Hai ibu bapak guru salam dan bahagia Apa kabar semoga senantiasa sehat dan prima ya kita akan berjumpa lagi bersama modul memahami assessment kali ini kita akan membahas topik as asesmen dan kurikulum. Ibu Bapak Guru, kita mulai dengan membahas sejenak peran asesmen dalam implementasi kurikulum di kelas. Kita pahami kembali bahwa dalam pembelajaran paradigma baru, assessment berperan memberikan informasi bagi para pendidik, murid, dan orang tua. Secara khusus, assessment digunakan untuk menentukan strategi pembelajaran selanjutnya dan pada gilirannya akan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, ibu bapak guru, assessment bisa diselenggarakan di kelas secara multi-arah.
Assessment bisa dilakukan dari guru. guru kemurid, antar murid, ataupun peer assessment, maupun penilaian diri yang dilakukan secara mandiri oleh murid maupun guru. Dengan demikian, assessment yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan belajar murid, tetapi juga upaya menstimulasi pola berpikir bertumbuh untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Pilihan waktu dan assessment dipilih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Ibu Bapak Guru, lantas bagaimana keterikatan antara capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan assessment?
Kita segarkan kembali ingatan kita yuk! Capaian pembelajaran adalah kompetensi dan karakter yang dicapai oleh murid setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Capaian pembelajaran ini kemudian diselesaikan diturunkan ke dalam alur tujuan pembelajaran yang memuat berbagai tujuan pembelajaran.
Nah, salah satu tujuan assessment adalah untuk mendapatkan informasi apakah tujuan pembelajaran telah tercapai dengan baik dan strategi apa yang bisa dilakukan untuk menjadikannya lebih baik lagi. Kemudian, karena murid adalah pusat pembelajaran, bagaimana ibu bapak guru melakukan assessment yang melibatkan murid secara aktif? Di kelas, kita bisa menerapkan berbagai cara. Misalnya, ibu bapak guru bisa mengajak murid melakukan assessment mandiri atau self-assessment dan assessment antar teman atau peer assessment. Kedua cara assessment ini dilakukan oleh murid untuk melihat apakah rencana belajarnya berproses dengan baik.
Salah satu contoh assessment yang diperlukan mandiri yang sederhana adalah tabel ceklis rencana dan capaian artinya murid tahu benar apa yang akan mereka pelajari dalam kurun waktu tertentu ibu bapak guru dapat mendiskusikan tujuan pembelajaran dan indikatornya di kelas tabel dibuat murid pada awal pembelajaran untuk diisi selama masa pembelajaran berlangsung dan ketika pembelajaran berakhir ibu bapak bisa melihat pada Kolom capaian ada angka 1, 2, 3, dan 4. Ini hanya contoh. Murid bisa membuat variasi sendiri, misalnya dengan huruf atau dengan skala yang lain. Pada contoh ini, angka 1 berarti kurang, 2 berarti cukup, 3 berarti baik, dan 4 sangat baik.
Pada bagian akhir tabel checklist, murid akan menuliskan yang sudah kupahami, yang belum kupahami, yang harus kulakukan untuk mencapai. untuk meningkatkan belajarku. Dengan asesmen mandiri ini, murid terlibat sepenuhnya dalam merancang rencana belajar, memantau proses belajarnya, dan melakukan refleksi atau evaluasi mandiri atas proses yang dijalannya.
Melalui asesmen mandiri, murid juga menemukan kekuatan dan kelemahannya, kemudian mencari cara untuk mencapai tujuan pembelajarannya dengan lebih baik. Ibu dan Bapak Bu, guru, peer assessment atau penilaian antar teman juga bisa melibatkan murid secara aktif. Salah satu cara yang bisa dicoba adalah memberikan umpan balik kepada pendapat atau hasil karya teman. Ketika salah satu murid melakukan presentasi, murid-murid Yang lain menyimak dan membuat catatan.
Setelah itu, mereka bisa menyampaikan umpan balik yang berkaitan dengan kekuatan, hal yang bisa ditingkatkan, dan pertanyaan berkaitan dengan materi atau karya. dia yang dipresentasikan penilaian antar teman ini bisa dilakukan secara terbuka atau tanpa nama ibu bapak guru bisa menyesuaikan dengan kondisi kelas masing-masing dengan demikian tujuan pembelajaran yang ditetapkan pada awal menjadi milik bersama. Bukan hanya menjadi milik Ibu Bapak Guru, tetapi juga menjadi milik murid di kelas. Karena mereka turut memantau ketercapaian tujuan pembelajaran yang mereka jalani. Tunggu-tunggu, ketercapaian tujuan pembelajaran?
Apa kriteria menentukan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai? Ibu Bapak Guru dalam pembelajaran Paradigma Baru, Ibu Bapak Guru menggunakan alur tujuan pembelajaran. dan modul ajar yang berbeda-beda. Dengan demikian, kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pun berbeda-beda.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran ini diturunkan dari indikator assessment yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan pembelajaran. Fungsinya adalah merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi. agar murid dapat memperbaiki proses pembelajarannya.
Dan pada saat yang sama, guru dapat menentukan intervensi pembelajaran yang sesuai. Yang perlu menjadi catatan penting ibu bapak guru, kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai setiap murid. Setiap murid mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda.
Artinya, Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran merupakan sumber informasi atau data bagi guru untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi murid. Bagaimana Ibu Bapak Guru? Apakah ada hal baru yang diperoleh melalui materi kali ini?
Semoga Ibu Bapak Guru mendapatkan pesan kunci bahwa asesmen merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi. Apakah tujuan pembelajaran tercapai dengan baik? Assessment bisa dilakukan dengan melibatkan murid secara aktif melalui assessment mandiri dan assessment antarteman Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran di satuan pendidikan bisa berbeda-beda Dan tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai murid Demikian materi kita kali ini, Ibu Bapak Guru Sampai jumpa dalam materi berikutnya Salam dan bahas Bahagia!