Catatan Kuliah Kedokteran Nuklir
Pendahuluan
- Kedokteran Nuklir: Penggunaan sumber radioaktif terbuka untuk diagnosa dan terapi.
- Berbeda dengan brahiterapi, yang menggunakan sumber radioaktif padat.
Tujuan Kedokteran Nuklir
- Mendiagnosis masalah dalam tubuh (misalnya, penyumbatan) dan melakukan terapi (misalnya, mematikan tumor).
- Sumber radioaktif berbentuk cairan disuntikkan ke dalam tubuh.
- Radioaktif mengikuti metabolisme tubuh dan ditumpangkan pada bahan biologi cerdas.
Komponen Penting dalam Kedokteran Nuklir
1. Radionuklida
- Pemilihan radionuklida bergantung pada tujuan:
- Diagnosa: Pemancar gamma, tidak toksik, dengan waktu paruh yang tepat.
- Terapi: Aktivitas tinggi.
2. Radiofarmasi
- Penggunaan zat pembawa yang sesuai (misalnya koloid, MAA, DTPA) untuk radionuklida.
- Bergantung pada organ yang dituju (misalnya, hati, ginjal).
3. Instrumentasi
- Berbagai alat untuk pencitraan:
- Gamma Camera: Untuk citra 2D.
- SPEK: Untuk citra 3D.
- PET Scan: Menggunakan positron untuk diagnosa dan terapi.
Sejarah Radionuklida
- 1896: Radioaktivitas alami ditemukan oleh Becquerel.
- 1962: Technesium-99m (TC99M) ditemukan, menjadi radionuklida paling umum digunakan.
Terapi dengan Kedokteran Nuklir
- Radioformasi untuk terapi: Misalnya, yodium-131 untuk tirotoksikosis dan kanker tiroid.
- Aktivitas yang digunakan untuk terapi jauh lebih tinggi dibandingkan untuk diagnosa.
Diagnostik dalam Kedokteran Nuklir
- Metode diagnostik:
- Imaging: Menggunakan alat seperti gamma camera dan PET.
- Non-imaging: Menggunakan detektor untuk mendapatkan grafik.
- Laboratory Tests: Seperti GFR, untuk mengukur fungsi organ.
Data Penggunaan Nuklir Medicine
- Di Swedia, frekuensi pemeriksaan diagnostik lebih tinggi dibandingkan terapi (sekitar 15 pemeriksaan per seribu populasi).
- Penggunaan paling banyak untuk: tulang, paru, ginjal, dan tiroid.
Instrumentasi dalam Kedokteran Nuklir
- Alat yang digunakan:
- Activity Meter: Mengukur aktivitas sumber.
- Gamma Camera: Untuk pencitraan 2D.
- SPEK: Untuk pencitraan 3D.
- PET Scan: Untuk analisis fungsional dengan resolusi tinggi.
Kesimpulan
- Kedokteran Nuklir merupakan bidang yang terus berkembang dengan banyak aplikasi dalam diagnosa dan terapi pasien.
- Pemilihan radionuklida dan zat pembawa yang tepat sangat penting untuk efektivitas pengobatan.
Pertanyaan dan Diskusi
- Diskusi mengenai radiofarmaka dan peran pembawa dalam distribusi radioaktif.
- Penjelasan lebih lanjut tentang perbedaan antara terapi dan diagnosa.
Catatan Tambahan: Materi akan dibahas lebih mendalam dalam pertemuan berikutnya.