Halo selamat datang di perkuliahan dengan
materi strategi penghapusan ketidakadilan gender perkenalkan saya Erma mahasiswa
Master of Laws angkatan 2021 yang akan memandu perkuliahan hari ini sudah hadir bersama
kita semua di sini Ibu Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL.M, Ph.D atau biasa juga dipanggil Bu
Iyik beliau merupakan dosen fakultas hukum UGM yang ahli dan sangat berpengalaman dengan Isu
gender Apa kabar Bu sehat-sehat Alhamdulillah sehat ya Nah sebelum diskusi Saya mau menjabarkan
beberapa data nih jadi di Indonesia ini ada yang namanya indeks pemberdayaan gender indikator
ini menunjukkan Apakah perempuan dapat memainkan peranan aktif dalam kehidupan ekonomi dan politik
walaupun sudah relatif tinggi pada tahun 2021 data dari BPS menunjukkan bahwa indeks di Indonesia
menunjukkan persentase 76,26% nah data-data ini juga saya kategorikan ke dalam tiga jenis yaitu
Ketenagakerjaan pendidikan dan politik kalau dalam Ketenagakerjaan data BPS proporsi perempuan
yang berada di posisi manajerial di tahun 2021 itu menunjukkan 32,5% biasanya ini terkait beban kerja
ganda perempuan yang tidak hanya bekerja tetapi juga berkewajiban untuk mengurus rumah tangga
Kemudian pendidikan dari data BPS penduduk berumur 10 tahun keatas yang buta huruf di Tahun 2022 ini
cukup timpang jadi laki-laki ini presentasinya 2,37% sedangkan perempuan 4,32% laki-laki yang
tidak atau belum pernah sekolah di Tahun 2022 itu menunjukkan persentase 2,49% sedangkan perempuan
4,32% kalau dilihat memang sedikit agak timpang ya Bu ya Nah kali ini kita ke politik atau yang
ada di parlemen kalau dalam parlemen itu ada kewajiban keterlibatan perempuan hingga 30% namun
pada 2021 hanya 21,89% keterlibatan perempuan dalam pembuatan undang-undang di Indonesia
nah dalam data-data yang tadi saya Sebutkan ada identifikasi fenomena apa sih Bu saya kira ini
Terima kasih ya emang sudah menunjukkan data-data yang menarik sekali nah mulai dari data soal
pendidikan ya politik Ketenagakerjaan nah saya melihat kalau tadi melihat datanya itu kelihatan
ada ketimpangan jadi ada data laki-laki memang lebih tinggi dengan dari data perempuan data akses
laki-laki masuk dunia pendidikan juga lebih tinggi kuota perempuan yang masuk dalam parlemen tidak
mencapai 30% Nah ini kan sebetulnya tanda-tanda bahwa kesetaraan gender belum sepenuhnya ya
terlihat nyata dari data-data itu nah yang dimaksud dengan kesetaraan gender ini apa di sini
Ya saya pikir karena kalau kita bicara kesetaraan gender kita melihat bahwa seharusnya laki-laki
dan perempuan itu sama-sama ya mau menikmati pendidikan masuk dalam dunia politik bahkan
juga bisa menikmati bidang Ketenagakerjaan dimana dia bisa memilih karir yang baik dan
bahkan menduduki posisi yang tinggi jadi fenomena ini memang fenomena yang menunjukkan
adanya ketimpangan gender Emang Oh gitu ya Bu ya Nah masalah ketimpangan gender ini Bu gimana
ya Bu strategi-strategi atau peran yang bisa diambil oleh masyarakat untuk menghilangkan atau
menghapus ketidakadilan ini gitu Nah saya kira untuk kita bicara strategi kita harus terlebih
dahulu tahu sebetulnya Apa yang menyebabkan terjadinya description ataupun kesenjangan ya
antara laki-laki dan perempuan baik dalam dunia pendidikan politik dan bahkan kalau kita mau lihat
lebih jauh juga sebenarnya dalam bidang kesehatan nah saya pikir strateginya memang kemudian
nanti harus menyentuh ya hambatan-hambatan yang ada nah pertama yang saya lihat adalah
faktor budaya ya faktor budaya ini sangat kuat budaya yang meletakkan perempuan seolah-olah
memang tidak sama dengan laki-laki budaya ini sering kita sebut dengan budaya patriarki budaya
patriarki ya yang cukup kuat di dalam masyarakat kita itu memang sangat berpengaruh ya meletakkan
bahwa perempuan tidak perlulah ke dunia politik baik karena biasanya kan perempuan lebih sering
dan lebih cocok di rumah tangga gitu ya mengurus anak mengurus rumah tangga mengurus suami
gitu jadi dunia politik itu seolah-olah jauhlah dari perempuan sehingga memang data
30% kuota padahal udah dikasih kuota kan betul buatan itu maksudnya minimal itu ya 30% Eh
ternyata kan nggak mencapai ya Nah karena karena politik itu seolah-olah tidak layak tidak
bidangnya perempuan ya Nah budaya ini dan anggapan ini lebih kuat padahal sudah
ada kebijakannya kebijakan kuota kalau dalam pemilu di mana pihak yang partai politik
harus menghasilkan yang apa memberikan calon atau kandidat untuk partai politik perempuan ya
anggota DPR gitu yang perempuan itu 30% budaya ini seringkali menghalangi Bagaimana kebijakan itu
bekerja di dalam masyarakat termasuk juga kita sudah punya itu undang-undang pendidikan itu
udah meletakkan bahwa perempuan dan laki-laki itu harus sama sama-sama bisa mengakses
pendidikan tapi budaya lagi kalau ada dana dalam satu keluarga Mungkin dia bisa memberikan
laki-laki dan perempuan anaknya dua nih laki-laki dan perempuan dia bisa Oh Siapapun boleh sekolah
kalau dia lagi punya uang tapi ketika sudah uangnya nggak ada dan berkurang maka kemudian
prioritasnya biasanya kepada anak laki-laki Nah kenapa karena pandangan lagi bahwa seharusnya
laki-laki itu kan jadi kepala keluarga pemimpin rumah tangga sehingga pendidikannya harus
lebih tinggi karena dia yang akan membiayai keluarganya kan gitu ya nah sama juga dalam
bidang Ketenagakerjaan ya kita sudah ada prinsip persamaan dan keadilan dalam dunia kerja Sudah ada
kebijakannya bahkan undang-undang Dasar 45 kita juga sudah menjamin adanya apa hak dan kewajiban
yang sama perempuan tapi budaya lagi meletakkan bahwa di perusahaan-perusahaan itu mereka lebih
mengutamakan perempuan-perempuan menganggap lebih emosional perempuan dianggap ngapain laki-laki
aja yang mimpin gitu kan walaupun sekarang dunia bisnis sudah mulai berubah ya dunia
bisnis sekarang malah sudah menghargai bahwa feminitas itu bahkan bisa membantu efektivitas
dalam dunia kerja tapi lagi-lagi tadi pandangan-pandangan budaya yang meletakkan bahwa
kalau pemimpin itu biarlah laki-laki Nah itu kemudian jadi data-data yang Emang berikan itu
menunjukkan memang ada hambatan dan hambatan itu sangat dipengaruhi oleh budaya Nah dengan demikian
kalau kita mau menghapuskan atau meningkatkan data perempuan sehingga menjadi sama dengan laki-laki
dalam mengakses apapun di dunia kerja dunia pendidikan ya dunia publik lainnya maka mau tidak
mau cara pandang masyarakatnya harus dirubah Oh gitu mengubah cara pandang ini tidak mudah ada
harus ada pihak-pihak yang menginisiasi gitu ya Mulai dari tokoh adat kalau dia di masyarakat eee
adat yang kita tahu bahwa di dalam masyarakat adat itu seringkali itu kehidupan dan penghidupan
sentralnya laki-laki walaupun ini berat ini ya masyarakat adat itu lebih mengutamakan laki-laki
atau juga tokoh agama ya jadi kan ada banyak penafsiran agama yang satu sisi sudah adil gender
ya tapi masih banyak penafsiran agama yang yang meletakkan perempuan itu sebetulnya di
bawah laki-laki nah ini kan jadi sekarang kan tokoh-tokoh agama sudah sangat progresif ya
Misalnya ada kongres ulama perempuan Indonesia yang meletakkan bahwa perempuan itu setara
di hadapan Islam misalnya yang agama Islam dan gerakan-gerakan Agama Kristen Katolik
ataupun yang lain juga sudah memperjuangkan bahwa semua umat beragama itu sama ya tapi tidak
kita bisa hindari masih ada pandangan-pandangan yang meletakkan bahwa perempuan itu tidak sama
dengan laki-laki menjadi tantangan sehingga memang sosialisasi dan bahkan kalau itu memang
dimobilisasi atau diarahkan disosialisasikan oleh tokoh-tokoh agama sendiri itu akan menjadi lebih
apa bermanfaat langsung kepada masyarakat karena masyarakat kita masih masyarakat yang sangat
melihat ketokohan ketokohan ulama ke tokohan tokoh masyarakat bahkan sekarang bukan hanya ulama
tokoh masyarakat ya tokoh adat dalam dunia digital ini influencer ini ternyata yang penting Nah kita
harus banyak-banyak melibatkan influencer untuk mempromosikan nilai-nilai keadilan gender karena
nilai-nilai keadilan gender ini sudah tidak bisa dihindari ya dari kebijakan di tingkat Global
kebijakan di tingkat nasional kebutuhan di dalam masyarakat kita ya jadi nah strategi-strategi
utamanya adalah strategi budaya hukum bisa hukum dijadikan dasar ya tapi hukum itu kan tidak
bekerja dalam dunia hampa hukum itu bekerja dalam masyarakat yang sangat plural sangat
dinamis dimana situasi di masyarakat sangat dipengaruhi banyak hal ya jadi strategi budaya
itu menjadi penting ya Jadi tadi saya bilang agama adat masyarakat anak muda influencer
gitu ya itu satu strategi lainnya memang strategi yang memasukkan gender itu sebagai
perspektif di dalam institusi-institusi termasuk institusi negara mungkin Erna sudah
tahu juga ya bahwa telah ada kebijakan di negara kita yaitu Inpres nomor 9 tahun
2000 tentang pengaruh keutamaan gender eh gender itu harus menjadi pertimbangan Bagi
siapapun pembentuk kebijakan pelaksana pembangunan mulai di level negara yang di tingkat nasional
pemerintah daerah bahkan juga pemerintah Desa ya Nah ini harus memasukkan perspektif gender
jadi pengatur utamaan gender ini nah wujudnya Apa pengaruh utama gender mulai dari perencanaan
perencanaan itu berarti ada program-program yang sensitif gender yang mengalokasikan bahwa ini
memang untuk mempercepat ya keterlibatan perempuan dalam hal macam-macam ya ada programnya baik
program yang sifatnya khusus maupun yang umum ya kalau yang umum itu semua orang harus dibuka akses
tapi kalau yang khusus itu perempuan didorong lebih ya dalam bidang politik perempuan didorong
lebih sehingga bisa mengakses pendidikan misalnya beasiswa beasiswa anak-anak perempuan di pedesaan
karena kalau atau beasiswa khusus anak-anak perempuan yang Bahkan di perguruan tinggi karena
jumlah perempuan yang masuk ke perguruan tinggi lebih rendah jauh ketimbang laki-laki Nah itu kan
kebijakan dan program-program yang nah program itu harus didukung dengan anggaran yang nyata nggak
bisa kita bilang Oh kita mendorong perempuan dan laki-laki sama ini ada programnya kita buka
laki-laki program untuk laki-laki tapi nggak ada kebijakan khusus dan gak ada anggaran
ya untuk misalnya beasiswa gitu ya Nah ini nggak bisa jadi anggaran itu harus jelas jadi
programnya ada perencanaan nya jelas kemudian ada anggaran dan kemudian ada yang melaksanakan
program itu dan ada evaluasi dan monitoring Nah itulah konsep dari pengaruh keutamaan gender
untuk strategi-strateginya supaya kesetaraan dan keadilan termasuk dalam sistem pembangunan di
Indonesia Nah kalau di tingkat nasional itu kan kita bisa lihat dari rpjmn ya kemudian nanti
diturunkan ada rpjmd sampai kepada nanti di tingkat Desa itu yang kedua ya jadi strategi
budaya Kemudian yang kedua adalah pengaruh utamaan gender ya Nah yang ketiga ini memang apa
ya penguatan atau pemberdayaan perempuan karena kita bisa sosialisasi keadilan gender
kita bisa sosialisasi kesetaraan gender tapi kalau perempuannya sendiri tidak
diberdayakan sehingga dia mau mengambil peluang sehingga dia berani mengambil peluang
dia nggak khawatir dan karena resiko pasti selalu ada ya jadi pemberdayaan perempuan itu
menguatkan perempuan untuk bisa apa mengakui menyadari itu haknya ketika dia sadar haknya
dia akan memperjuangkan haknya ya jadi ketika perempuan memperjuangkan haknya dan sistemnya
sudah mendukung maka dengan sendirinya proses kesetaraan dan keadilan gender akan bergulir ya
dan pelan-pelan akan ada perubahan-perubahan dan masyarakat kemudian merasa tidak asing kok
ini ada perempuan yang aktif malah didukung tapi kalau pemberdayaan perempuannya saja tapi
budayanya nggak diubah nanti kalau ada perempuan berjuang ini perempuan ngapain Ini perempuan
yang menyalahi kodrat katanya gitu kan perempuan yang nggak lazim harusnya perempuan gak gitu
gitu kan Tapi kalau perempuannya diberdayakan masyarakatnya dikuatkan kesadarannya dan sistem
pembangunan pemerintahan dan kebijakannya di Arahkan juga mendukung maka saya bilang
nih tiga aspek ini menjadi sangat penting oke tadi saya tertarik Bu ketika ibu menyebutkan
beasiswa untuk perempuan itu kan berarti Suatu bentuk diskriminasi ya Bu ya nah saya tuh pernah
baca ada yang namanya diskriminasi positif Nah itu maksudnya tuh gimana sih bu Nah iya jadi gini
kan tadi kan kalau kita lihat pada undang-undang dasar ya ataupun undang-undang memang bahasanya
kan setiap orang setiap orang itu ya laki-laki dan perempuan disabilitas tidak disabilitas
pokoknya semua setiap orang itu mendapatkan Apa persamaan di dalam hukum kan gitu ya atau
mendapatkan kesempatan yang sama dalam segala bidang kan gitu ya Tapi kok ini ada kebijakan
khusus untuk perempuan gitu kan ini bahasanya adalah akhir motif action atau disebut dengan
perlakuan khusus sementara jadi kok ada tinggi kesenjangan perempuan di dalam pendidikan gitu
ya di satu desa misalnya ya perempuannya lebih banyak putus sekolah di SD ya kemudian di smp-nya
lebih banyak laki-laki SMA lebih lebih banyak lagi-lagi perempuan semakin banyak putus sekolah
Kaget gitu ya Nah berarti kan ada masalah di desa itu khususnya untuk perempuan yang di sana Kenapa
kok lebih banyak yang putus sekolah apakah karena mungkin mereka didorong untuk kawin muda ataukah
karena memang kemiskinan sehingga bapaknya ibunya kemudian membebankan si anak perempuannya lebih
mengurus rumah sehingga orang tuanya bisa bekerja dan adiknya masih ada yang kecil ya Misalnya
ataukah misalnya Sudahlah di rumah aja gitu ya Ada ada banyak berarti kan afirmatif action itu
adalah mengkhususkan untuk Bagaimana menghilangkan ya hambatan-hambatan perempuan itu sehingga
Oh berarti karena nggak ada uang orang tuanya miskin maka kemudian Dikasihlah kalau sekarang
namanya Kartu Indonesia Pintar dia yang kemudian sehingga nggak ada alasan bagi anak perempuan itu
kemudian tidak sekolah lagi dan bahkan ditargetkan yang mendapatkan beasiswa adalah kalau bisa
50% perempuan karena kalau nggak ditargetkan maka perempuannya nggak nggak tersentuh
Nah ini kan kebijakan khusus nah kebijakan khusus ini seringkali dianggap loh berarti yang
diutamakan perempuan Iya karena ada kondisi khusus ini ada yang bilang lah ini berarti diskriminasi
lagi dong terhadap laki-laki gitu ya Nah kita harus bongkar memang ada pembedaan tapi pembedaan
ini adalah pembedaan yang positif untuk mendorong adanya kesetaraan karena kalau nggak dibedakan
programnya khusus nanti nggak bisa nih perempuan ini gitu ya Nah itu yang kemudian kita sebut
dengan bahasanya Erma adalah diskriminasi positif atau tapi kalau kita mengacu kepada Konvensi
penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan bahasanya adalah perlakuan khusus
sementara nah pembedaan khusus ini perlakuan khusus terhadap perempuan nanti nggak nggak
perlu lagi dikenal sifatnya sementara ya kalau sudah setara ya nggak perlu ada perlakuan khusus
lagi karena senjang aja nih maka perlu perlu ada perlakuan khusus untuk mendorong supaya setara
nah ini yang saya pikir salah satu aspek dari keadilan atau Keadilan substantif adalah tidak
setiap orang diperlakukan sama prinsipnya setiap orang diperlakukan sama kalau posisinya atau
kondisinya sama tapi kalau kondisinya tidak sama maka tidak boleh diperlakukan sama
harus ada perlakuan yang berbeda perlakuan yang berbeda ini tidak serta merta selamanya ya
Nah ini yang disebut dengan afirmative action seimbang sudah bagus 550 berarti itu
akan dihapuskan Ya tidak perlu lagi Oh jadi begitu ya Bu ya penjelasannya sudah sangat
komprehensif sekali nih Bu penjelasannya Nah itu dia sesi oleh Bu Egi nah walaupun Indonesia
sudah relatif besar dalam usaha penghapusan ketidakadilan gender namun masih banyak
ketimpangan-ketimpangan yang terjadi mau ada di bidang pendidikan di bidang Ketenagakerjaan
maupun di bidang politik Jadi terima kasih banyak duit telah hadir pada hari ini Terima kasih juga
teman-teman telah menonton materi pada saat ini ya materi penghapusan ketidakadilan gender semoga
pembelajaran ini dapat berguna bagi teman-teman semua saya mohon maaf apabila ada salah kata
salam sejahtera salam bahagia dan salam sehat