Transcript for:
Fungsi dan Mekanisme Transmisi Kendaraan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sistem transmisi dalam kendaraan berfungsi memanipulasi torsi dan putaran yang dihasilkan mesin menjadi lebih besar atau lebih rendah pada penggerak akhir sebelum putaran tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan roda diperbesar dengan cara menggunakan gear output yang lebih besar dari gear input dan dikurangi dengan menggunakan gear input yang lebih besar agar kendaraan mampu mencapai kecepatan yang lebih tinggi. Awalnya, perpindahan gigi kendaraan terjadi dengan melepaskan sepasang gear yang sedang bekerja sambil memindahkannya ke pasangan gear yang lain. Dengan mekanisme seperti ini, perpindahan gigi sulit dilakukan karena untuk dapat berpasangan, putaran gear yang akan dipasangkan harus sama. Kondisi ini memerlukan pengemudi yang sangat terlatih atau gearbox akan mengalami keausan. Pada sepeda motor manual, saat mesin bekerja, piston yang bergerak naik turun akan dikonversi oleh kruk as menjadi putaran yang memiliki torsi tertentu. Torsi yang dihasilkan kruk as ini akan dilipat gandakan secara pasif oleh rumah kopling dan sprocket belakang. Dan putaran pada kruk as tersebut secara aktif dilepat gandakan atau dikurangi melalui perpindahan gigi oleh pengendara melalui pedal gigi. Ketika pengendara memindahkan gigi, pedal giginya terhubung dengan sebuah poros yang menggerakkan tuas penghubung untuk memutar shift drum. Setiap kali pedal gigi dipindahkan, maka shift drum atau tabung selektor ini akan berputar dengan sudut tertentu. Shift drum ini memiliki celah atau alur untuk menggerakkan garpu pemindah atau shifting fork. Dan shift fork ini berfungsi untuk menggeser shift gear atau slide gear, yaitu gear geser yang dapat terhubung dengan gear lain di sebelahnya. Alur pada shift drum ini dirancang agar shifting fork dapat bergerak mengarahkan slide gear sesuai urutan gigi, dari gigi dengan rasio terkecil hingga gigi dengan rasio tertinggi. Pada gearbox, ada dua buah poros yang dihubungkan melalui pasangan-pasangan gear. Setiap pasang gear, memiliki rasio tertentu berdasarkan perbandingan jumlah gigi pada gear di poros input terhadap jumlah gigi yang dimiliki gear pasangannya di poros output. Pada poros input, selain slide gear, ada gear yang gerakannya terus-menerus mengikuti poros, namun tidak dapat digeser. Gear ini disebut gear tetap atau fixed gear. Ada juga gear yang berputar bebas, dan hanya akan berputar jika terhubung dengan slide gear yang berputar. Gear ini tidak dapat bergerak ke kanan atau ke kiri. Slide gear dapat bergeser karena ada jalur yang mengakomodasinya pada poros. Slide gear ini selalu memiliki putaran yang sama dengan porosnya masing-masing. Slide gear memiliki gigi benjolan atau dog teeth yang bisa berpasangan dengan gear bebas yang memiliki celah untuk mengakomodasi benjolan tersebut. Setiap gear pada poros input memiliki pasangan gear pada poros output yang selalu terhubung sesuai dengan level giginya. Mekanisme ini disebut constant mesh atau sambungan tetap. Pada poros output, agar dapat bergerak memutar sprocket depan adalah dengan menggerakkan salah satu slide gearnya, karena gear yang lain adalah gear bebas. Ketika mesin menyala dengan gearbox dalam keadaan netral, gear-gear yang bergerak pada poros input hanya menggerakkan gear bebas pada poros output. Sedangkan kedua slide gear pada poros output tidak bergerak, sehingga tidak ada putaran yang keluar. Pada gigi 1, putaran yang diperlukan adalah putaran yang mampu menggerakkan kendaraan dari konsumsi diam, sehingga memerlukan torsi yang besar. Maka digunakan pasangan gear berasio besar yang menghasilkan putaran yang rendah. Saat pengendara berpindah dari posisi netral ke gigi 1, Alur pada shift drum akan menggeser slide gear pada poros output untuk berpasangan dengan gigi 1. Slide gear yang berpasangan dengan gigi 1 ini akan meneruskan putarannya ke poros output dan memutar sprocket depan dan juga slide gear kedua yang terhubung dengan poros. Kedua slide gear pada poros output ini juga memutar gear pasangannya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena kedua gear tersebut masih dalam keadaan bebas berputar sehingga tidak memeneruskan putaran. ke gear yang lain Ketika masuk ke gigi 2, slide gear yang berpasangan dengan gigi 1 akan terlebih dahulu lepas, lalu slide gear pada poros output yang lain akan terhubung dengan pasangan gigi 2. Begitu juga saat berpindah ke gigi 3, maka shift drum akan melepaskan slide gear yang terhubung dengan pasangan gigi 2, lalu masuk ke pasangan gigi 3. Pada gigi 4, Posisi slide gear pada poros output akan menjadi netral, dan slide gear pada poros input akan bergerak memasukkan benjolan atau doktit ke pasangan gigi 4 untuk mentransfer putaran dari poros input. Slide gear tersebut juga memutar gear pasangannya yang merupakan gear bebas, namun tidak meneruskan putarannya ke gear yang lain. Gigi 4 umumnya memiliki rasio gigi sekitar 1 banding 1. yang artinya putaran pada poros input hampir sama atau sama dengan poros output. Hal ini disebut dengan direct drive. Dan hal yang sama juga terjadi ketika masuk ke gigi 5, di mana slide gear tersebut dilepaskan dari pasangan gigi 4 oleh shift drum untuk masuk ke gigi 5. Pada gigi 5 atau gigi-gigi di atasnya memiliki rasio di bawah 1, karena pasangan gear outputnya lebih kecil dari gear input, sehingga putaran output lebih besar dari putaran input. Hal ini disebut overdrive. Jadi, pada setiap pigi hanya ada satu slide gear yang terhubung dengan gear di sebelahnya. Slide gear yang lain akan terlepas dari gear sebelumnya. Dan slide gear ini posisinya digerakkan oleh shifting fork. Pergeseran shifting fork ditentukan oleh shifting drum yang memiliki alur untuk mengarahkan slide gear. Shift drum ini diputar oleh kaki pengendara melalui tuas penghubung. Pada poros input dan poros output, selalu ada gear yang bergerak bebas. Masa dari gear ini menjadi beban, penyebab utama berkurangnya efisiensi mesin. Sehingga ada perbedaan daya pada roda menjadi sekitar 85% dari daya yang dihasilkan oleh kruk as. Dengan rancangan constant mass ini, pengendara dapat memindahkan gigi tanpa perlu menekan kopling, karena jarak antara dog feed dengan lubang cukup besar. Pengendara cukup melepaskan gas untuk menurunkan putaran mesin agar perbedaan giginya tidak terlalu besar, lalu menarik tuas gigi. Gear akan berpindah pasangan tanpa mengalami gangguan jika dilakukan dengan benar. Pada prakteknya, sistem gearbox manual ini terbukti sangat handal karena dapat digunakan sepanjang umur kendaraan tanpa penggantian sama sekali jika dilumasi secara cukup. Efisiensinya sekitar 85% jauh lebih tinggi dari transmisi metik yang berkisar antara 70-80%, sehingga tidak banyak daya yang terbuang menjadi gesekan dan panas seperti motor metik. Dan keunggulan lainnya adalah dapat menggunakan RPM terendah hingga RPM tertinggi pada setiap level giginya. Pada gigi-gigi awal, pengendara bisa memanfaatkan RPM dengan torsi terbesar saat kecepatan masih rendah. untuk memaksimalkan akselerasi atau menggunakan RPM yang rendah dengan gigi teratas ketika sudah melaju pada kecepatan tinggi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar bahkan mengeksploitasi mesin untuk mencapai kecepatan tertinggi dengan menggunakan putaran atas di level gigi terakhir Sekian dulu videonya dan agar lebih jelas tentang sistem transmisi sepeda motor silahkan tonton video saya yang lain mengenai transmisi Matic yang cara kerjanya tidak semudah cara pakainya, dan video tentang perbandingan 3 jenis sistem transmisi pada sepeda motor. Silahkan komen jika ada yang salah dari video ini. Semoga waktu Anda bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.