Transcript for:
Penyimpangan Sosial dalam Sosiologi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Jumpa lagi dengan materi Sosiologi Terasos Sobat Teras, kali ini kita berjumpa lagi dalam video pembelajaran Sosiologi kelas 10 KD 3.3 Materi Ragam Gejala Sosial di Dalam Masyarakat Lalu, di dalam video ini apa yang akan dipelajari oleh Sobat Teras Yaitu mengenai penyimpangan sosial Nah Sobat Teras Tentunya materi ini akan sangat menarik, kita bahas nanti sampai akhir video ini dengan harapan Sobat Teras bisa memahami hakikat penyimbangan sosial yang ada di masyarakat. Artinya bisa mengerti apa sih pengertian penyimpangan sosial itu. Kemudian Sobat Teras juga mampu mengidentifikasi teori-teori perilaku menyimpang. Ada beberapa teori dari tokoh-tokoh sosiologi yang akan kita kupas satu per satu. Dan kemudian saya disini akan menjelaskan kepada Sobat Teras sedikit mengenai berbagai contoh macam perilaku menyimpang yang ada di masyarakat. Oke Sobat Teras, belum... Menyimak lebih jauh video ini, silakan Sobat Teras untuk duduk yang rapi di depan layarnya atau sambil rebahan diperbolehkan, sehingga bisa merasa nyaman dan mendapat pembelajaran dari video yang sedang ditonton ini. Peta konsepnya, jadi ini masuk ke KD 3.3 mengenai ragam kejelas sosial dalam masyarakat yaitu materi subap penyimbangan sosial. Kalau sebelum-sebelumnya Sobat Teras pasti sudah menonton video nilai norma, sosialisasi, agen. multi identitas dan sebagainya kali ini akan menonton video penyimpangan sosial kita mulai saja silakan sobat teras yang ada di rumah untuk memperhatikan gambar yang akan saya tampilkan gambar Gambar A ini sangat menarik ya Tentunya Sobat Nera sudah kangen sekali untuk bisa belajar bersama di perpustakaan sekolah Seperti yang ada di gambar A Gambar A adalah seorang pelajar yang sedang belajar kelompok Kalau seorang pelajar itu tugasnya ngapain? Ya udah belajar di sekolah, menuntut ilmu, berinteraksi dengan teman-temannya yang baik dan tidak melanggar aturan. Nah, sedangkan gambar B, ini berbanding terbalik dengan gambar A ya. Kalau gambar B, Sobat Teras bisa melihat di sini ada botol-botol minuman dan di sini yang dibelur ini adalah salah satu obat-obat yang terlarang barangkali. Dan ini, apakah ini sesuai dengan perilaku seorang pelajar di dalam masyarakat kita? Atau apakah sesuai dengan perilaku pelajar yang ada di sekolah? Tentunya yang gambar B ini merupakan salah satu perilaku yang tidak sesuai dengan tata tertib yang ada di sekolah. Dan sesuatu yang tidak diharapkan oleh orang tua mereka di rumah, bahwa mereka sebagai seorang pelajar harusnya belajar, eh malah minum-minuman keras barangkali. Nah, gambar A ini merupakan salah satu konformitas yang ada di dalam masyarakat kita. Apa ya konformitas? Sedangkan gambar B merupakan penyimbangan sosial yang ada di dalam masyarakat kita. Apa ya penyimbangan sosial? Nah, sobat teras di rumah pasti sudah... mulai membedakan oh gambar A itu adalah konformitas, gambar B adalah penyimpanan sosial kira-kira apa langsung saja kita simak materinya, apa yang Anda ketahui mengenai konformitas dan penyimpanan sosial dari gambar yang sudah saya tampilkan konformitas Proses sosialisasi menghasilkan konformitas. Konformitas itu merupakan bentuk interaksi ketika seseorang berlaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompok atau masyarakat tempat tinggalnya. Konformitas berarti penyesuaian diri dengan masyarakat di mana dia mentaati norma dan nilai yang dianut oleh masyarakat. Tadi saya menampilkan gambar A bagaimana seorang pelajar, dia belajar kelompok di perpustakaan, rapi sekali, menimba ilmu. Itu adalah sesuatu hal yang menjadi kewajiban seorang pelajar. Artinya dia mentaati nilai dan norma sebagainya. sebagai seorang pelajar seperti itu, maka dia bisa dikatakan sebagai konformitas yang ada di dalam masyarakat. Nah, sementara itu, perilaku yang menyimpang atau tidak sesuai dengan norma dan nilai dalam masyarakat disebut sebagai perilaku non-konformitas atau perilaku menyimpang seperti yang gambar B. Deviant Behaviors Lalu apa perilaku menyimpang? Perilaku menyimpang adalah sebuah tindakan semua tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dalam sistem sosial masyarakat Ini menurut si Robert Lawang ya. Jadi suatu perilaku dikatakan menyimpan apabila tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Contohnya mencontek, kalau yang tadi di gambar B dia menggunakan minum-minuman keras atau obat terlarang. Dan itu adalah sesuatu yang tidak harusnya dilakukan oleh seorang pelajar. Makanya dia dikatakan sebagai seseorang yang melakukan penyimpangan sosial di dalam masyarakat. bolos sekolah, pemuda yang mau-mau bukan, mencuri, membunuh, dan sebagainya. Pokoknya kalau yang nggak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat, dianut oleh masyarakat, itu namanya penyimbangan sosial. Jadi Sobat Teras bisa memahami hakikat penyimbangan, ada konformitas, ada perilaku penyimbangan atau penyimbangan sosial. Konformitas itu apabila seseorang tadi bisa dilihat berperilaku. bisa menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang diandut oleh masyarakat. Sedangkan perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial itu adalah sesuatu perilaku di mana seseorang tidak bisa menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. seolah-olah dikatakan sebagai orang yang menyimpang. Sobat Teras, itulah pengertian atau hakikat dari penyimpangan sosial. Jadi Sobat Teras sudah bisa memahami apa sih penyimpangan sosial itu dan apa sih konformitas itu dari penjelasan yang saya tampilkan. Kemudian, kalau Sobat Teras sudah paham mengenai hakikat penyimpangan sosial, kita lanjut ke materi berikutnya yaitu teori-teori perilaku menyimpang. Jadi perilaku menyimpang pun ada teori-teorinya. Kira-kira orang menyimpang itu karena apa? Kita analisis dengan teori-teori dari beberapa tokoh. Yang pertama, Edwin Sutherland. Kemudian ada tokoh Edwin Lambert. Ada... Tokoh lagi Robert K. Merton, Imel Durheim, kemudian ada Karl Marx, dan yang terakhir ada David Berry. Ada enam tokoh yang akan kita bahas mengenai teori-teori perilaku menyimbang di dalam masyarakat. Yang pertama, Edwin Sutherland. Nah si Sutherland ini menyatakan bahwa dia punya teori namanya Differential Association Theory. Jadi menurutnya penyimpangan itu bersumber pada pergaulan. dengan orang yang berpilaku menyimpang. Orang menyimpang karena pergaulan dengan orang-orang yang menyimpang. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. Melalui proses belajar ini seseorang mempelajari jadi sesuatu budaya yang menyimpang ribet banget ya saya akan kasih contoh nih jadi misalnya ada orang ada, bukan ada orang ada istilah namanya kampung narkoba atau kampung miras gitu ada kampung penjudi dan sebagainya nah, orang yang tinggal di dalam kampung narkoba itu barangkali karena di lingkungan sekitarnya Orang-orangnya pengedar narkoba, bahkan ada yang pengkonsumsi narkoba, ketika dia dilahirkan di situ, kemudian dia bergaul, besarnya di situ, tumbuh berkembang di situ, akhirnya dia melakukan perilaku menyimpang karena mengikuti pergaulan yang ada di sekitar atau di kampungnya itu. Inilah yang dinamakan sebagai differential association theory. Jadi menurut Sader Len ini bahwa fokusnya orang melakukan menyimpang karena pergaulan dari kelompok masyarakatnya itu. Karena lingkungan yang mempengaruhi, di mana ada proses alih budaya diwariskan dari kelompok-kelompok masyarakat yang menyimpang itu. Nah, itu menurut si Sader Len. Jadi, sobat teras yang di rumah bergaul dengan kelompok masyarakat yang baik, jangan bergaul dengan kelompok masyarakat yang tidak baik. Bila kalian bergabung misalnya dengan kelompok geng motor, maka kalian akan melakukan geng motornya yang buruk, ceritanya. Ya, kalian akan mengikuti geng motor yang buruk itu, kemudian bisa melakukan bega, membacokan, dan sebagainya. Itu yang pertama. Kemudian yang berikutnya ada Edwin Lambert. Si Lambert ini, dia punya teori namanya labeling theory menurut lemat seseorang menjadi menyimpang atau deviant karena proses labelisasi ada pemberian julukan atau cap oleh masyarakat terhadap orang tersebut selanjutnya lemat mengembangkan gagasan tentang penyimbangan, ada penyimbangan primer dan ada penyimbangan sekunder. Nah sebelum ke penyimbangan primer dan sekunder, kita analisa dulu bahwa si Lemert ini bilang ada labeling. Makanya ya kalau orang yang habis keluar dari penjara, itu mereka memang harus benar-benar kita sosialisasikan dengan benar, bahwa mereka ketika sudah keluar dari penjara, jangan melakukan labeling terhadap orang yang keluar dari penjara. Bisa jadi dengan labeling. karena kita sudah mengecap, ah dia mantan kriminalitas akhirnya seolah-olah dia apa ya menjatikan dirinya orang masyarakat sekitar saya sudah bilang saya kriminal, akhirnya dia mencuri lagi, sama halnya misalnya, kalau di sekolah pencontek gitu kalau kita melabel seseorang pelajar dengan pencontek misalnya akhirnya suatu waktu si pelajar yang sudah dilabel pencontek ini, dia akan mencontek... terus. Karena ketika dia tidak menyontek, karena dia punya label sudah pencontek, ketika ulangan hasilnya bagus, pasti sudah dibutuhkan sebagai pencontek. Nah, labeling ini bisa mengakibatkan perilaku menyimpang di dalam masyarakat kita. Maka dari itu, jangan kita melabel dengan hal-hal yang buruk terhadap seseorang. Oke, si lemert ini kemudian mengembangkan gagasannya menjadi penyimpangan primer dan penyimpangan second. Yang pertama adalah penyimpangan primer, yaitu perilaku. Dilaku menyimpang yang dilakukan seseorang namun pelakunya masih dapat diterima secara sosial. Cirinya sifatnya sementara tidak berulang dan dapat ditolerir oleh masyarakat. Misalnya ada seorang siswa yang dia datang ke sekolah karena terlambat, hanya sekali saja pada waktu itu ternyata dengan alasan banyak pes di jalan sehingga dia terlambat. Di kemudian hari dia tidak terlambat lagi dan masuk seperti biasa. Nah itu adalah merupakan penyimpangan yang primitif, masih bisa diterima. oleh si guru yang ada di sekolah itu. Dan sifatnya hanya sementara, tidak berulang, hanya sekali saja. Kemudian ada penyimbangan sekunder, yaitu perilaku yang menyimbang tidak dapat ditolelir masyarakat. Penyimbangan tersebut dilakukan oleh seorang secara berulang-ulang dan terus-menerus. Nah ini adalah penyimbangan yang sudah masuk teranah sesuatu yang berat. Contohnya apa nih? Masyarakat sudah tidak mau menolelir lagi. Misalnya seperti kasus pembunuhan, ada orang yang pernah membunuh, eh membunuh lagi. Ada orang yang sudah pernah mencuri sekali, dia keluar mencuri lagi, mencuri terus. Kayak begal motor, misalnya dia membegal-begal motor. Nah, itu menjadi resah masyarakatnya dan tidak mau menerima perilaku tersebut karena dilakukan secara berulang, secara terus-menerus. Nah, itu dinamakan sebagai penyimpangan se-sepuluh. Itu menurut Edwin Lemer. Kemudian ada Robert King Merton. menyatakan bahwa perilaku menyimpang dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu struktur sosial. Menurut Merton, struktur sosial tidak hanya menghasilkan konformitas, tapi juga perilaku menyingkang. Struktur sosial menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial dan menekan orang tertentu ke arah perilaku non-konformitas. Dalam struktur sosial dan budaya, ada tujuan atau sasaran budaya yang disepakati oleh anggota masyarakat. Tujuan budaya adalah sesuatu yang pantas diraih. Untuk mencapai tujuan tersebut, struktur sosial dan budaya mengatur cara yang harus ditempuh dan aturan ini bersifat membatasi. Merton menyatakan bahwa perilaku menyimpan terjadi karena tidak adanya kaitan antara tujuan dengan cara yang telah ditetapkan dan dibenarkan oleh struktur sosial masyarakat. Panjang banget ya. Jadi Sobat RAS singkatnya gini, di dalam kehidupan masyarakat kita itu ada struktur sosial. Struktur sosial itu atau tatanan ini sudah menjadi pedoman bagi kehidupan masyarakat kita. Kalau orang mau jadi kaya dia harus ber... berusaha keras, bekerja dengan keras, kemudian dia harus mungkin menemukan pendidikan sarjana dulu, baru dia sukses kaya. Orang mau pintar di sekolah, jadi dia harus belajar dengan giat setiap malam ketika ada ulangan, kemudian dia mengajarkan dengan baik. tanpa mencontek. Nah, struktur sosial ini dianggap membatasi oleh orang-orang yang tertentu, yang dia ingin melakukan penyimbangan sosial. Sehingga dia mencari cara lain. Dia mau kaya, kemudian korupsi. Nah, itu perilaku menyimpan. Dia ingin menjadi nilainya 100, seorang pelajar itu, tiba-tiba dia mencontek. Ada tujuan dengan cara yang tidak berkaitan. Tujuannya benar, tapi caranya salah. Kemudian terjadilah perilaku menyimpan. Nah ini menurut si Merton ya. Ada struktur sosial yang sudah menjadi pedoman dan tantanan, kemudian seseorang tidak mematuhi struktur sosial itu, akhirnya menjadi perilaku menyimpan. Semoga Sobat Teras di rumah bisa memahami ya. Kemudian Emil Durheim, Elmir Durheim ini berpendapat bahwa Orang yang berwatak jahat akan selalu ada dan kejahatan pun akan selalu ada Dia bahkan berpandangan bahwa kejahatan diperlukan oleh masyarakat karena dengan adanya kejahatan maka moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal. Jadi si Durkheim ini dia punya argumen dalam teorinya bahwa setiap di dalam kehidupan masyarakat kita pasti akan ada orang yang berwatak jahat, ada orang yang selalu berperilaku menyimpang. Hal ini menjadi sesuatu yang lazim atau normal bagi si Durkheim supaya apa? Supaya... Ada sebuah perkembangan, bukan perkembangannya, ada sebuah, bukan perkembangan. Jadi menurut si Imel Durhaim ini bahwa penyimpangan itu diperlukan di dalam kehidupan masyarakatnya. Ada sebuah, nah jadi si Imel Durhaim ini, dia berpendapat bahwa Orang yang berwatak jahat atau orang yang melakukan penyimpangan di dalam kehidupan masyarakat kita, itu selalu ada. Karena itu menjadi sesuatu hal yang normal gitu. Supaya apa? Supaya bahwa nanti ada perkembangan sebuah moralitas dan hukum yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat kita. Nah itu menurut si Imel Durhen. Ya argumennya Durhen. Kemudian ada si Marx. Nah, si teori Marx ini dikenal dengan sebutan teori konflik. Kita tahu Marx dalam bukunya Das Kapitalis, dia memperlihatkan ada konflik antara kaum proletar dan kaum bourgeois. Artinya kaum yang memiliki modal. dan para kaum hukum. Dia mendefinikan bahwa perilaku menyimbang merupakan perilaku yang didefinisikan atau dibentuk oleh pihak yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka sendiri. Menurutnya, hukum merupakan cerminan kepentingan pihak yang berkuasa dan pengadilan hanya menguntungkan pihak tersebut. Jadi, orang yang berkuasa di dalam sini kemudian dia mementingkan dirinya sendiri. akhirnya menjadikan perilaku yang menyimpang di dalam kehidupan-kehidupan masyarakat. Dan orang-orang yang minoritas yang tidak memiliki kuasa penuh, akhirnya dia bisa dikendalikan oleh si orang-orang yang berkuasa ini. Misalnya, contohnya nih menurut... Yaitu hukum yang merupakan cerminan kepentingan pihak yang berpuasa. Hukum bisa diatur oleh orang-orang yang berpuasa. Akhirnya ini mengakibatkan sebuah penyimpangan sosial yang ada di masyarakat. Kemudian ada David Berry yang terakhir. Yang terakhir David Berry menyatakan bahwa penyimpangan tidak hanya semata-mata disebabkan oleh ketidakpatuan terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Penyimbangan terjadi bukan hanya karena seorang ganggal menyelesaikan diri dengan standar nilai dan norma tertentu, tetapi juga karena orang tersebut memiliki standar nilai dan norma yang berbeda dengan orang lain. Contohnya, langsung saja supaya agak lebih mudah ya. Jadi misalnya anak-anak pang. Anak-anak pang kalau kita melihat, itu adalah sebuah perilaku menyimbang karena mereka tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat kita. Harusnya mereka belajar, mereka melalui jalanan, mengamen. Bahkan ada beberapa anak pang yang melakukan. bahkan penyimpangan, pencurian, dan sebagainya, tindakan kerasan. Namun di mata kelompok anak pang, yang mereka lakukan itu adalah sesuatu hal yang wajar dan tidak salah. Karena sudah menjadi acuan mereka bahwa mereka adalah memperjuangkan orang-orang yang tertindas dan sebagainya. Nah, ketidaksinkronan ini antara masyarakat yang mayoritas dengan minoritas akhirnya menjadikan sebuah anggapan bahwa itu adalah perilaku menyimpang. Nah itu adalah menurut si David Berry. Jadi ada sesuatu yang dianggap benar, tetapi itu sebenarnya salah di dalam mayoritas masyarakat kita. Anak pang itu menganggap dirinya benar, tapi sebenarnya di dalam masyarakat kita itu adalah perilaku yang menyimpang. Nah itu adalah beberapa... Penjelasan mengenai teori-teori berlaku menyimpang yang bisa Sobat Teras pahami ada enam teori dari etik. Edwin Sutherland, Edwin Lamer, ada Robert King Merton, kemudian Imel Durheim, kemudian ada Karl Marx dan David Berry. Semoga Sobat Teras di rumah bisa memahami mengenai teori-teori perilaku menyimpang. Apabila masih bingung bisa menuliskan di kolom komentar. Kemudian beberapa contoh atau macam-macam perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang di dalam kehidupan masyarakat kita itu sangat banyak. sekali banyak sekali ada perilaku menyimpang yang sangat kecil hingga perilaku menyimpang yang besar tetapi disini saya akan menjelaskan beberapa contoh tindakan perilaku menyimpang yang pertama adalah tindak kriminalitas atau kejahatan kriminal Kriminalitas atau kejahatan itu adalah jelas-jelas perilaku yang tidak diterima oleh masyarakat kita. Melanggar nilai dan norma yang ada di masyarakat. Makanya dikatakan sebagai perilaku menyingkang. Contohnya beberapa tindak kriminalitas, itu ada beberapa contoh. Yang pertama, seperti yang digambar saya kursor hari ini adalah crime without victim atau kejahatan tanpa korban. Kejahatan tanpa korban itu tidak ada korban dan biasanya hanya untuk kesenangan dia. Misalnya, termasuk... main judi, mabuk-mabukan. Nah, itu adalah kejahatan tanpa paharupan. Kemudian, ada di gambar yang sebelah kanannya, not for sale, tidak untuk dijual, organized crime. Bisa jadi ada penjualan anak human trafficking, dan itu merupakan salah satu kejahatan yang terorganisir. Karena apa? Ketika ada human trafficking, itu membutuhkan sebuah organisasi yang cukup terstruktur. Ada yang mengumpulkan orangnya, ada yang mengimingi. untuk dipekerjakan, kemudian ada yang menjualnya, kemudian ada perantaranya dan sebagainya. Kemudian ada white collar crime, white collar crime atau kejahatan ukrah putih, itu adalah kejahatan yang dilakukan oleh orang yang memiliki status kedudukan tinggi. Contohnya koruptor, penggelapan dana, itu adalah white collar crime. Kemudian ada corporate crime, adalah kejahatan korporasi, yaitu untuk mencari keuntungan yang sebesar-sebesar. dengan model yang sekecil-kecilnya. Contohnya ketika di Kalimantan akan ada pembukaan lahan, perusahaan kemudian membakar lahannya. Itu tidak sesuai dengan prosedur pembukaan lahan. Nah, akhirnya terjadilah namanya corporate crime. Atau orang melakukan penebangan hutan secara liar itu adalah corporate crime. Demi mencari keuntungan kelompok tertentu. Nah, kita kembali lagi ke crime without victim. Apabila seorang... Tadi kan ini adalah kejahatan tanpa korban. Namun apabila orang yang melakukan pemabukan atau orang yang berjudi kemudian kalah dia membunuh lawannya akhirnya menjadi kejahatan adanya korban. Atau orang yang mabuk kemudian dia membacok orang lain tentunya, mohon maaf, bukan membacok, dia melakukan tindak kekerasan kepada orang lain, akhirnya itu adalah kejahatan. adanya korban. Kita lanjut, contoh jenis penyimpangan sosial berikutnya, pelaku penyimpangan itu pemakaian dan pengedaran opat terlarang. Seperti menggunakan ganja, ekstasi, atau alkohol. Ini adalah sesuatu hal yang tidak diperbolehkan di dalam nilai dan norma kehidupan masyarakat kita dan diatur di dalam perundang-undangan kita bahwa tidak boleh menggunakan dan memakai obat-obat terlarang. Nah ini bagian dari perilaku menyimang di dalam kehidupan masyarakat kita. Tapi kenapa ya? Banyak sekali pemuda atau remaja, sobat jaras, menggunakan artikel yang berbeda. Ada beberapa faktor yang menjerumuskan. Yang pertama itu ingin membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan berbahaya. Biasanya para remaja menggunakan obat-obat terlarang, miras, dan sebagainya, karena dia ingin membuktikan keberanian. dalam melakukan tindak berbahaya. Kemudian ingin menunjukkan tindakan mentang kepada orang tua. Banyak kasus di dalam hidup masyarakat kita ketika dia tidak sesuai dengan orang tua, kemudian ingin menentang, dia berlari ke arah-arah menggunakan obat-obat kelaran ingin melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman emosional, ingin mencari dan menemukan arti hidup, ingin mengisi kekosongan dan kekelisahan, solidaritas sesama kawan, nah ini yang sangat sering muncul ketika kali Sobat Teras ini saya sarankan supaya mencari kawan yang baik dan benar, jangan sampai mendapatkan kawan yang menjerumuskan hal-hal yang negatif seperti menggunakan obat-obat kelaran Kemudian hanya ingin tahu dan sekedar iseng. Nah, ini bermula ketika para remaja bertemu dengan kelompok yang sering menggunakan miras dan sebagainya. Kemudian dia iseng, ingin ikut mencoba, akhirnya terjerumus. Nah, ini adalah beberapa faktor yang menjerumuskan remaja menggunakan obat-obat terlarang. Sobat Teras, tadi adalah dua contoh mengenai perilaku menyimbang yang ada di masyarakat kita, tindakan kriminal dan pemakaian obat terbarang. Masih banyak contoh mengenai perilaku-perilaku menyimbang, misalnya perilaku gaya hidup yang tidak sesuai dengan nilai dan rumah masyarakat kita, atau perilaku penyimbangan seksual, perilaku penyimbang yang lainnya yang muncul di dalam masyarakat kita. Jadi, selesai sudah video pembelajaran kali ini yaitu berkaitan dengan hakikat penyimbangan sosial. Sobat Tara sudah belajar apa itu konformitas, yaitu perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat, dan perilaku menyimbang. atau penyimpanan sosial yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang diantarai masyarakat dan tidak diinginkan oleh masyarakat kehadirannya. Kemudian ada teori-teori berlaku menyimpang, tadi ada Sutherland yang menyatakan bahwa Prilaku penyimpangan itu karena asosiasi diferensial, bahwa bagaimana lingkungan bisa mempengaruhi, bagaimana pergaulan bisa mempengaruhi orang melakukan penyimpangan. Kemudian ada Edwin Lemert yang melihat bahwa prilaku penyimpangan karena ada labeling, kemudian... ada Robert King Merton ada Imel Durheim ada Karl Marx kemudian ada David Berry dan yang terakhir saya menjelaskan beberapa contoh perilaku menyimpangan tadi di masyarakat Sobat Teras, semoga materi yang saya sampaikan bisa bermanfaat untuk Sobat Teras di rumah sampai jumpa dengan materi sosiologi berikutnya tetap sehat selalu Salam Teras Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh