Topik melanjutkan pembahasan tentang Islam pada masa Bani Umayyad.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Ilmuwan meragamkan agama Kristen.
Penyusunan ilmu pengetahuan secara sistematis.
Didikan ulama-ulama yang dikirim oleh Khalifah Umar.
Munculnya ulama ahli dalam jumlah besar sesuai lingkungan.
Perubahan sistem dari hafalan ke tulisan.
Bidang Ilmu Pengetahuan
Empat bidang ilmu pengetahuan:
A. Ilmu Agama: Sumber dari Al-Qur'an dan Al-Sunnah.
B. Ilmu Sejarah: Membahas perjalanan hidup dan riwayat.
C. Ilmu Bahasa: Memperhatikan bahasa, sorof, dan lain-lain.
D. Ilmu Filsafat: Berasal dari bangsa asing, seperti kedokteran, kimia, astronomi.
Hubungan antar bidang ilmu:
Ahli ilmu agama memerlukan filsafat dan sejarah.
Ahli tafsir, hadis, dan fikir memerlukan syair dan adat.
Ahli sejarah memerlukan bahan dari Al-Qur'an dan hadis.
Mawali dan Peranannya
Mawali: Golongan non-Arab, dimerdekakan dari budak tawanan perang.
Berasal dari bangsa Farsi atau keturunannya.
Menjadi bagian dari masyarakat Islam yang lebih luas.
Kebijakan Bani Umayyad
Khalifah Abdul Malik bin Marwan mewajibkan bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara.
Semua perintah dan komunikasi resmi harus menggunakan bahasa Arab.
Akibatnya, bahasa Arab dipelajari oleh semua orang.
Penyebaran Ilmu Pengetahuan
Penduduk daerah Islam terdiri dari dua unsur: Arab dan Mawali.
Pada masa sahabat, mayoritas ulama adalah Arab.
Dengan penyebaran ilmu, unsur Mawali memegang peranan penting.
Ibn Khaldun: Pada awalnya agama tidak memerlukan ilmu yang kompleks.
Tokoh-Tokoh Ilmu Pengetahuan
Beberapa tokoh penting:
Sibawaih, Al-Farisi, Al-Jujaj: Tokoh dalam bahasa.
Al-Zubair, Bukhari, Muslim: Tokoh hadis.
Mujahid bin Jabbar: Tokoh dalam tafsir.
Banyak ulama berasal dari darah campuran.
Peradaban Islam
Islam sudah bersifat internasional, meliputi tiga benua: Eropa, Afrika, Asia.
Mengandung berbagai bangsa, agama, dan kebudayaan.
Bahasa Arab sebagai bahasa penghubung dan resmi.
Penyebaran ilmu bantu dan ilmu bahasa berkembang pesat.