ada sebuah platform yang akan bunuh UKM dan UMKM bahkan mungkin akan membunuh beberapa industri Kemenko perekonomian merespon kekhawatiran menteri koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut Temu platform Global Cross border asal Tiongkok sebagai ancaman serius bagi UMKM lokal Indonesia Pasti kalian enggak percaya ada platform asal China yang tenar di Amerika bahkan bikin ketar-ketir orang Indonesia baru launching langsung bakar duit 7 juta dolar buat Super Bowl iklannya malah viral diunduh 250 juta orang dan uniknya 40% angka ini disumbangkan oleh masyarakat di Amerika hal ini membuat mereka jadi top four situs terpadat mengunjung di retail Amerika namanya Temu nah usut punya usut foundernya adalah alumnus dari Google tapi aplikasi ini pernah kepergok simpan Malware katanya buat ngintip paksa preferensi konsumen apalagi model bisnis mereka memungkinkan perusahaan jual barang langsung ke konsumen dengan penuh diskon Nah ini bisa bikin negara macam Indonesia lumpuh total kok bisa? nah saya akan Jelaskan tapi jangan lupa subscribe dulu di channel ini kalau mau dengar sampai habis nama Temu bisa jadi masih sangat-sangat asing buat kita semua tapi kalian pasti ingat drama tiktok shop nah bedanya temu ini pure e-commerce asal Cina bukan social commerce seperti tiktok tapi apa mereka lebih baik Nah pelan-pelan kalau kita masuk lebih dalam platform ini terafiliasi dengan raksasa e-commerce Tiongkok bernama pdd atau pin duodo jadi aktor dibalik keduanya sama Colin Huang dia adalah ex karyawan Google istimewa cita-citanya mau saingi Alibaba dan JD.com emang anak baru mampu masalahnya mereka lebih dari mampu tanpa ada keraguan Temu mengawali ekspansinya justru ke Amerika yang terkenal ketat dan kompetitif nah beberapa bulan aja Colin mulai berjudi budget $14 juta dipertaruhkan buat iklan 30 detik bukan cuma satu tapi dua iklan di Super Bowl ini adalah acara paling booming dan ternyata meledak hasilnya 82 juta pasang mata Terkesima memilih untuk pakai platform Temu tapi iklan segitu mahal Apakah untung ternyata untung Amerika dan segala kontroversinya membuat Temu dikenal di dunia bahkan mereka dapat US 15,33 miliar dalam 1 tahun 4 bulan kalau dibagi dengan modal iklan di Super Bowl mereka roasnya 1095 kali lipat bukan itu aja rata-rata transaksinya juga tinggi untuk segala umur semua kelompok usernya mampu habiskan lebih dari US$25 dengan frekuensi pembelian tahunan sebanyak 2-5 kali Padahal idenya simpel mereka cuma iklan lalu melakukan strategi gamification berani diskon, diskon dan diskon jadi Temu ini bisa jadi ancaman di Indonesia kenapa begitu? karena anda mungkin berpikir bahwa Temu ini diterima di Amerika dengan begitu mudah no, mereka sudah mendesain konsep bahkan menciptakan positioning yang sangat spesifik atau untuk mengincar kelas menengah dan kelas menengah bawah tagline mereka shop like a billionaire jadi anda bisa bayangkan Anda belanja seperti orang kaya jadi orang kaya mungkin enggak akan tertarik atau tergiur tapi orang yang menengah yang kurang kaya mereka pengin belanja seperti orang kaya apalagi pasca pandemi banyak daya beli yang turun habis-habisan dan mereka masuk sebagai sebuah solusi untuk belanja barang-barang yang mereka butuhkan tapi dengan harga yang sangat sangat sangat sangat murah mereka punya budget untuk konsep diskon 4,3 miliar dolar Anda bisa bayangkan budget untuk bakar uang mereka tuh gede sekali nah sekarang bayangin di negara-negara yang apa-apanya mahal dan platform ini berani kasih diskon 90% dengan konsisten gimana pelanggannya enggak happy malah sering terjadi perbedaan harga signifikan antara Temu dan Amazon Barangnya sama harganya beda 70% dengan cara seperti ini temu sukses dapat 17% market share di Amerika dalam kategori toko pemberi diskon wah jadi karir e-commerce baru ini mulus ya tapi enggak banyak yang tahu bahwa corporate ini punya catatan gelap apa aja yang pertama di Desember 2020 dua karyawan PIN du sister company temu meninggal di waktu yang berdekatan yang satu bunuh diri dan yang satunya colaps karena lembur kedua kasus ini kemudian dihubungkan sebagai akibat dari jam kerja perusahaan yang eksploitatif dan melebihi batas waktu yang ditentukan apa di balik prospeknya temu juga melakukan hal yang sama yang kedua temu juga mendapatkan banyak komplain dari user mungkin ada puluhan atau bahkan ratusan hal ini yang membuat rating aplikasinya anjlock jadi 1,5 ya isunya sebetulnya banyak mulai dari barang yang beda kualitas hasil item yang dipertanyakan sampai barang-barang yang terlambat dikirim nah gimana ini kualitas tim PR-nya masa enggak bisa mengkomunikasikan integritas perusahaan yang ketiga tahun lalu ditemukan sebuah Spyware di aplikasi temu gampangnya ini adalah sesuatu yang bikin mereka bisa menguasai market dengan ngintip Apa yang dilakukan anda di smartphone Anda setiap detik Padahal hal serupa pernah dilakukan oleh sister company-nya bahkan aplikasi Pin duo duo pernah dihapus dari Google Play Store karena kasus yang sama jadi apa sebenarnya cara ini sengaja dilakukan untuk cepat relevan dengan pasar kita enggak tahu kalau hari ini kita bilang temu akan membunuh UMKM sebenarnya temu juga bisa membunuh Amazon karena banyak penjual-penjual di Amazon beli di Alibaba dengan harga murah lalu kemudian diimpor ke Amerika kelebihannya adalah Kalau Anda perusahaan besar impor barang ada Duty tax bayar pajaknya itu tinggi Kalau Anda impor barang dengan harga di bawah $800 anda bebas tags makanya Temu bisa menjual produk langsung dikirim dari vendornya atau bahkan pabriknya di China memang bahkan waktu 7 hari sampai 10 har tapi apa ruginya kalau mereka memberikan gratis ongkir belakang ini santer terdengar bahwa Temu sudah ekspansi ke 65 negara dan melebarkan sayap ke Asia dan kemungkinan kalau negara kita ditargetkan oleh mereka bisa jadi saingan besar di e-commerce e-commerce Indonesia uniknya semua sesuai prediksi pemerintah dan banyak ekonom menolak keras platform e-commerce ini tapi teman-teman bukan hanya tiga catatan itu yang membuat Temu itu ditolak banyak pihak melainkan kok bisa mereka dapat harga yang murahnya minta ampun jadi enggak dipungkiri fenomena tiktok shop bikin kita punya trust issue dengan marketplace asal Cina selain kemampuan mereka untuk melakukan predatory pricing kita juga was-was kalau perekonomian negara ini terganggu lagi faktanya kita adalah Negara yang perekonomiannya bergantung pada UMKM bahkan Kementerian perekonomian bilang kalau 57% total PDB nasional kita selama 2 tahun terakhir dihasilkan oleh UMKM belum lagi mereka dalam penyerapan 90% tenaga kerja jadi memang berbahaya sekali kalau sampai hancur nah setidaknya ada beberapa poin yang bisa kita highlight mungkin kita mesti ingat bahwa positioning Temu di Amerika adalah menargetkan kelas menengah dan bawah dengan skema itu Indonesia bisa jadi salah satu sasaran empuk ya Kok bisa ya kita kan tahu jumlah orang kaya di Indonesia dikit kelas menengahnya 69,5 juta sendiri belum kategori orang berpendapatan rendah dan rentan nah pasti kalau Temu masuk ke sini pendekatannya akan sama dengan yang akan mereka lakukan di Amerika akhirnya kemungkinan mereka Sukses juga jadi mendingan kita halangi dari depan daripada berkonflik setelah kejadian biasanya platform e-commerce akan menjaga vendor kecil kayak UMKM seller rumahan dan reseller nah mereka ngejaga supaya perekonomian di negara tersebut tetap berputar itu juga yang dimaui pemerintah kita supaya ekonomi tetap inklusif tapi Temu ini beda kasus ekspansi di Amerika mereka bahkan memberi jalan pada manufaktur dan vendor besar untuk dapat memasarkan produk-produk mereka langsung ke nuser atau dalam istilah kerennya factory to consumer ini bahaya sekali karena kita tahu kekuatan industri di China itu di luar logika, mereka doang yang bisa bikin baju dengan harga Rp15.000 Rp20.000 tapi kualitasnya bagus nah kalau sampai Temu masuk UMKM kita nangis ya gimana enggak tiktok shop yang kompetisinya sesama seller aja bisa menghancurkan produk UMKM kita karena permainan algoritma gimana kalau kita disuruh lawan platform yang isinya benar-benar vendor langsung manufaktur dari China ada isu yang cukup santer konon katanya kalau mau ngejar harga murah vendor-vendor di China itu ternyata mereka damping harga karena barang-barang yang sudah mau expire makanya banyak komplain tapi itu membuat Temu menjadi sangat-sangat murah untung-untungan bisa jadi kita dapat harga murah produknya juga bagus nah yang ketiga kita punya Peraturan Pemerintah PP 29 tahun 2021 yang mengatur soal skema perdagangan yang harus lewat perantara yaitu distributor harusnya Aturan ini jadi kunci di mana Temu tidak bisa dapat izin untuk beroperasi di Indonesia sebagai negara yang harus punya integritas Kita harus berani menolak bahkan melawan siapapun yang nilai-nilainya bertentangan dengan apa yang kita percayai jangan sampai mata kita di disilaukan oleh gemerlap kesempatan yang semu padahal risiko yang kita akan hadapi bisa jadi mematikan ratusan bahkan jutaan warga nah ada tiga saran dari saya untuk bapak-bapak di pemerintah sana ya nomor satu adalah perketat pelaksanaan peraturan seperti pelaksanaan kebijakan crossborder penegakan hukum distribusi perdagangan praktik undang-undang permendak yang melibatkan beaya Cukai serta pengokohan integritas oleh mereka-mereka yang sudah ada di Kementerian investasi yang kedua adalah bikin aturan ketatlah supaya aplikasi ini susah untuk diakses kenapa ya kita tahu bahwa data secure yang jelek Malware berbahaya bisa jadi hal yang mematikan tentunya merugikan kita baik warga maupun usaha termasuk juga negara yang ketiga ada banyak nyawa yang penghidupannya berasal dari bisnis skala kecil jangan sampai ketamakan membuat warga sengsara dan yang mungkin perlu lebih kita perhatikan lagi adalah ya jangan sampai Temu seperti tiktok di mana bekerja sama dengan perusahaan raksasa di Indonesia konglomerat Indonesia akhirnya izinnya menjadi sangat mulus dan data orang Indonesia akan disadap disaring akan direkam seperti Amerika di Amerika Temu sudah dikejar karena terbukti mereka mengambil atau menyerap data-data perilaku konsumen bukan hanya nama dan email tapi masuk juga perilaku dan social security number warga Amerika dan ini menurut saya sangat berbahaya sekali Semoga Temu bisa ketemu solusinya saya Tom MC Ifle Founder Top Coach Indonesia salam pencerahan hanya di Top coach Indonesia bisnis pasti maju