Transcript for:
Tantangan dan Realitas Gaji Guru di Indonesia

Assalamualaikum, selamat datang kembali di Guru Gembel Channel kemarin lalu dalam sebuah seminar atau diskusi publik saya pernah melontarkan sebuah pernyataan bahwa guru adalah profesi di Indonesia yang gajinya atau honornya paling rendah Bagaimana tidak kita bisa mengetahui bahwa misalkan kulibangunan itu mendapatkan honorarium sekitar 150 ribu per hari. Begitu ya. Sedangkan guru itu dibayarnya bisa sampai 200 ribu rupiah per bulan.

Saya sendiri sebagai guru pernah mengalami saya dibayar 100 ribu rupiah per 3 bulan. Nah ini ya bukan jadi rahasia umum lagi bahwa memang menjadi guru itu honorariumnya tidak terlalu besar. Atau bisa dikatakan tidak besar. Jadi.

Di antara semua profesi yang menjadi tanggung jawab pemerintah, guru adalah profesi yang gajinya paling rendah. Tetapi sebenarnya masalahnya bukan di situ. Kalau kita melihat dari sisi yang lain, maka harga yang sangat murah untuk honorarium guru itu adalah harga yang wajar. Karena apa? Karena setiap orang bisa melakukan itu.

Jadi maksudnya begini, Baraya. Profesi yang bisa dilakukan oleh setiap orang itu pasti gajinya rendah sekali Profesi yang paling mahal itu adalah yang dibutuhkan dan tidak bisa dikuasai oleh banyak orang Kan begitu ceritanya rumusan ekonomi paling mendasarnya kan seperti itu. Nah, guru-guru itu tidak bisa melakukan semua hal, tetapi semua orang bisa melakukan apa yang dilakukan oleh guru.

Misal, ada seorang pilot, kemudian datang ke sekolah untuk mengajar. Bisakah? Bisa, tentu saja.

Ada dokter, datang ke sekolah untuk mengajar. Bisakah? Bisa saja.

Tetapi hal ini tidak bisa dibalik. Guru disuruh jadi dokter, bisa nggak? Nggak mungkin bisa. Guru disuruh jadi insinyur, bisa nggak?

Nggak mungkin bisa. Disuruh jadi pilot, Ya nyung pesawatnya Nah kenapa seperti itu? Ini terkait dengan kompetensi Setiap profesi itu memiliki kompetensi yang khas Kecuali guru Kalau baraya mau jadi pilot, baraya akan bertahun-tahun dididik untuk menjadi seorang pilot yang menerbangkan pesawat Kalau baraya mau jadi dokter, baraya akan digembleng bertahun-tahun untuk menganalisis penyakit Untuk mengetahui tingkat kesehatan, untuk mengetahui hal-hal paling mendasar dalam biologi manusia Terlebih Tapi kalau baraya menjadi guru, baraya tidak akan diperlakukan seperti itu. Baraya tidak akan dipersiapkan untuk menjadi seorang guru. Baraya akan dipersiapkan untuk menjadi seorang administrator.

Jadi, kalau baraya misalkan masuk ke jurusan keguruan, baraya tidak akan diajarkan bagaimana cara mengajar, bagaimana teknik mengajar. Baraya hanya akan diajarkan bagaimana cara membuat laporan dan administrasi mengajar. Jadi, seandainya guru itu adalah pilot, maka guru itu tidak diperlakukan.

dipaksa untuk belajar mengemudikan pesawat, tetapi guru-guru itu hanya diajarkan atau dipaksa belajar bagaimana cara menuliskan laporan bahwa saya telah menerbangkan pesawat. Makanya semua hal yang dilakukan guru di kelas itu bisa dilakukan oleh semua orang di profesi yang lain. Oh enggak, guru itu harus bisa mengajar, begini-begitu harus bisa menguasai kelas, harus bisa menyampaikan materi dengan baik, harus bisa menjadi tempat curhat yang baik buat anak-anak, harus bisa begini.

Begitu kan? Iya, normalnya begitu. Idealnya begitu, aslinya demikian. Tetapi di kelas, apakah guru benar-benar bisa seperti itu? Berapa banyak guru-guru yang di kelas bisa menjabarkan materi dengan sangat baik?

Tidak banyak. Berapa banyak guru-guru yang bisa menjadi tempat curhat buat anak-anaknya? Tidak banyak. Berapa banyak guru yang menjadi katalisator yang baik buat pendidikan? Tidak banyak.

Nah, kenapa seperti itu? Karena memang guru tidak diajarkan untuk menjadi seperti itu. Lagi-lagi masalahnya adalah di dunia pendidikan untuk memasuk ke jenjang keguruan itu, Baraya tidak akan dipaksa untuk belajar atau mengajar.

Baraya hanya akan dipaksa untuk membuat sebuah administrasi bagaimana caranya mengajar. Begitu. Makanya, ini pengalaman pribadi saya. Saya pernah buka tempat les-lesan.

Kemudian, saya rekrut guru-guru. Ada guru dari kejuruan-keguruan dan ada yang bukan. Ternyata, guru-guru yang paling disukai oleh anak-anak itu adalah guru-guru yang berasal dari non-keguruan.

Dari universitas-universitas non-keguruan. keguruan Kenapa karena mau yang keguruan mau yang non keguruan tetap enggak diajarkan Bagaimana caranya mengajar hanya diajarkan Bagaimana cara administrasi mengajar atau saya punya pengalaman yang lain saya pernah mengajar di sekolah yang dianggap oleh pemerintah sebagai sekolah dengan nilai akademik tertinggi se-indonesia saya mengajar disitu dan saya melihat dengan mata kaki saya sendiri bahwa guru-guru yang ada di sana kebanyakan bukan dari sekolah keguruan artinya guru-guru yang bukan dari sekolah keguruan ternyata mampu mengajar mengajar di sekolah terbaik se-Indonesia. Tetapi, guru-guru yang berasal dari sekolah-sekolah keguruan, justru yang tersebar di sekolah-sekolah negeri dan sebagainya. itu tidak menampakkan kemampuan dia untuk mengajar dengan baik di depan siswa-siswanya. Nah, ini tentu saja saya tidak menyalahkan guru.

Saya sekali lagi menekankan bahwa sejak awal pemerintahan kita yang menyelenggarakan pendidikan atau yang menyelenggarakan... sistem kejuran-keguruan itu memang tidak diarahkan ke arah sana. Beginilah, ini contohnya begini ya, di Indonesia itu ada sekitar 10% anak yang susah untuk baca tulis.

Di antara 10% itu, ada seperempatnya yang diketahui disleksia. Nah, sebenarnya anak-anak disleksia itu adalah anak-anak yang pandai, anak-anak yang cerdas, cuman dia punya sedikit masalah dalam mengeja, dalam melihat simbol-simbol. Begitu.

Karena itu, sebenarnya anak disleksia itu adalah orang-orang yang potensial. Tetapi, guru di sekolah tidak pernah sekalipun, waktu dia belajar untuk mengajar, tidak pernah sekalipun dibahas tentang disleksia itu apa. Guru-guru nggak ngerti apa yang dimaksud dengan disleksia. Mereka kebingungan.

Karena itu, ketika mereka mengajar, mereka ngeblank ketika ada anak yang... mengalami gejala-gejala seperti itu, dia katakan sebagai anak ini malas, anak ini bodoh, anak ini tidak tahu apa-apa. Akhirnya potensi anak Indonesia yang sesungguhnya cerdas itu karena didokterin bahwa dirinya menjadi bodoh, akhirnya beneran bodoh.

Makanya ketika di masa depan orang-orang di Indonesia itu menjadi kesulitan, menghadapi kesulitan yang sangat luar biasa, yaitu orang-orang yang biasa-biasa aja dan yang bodoh itu jadi pejabat negara, sedangkan orang yang bener-bener pinter di sekolahnya itu dianggap bodoh sehingga menjadi preman. Dan ini dimulai dari ketidaktahuan guru dalam psikologi anak, ketidaktahuan guru dalam pedagogi, ketidaktahuan guru dalam mengetahui apa yang menjadi dasar-dasar dari profesinya. Kenapa seperti itu?

Lagi-lagi saya tidak pernah menyalahkan guru, saya menyalahkan penyelenggara pendidikan keguruan di sini yang tidak pernah mengajarkan teknik-teknik mengajar. Yang diajarkan itu adalah administrasi mengajar. Dan administrasi mengajar guru yang dituntut oleh setiap kepala sekolah kepada guru pun, itu ternyata sudah tersedia secara umum di internet.

Makanya, satu-satunya kompetensi guru yang selalu dituntut oleh kepala sekolah dan dinas pendidikan, itu adalah administrasi mengajar. Selalu itu. Kalau baraya ngajarnya jelek, baraya nggak akan dipecat.

Tapi kalau baraya nggak ngumpulkan administrasi mengajar, maka baraya pasti dipecat. Jadi, satu-satunya kompetensi guru yang selalu diperhitungkan oleh dinas pendidikan, itu adalah administrasi. administrasi mengajar, yang satu rim, satu semester itu yang harus dibuat. Nah, administrasi mengajar itu sudah tersedia di internet, jadi gampang di-download. Guru-guru pasti akan ngedownload.

Maka dari itu, seandainya pun baraya bukan guru dan tidak pernah mengajar dan tidak pernah masuk ke jurusan pengajaran, maka baraya cukup ngedownload dan bisa menjadi guru, kompetensinya pasti akan terpenuhi. Kan gitu ya? Jadi, ya itulah kesulitannya. Ketika mau dirubah, maaf ya, pendidikannya terlalu banyak dan mereka Mereka itu angkuh, sombong, dan tidak mau berubah. Jadi ya susah sekali.

Di negara-negara yang sudah maju pendidikannya, guru itu pasti bisa mengajar dengan baik. Pasti bisa mengajar dengan enak. Pasti bisa menyampaikan materi dengan sangat riang, dengan sangat antusias. Dan di sisi lain juga si guru-guru itu pasti bisa menilai dengan sangat baik. Pasti akrab dengan siswanya.

Pasti bisa menjadi motivator yang baik di dalam kelas. Bisa menguasai kelas dan sebagainya. Karena untuk menjadi profesi guru memang harus seperti.

seperti itu dan karena harus bisa menjadi seperti itu jadi si guru-guru tuh jadi Mario teguh semuanya gitu jadi ketika dia ngomong tuh siswa to gitu seneng belajar sama dia tuh seneng gitu Nah tetapi kan guru di Indonesia tidak mungkin diarahkan ke arah sana gitu karena terlalu banyak mafianya tadi itu nah karena tidak diarahkan ke arah sana maka si guru itu pasti karakteristiknya beda-beda macam-macam saya sudah mengajar selama 12 tahun sampai sejauh ini dan sudah menjadi siswa juga selama 12 tahun tentu saja Maka saya punya pengalaman, saya mengetahui ada sekitar 20 karakteristik guru yang di setiap sekolah pasti ada orang-orang seperti ini. Yang saya bilang tadi, karena karakteristiknya tidak pernah khas, jadi ada 20 karakter guru yang selalu ada di setiap kelas. Yang pertama, itu adalah guru bijak. Guru bijak itu maksudnya dia tidak terlalu dekat dengan siswa, dia mengajar dengan sangat baik, santun, dia menyampaikan materi dan sebagainya, tetapi dia jaga jarak dengan siswa. Jadi, siswa mendekat, mengajak bercanda, dianya diem.

Tegas, tidak galak, tapi tegas Tapi punya jarak yang cukup dengan siswa Itu karakteristik guru bijak Ada kan yang seperti itu? Ada Kemudian ada yang lain, guru burung Ini karakteristik kedua di Indonesia yang cukup banyak juga Yaitu guru itu seperti burung Datang ke kelas, duduk di mejanya Kemudian melakukan itu selama 2 jam pelajaran atau lebih Duduk di situ, apa yang dia lakukan? Curhat, cerita tentang motivasi pasir dirinya, tentang prinsip hidupnya, tentang keberhasilan dan kegagalan dalam hidupnya cerita aja tentang apa yang di dalam dirinya gitu terus pas bagian nerangin, dia nggak banyak nerangin dia hanya, coba tulis halaman sekian sampai halaman sekian atau tugasnya kerjain ini itu ya, dan sebagainya nah ini model guru burung lanjut, ada yang ketiga guru sahabat, guru sahabat ini akrab banget sama siswa sering bercanda, bahkan saking akrabnya, sampai tidak memiliki jarak jadi si guru itu seperti teman ngobrol sama siswa, tapi dengan bahasa-bahasa yang terlalu gaul dan sebagainya. Jadi, nggak ada jarak. Hubungan satu sama yang lainnya dengan sangat akrab.

Kemudian, si guru ini biasanya juga tidak pelit memberikan nilai. Tetapi, banyak orang-orang yang curhat sama dia, curhat begini begitu. Pokoknya, dia akrab sekali sama siswa. Nah, tapi kalau bagian nerangin, dia suka kebingungan. Suka nggak jelas.

Ada kan guru yang seperti itu? Itu karakteristik khas guru di Indonesia yang nomor tiga. Kemudian, karakteristik.

Terus yang keempat itu adalah guru killer. Ketika dia mau datang aja, 10 menit sebelum dia sampai ke kelas, semua siswa sudah senyap. Tegang, deg-degan karena tugas belum beres. Atau ada yang tugas beres tapi nyontek dari teman sekelas tadi pagi.

Deg-degan. Ketika si guru datang, jadi si guru itu memberikan kesan horror, menakutkan, dan sebagainya. Tetapi guru yang semacam ini...

itu ada dua jenis. Ada guru yang dengan horornya ini menyebabkan nilai akademik siswa naik, tetapi ada juga yang justru malah memelorotkannya. Begitu, kan? Kemudian ada yang berikutnya lagi.

Guru gejek. Guru nggak jelas. Jadi maksudnya si guru ini Nerangin Tapi gak jelas Ngomongnya kesana, kesini Cerita tentang dirinya Cerita tentang orang lain Cerita tentang apa Ya pendeknya neranginnya gak jelas gitu Mungkin suaranya pelan Kalaupun suaranya cukup Tetapi ngejelasinnya Gak jelas gitu, jadi maksudnya si guru Ngomong apa sih kesana kesini Ada guru yang seperti itu, dia ramah, dia baik Tetapi naranginnya gak jelas Ada yang seperti itu, ada, dan tidak akan ditegur Dan tidak akan mendapatkan Pelatihan yang lebih baik untuk mengajar Gak akan, guru-guru seperti itu itu akan tetap dibiarkan. Yang penting administrasi mengajarnya lancar.

Kemudian guru yang selanjutnya itu adalah guru mesintik. Bagaimana tahu guru mesintik? Jadi maksudnya gini, si guru itu akan mengajar sesuai dengan teks bukunya. Jadi beberapa teks buku kalau di bukunya ngajarnya itu, dia pun ngajarnya persis sama seperti itu.

Kemudian ketika ulangan pun, ulangannya yang ada di buku di situ. Dan yang lebih buruknya lagi adalah kalau jawaban siswanya beda sedikit sama yang di buku. itu dianggapnya salah. Maknanya benar, tapi teksnya salah, itu dianggap salah.

Karena harus sesuai secara literal, secara later looks, dengan yang ada di buku. Bahkan ketika dia mengajar pun, bab Anu ini Anu sudah dijelaskan sejak awal. Jadi, sama persis dengan buku.

Kemudian, ada lagi guru yang berikutnya yang unik, yaitu Guru Cabul. Dia tuh guru tuh ngomongnya misalkan materi tentang ini itu gitu ya Tapi dipelesetin sama hal-hal yang mesum, sama hal-hal yang cabul Ada kan guru yang seperti itu? Ada Dan dia bangga banget kalau celot kotehan mesumnya itu diketawain sama anak-anak bikin riuh redam gitu kan ada yang seperti itu ya banyak ada lagi guru gajah guru gajah tuh maksudnya dia memberikan nasihat yang baik kepada anak tetapi kesannya sok bijak gitu jadi dia itu mukanya jaim, imut jadi kalian tuh harus jadi kadang-kadang, 1-2 jam pelajaran itu habis sama ceramahnya dia tentang moral, tentang nilai-nilai etika, tentang kesuksesan dan keberhasilan tapi ngomongnya itu gak ada wibawa sama sekali, karena memang perilakunya atau segala sesuatu yang terkait dengan dirinya tuh aneh jadi dia tuh, daripada terkesan bijak dia terkesan sok bijak, gitu jadi kalian tuh gak boleh gitu dengan ada lagi guru yang guru kasihan ini guru kasihan Guru Kasih Hantu, ini saya sering nemuin guru yang seperti ini.

Ngajarnya kurang baik. Nggak dihormati sama siswa. Nggak bisa mengendalikan kelas. Jadi ketika di depan, dia seperti kambing conge. Dia cerita gini-gini.

Siswanya ribut aja di belakang sendiri-sendiri tanpa dia berani dan bisa untuk menegur dan mengkonsolidasikan suasana kelas. Ribut aja dan dianya ngomong ini-ini gitu. Jadi dia ngomong nggak didengarin.

Kemudian dia memberi nasihat juga nggak dipedulikan. dan sebagainya, akhirnya si guru itu hanya datang ngabsen, ngasih ini itu kemudian dia pulang lagi dengan muka yang batu gitu, karena udah bertahun-tahun dia memang diperlakukan seperti itu Ya, saya yakin si guru-guru ini juga kadang sering nangis dalam hatinya. Tetapi faktanya kan memang seperti itu. Sekali lagi, kenapa banyak guru-guru yang bisa seperti ini? Karena dia tidak diajarkan untuk menjadi seorang guru.

Dia diajarkan untuk menjadi seorang administrator. Begitu. Kemudian ada guru yang lain lagi, selain guru yang kasihan yang tidak dihargai itu. Hai yaitu guru yang aneh ini di setiap sekolah saya ngadepin guru dengan karakteristik yang aneh tampilannya perlente ngomongnya enggak nyambung kesana-kesini ngasih materi enggak enggak nyambung juga ngasih penilaian juga menyambung ini si guru ngasih nilainya kok kayak ngasal gini ke saya segini padahal kesitu segitu dan sebagainya berani pernah menemukan seperti itu Iya iya nah tetapi mereka tetap aja menjadi seorang guru tidak pernah ditegur dan tidak pernah mendapatkan supervisi dan sebagainya ya dibiasakan aja seperti itu karena sekali lagi selama dia bikin administrasi maka guru itu bisa aja melakukan hal apapun di dalam kelasnya atau dengan mengajar dengan gaya seperti apapun yang ada di kelasnya Ada lagi, ada lagi, nomor keberapa? Ke sebelas?

Guru sales Nah, apa itu guru sales? Guru sales itu adalah guru yang Di tengah-tengah mengajarnya Itu suka dagang Kadang-kadang dagang buku dagang LKS ini beli ya, kalau nggak nanti nilainya ada yang sampai yang ekstrim guru sales itu seperti itu, tapi ada juga yang nggak, ada yang di tengah-tengah kelas ini tiba-tiba ngomong ibu juga punya tempat les-lesan mau nggak ya, belajar itu di tempat lesan ibu atau dia buka tempat lesan buka tempat bimbel kemudian siswanya diajak masuk ke sana semuanya atau si ibunya atau si bapaknya punya tempat fotokopia nanti fotokopianya ke ibu ya dan lain sebagainya pokoknya mah ada aja yang dijual sama si guru ini teh atau dia biasanya jadi agen bimbel bimbel datang ke sekolah ke sekolah nemuin si guru itu, nanti bagi hasil, nah si guru ini mengajak siswa-siswa untuk masuk ke bimbel-bimbel itu ada kan yang seperti itu, nah itu guru sales, ada juga yang seperti itu Ada guru yang lain, ada guru komika. Guru komika itu guru yang lawak banget. Jadi kalau dia datang ke sekolah, ke kelas, siswa barakata ketawa kesana-kesini sepanjang pelajaran gitu.

Karena dia gurunya koca. gurunya santai, gurunya tidak memberikan beban kepada siswa kadang-kadang cenderung tidak dihormati tetapi si guru ini memang membawa gairah jadi kalau dia mau datang, siswa sudah semangat belajar bahkan ditunggu-tunggu, karena lucu gitu ada guru yang lucu seperti itu? ada materi, ya kadang tersampaikan dengan baik kadang tidak tersampaikan dengan baik tapi yang jelas, dia memberikan kesan bahwa kelas itu ternyata adalah kelas yang lucu ada yang seperti itu ada yang lain? ada guru rasis hmm Ngajar matematika Nying-nying-nying-nying-nying-nying-nying-nying Di tengah-tengahnya nggak tau apa, nggak ada hujan, nggak ada angin Tiba-tiba keunggulan ras Jawa dibanding ras yang lain Atau keunggulan ras Sunda dibandingkan ras yang lain Ngajar kimia Nying-nying-nying-nying-nying-nying Tiba-tiba celetuk Keutamaan umat muslim dibandingkan umat agama yang lain Ada yang seperti itu?

Ya percayalah saya yakin baraya penontonnya pasti pernah menemukan Ada guru yang semacam ini Gak ada hujan, gak ada angin Tiba-tiba menceritakan tentang agama, tentang ras tentang, ya yang ini namanya guru rasis kemudian karakteristik selanjutnya guru maber, maha benar jadi, si guru itu ketika mengejarkan, demikian wibawa demikian kuat, tapi banyak salahnya dan uniknya, ketika ditegur Pak, ini salah di buku kayak gini, enggak, enggak seperti itu itu bukunya gini-gini, pokoknya apa yang dia katakan harus diterima, karena si guru ini benar, gitu, kalau dia nuduh orang lain, walaupun tuduhannya salah, dia tetap maksa, bahwa saya ini benar kalian ini salah, gini-gini gini-gini Ada guru yang seperti itu banyak, guru yang egonya tinggi, jadi nggak mau mengakui bahwa dirinya pernah salah. Jadi bahkan ketika dia menyampaikan materi yang salah pun, dia tetap harus tekankan bahwa itu adalah materi yang benar. Ada?

Ada. Nah, tetapi tentu saja ada juga guru yang lain, guru Mario Teguh. Guru yang datang ke kelas, materi tidak terlalu dipedulikan, tetapi dia duduk kemudian menjelaskan dengan penuh pembawaan bahwa bagaimana hidup sesungguhnya, dia menjelaskan sebagai motivator.

Sebagai inspirator. Dia begini-begini. Siswa seneng. Siswa ngedengarnya tuh enak sama ini.

Tapi materi kadang-kadang lepas. Kadang-kadang hilang. Karena dia memang fokusnya pada membangun siswa-siswa ini.

Agar menjadi siswa yang baik. Yang besar di masa depan. Ada guru Mario Teguh itu guru kayak gini. Ada lagi.

Ada guru hantu. Jadi, gak keliatan datangnya kapan Karena memang gak pernah datang Jadi si guru itu entah sibuk dimana Entah apa, jadi invisible aja Tiba-tiba datang Oh datang si gurunya Ngasih tugas, pergi lagi, surak lagi si anaknya, gitu. Tapi nilai tiba-tiba ada.

Dan nilainya kadang-kadang beda sama yang seharusnya. Kok nilai saya gini? Nah, karena gurunya emang nggak pernah datang.

Ada lagi, ada. Guru narsis. Nah, ini biasanya guru di pelajaran IPA.

Ya, walaupun di IPS juga banyak. Tapi guru-guru di pelajaran IPA itu banyak yang menceritakan tentang dirinya sendiri dan kepandain dirinya sendiri sambil mengolok-olok kecerdasan anak-anaknya. Ah, anak kalian, Mas, gini aja nggak ngerti. Coba, Bapak, dulu Bapak waktu ini udah ngerti. sekali denger, bapak langsung hafal kamu gak ngerti-ngerti dari tadi, dipaksain pahaya generasi jaman sekarang, ada guru yang seperti itu?

guru yang terus-terus membanggakan dirinya sendiri bahwa saya itu pinter bapak tuh dulunya ranking 1 loh disitunya ininya juara 1, bapak tuh pernah dapat medali ini kalian yang segini aja gak bisa sih gimana sih? guru yang seperti itu, guru yang narsis luar biasa, ada ada, lanjut nomor ke berapa ya? ke 19, eh ke 18 guru yang Hai kreatif datang ke kelas itu dengan persiapan bahwa buku peta dunia bahwa global bahwa video yang unik-unik yang lucu-lucu bahwa barang-barang untuk bisa menyampaikan kadang-kadang bikin sendiri alat-alat yang unik memberikan penjelasan.

Nah, ada guru-guru yang seperti ini. Gurunya kreatif, lucu, memberikan motivasi, tetapi bukan hanya dengan kata-kata dan tulisan, tetapi dengan alat-alat peraga. Ada, ada yang seperti itu.

Kemudian guru yang selanjutnya itu adalah guru yang Disiplin Datang tepat waktu Kemudian ketika mengajar harus ngabsen dulu Mukanya biasa-biasa aja kayak batu Datar gitu Setelah itu, biasanya dia gak galak Tapi juga gak lucu gitu Biasanya tiis-tiis aja denger Tegang gitu, tapi gak galak Udah ngabsen Kemudian ngajar, ngajarnya sesuai-sesuai Yang ada di buku gitu, udah ngajar Selesai pulang, ada tugas dan sebagainya Tapi si guru itu disiplin dalam waktu Dalam penugasan, dalam bab 1, bab 2, bab 3 diajarkan kapan itu sudah sejak awal dia ketahui dan sudah sejak awal dia rencanakan ada guru yang seperti itu? ada itu guru nomor 19 guru nomor 20 kayak gimana? guru nomor 20 itu adalah gabungan dari beberapa karakteristik karena karakteristik yang saya sebutkan tadi itu sesungguhnya kadang-kadang ada tidak hanya dalam satu guru atau satu guru kadang-kadang tidak memiliki hanya satu karakteristik yang saya sebutkan tadi jadi Ya, sekali lagi ini hanya sekedar auto kritik dan juga memberikan motivasi belajar buat anak-anak bahwa ternyata guru-guru itu memang bentuknya seperti itu beda-beda dan banyak diantaranya yang sangat menyimpang dengan pedagogi yang ideal untuk mengajar anak, tetapi bagaimanapun mereka pasti akan tetap ada karena memang tidak ada satupun sistem di Indonesia yang bisa membuat guru itu sesuai dengan status standar tertentu, sesuai dengan kompetensi mengajar tertentu. Karena yang dipaksakan itu adalah administrasi mengajar. Kalau administrasinya mengajarnya sudah tersebut, terpenuhi, mau dari searching, mau dari manapun, mau mengajarnya kayak gimana pun, dipersilahkan saja mengajar.

Dan itulah salah satu alasan yang menyebabkan kenapa gaji guru bisa dibayar murah. Karena setiap orang bisa menjadi guru. Oke, barangnya itu saja ya. Terima kasih karena sudah menyimak. Silahkan jadi bahan renungan.

Saya Guru Gembul. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.