Platform E-commerce China Mengancam UMKM dan Industri di Indonesia
Pendahuluan
- Platform global bernama Temu asal Tiongkok dianggap ancaman serius bagi UMKM lokal Indonesia.
- Temu baru launcing dan langsung investasi $7 juta di iklan Super Bowl, viral dan diunduh 250 juta orang.
- 40% dari download berasal dari Amerika Serikat.
- Temu menjadi top four situs retail terpadat di Amerika.
Latar Belakang Temu
- Temu didirikan oleh Colin Huang, alumnus Google.
- Terafiliasi dengan Pin Duo Duo (PDD), raksasa e-commerce dari Tiongkok.
- Strategi bisnis: model direct-to-consumer dengan penuh diskon.
Strategi dan Ekspansi Temu
- Temu melakukan ekspansi ke Amerika dengan bujet besar iklan ($14 juta untuk Super Bowl).
- Hasilnya: 82 juta orang mengenal Temu, ROAS (Return on Ad Spend) 1095 kali lipat.
- Pendapatan: $15.33 miliar dalam 1 tahun 4 bulan.
- Strategi penjualan: diskon agresif, gamification.
- Target pasar: kelas menengah dan bawah.
Temuan dan Masalah
- Kasus di 2020: dua karyawan PDD tewas karena bunuh diri dan lembur.
- Komplain user: produk beda kualitas, keterlambatan pengiriman, aplikasi rating anjlok (1.5 bintang).
- Ditemukan spyware di aplikasi Temu untuk mengintip konsumen.
- Isu predatory pricing yang mengancam UMKM.
Implikasi di Indonesia
- Temu memiliki potensi untuk mengguncang pasar UMKM di Indonesia.
- Pasar Indonesia terdiri dari kelas menengah yang besar (69.5 juta) serta pendapatan rendah.
- Risiko: UMKM bisa kalah bersaing dengan produk murah dari China.
Regulasi dan Perlindungan
- PP 29 tahun 2021: skema perdagangan lewat distributor.
- Peraturan ini penting untuk membatasi Temu di Indonesia.
Saran untuk Pemerintah
- Perketat pelaksanaan peraturan perdagangan cross-border.
- Buat regulasi ketat untuk akses aplikasi e-commerce asing.
- Lindungi UMKM dari ancaman persaingan tidak sehat.
Kesimpulan
- Platform seperti Temu menimbulkan risiko besar bagi ekonomi UMKM Indonesia.
- Pentingnya regulasi untuk melindungi konsumen dan industri lokal.
- Bahaya yang disorot: spyware, keamanan data, dampak ekonomi.
Salam pencerahan, Tom MC Ifle, Founder Top Coach Indonesia.