Transcript for:
Memahami Energi Ionisasi dan Sifat Atom

Jadi kita telah mempelajari tentang sistem periodik unsur dan kita tahu sistem periodik unsur ini disusun berdasarkan kemiripan sifat dari unsur-unsur yang ada. Dan sifat-sifat itu ada empat, yang pertama adalah jari-jari atom, yang kedua energi ionisasi, yang ketiga ada afinitas elektron, dan yang keempat adalah elektronegativitas. Nah, hanya saja sekarang kita akan membahas tentang sifat yang kedua yaitu tentang energi ionisasi.

Pertanyaannya adalah apa itu energi ionisasi? Jadi apa ini? Makhluk apa ini ya energi ionisasi? Jadi sederhananya begini teman-teman. Dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, kita tahu bahwa atom itu kira-kira seperti ini modelnya.

Jadi ini ada inti, kemudian dia ada elektron yang mengitari, ada kulit-kulit, dan ada elektron-elektronnya. Nah teman-teman, kita tahu bahwa elektron ini dia dinamis sekali. Jadi elektron ini seperti kita, seperti manusia, jadi bisa jalan, bisa kemana-mana, bisa berkeliling, dia bisa salto dan seterusnya gitu ya. Tapi yang jelas dia bisa masuk dan keluar dari lintasannya.

Jadi kalau diibaratkan kulit itu adalah ruangan yang dia punya maka elektron ini dia bisa pergi keluar dan masuk ruangan itu. Jadi dia bisa keluar ya keluar dari kulit itu atau justru dia masuk ke dalam kulit itu. Jadi kita menyebutnya kalau misalnya apa.. elektron yang dia berpindah gitu ya.

Ketika misalnya elektronnya keluar, dia atom itu jadi ketika berpindah, ketika si elektron ini pindah keluar ruangan atau pindah keluar dari kulitnya, maka atom itu akan berubah menjadi ion. Karena dia akan bermuatan. Jadi awalnya dia netral, tapi karena dia berubah menjadi ion, dia jadi punya muatan. Nah muatan ini ada yang muatan positif dan ada muatan yang negatif. Nah energi ionisasi itu kira-kira begini teman-teman.

Kan kita tahu bahwa antara elektron di kulit terluar dengan proton yang ada di inti. Jadi katakan disini ada proton ya. Jadi ini itu proton.

Jadi katakan misalnya disini ada proton. Dan kemudian di kulit terluar itu ada elektron. Ini katakan elektron. Antara elektron dengan proton tentu ada yang namanya, tadi apa?

Ada tarik-menarik gitu ya. Tarik-menarik antara elektron dengan proton. Antara elektron dengan proton ini, dia akan saling tarik-menarik satu sama lain.

Ketika elektron ini akan keluar dari lintasannya atau ketika dia mau pergi dari ruangan, dia harus memutuskan energi tarik-menarik ini tadi. Supaya apa? Supaya dia bisa pergi bebas. Dan energi yang dibutuhkan, energi yang dibutuhkan untuk... Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron di kulit terluar itu disebut dengan energi ionisasi.

Jadi ini energi yang dibutuhkan agar elektron dari kulit terluar itu bisa bebas. Ya ibaratnya mungkin kalau bahasa kita gini kali ya, bahasa anak muda gitu. Kalau kita ibaratkan proton itu adalah laki-laki, dan elektron itu adalah perempuan, maka ketika misalnya laki-laki dan perempuan ini akhirnya memiliki hubungan tertentu, jadi misalnya mereka sedang falling in love, sedang jatuh cinta, Ketika si elektron atau si perempuan ini tadi dia ingin putus dari pacarnya, nah proses putus ini tadi itu disebut ionisasi.

Jadi dia pengen bebas, dia pengen ya saya nggak mau terikat lagi lah kayak gitu. Nah untuk memutuskan itu, energi yang dibutuhkan untuk memutuskan hubungan tadi, itulah disebut energi ionisasi. Dan nilai energi ionisasi ini setiap unsur, setiap atom itu berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

Tergantung dari apa? Tergantung dari... di mana letak dia pada sistem periodik unsur.

Saya misalkan ambil contoh, kita ambil contoh di sini, pada tabel sistem pedagogik unsur seperti ini. Kita ambil unsur yang sederhana saja. Misalnya kita ambil, oke katakan kita ambil karbon.

Oke ya, kita akan ambil karbon. Nah, karbon ini dia punya 6 proton, dia punya 6 elektron. Dan dia punya 6 neutron.

Kita akan bandingkan energi ionisasi karbon dengan energi ionisasi dari litium. Kita akan bandingkan dengan litium. Litium itu memiliki 3 proton.

elektron ketika kita akan coba membandingkan disini ya, mana yang lebih besar apakah energi ionisasi karbon atau energi ionisasi dari litium, kita akan mengkaji dari aspek elektronnya ini tadi Nah, ketika kita melihat seperti ini teman-teman ya, jadi semakin besar jarak antara inti atom dengan elektron pada kuli terluar, NG ionisasi-nya akan semakin rendah. Kenapa? Yuk, coba kita sekarang buktikan. Kita punya karbon dengan litium.

Sebentar, saya hapus di sini. Jadi misalkan, Di sini saya punya karbon, karbon itu kulitnya ada dua ya, atau kita jangan bandingkan sama karbon dengan litium lah, kita bandingkan antara karbon dengan silikon misalnya. Silikon itu punya 14 proton dan punya 14 elektron.

Kita disini punya silikon misalnya. Ini kulit pertama, ini kulit kedua, dan ini kulit ketiga. Oke teman-teman, kalau kita lihat dari ilustrasi sederhana ini, ini punya 3 kulit. Sementara karbon punya berapa kulit? Hanya punya 2 kulit.

Kan kita tahu, energi ionisasi itu energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron di kulit terluar. Misalnya di sini ada kulit terluar, dan karbon juga punya kulit terluar di sini. Kita lihat. Antara silikon, ini kan inti silikon di sini ya, jadi antara silikon, inti silikon dengan elektron di kulit terluarnya, dia punya ikatan. Sama halnya karbon juga punya.

Dia juga punya ikatan antara elektron dengan inti atomnya. Jarak antara inti dengan elektron kulit terluar itu akan sangat mempengaruhi energi ionisasinya. Kenapa?

Ibaratnya ginilah. Ini si elektron ini, si cowok ini, dia ceritanya LDR. Yang ini LDR. Karena jaraknya jauh, hubungannya jauh, otomatis buat putus lebih mudah.

Kenapa? Ya gampang aja. Jadi jarak antara elektron dengan inti itu akan sangat mempengaruhi.

Jadi sederhananya, tarik menarik antara elektron terluar di karbon dengan intinya, itu lebih kuat dibandingkan tarik menarik antara elektron terluar di silikon dengan inti atom silikon. Maka dari itu, energi ionisasi silikon itu lebih besar dibandingkan energi ionisasi silikon itu lebih kecil dibandingkan energi ionisasi karbon. Kenapa?

Karena tadi jarak antara elektronik keluar karbon dengan intinya itu lebih kecil. Sehingga tarik menariknya lebih kuat dibandingkan dengan silikon. Jadi bisa difahami, disini kita bisa disimpulkan bahwa kesimpulannya ini ya, bahwa jari-jari jadi semakin besar R atau jari-jari jadi R semakin besar Ya, energi ionisasi semakin kecil.

Jadi kalau jari-jari semakin besar, Artinya energi yang dibutuhkan untuk memutuskan si elektron di kulit terluar ini itu lebih kecil. Karena lebih mudah putusnya. Analoginya asam lah, kayak tadi ya orang pacaran, LDR biasanya lebih cepat putusnya dibandingin sama yang deketan. Kira-kira seperti itu.

Jadi kalau kita asosiasikan dengan yang ada di sistem periode unsur, maka bisa disimpulkan bahwa, kan kalau ceritanya semakin ke kanan, ya dalam satu periode, jari-jarinya semakin kecil. Maka, energi ionisasi semakin besar. Dan sebaliknya, dari atas ke bawah dalam satu golongan, karena jari-jarinya semakin besar, maka energi ionisasi semakin kecil jadi berkebalikan teman-teman ya dengan jari-jari atom tadi jadi bisa disimpulkan bahwa semakin besar jari-jari energi ionisasinya semakin kecil dan semakin kecil jari-jari energi ionisasinya semakin besar nah setelah ini itu yang kaitannya dengan energi ionisasi