonesia. Bangsa dan negara Indonesia lahir di tangan pemimpin-pemimpin yang hidup dengan kesederhanaan penuh dengan perjuangan. Lewat bangsa Indonesia. Kita terikat dengan bahasa satu, bangsa satu, dan tumpah darah satu. Dan kita anak muda hari ini harus meneladankan, mengajak anak-anak muda lain untuk bagaimana kita menggunakan bahasa Indonesia. Kita harus bangga dengan bahasa kita, bahasa Indonesia. Oleh karena itu, pesan saya untuk anak-anak muda, kita anak muda ibarat matahari pukul 12.00 paling terang, paling panas, paling membara. Kita harus menjadi motor utama yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama di ruang publik. Halo, saya Ivan Lanin dari Narabahasa. Bayangkan kalau kita tidak punya bahasa Indonesia. Kita orang-orang dari ratusan suku bangsa dan bahasa daerah ini pasti sulit untuk menyatu menjadi satu bangsa. Bahasa Indonesia adalah warisan para pendahulu kita yang membuat kita bisa terhubung dan menyatu sebagai satu bangsa, bangsa Indonesia. Oleh karena itu, utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa. Beberapa saat lagi acara akan segera kami mulai. Untuk itu kami mengundang Bapak, Ibu agar segera masuk dan mengambil tempat di ruangan yang telah disediakan. Sekali lagi kami mengundang Bapak, Ibu yang telah berada di sekitar lokasi acara untuk dapat segera mengambil tempat karena sesaat lagi acara akan kami mulai. Sekali lagi untuk Bapak Ibu yang sudah berada di sekitar lokasi kegiatan kami persilakan untuk dapat segera masuk karena sesaat lagi acara akan segera dimulai. H ada Sekali lagi kami mengundang Bapak dan Ibu sekalian untuk memasuki ruangan dan duduk di tempatnya masing-masing karena acara akan segera dimulai. [Musik] [Musik] [Musik] [Musik] [Musik] [Musik] [Musik] [Musik] [Musik] masuk [Musik] [Musik] [Musik] [Musik] bersama-sama berdoa [Musik] [Musik] [Musik] apa ya yang mana dulu kira-kira lebih awal kita tarik kita yang tapi enggak tahu siapa yang masuk duluan tahu dulu apa sudah Sosya kelihatan. Iya aman. Pelan sekali. Masyaallah. [Musik] sampai tangga. Selamat datang kami ucapkan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Bapak Abdul Mutti. Dan kami ucapkan selamat datang kepada Menteri Dalam Negeri, Bapak Muhammad Tito Karnavian. Kami informasikan juga selamat datang kepada anggota Komisi 10 DPR RI Id masih jauh [Musik] [Musik] Yang terhormat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Bapak Abdul Mukti, Menteri Dalam Negeri, Bapak Muhammad Tito Karnavian, Ketua Komisi 10 DPR RI, Ibu Hatifa Syaifudan, beserta anggota Komisi 10 DPR Republik Indonesia. Yang kami hormati Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bapak Atip Latiful Hayat, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, Wakil Ketua Komite 3 DPD RI Bapak Jelita Donal, Gubernur Jawa Timur, Dr. Honoris Kausa Hajifa Indar Para Bupati Siduarjo, Bapak H. Subandi, SH. MKn, Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Bapak Munjirin, Pejabat di lingkungan kementerian dan lembaga, para tamu undangan yang berbahagia. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan ridanya kita dapat berkumpul dalam acara peluncuran pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia dan pencanangan komitmen bersama menjaga kedaulatan bahasa Indonesia. Burung merpati terbang sendiri hinggap sebentar di ranting tinggi. Saya Gatari dan saya Syafri izin mewarakan acara pagi ini. Menjadi suatu kebanggaan bagi kami untuk dapat menjadi pembawa acara di hari yang hangat ini. Untuk mengawali acara pada pagi ini, marilah kita menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Hadirin dimohon [Musik] berdiri. Indonesia tanah airku, tanahku. Di sanalah aku berdiri. [Musik] Jadilahku Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah air. Marilah kita bersaru Indonesia bersatu. [Musik] Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku, bangsaku, ratu semuanya. Bangunlah jiwanya, bangunlah badanya untuk Indonesia Raya. Indonesia Raya merdeka, merdeka tanahku negeriku yang kucinta Indonesia Raya merdeka, merdeka hiduplah Indonesia Raya merdeka merdeka tanahku negeriku yang Indonesia Raya merdeka merdeka hiduplah Indonesia Raya. Hadirin dipersilakan duduk kembali. Bapak, Ibu yang berbahagia, marilah kita sejenak menundukkan kepala, membuka hati dengan penuh ketulusan dan memanjatkan doa kehadirat Tuhan Yang Maha Esa agar setiap langkah dan maksud mulia dalam acara ini senantiasa mendapat trida serta keberkahan darinya. Doa akan dipimpin oleh Kepala Bidang Peningkatan dan Penguatan Literasi, Bapak Hidayat Widianto. Kami persilakan. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam. Ibu dan Bapak tamu undangan yang berbahagia. Marilah kita menundukkan kepala sejenak untuk bermunajat kepada Allah. Semoga pertemuan ini mendapatkan rida Allah subhanahu wa taala. Izinkan saya memandu doa dalam tata cara Islam. Ibu dan Bapak yang memeluk agama lain, kami persilakan berdoa menurut agama dan kepercayaan Bapak dan Ibu masing-masing. Berdoa dimulai. Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahiabbil alamin hamdan yui niamahu waukfi majidah. Allahumma sh Muhammadin nabiil umi waa ali Muhammad. Ya Allah, ya Rahman, ya Rahim, zat yang maha pengasih lagi maha penyayang. Syukur alhamdulillah segala puji kami sampaikan kepada-Mu. Atas rida-Mu Engkau himpun kami pada Jumat yang penuh berkah dalam peluncuran pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia 25 April 2025. Semoga Engkau ridai pertemuan ini sebagai wujud syukur kami atas anugerah indah bahasa Indonesia sebagai pengukuh persatuan jati diri kami ya Allah. yang maha kuat. Ikhtiar yang kami upayakan pagi ini kami niatkan sebagai bagian untuk menjaga dan merawat bahasa yang telah Engkau amanahkan kepada kami. Bahasa yang digunakan untuk menggugurkan kewajiban kami dalam melaksanakan pendidikan bermutu untuk semua. Melalui kekuatan-Mu kami mohon kepada-Mu, luruskan niat kami, kuatkan azam kami, teguhkan usaha kami, kukuhkan ikhtiar kami untuk melaksanakan berbagai program kebahasaan yang bermanfaat bagi anak-anak dan masyarakat kami. program-program yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu dan bukan program-program yang jauh dari manfaat dan jauh dari ridMu. Untuk itu kami senantiasa mengazamkan diri kami atas kelurusan niat dan keridaan-Mu dan golongkan kami pada orang-orang yang berderajat karena iman dan ilmu-Mu. Ya Allah ya gfur, Engkaulah zat pemberi ampunan. Ampunilah dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa para guru kami, dosa para pemimpin kami, dosa para pejuang bangsa yang telah mendahului kami, orang-orang yang telah membawa ilmu, pengetahuan, dan literasi bermartabat tinggi. Tempatkanlah kami dan mereka semua dalam lindungan dan ampunan-Mu. Kami berlindung dari segala kesalahan dan dosa serta tindakan yang melewati batas. Rbanaamna anfusana waamagfirlana watarhamna lanakunan minalirinbana hablana min azwajna walna lil muttaqina imbana fid dunya hasan wail akabar subhanabilzati amma yasifun wasalamun alal mursalin walhamdulillahilaminamikum warahmatullah wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Bapak, Ibu yang kami hormati. Selanjutnya laporan kegiatan akan disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Bapak Hafiz Muksin. Dengan hormat kami persilakan. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, salam sehat, salam sejahtera untuk kita semuanya. Yang terhormat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bapak Abdul Mukhti, Menteri Dalam Negeri Bapak Tito Karnavian, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Yang saya hormati pula Gubernur Jawa Timur, Ibu Kifah Indar Parawansa. Yang saya hormati Ketua Komisi 10 DPR RI, Ibu Hatifah Sehfudan. beserta para pimpinan dan anggota yang hadir. Walikota Jakarta Selatan, Bupati Sidoarjo, para pimpinan tinggi, Kepala Perpustakaan Nasional, Pejabat Tinggi madya, Pejabat Tinggi Pratama, dan Bapak Ibu sekalian yang berbahagia. Izinkan pada hari ini kita menyampaikan syukur alhamdulillah atas nikmat, rahmat dan karunia Allah Subhanahu wa taala. Tuhan yang maha kuasa kita dapat hadir di sini dalam keadaan sehat walafiat guna meluncurkan pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia. Semoga acara ini mendapatkan rida Allah subhanahu wa taala. Pak Menteri, Bu Gubernur, dan Bapak Ibu sekalian yang berbahagia. izinkan melaporkan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini. Pertama, untuk menyebarluaskan substansi peraturan menteri dan gagasan tentang kedaulatan bahasa negara kepada pemangku kepentingan dan masyarakat. Kedua, mendorong partisipasi pemangku kepentingan berkomitmen untuk berkontribusi dalam implementasi pengawasan penggunaan bahasa Indonesia. Yang ketiga, memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah, gubernur, walikota, bupati yang telah berkomitmen sungguh-sungguh dan berkinerja tinggi dalam upaya peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia di wilayah kerjanya. Dengan tujuan tersebut diharapkan tentu terimplementasinya pengawasan penggunaan bahasa Indonesia melalui usaha, tindakan, kegiatan yang dilakukan untuk menjamin penguatan penggunaan bahasa Indonesia dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai simbol negara kita. Yang kedua, diharapkan terwujudnya kedaulatan bahasa negara yang ditandai dengan sikap positif dalam rangka pemanfaatan bahasa Indonesia untuk sarana berpikir sekaligus sarana membentuk jati diri bangsa. Izin, Pak Menteri. Kegiatan ini menghadirkan para menteri, para kepala daerah, pejabat tinggi madya Pratama, pimpinan lembaga tinggi negara, Perpustakaan Nasional, Otorita IKN, UPT di lingkungan badan Bahasa, dunia usaha, rekan media, kepala sekolah, komunitas literasi, dan juga pegiat bahasa. kami harapkan akan memberikan motivasi buat kita semuanya dalam rangka peluncuran ini. Tidak hanya itu, kegiatan ini disarankan disiarkan secara langsung melalui saluran YouTube Kemedik Dasmen. Dalam kegiatan ini ada empat rangkaian kegiatan yang akan dilakukan. Yang pertama adalah peluncuran, yang kedua dukungan komitmen, dan yang ketiga penandatanganan komitmen secara bersama. Dan yang terakhir pemberian penghargaan. Bapak, Ibu sekalian, untuk melengkapi pemahaman pengetahuan tentang pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia, maka Bapak Ibu sekalian akan diberikan oleh-oleh berupa petunjuk teknis pelaksanaan, buku saku, kemudian buku senarai dan istilah, serta boneka Trigatra bangun bahasa yang akan mengajak utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Demikian, Pak Menteri yang dapat kami sampaikan. Mohon perkenan pada gilirannya nanti untuk meluncurkan bersama Pak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, kemudian Menteri Dalam Negeri, serta Kepala Daerah dan nara tetama yang hadir. Billahi taufik wal hidayah. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Bapak Hafiz Muksin. Bapak, Ibu yang kami hormati. Dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa Indonesia, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah menerbitkan Permend Dikdasmen Nomor 2 tahun 2025 tentang pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia. Dalam peraturan tersebut, pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertindak sebagai pelaksana pengawasan penggunaan bahasa Indonesia. Agar pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia dapat lebih mudah dipahami dan asyik untuk disimak, kami mengajak Bapak, Ibu, dan hadirin untuk bersama-sama menyaksikan tayangan video pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia. Selamat menyaksikan. [Musik] Bahasa adalah cermin sikap suatu bangsa. Ketika tertib berbahasa, kita sedang menunjukkan rasa cinta dan hormat terhadap jati diri bangsa. Penggunaan bahasa Indonesia yang positif bukan sekedar soal komunikasi, melainkan juga tentang menjaga kedaulatan bangsa. Untuk itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 2 tahun 2025 tentang pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia. Pedoman ini juga sebagai perwujudan amanat pasal 42 ayat 4 Peraturan Presiden RI nomor 63 tahun 2019 tentang penggunaan bahasa Indonesia. Keberhasilan tujuan pengawasan adalah sebagai berikut. mewujudkan eksistensi bangsa, identitas nasional, dan persatuan Indonesia, meningkatnya sikap positif masyarakat, kebanggaan, kesetiaan, dan kesadaran terhadap normal berbahasa Indonesia. Meningkatnya kemahiran berbahasa sesuai dengan standar serta kemajuan peradaban bangsa. Meningkatnya kedisiplinan dan keteladanan melalui keutamaan penggunaan bahasa Indonesia dan meningkatnya mutu penggunaan bahasa Indonesia pada objek-objek bahasa. Objek pengawasan penggunaan bahasa Indonesia mencakup dua ranah utama. Pertama, objek bahasa di landskap yang meliputi nama, geografi, bangunan atau gedung, apartemen atau permukiman, perkantoran, dan kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi atau badan hukum Indonesia, jalan, ramu umum, penujuk jalan, fasilitas umum, spanduk, dan alat informasi lain yang merupakan pelayanan umum. Kedua, objek bahasa di dokumen yang meliputi peraturan perundang-undangan, dokumen resmi negara, pidato resmi presiden, wakil presiden, dan pejabat negara yang lain, bahasa pengantar dalam pendidikan nasional, pelayanan administrasi publik di instansi pemerintahan, nota kesepahaman atau perjanjian, forum yang bersifat nasional atau internasional di Indonesia. Pengawasan penggunaan bahasa Indonesia dilakukan melalui empat bentuk kegiatan. Sosialisasi untuk membangun sikap positif berbahasa melalui gerakan trigatra bangun bahasa, yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing, pemantauan melalui pengumpulan dan pengolahan data objek bahasa, pendampingan berupa penyampaian hasil analisis, konsultasi penggunaan bahasa, dan asistensi penerapan kaidah bahasa Indonesia. Evaluasi untuk mengukur efektivitas seluruh kegiatan pengawasan. Pengawasan penggunaan bahasa Indonesia dilaksanakan oleh menteri, Gubernur, dan Bupati atau Walikota. Menteri bertanggung jawab atas pengawasan pada instansi pemerintah pusat, badan usaha milik negara, satuan pendidikan di bawah pembinaan kementerian, satuan pendidikan di bawah pembinaan kementerian atau lembaga lain dan perseorangan, gubernur dan bupati atau walikota bertanggung jawab atas pengawasan pada instansi pemerintah daerah, badan usaha milik daerah, satuan pendidikan di bawah pembinaan pemerintah daerah, badan usaha, lembaga swad, masyarakat di daerah dan perseorangan. Untuk mendukung pelaksanaan pengawasan, Gubernur serta bupati atau walikota dapat membentuk tim pelaksana yang diketuai oleh sekretaris daerah. Hasil pengawasan digunakan untuk menyempurnakan kebijakan penggunaan bahasa Indonesia, memberikan rekomendasi kepatuhan terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar, serta memberikan penghargaan kepada lembaga atau perseorangan yang menunjukkan sikap positif film berbahasa. Masyarakat memiliki peran penting dalam pengawasan pelanggaran penggunaan bahasa Indonesia. Laporan adanya pelanggaran dilakukan secara tertulis, ditujukan kepada kementerian, dilengkapi dengan identitas pelapor, identitas terlapor, dan data atau informasi dugaan pelanggaran penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah identitas dan alat pemersatu bangsa serta cerminan peradaban untuk Indonesia yang bermartabat. Mari kita jaga kedaulatan bahasa negara. Gelorakan semangat untuk bangga, mahir, dan maju dengan bahasa Indonesia. [Musik] Hadirin yang berbahagia, menjaga kedaulatan bahasa negara membutuhkan dukungan dari semua pihak. Dalam rangka memberikan dukungan terhadap upaya menjaga kedaulatan bahasa negara tersebut, kami mohon berkenan Ketua Komisi 10 DPR RI untuk dapat menyampaikan kata sambutan. Yang kami hormati Ibu Hatiifah Syifudian. Kami persilakan. [Musik] Bismillahirrahmanirrahim. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu. Namo buddhaya. Salam kebajikan yang kita semua banggakan dan juga kita semua cintai. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bapak Prof. Abdul Mukti yang dalam hal ini didampingi besti beliau Menteri Dalam Negeri Bapak Tito Karnavian. Terima kasih, Pak Tito. Ini dukungan yang sangat luar biasa dan tentu saja Bapak Wakil Menteri baik Mendikdas Prof. Atip dan juga Mendikti Saintech mitra kami eh hadir di tengah-tengah kita semua. Ibu Gubernur tadi ada gambar itu pasti Bu Kofifah itu. Ibu khofifah ini, Teman-teman, adalah kalau bagi kita kaum perempuan dapat dikatakan ee role model ya atau mentorlah. Goifah terima kasih ee sudah juga menjadi salah satu tokoh terkait dengan upaya memastikan bahwa bahasa Indonesia akan berdaulat di negara kita sendiri. Bu Sekjen dan juga Bapak Jelita Donal dari DPD RI. Eh, hadir para pesohor kalau enggak ada Bang Once dan Kang Deni di sini kami merasa tidak lengkap karena beliau berdua inilah yang nanti akan menjadi duta bahasa Indonesia seharusnya. Bapak Kepala Perpusnas yang juga merupakan mantan dari Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang sekarang sudah memiliki kader yang luar biasa, Pak Hafiz Muhsin atas inisiatif-inisiatifnya dan tentu saja para kepala daerah yang hadir baik dari Jakarta Selatan, Bapak Munjirin dari Sidoarjo. Sebentar lagi saya akan ke Jawa Timur lapor akan melakukan kunjungan kerja ke tempat Ibu Kovifa Pak Subandi dan juga Ketua Dewan Pers, Kepala Badan eh ataupun ee para Eselon 1 Kemendik Dasmen dan seluruh kepala balai dan kantor badan bahasa di seluruh Indonesia, staf ahli, staf khusus, dan Bapak Ibu semuanya. Kalau pantun terkait nama-nama burung sudah menjadi hak intelektual Pak Menteri. Jadi saya sekarang akan menggunakan nama-nama bunga. Bunga cempaka bunga melati itu nama-nama bunga. Bahasa Indonesia selalu di hati. Mari kita gunakan dengan rasa bangga. Mengapa kami di Komisi 10 sangat mengapresiasi acara ini? Karena saya sering mampir di kedai-kedai kopi atau kafe ya sama ee Bang Once dan Kang Deni. Kita sering mendengar percakapan bahasa anak-anak sekarang itu campur baur dengan bahasa pergaulan ya. Bukan berarti mungkin mereka tidak bangga pada bahasa Indonesia. Jadi ini bukan tugas mudah sebenarnya, Pak Hafiz. Eh, gue baru join startup nih. Cool banget deh vibes-nya gitu kan kalau ngomong ya. Yang saya dengar tuh kayak gitu. Bener nih? Serius. Ee gue lagi hektik banget nih hari ini. Soalnya di DPR lagi banyak deadline gitu-gitu ya. kita ngomong tuh biasa aja kayak gitu tuh lebih enak gitu ya daripada kita menggunakan bahasa Indonesia ee yang baik. Saya rasa ee apakah ini suatu gejala pelemahan bahasa Indonesia? Karena kami di DPR sudah menerbitkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. Jadi terima kasih sekali Pak Menteri dengan peraturan ee Mendikdas nomor 2 tahun 2025 ini tugas kami di DPR sangat dimudahkan karena undang-undang ini selayaknya memang diterapkan misalnya bagaimana bahasa Indonesia wajib digunakan di dalam komunikasi resmi di lingkungan pemerintah maupun juga lembaga-lembaga negara. Nah, mudah-mudahan kehadiran Bapak Mendagri di sini tentunya menjadi simbol komitmen dari pemerintah. Bukan berarti kita anti bahasa asing. Kita punya Trigatra bangun bahasa. Oleh-olehnya ditunggu, Pak. Katanya ada boneka nanti kita semua dapat. Ya, ini mudah-mudahan bisa mengingatkan kita bahwa di satu sisi kita juga harus menguasai bahasa asing dan kita harus ikut serta melestarikan bahasa Indonesia. Tapi utamakanlah penggunaan oh maksudnya kita melestarikan bahasa daerah ya, tapi utamakan bahasa Indonesia. Nah, yang tadi kami diskusikan menarik sekali tentang Kamus Besar Bahasa Indonesia. Terima kasih juga Pak Menteri dan ee Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang sudah bisa mungkin mengatasi gejala senomania atau kesukaan yang berlebihan terhadap sesuatu yang berasal dari negara lain. termasuk tadi disampaikan ya di daerah area-area publik di jalan Lekskap seperti misalnya termasuk ee merek dagang maupun e toko-toko. Konon kalau kita sebut kopi hitam harganya Rp5.000 tapi kalau Black Caf atau Americano harganya 10 kali lipatnya gitu ya atau lima kali lipatnya. Itu yang membuat kita merasa bahwa penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik tidak menguntungkan. Nah, mungkin berdasarkan fenomenafenomena seperti itu sehingga kita tidak tertib dan tidak menggunakan atau bangga menggunakan bahasa Indonesia itu membutuhkan upaya-upaya strategis bersama. dan Bapak Ibu yang ada di ruangan ini. Kita akan bekerja bersama-sama dan kami pun dari Komisi 10 DPR RI ee tentunya siap untuk mendukung pelaksanaan dari Permendikdasmen Republik Indonesia nomor 2 tahun 2025 terkait pedoman pengawasan bahasa Indonesia. Ini adalah kerja keras yang bernas dan sekaligus tegas untuk menjaga kedaulatan bahasa Indonesia. Kita ikut mengawasi ya karena DPR sudah punya undang-undangnya. Kita juga harus men-support badan bahasa dalam bentuk anggaran maupun dukungan lain dan ikut sama-sama bersama-sama melakukan pengawasan. Dan kalau nanti ada pengaduan-pengaduan ataupun pelanggaran terhadap ketentuan berbahasa di ruang publik ini, ya tentu DPR RI pun siap ya di dalam kunjungan-kunjungan ke daerah untuk bersama-sama melakukan kegiatan ee sosialisasi maupun pembinaan. Mudah-mudahan dengan penggunaan bahasa yang tertib dan mengutamakan bahasa Indonesia ini, kita bersama-sama bisa menjaga kedaulatan bangsa ini dengan semangat Trigatra bangun bahasa. Sekali lagi, utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Pergi ke masjid bareng tetangga di perjalanan petik bunga akasya, kita semua terus merasa bangga jika menggunakan bahasa Indonesia. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Ibu Hati. Bapak dan Ibu, dalam mengawasi penggunaan bahasa Indonesia dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Untuk itu kami mohon perkenan Menteri Dalam Negeri untuk menyampaikan dukungan terhadap upaya menjaga kedaulatan bahasa negara. Bapak Muhammad Tito Karnavian dengan hormat kami persilakan. Makasih. Bismillahirrahmanirrahim. Asalamualaikum warahmatullahi taala wabarakatuh. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Shalom, om swastiastu. Namo buddhaya, salam kebajikan. Yang saya hormati senior ee Mendis Dakmen Bapak Prof. Dr. Abdul Mufti, Pak Wamen, Bapak Atip Latiful Hayat, kemudian dari ee Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Pak Wamen, Pak Prof. Dr. Fauzan, makasih banyak. Sahabat saya lama, Ibu Hatiifah Syaibudin, ketua komisi 10. Iya, Bu. Saya mohon maaf enggak ngasih pantun, Bu. Karena sudah habis Ibu sudah banyak bunganya diambil sementara beliau apa burungnya terlalu banyak sudah dipegang oleh beliau. Saya juga sudah kehabisan burung gitu. Kemudian pimpinan komite 3 DPRI Bapak Jelita Donal dan ini juga sahabat saya lama Bu Kofifah Inder Parwasa, gubernur favorit saya. Iya, kemarin di retreat juga beliau salah satu jadi idola gubernur-gubernur lain karena kan paling senior Bupati Sidarjo. Pak Subandi hatur nuwun, Pak. Pak Walikota Jakarta Selatan, Pak Munjirin, Ketua Dewan Pers Indonesia, Ibu Nini Rayu mungkin hadir beliau ya. Oh. atau yang mewakiliah Bapak Afid Muksin. Makasih banyak, Pak tadi atas ee snapshot yang Bapak sampaikan kepada kita tentang maksud daripada acara ini. Dekan-dekan, Mas Un juga ada di sini, Pak Once. Tapi sekarang udah lain dulu. Iya, dulu sering nyanyi sama saya. Sekarang dia nyanyi enggak mau berdebat. ngjaknya lain frekuensi Bang. Bapak Ibu sekalian, saya mohon maaf saya enggak bisa sebut satu persatu persatu. Saya mengucapkan terima kasih banyak pada Prof. Abdul Mufti yang telah menyelenggarakan acara ini dan kami juga diberikan kehormatan untuk bisa memberikan kontribusi dalam kapasitas sebagai pembina dan pengawas daerah. Karena memang kalau membuat kebijakan pusat ee harus didukung oleh semua daerah. Ada 38 provinsi gubernur berarti yang belum tuntas cuma satu aja Pak Gubernur Papua yang 37 sudah selesai dilantik Papua nanti Agustus baru akan ada pemilihan suara ulang. Kemudian ada 98 walikota dan 416 bupati. Ini challenge-nya adalah how to bring them together in one boat. Jadi, gimana caranya membawa mereka dalam satu kapal yang sama untuk satu pikiran dalam rangka untuk ee melestarikan bahasa Indonesia dan jangan sampai kehilangan identitas sekaligus penjaga kedaulatan bangsa. Kami sepakat dengan topik ini, Pak. dan otomatis kami akan ee sama-sama kita mensosialisasikan kepada pemegang otoritas yang ada di kewilayahan karena mereka sangat berpengaruh sebagai pembuat kebijakan di daerah masing-masing. Ee kami berpandangan bahwa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu adalah suatu keharusan. Tapi bagi Bapak Ibu yang belajar mengenai ilmu linguistik, ilmu tentang bahasa, saya juga enggak belajar banyak, tapi Google-Google lah. Paling enggak sebelum datang ke sini gitu kan. Di Wikipedia juga ada gitu kan. Jadi ya bahasa itu berkembang. Bahasa ini sangat dinamis. Dia enggak [Musik] permanen. Sama mungkin pada waktu kita mau menentukan dulu bahasa Indonesia tuh bahasa apa. Kalau mau ngikuti mayoritas ya bahasa Jawa lah. Tapi yang dipilih kan bahasa Melayu. Tapi bukan bahasa Melayu asli. Kalau enggak percaya ya kita ngobrol aja sama orang apa ee teman-teman saudara-saudara kita yang berbahasa Melayu, Malaysia, Singapura, Brunei pasti beda juga. Saya punya pengalaman satu Pak Prof, Bapak Ibu sekalian yang buat kita jadi sama-sama kacau. Iya. Ya, misalnya bahasa-bahasa teruk gitu kan. teruk buruk gitu, seronok. Itu beda artinya sama mereka. Apalagi kalau ngomong dengan ibu-ibu, jangan ngomong saya butuh ini ya. Itu bahaya bagi Bapak-bapak ya. Buka aja Google bahasa Melayu butuh itu mohon maaf ini perlu dikasih tahu enggak kira-kira? Perlu enggak Bang? Enggak tahu artinya bahasa Melayu butuh tahu. Ya, Pak Restu Daud tahu enggak nih? Hah? Tahu enggak artinya butuh? Butuh tuh yang alat kelaminnya perempuan kacau itu. Saya S2, Prof. Tahun 92 di Inggris. Kawan sekelas saya orang Malaysia. Polisi juga. Pas saya jadi Kapolda Metro Jaya, dia jadi Kapoldanya Kuala Lumpur. Jadi kawan lama. namanya Safiudin. Jadi satu hari dia sampaikan di kampus, "Pak Tito nanti malam kita dinner ya sama keluarga. Pak Tito ada ajak istri, saya juga nanti bawa istri dan anak. Saya belum punya anak waktu itu umur 26 tahun. Jadi ee nanti pasti itu saya jemput dinnernya." Oh, ya. Oke. Pukul berapa? Pukul. Oke. Ya sudah saya sampaikan sama istri saya, "Nanti kita mau makan malam dengan Pak Saifudin dan nanti dijemput kita." Dia kan punya mobil, saya enggak punya mobil. Ya sudah, jam 0.00 saya tungguin enggak datang. Jam 08.00 saya tungguin enggak datang. 0.30 0.30 dia telepon, "Pak Tito ke mana?" "Kita sudah tunggu." "Ya, saya juga sudah tunggu situ kan mau jemput." "Iya, Pak Tito dijemput untuk hadir tempat kita dinner." Bingung kan? Sama-sama bingung. Saya nunggu, dia juga nunggu. Akhirnya saya sampaikan eh dalam bahasa Inggris itu, "Can you pick me up?" Because I don't have any car. Oh, ya. Iya. Oke. I will pick up you. Ah, setelah sampai kita ngobrol-ngobrol. Saya sudah tunggu lama, Pak Tito ya. Saya juga sudah tunggu lama. Situ kan mau jemput. Iya kita jemput. Saya bilang, "Eh, jemput dalam bahasa Indonesia apa ya?" Pick up. Saya bilang gitu. Oh, tidak. Kalau dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Melayu jemput itu artinya diundang invite. Sana nunggu saya juga nunggu. Itulah kacaunya. Tapi akhirnya jadi Melayu jadi bahasa Indonesia dengan ditambah kosakata yang lain-lain mulai dari bahasa Arab, kursi kan ada bahasa Belandanya. Makanya kalau kita ngomong sama orang Melayu yang dijajah oleh Inggris, Singapura, mereka bingung juga kalau kita bilang saya kantor saya ada di Jalan Sudirman. Kantor apa? Ya, dibilang karena di sana office gitu, kantor dari bahasa Belanda. Saya datang ke ke Belanda, saya lihat kantor O-nya O-nya dua. Oh, ini dari kata-kata kantor itu. Iya. Jadi diperkaya dengan yang lain-lain termasuk juga dari bahasa-bahasa daerah dan itu berkembang. Tadi Pak Prof menyampaikan sama saya, kita bisa memasukkan kota kata baru diusulkan dan kemudian menjadi membuat perkembangan bahasa Indonesia. Nah, jadi dalam ilmu linguistik saya kira perkembangan bahasa itu adalah sesuatu yang tidak terelakkan, sesuatu yang tidak bisa dihindarkan. Apalagi dari satu generasi ke generasi yang lain. Mereka memiliki tren tersendiri yang kadang-kadang ngikutin tren yang lagi viral yang membuat mereka jadi bangga sehingga mereka memiliki frekuensi tersendiri. Ya, seperti apa? Saya kemarin ketemu anak-anak muda. Gasken, Pak. Gasken, Pak. Apa dia gasken ini? Apa itu gasken? Artinya gas. Gas serius, Pak. Kalau di Manado gas pol. Gaspol. Rupanya gasken. Baru tahu lagi saya. Ada lagi yang bilang, "Ah, Bapak ini gabut. Apalagi gabut sama saya nih. Apa itu gabut? Enggak jelas katanya gitu. berasal dari dari singkatan enggak butuh disingkat gabut artinya enggak jelas kata gitu. Jadi kalau pengarahan kita enggak jelas, ah gabut ini katanya. Ah ini yang kayak-kayak gini kan enggak bisa dihindarkan. mereka bagi mereka bahasa itu ee ngetrennya itu dia kalau menggunakan yang serius formal malah suasananya enggak enggak cair. Nah, sama seperti kalau kita ke Singapura, Malaysia eh saya juga bingung ketemu teman-teman sana tuh kalau ngomong sama kita, kalau ngomong antar mereka mana tuh tak ada gini-gini dia di Kai gue-gue. Ya, gue, el gimana, gue gimana lah, berti saya dari mana nih tahunya nih? Rupanya dari apa namanya itu yang TV itu apa namanya? Sinetron. Sinetron Indonesia. Dia bangga menggunakan kata lu lo lu gua-gua gitu gituah kira-kira. Jadi mereka punya kebanggaan sendiri dengan bahasa seleng kita yang bukan bahasa Indonesia resmi. Nah, saya melihat ini adalah suatu keniscayaan yang enggak bisa dihindarkan. Dan kemudian belum lagi kita harus juga menghargai bahasa-bahasa lokal yang harus dilestarikan bagian dari kekayaan kita. Local wisdom. Kalau kita ke Bali ada nama jalan di bawahin tulisannya tulisan aksara Bali. Ke Jogja sama nama jalan tulisannya di bawahnya aksara Jogja. Apakah nanti kita anggap kita melanggar bahasa Indonesia, kita juga harus menghargai local wisdom. Saya pernah di Papua, Prof. Ya, gimana mereka bahasanya mereka bahasa Indonesia dipotong-potong lagi banyak gitu. Manado nih paling banyak juga yang motong nih. Unce, Bang Once. Iya. Kita orang dibilangin torang dia orang dibilangin dorang. di Papua lebih parah lagi. Saya sampaikan itu yang Bapak yang berkelahi siapa itu? Ah, dong dengdong, Pak. Apa itu dong deng dong? Dorang dengan dorang. Orang Manado masih bilang dorang, dia bilang dong aja dengan deng. Dong deng dong, Pak. Oh, artinya dorong dengan orang, Pak. Oh, dia dengan dia, gitu. Nah, kira-kira begitu. Jadi local wisdom ini juga penting. Tapi bahasa Indonesia apapun juga yang aslinya yang formalnya wajib kita pertahankan terutama di kegiatan-kegiatan formal. Nah, yang enggak boleh jangan sampai kegiatan formal pakai bahasa-bahasa yang nonformal atau bahasa-bahasa mohon maaf bahasa-bahasa lokal. Kita upayakan karena ini untuk pemersatu. Di Papua itu ada ratusan bahasa lokal. Ada tujuh bahasa besarnya yang berbeda totally satu sama lain. Ketika mereka antara satu suku dengan suku yang lain mau bicara, orang Raja empat dengan orang Wamena bicara, enggak nyambung kalau menggunakan bahasa lokal. Karena tidak ada one unified language, satu bahasa yang mempersatukan mereka lokal. Kalau mereka mau bicara dengan satu dengan yang lain yang berbeda bahasa, maka yang disebut dengan sistem one talk di sana. Satu bahasa yang berbeda-beda. Nah, itu mereka harus menggunakan bahasa Indonesia. Jadi bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu masyarakat Papua. Bukan bahasa yang lain, bukan bahasa lokal. Beda mungkin kalau di ee Timor Leste dia punya satu bahasa bahasa saat itu. Tapi di Papua tidak ada. Nah, ini kalau saya mungkin melihat bahwa untuk menjaga ee keaslian dan kemurnian bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa pemersatu bangsa yang kita dorong adalah paling tidak setiap acara-acara formal wajib menggunakan bahasa Indonesia. Karena beberapa daerah banyak yang menggunakan bahasa lokal, Pak. tidak dalam acara formal. Nah, kalau acaranya informal ya kita jangan paksa mendapat saya. Dipaksa malah resisten. Apalagi generasi muda dipaksa dia lagi gaul-gaul gitu ngobrol-ngobrol antar mereka anak-anak muda yang anak-anak SMA kuliah yang dia tadi bahasa-bahasanya tadi apa? sleng-seleng gaskan gini gini gini kemudian diformalkan, disuruh formal pembicara mereka jadi enggak cair bahkan mungkin enggak diterima komunitasnya. Nah, yang penting pendapat saya dia harus kita jaga. Seluruh kepala daerah wajib di acara formal menggunakan bahasa Indonesia. Nah, yang kedua lebih daripada pressing pressure dalam bentuk punishment saya pikir lebih baik lebih banyak menggunakan ini karena masalah kultur ini lebih baik banyak menggunakan cara-cara reward untuk memancing mereka menggunakan bahasa Indonesia. Misalnya tadi lomba lomba berbahasa Indonesia di kalangan generasi muda tingkat SD, SMP, SMA. lomba berbahasa ee apa namanya itu? Pidato dalam bahasa Indonesia. Lomba-lomba seperti ini, iklim kompetitif ini mau enggak mau akan menciptakan suasana mereka menggunakan bahasa yang Indonesia yang ee benar dan resmi. Tapi tidak terlalu merasa terlalu dipaksa. Dipaksa mereka berontak. berontaknya dalam bentuk ya ngambek-ngambekan atau dibully-bully di internet nanti kita. Kira-kira begitu. Dan kemudian tentu saya akan membantu Pak untuk ee mensosialisasikan dengan seluruh kepala daerah dibuat semacam programprogram di ini ada Pak Dirjen Bangda, Pak ee Dr. Restu Daud. Sebetulnya kita bisa membuat nanti di apa ee sistem keuangan di daerah supaya juga memasukkan program untuk sosialisasi bahasa Indonesia yang resmi. Ya, karena kan biasa kalau apa kegiatan kita itu selalu dalam perencanaan berlaku ee money follow program. Jadi kalau programnya dibuat kemudian dibuat kodenya dimasukkan dalam sistem penganggaran, maka program terkunci dan dia harus terjemahkan. Salah satunya yang kita minta nanti adalah dari Kementerian Dikdas Dasmen membuat semacam Juknis. Isi programnya itu apa? termasuk di antaranya isi programnya kegiatan-kegiatan lomba-lomba pidato, kegiatan formal wajib berbahasa Indonesia dan lain-lain. Apalah itemnya? Nah, kalau sudah dalam APBD programnya sudah terkunci, maka eksekusinya nanti program full money karena uangnya ada harus dibelanjakan dalam bentuk realisasi kegiatan. Nah, itu yang mungkin bisa kami kerjakan Bapak untuk membantu secara sistematis dan dimasukkan dalam program APBD daerah, dialokasikan anggarannya, otomatis pasti akan dieksekusi dan itu menjadi bagian dari pemeriksaan APIB maupun pemeriksaan BPKP, pemeriksaan Kemendagri, apakah programnya dilaksanakan tidak. Dan kalau mungkin nanti Bapak ee Menteri berkenan juga diberikan reward mungkin entah 6 bulan sekali atau setahun sekali, daerah mana yang paling berprestasi mensosialisasikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, bahasa pemersatu. ya. Bahkan bila perlu dengan Menteri Keuangan, Pak, meminta ee apa namanya tuh ee insentif fiskal untuk daerah-daerah yang berprestasi untuk ee apa menjaga kelestarian dan mengintensifkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, kedaulatan dan bahasa resmi yang betul-betul resmi gitu, Pak. Karena banyak juga daerah-daerah itu, mohon maaf di kampung-kampung tertentu enggak banyak yang enggak bisa bahasa Indonesia. Bisanya bahasa kampung itu juga bahasa daerah setempat. Nah, ini jadi tantangan tersendiri bagi kepala daerah agar mereka bisa berbahasa Indonesia. Bahkan di daerah Pulau Jawa enggak ada yang enggak bisa bahasa Indonesia. Ada yang bisa bahasa Indonesia sepotong-sepotong. Yang tahunya bahasa daerahnya. Nah, ini tanggung jawab kita negara. Saya kira itu, mohon maaf kalau kurang berkenan. Terima kasih banyak, kami siap mendukung sepenuhnya. Asalamualaikum wabarakatuh. Terima kasih Bapak Menteri. Bapak, Ibu yang kami hormati. Bahasa Indonesia adalah jati diri, pemersatu, dan penanda kedaulatan bangsa. I menjaga bahasa negara bukan hanya tugas satu lembaga, melainkan juga komitmen bersama seluruh elemen termasuk pemerintah daerah. Pada momen yang sakral ini, marilah kita dengarkan pernyataan komitmen dari kepala daerah yang turut mendukung kedaulatan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Dengan hormat kami mengundang Gubernur Jawa Timur Ibu Kofifah Indar Parawansa, Bupati Sidoarjo, Bapak Subandi, dan Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Bapak Munjir untuk menyampaikan komitmen bersama dalam menjaga kedaulatan bahasa negara. [Musik] Izin, Pak Menteri. Pernyataan komitmen yang bertanda tangan di bawah ini, Kfifah Indar Parawansya, Gubernur Provinsi Jawa Timur dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka menjaga kedaulatan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, kami berkomitmen untuk melaksanakan pedoman pengawas penggunaan bahasa Indonesia baik di landskap atau ruang publik di wilayah Provinsi Jawa Timur maupun di dokumen resmi di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Timur, Jakarta, 25 April 2025. Gubernur Provinsi Jawa Timur, Kohofifa Indar Para. Luar biasa. Bapak, Ibu, Bapak, Ibu mohon untuk tetap berada di tempat. Hadirin, sebagai wujud nyata atas komitmen dukungan kebijakan bahasa, ketiga kepala daerah telah berhasil meraih capaian kinerja tertinggi uji kemahiran berbahasa Indonesia UKBI tingkat nasional. Untuk itu kami mengundang yang terhormat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Bapak Abdul Mukti untuk menyerahkan penghargaan. Penghargaan ini diterima oleh Pemerintah, Provinsi, kabupaten, dan kota dengan capaian jumlah peserta UKBI tertinggi sejak 2021 hingga 2024, yaitu satu Provinsi Jawa Timur dengan capaian 151.000 peserta. Berikutnya Kabupaten Sidoarjo dengan capaian UKBI 19.649.000 peserta. Berikutnya, Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan capaian jumlah peserta UKBI tertinggi yaitu 25.898 peserta. [Musik] Kami berharap penghargaan ini dapat mendorong partisipasi pemangku kepentingan untuk turut berkontribusi dalam implementasi pengawasan penggunaan bahasa Indonesia. Mohon izin Bapak, Ibu tetap berada di tempat dan kami minta kepada rekan-rekan media agar dapat mengambil foto bersama untuk mengabadikan momen bersejarah pada hari [Musik] ini. Baik, terima kasih. Kami mohon perkenan Bapak dan Ibu untuk tetap berada di tempat karena sesaat lagi kita akan melaksanakan penandatanganan komitmen bersama menjaga kedaulatan bahasa negara. Selanjutnya kami turut mengundang Ketua Komisi 10 DPR RI Ibu Hatifa Syaifudan, Menteri Dalam Negeri Bapak Muhammad Tito Karnavian, dan [Musik] dan dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan. [Musik] Bapak dan Ibu para pemangku kepentingan berkomitmen untuk melaksanakan pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia baik di landskap atau ruang publik maupun di dokumen resmi lembaga negara. Kami mohon perkenan Bapak Ibu untuk menandatangani komitmen bersama untuk menjaga kedaulatan bahasa negara. Tentunya kami juga berharap bahwa semangat menjaga kedaulatan bahasa negara tidak hanya berhenti pada ketiga kepala daerah, tapi juga semangat yang sama dimiliki oleh kepala daerah lainnya di seluruh Indonesia. Kami persilakan untuk rekan-rekan media agar dapat mengabadikan momen bersejarah yang sudah berlangsung pada hari ini. Terima kasih Bapak dan Ibu sekalian. Kami mohon perkenan Bapak dan Ibu untuk tetap berada di panggung. Dan kami turut mengundang anggota Komisi 10 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Wakil Ketua Komite 3 DPD RI untuk dapat bergabung di panggung. Karena sesaat lagi kita akan saksikan bersama peluncuran pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia yang akan ditandai dengan melantangkan dan memeragakan secara bersama-sama Trigatra Bangun Bahasa. Mohon izin Bapak dan Ibu sekalian, kami akan pandu baik Bapak dan Ibu yang berada di atas panggung juga seluruh hadirin untuk dapat berdiri dan mengikuti kata-kata dan gerakan kami. Sudah siap Bapak dan Ibu? Trigat bangun bahasa. Teriata bangun bahasa. Utamakan bahasa Indonesia. Utamakan bahasa Indonesia. Lestarikan bahasa daerah. Lestarikan bahasa daerah. Kuasai bahasa asing. Kuasai bahasa asing. Salam literasi. Salam literasi. Dengan demikian, pedoman pengawasan penggunaan bahasa Indonesia telah resmi diluncurkan. Kami persilakan Bapak dan Ibu untuk kembali ke tempat dan duduk di tempat duduknya masing-masing. Dan kami mohon perkenan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk tetap berada di panggung. Bapak, Ibu, peluncuran ini menjadi sebuah momentum yang sangat luar biasa menjadi tanda komitmen para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk berkontribusi dalam implementasi penguasaan penggunaan bahasa Indonesia. Bapak dan Ibu yang kami hormati, mari kita ikuti bersama pidato kebijakan kedaulatan bahasa Indonesia. Yang terhormat Bapak Abdul Mukti. Kami persilakan. Bismillahirrahmanirrahim. Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat Menteri Dalam Negeri senior saya Jenderal Polisi Prof. Muhammad Karnavian, PhD. Jadi beliau betul-betul senior saya. Dan tentu saja yang sangat kami hormati Bapak-bapak, para tamu undangan sejawat saya atau saya sering menyebut besti saya. Besti sudah bahasa Indonesia atau belum ya? Ibu Ketua Komisi 10 DPR RI, Ibu Khatifah Saibudian dan juga Kang Deni terkenalnya Kang Deni Cagur dan Bang Once. Kemudian juga Komite 3 DPD RI ini mohon maaf kalau tidak lihat orangnya bisa keliru seperti kata Pak Tito tadi karena namanya adalah Bapak Jelita Donal tapi ganteng. Inilah jelita yang ganteng tadi. Jadi kalau tadi Prof. Tito cerita mengenai jemput yang harusnya yang dimaknai undang tapi harusnya menjemput ini beliau ini jelita tapi ganteng. Kemudian tentu saja sejawat saya Wakil Menteri Pendidikan Dasar Menengah Pak Atif Latiful Hayat dan juga Wakil Menteri Dikti Saint Pak Fauzan dan juga para tamu undangan dari lembaga-lembaga mitra, Kepala Perpustakaan Nasional Pak Aminuddin Aziz. dan juga tentu saja para sejawat di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Pertama saya sebut shohibul hajat. Ini juga belum bahasa Indonesia. Saya karena latar belakangnya pesantren jadi banyak istilah-istilah Arab. Pak Hafid Muhsin kata setah beliau sejak umur 7 hari beliau sudah hafal karena hafiz itu artinya yang hafal Al-Qur'an. Tentu para pejabat eslon 1 di Kementerian Pendidikan Dasar Menengah ini lengkap saya lihat hadir mulai dari Bu Sekjen kemudian Pak ee Dirjen PDM, kemudian Dirjen Vokasi dan Pendidikan Khusus layan khusus Pak Kepala Badan kita menyebutnya dengan beskap gitu. Kemudian Pak Irjen. Kemudian siapa lagi nih? Sudah lengkap kayaknya. Jadi di sini Pak Tito banyak sekali jenderal Pak. Ada sekretaris jenderal, ada inspektor jenderal, ada direktur jenderal. Jadi sudah sudah jenderal semua di sini ini yang tidak menterinya saja. Kemudian juga tentu saja Ibu Gubernur Jawa Timur ini juga besti saya. Saya bersama-sama dengan beliau sejak beliau di Fatayat kemudian di Muslimat. Saya dulu di Pemuda Muhammadiyah sekarang di PP Muhammadiyah. Bedanya beliau jadi gubernur setelah jadi menteri saya tidak pernah jadi gubernur dan baru belajar jadi menteri. Bapak Bupati Sidoarjo dan juga Bapak Walikota Jakarta Selatan, para staf ahli, staf khusus dan keluarga besar UPT Badan Bahasa di seluruh Indonesia. Dan tanpa mengurangi rasa hormat saya seluruh hadirin dan hadirat yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa taala Tuhan yang maha esa karena atas rahmat-Nya, atas pertolongannya kita sekalian dapat bersama-sama menghadiri acara yang sangat penting, yaitu peluncuran pengawasan tentang kebijakan kementerian tentang kedaulatan bahasa Indonesia. Saya berterima kasih kepada Bapak Menteri Dalam Negeri yang telah memberikan dukungan tidak hanya program kami tentang kedaulatan bahasa Indonesia, tapi juga banyak program kementerian yang memang beririsan dan kami harus bersinergi dengan Bapak Menteri Dalam Negeri. Terima kasih Prof. Tito telah mendampingi dan memandu saya untuk dapat melaksanakan tugas-tugas kementerian yang memang membutuhkan dukungan dan kemitraan dari Kementerian Dalam Negeri. Terima kasih kepada Ibu Hatiifa yang selama ini juga sangat mendukung program-program kementerian termasuk yang hari ini Ibu sampaikan terkait dengan kedaulatan bahasa Indonesia. Dalam 1 minggu ini saya empat kali bersama dengan Bu Khaifah. ada acara dengan Pak ee Dirjen Vokasi di Sawangan, kemudian rapat kerja, kemudian kemarin acara di KPK dan hari ini acara di kementerian. Jadi Bu Hatiifa ini jangan-jangan kehadiran di Kemendikdas lebih banyak daripada di DPR. Ah ini bercanda Bu, tidak serius ya. Tapi menunjukkan bagaimana kami dengan Komisi 10 bermitra dan Kang Deni terima kasih kehadirannya. Kang Deni ini sangat terkenal terutama dengan bahasa-bahasa yang sangat menarik. Misalnya kusimpan kau di hatiku misalnya itu bahasanya Kang Deni. Kalau Kang Onco yang saya hafal adalah dialovanya itu ya. Aku ingin selalu menjadi mimpi indah dalam tidurmu. Terima kasih K. Tapi saya tidak berani nyanyi karena kalau ada penyanyi aslinya kelihatan saya itu ngawurnya luar biasa. Tentu para tamu-tamu terhormat yang hari ini sudah membersamai kita. Sekali lagi saya menyampaikan terima kasih. Saya juga menyampaikan selamat kepada Pak Hafid beserta seluruh jajaran Badan Bahasa dan UPT Badan Bahasa yang telah sukses menyelenggarakan acara ini dan berbagai kemajuan signifikan termasuk juga berbagai kebijakan yang memang menjadi bagian dari apa yang dulu sudah dimulai pada masa Pak Aminuddin Aziz sebagai kepala badan bahasa di mana kita ingin untuk memperkuat bahasa Indonesia, mengutamakan bahasa Indonesia, kemudian melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing. Yang disampaikan oleh Ibu Khatifah juga oleh Prof. Tito tadi menjadi komitmen kita bahwa bahasa itu memang dinamis. Tapi saya ingin menegaskan tiga hal singkat saja. Yang pertama bahwa kami menggunakan kata kedaulatan karena untuk bisa menggunakan bahasa Indonesia itu melalui perjuangan yang sangat panjang. Sumpah pemuda adalah tonggak sejarah yang sangat penting yang sering dikaitkan dengan trilogi kedaulatan Indonesia. Pertama adalah kedaulatan budaya yang ditandai dengan sumpah pemuda yang di dalamnya bangsa Indonesia para pemuda waktu itu menegaskan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Pertama kali kata Indonesia digunakan secara resmi dan yang menarik yang mempeloporinya adalah para pemuda. Yang kedua adalah kedaulatan politik. ketika Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan yang ketiga adalah kedaulatan wilayah, kedaulatan teritorial. Ketika IR Juanda memperjuangkan Indonesia melalui forum-forum internasional agar Indonesia diakui sebagai negara kepulauan. Tonggak-tonggak sejarah penting itulah yang membuat kami melalui Permen Dikdasmen nomor 2 tahun 2025 menggunakan kata kedaulatan. Karena di dalamnya kita melihat banyak negara yang masih bermasalah dengan bahasa negaranya. Banyak negara yang kehilangan bahasa negaranya. Dan banyak masyarakat yang berjuang agar bahasanya diakui. Karena bahasa menunjukkan bangsa. Tidak hanya berarti bahasa merupakan identitas suatu bangsa, tapi bahasa adalah bagian dari kedaulatan di mana suatu bangsa itu memiliki kebanggaan dan memiliki kemuliaan dengan bahasa yang digunakannya itu. Maka bahasa menunjukkan bangsa itu selain menunjukkan identitas sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah juga menunjukkan bagaimana bangsa-bangsa itu menjadi bermartabat dan orang itu menjadi mulia ketika dia berbahasa. Mohon maaf saya menggunakan bahasa Jawa. Tadi Prof. Tito menggunakan bahasa Inggris saya menggunakan bahasa Jawa. Di dalam bahasa Jawa itu ada ungkapan ajining rogo ing busono, ajining diri ono ing lati. Mohon maaf ini bukan berarti menjawakan Indonesia, tapi saya ingin menegaskan bahwa kita ini menjadi dihormati orang karena busana kita. secara fisik busana kita itu membuat kita itu dihargai. Tapi yang kedua, kehormatan kita itu dihargai dari bagaimana kita berbicara. Sehingga dengan kita berbicara yang baik, berbahasa yang baik, berbahasa yang santun, maka orang menghormati kita karena bahasa yang kita gunakan. Di sinilah kemudian bahasa memiliki peran penting sebagai alat, tidak hanya alat komunikasi tapi juga alat politik. Karena bahasa menjadi bagian dari diplomasi di mana kita juga ingin menunjukkan keunggulan dan kehebatan kita sebagai bangsa Indonesia. Saya perlu mengapresiasi badan bahasa yang seluruh jajaran kementerian dan juga kepemimpinan pada masa Mas Nadim yang memperjuangkan bahasa Indonesia sehingga menjadi bahasa resmi dalam rapat-rapat UNESCO. Ini sebuah capaian yang tentu saja harus kita syukuri bersama-sama dan sebuah capaian yang menunjukkan betapa dunia telah mengakui bahasa Indonesia. Tentu tantangan kita ke depan adalah bagaimana menggunakan bahasa ini juga sebagai bahasa ilmu. Banyak karya-karya ilmiah itu kita tulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar yang dengan itu kemudian keunggulan dari bahasa ini semakin mendapatkan pengakuan karena dia tidak sekedar menjadi alat komunikasi tapi menjadi bagian dari pengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya terus terang saja adalah salah satu dari mungkin banyak pejabat publik yang gemar menggunakan bahasa asing dalam pidato-pidatonya. Saya pernah dikritik Mas Mukti kalau ceramah bahasa Inggrisnya separuh dari bahasa Indonesianya. Kadang-kadang bahasa Arabnya juga banyak, bahasa jawanya juga banyak. Bahasa sundanya mulai belajar karena wamen saya orang Sunda. Kemudian ee kepala beskap juga Sunda, Dirjen Vokasi juga Sunda. Kemudian siapa lagi yang Sunda ini? Nah, staf khusus saya juga Sunda. Jadi saya mulai belajar Muhun gitu, Sawang Sulna gitu dan lain-lain. Tapi karena semuanya berlangsung secara sukarela, volunari maka tidak ada persoalan. Dan itu yang tadi disampaikan oleh Prof. Tito bagaimana bahasa itu dinamis. Karena itu sejak saya menjadi menteri ini, saya berusaha dan sering sekali bertanya pada Pak Hafid, ini bahasa Indonesianya apa? Misalnya upload itu kan lebih enak diucapkan daripada mengunggah. Download itu lebih keren daripada mengunduh gitu. Kemudian tadi ketika ada gambar tadi itu saya tanya, "Pak Hafiz, sudah ada bahasa Indonesianya belum?" "Belum, Pak." "Itu kan drawing kan." Nah, itu belum ada bahasa Indonesianya. yang tadi Bu Khaifah menyebutkan yang menarik lagi apa namanya warung kopi begitu diganti dengan cafe shop harganya meningkat 10 kali lipat itu makanya kemudian ayam goreng itu harganya murah tetapi begitu fried chicken itu jadi mahal padahal ayam goreng itu rasanya tidak kalah dengan fried chicken apalagi ayam goreng suharti ayam gorengnya Bu Sekjen itu luar biasa itu. Karena itu maka bagaimana kemudian penggunaan bahasa Indonesia itu memang kita biasakan gitu. Mohon maaf misalnya kalau kita naik pesawat ya Bapak Ibu sekalian itu kan kita bangga menggunakan kata boarding daripada naik gitu daripada naik. Dan yang kadang-kadang banyak diprotes orang itu kalau orang Inggris menyebut penumpang itu kan passenger tapi kita disebutnya penumpang sehingga ada pejabat yang protes kan saya bayar kenapa disebut menumpang gitu karena konotasinya numpang itu gratis gitu. Nah. Nah, beberapa penerjemahan-penerjemahan seperti ini menurut saya perlu menjadi agenda supaya orang itu bangga dan naik kelas dengan menggunakan bahasa Indonesia itu. Nah, karena itu Bapak Ibu sekalian, program ini menjadi penting sekali lagi agar kita semakin bangga dan mahir dan maju dengan bahasa Indonesia karena itu adalah buah perjuangan para pahlawan. Kemarin saya bertemu dengan ee Ibu Retno ya, Kepala Badan Kepala Balai Bahasa Jawa Timur yang menyampaikan bahwa sekarang sedang diusulkan pahlawan nasional Pak Muhammad yang sudah untuk gedung Tabrani. Sudah, sudah jadi, sudah ditetapkan. Banyak yang tidak tahu bahwa terima kasih selamat Bu Kfifah karena Pak Tabrani ini dari Madura. Beliaulah yang ikut merumuskan sumpah pemuda dan yang merumuskan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Karena selama ini, mohon maaf, kepahlawanan itu seringki diidentikkan dengan perjuangan bersenjata. Tapi perjuangan berbahasa, perjuangan menjadikan bahasa sebagai bagian dari proses penting kedaulatan negara. ini juga menurut saya harus menjadi bagian dari komitmen kita bersama-sama. Karena itu maka saya sekali lagi menyampaikan terima kasih atas dukungan Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian. Mudah-mudahan usaha kita bersama-sama untuk kedaulatan bahasa Indonesia di mana kita ini bangga, mahir dan maju dengan bahasa Indonesia menjadi bagian dari agenda perjuangan kita untuk menjadikan bangsa Indonesia ini sebagai bangsa yang bermartabat dan kita semakin bermartabat dengan bahasa Indonesia yang tidak sekedar sebagai alat komunikasi tapi menjadi bahasa ilmu. bahasa pemersatu dan bahasa peradaban. Karena itu kalau tadi ada usulan yang bagus dari Pak Ti dan Bu Khatifah, saya juga usul misalnya sekarang sudah ada reward. Nah, reward ini lagi-lagi bahasa Inggris juga penghargaan untuk pejabat publik yang menggunakan bahasa Indonesia yang paling baik. Nanti juga kita usahakan bagaimana ada misalnya ini Bang Once penyanyi yang menggunakan lirik yang paling baik. Selama ini kan kalau dialova liriknya bagus, tapi yang lain-lain itu gak jelas liriknya itu. Apalagi kita kan rindu mungkin karena kita sudah generasi 50-an ya maksudnya umurnya sudah di atas 50 itu kan mulai rindu Ebit GAD yang cara merayunya itu beda gitu. Cara patah hatinya itu membuat orang tidak merasa patah gitu. Dan kebingungannya itu diungkapkan dengan tanyakan pada rumput yang bergoyang yang mungkin anak-anak sekarang mungkin menggunakan bahasa tahu gitu kan atau mungkin gelap ah kira-kira begitu. Tapi Ebit menggunakan ekspresi kebingungannya dengan tanyakan pada rumput yang bergoyang. Padahal rumput sintetis enggak bisa bergoyang. Tapi poin saya adalah bagaimana karya sastra itu juga bisa menjadi bagian dari kita mengangkat bahasa Indonesia ini. Oleh karena itu, maka terima kasih atas saran-saran dan masukannya Pak Hafid. Dukungan Pak Tito tadi penting karena beliau menggunakan istilah anggaran mengikuti kegiatan. Bahasa beliau tadi money follow program. Nah, oleh karena itu maka mudah-mudahan dengan acara ini kita semakin bangga, semakin mahir, dan semakin maju dengan bahasa Indonesia. Saya diberi contekan pantun kali ini, Bu Eifah. Biasanya saya buat sendiri, tapi saya karena dibuat pantun yang sangat bagus oleh Pak Hafid, tapi burung juga pantainya. Nih pantaunya burung juga ini. Mungkin karena Pak Hafiz tahu saya juga pantun burung-burung ee burung bangau terbang ke rawa bertemu kodok sedang tertawa. Mari jaga bahasa kita bersama agar Indonesia tetap berjaya. Terima kasih, mudah-mudahan bermanfaat. Mohon ma atas segala kekurangan, kekhilafan, dan tutur kata yang tidak berkenan. Nasrum minallah waathum qorib. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih kepada Bapak Menteri atas pidato yang disampaikan. Mohon izin Bapak, kita akan mengambil foto bersama. Untuk itu kami mengundang Bapak Menteri untuk dapat berdiri di tengah dan teman-teman fotografer untuk dapat mengambil gambar dari atas panggung serta seluruh tamu undangan kami minta untuk berdiri. Silakan Bapak dan Ibu hadirin boleh merapat ke tengah. [Musik] Sekali lagi mohon izin Bapak Ibu untuk dapat merapat ke tengah. Baik, mohon izin Bapak Ibu dapat bersiap dalam hitungan ketiga. Satu, dua, tig. Sekali lagi, Bapak dan Ibu, dengan menunjukkan salam literasi. Buat huruf L dengan tangan kanan. Tangan kanan. Satu dua t. Baik. Baik, Bapak Ibu. Mohon izin sekali lagi Bapak Ibu dengan kepalkan tangan kanan. Mohon izin Bapak Ibu dengan kepalan tangan kanan. Baik, dalam hitungan ketiga. 1 2 3. Terima kasih Bapak [Musik] Ibu. Bapak dan Ibu, usai sudah rangkaian kegiatan peluncuran pedoman pengawasan, penggunaan bahasa Indonesia dan pencanangan komitmen bersama menjaga kedaulatan bahasa negara. Pada hari ini kita berharap tentunya agar bahasa Indonesia berdaulat yaitu dimanfaatkan secara positif sebagai sarana berpikir dan sekaligus sarana membentuk pikiran yang berkeindonesiaan untuk mewujudkan eksistensi bangsa, identitas nasional dan persatuan Indonesia dalam kehidupan majemuk di dunia global. Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asasing. Saya Gatari dan saya Syafri selaku pewara mohon undur diri. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Oh.