Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Saudara-saudara para mahasiswa mahasiswa UN Kediri, kita lanjutkan kajian kita pada hari ini, yaitu tentang khatis marfuk. Kemarin kita sudah membicarakan tentang hadis khasan, hadis sohih, dan hadis do'if. Sekarang kita masuk kepada yang lebih rinci lagi tentang jenis-jenis hadis.
Yang pertama adalah hadis marfuk. Hadis marfu'adalah hadis yang khusus disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Baik berupa perkataan, perbuatan, takrir, sifat-sifat Nabi, dan lain sebagainya. Pokoknya, ma'udhik ilan Nabi, maka bisa dikatakan sebagai hadis marfu'.
Baik yang menyandarkan ini adalah sahabat, tapiin, atau yang lainnya, baik sanatnya ini bersambung atau terputus. Jadi, intinya bahwa marfuk itu disandarkan kepada siapa? Kepada Nabi Muhammad.
Maka berdasarkan definisi ini, hadis marfu itu ada yang sanatnya bersambung, ada pula yang sanatnya terputus. Dalam hadis marfu ini tidak dipersoalkan apakah ia memiliki sanat dan matan yang baik atau sebaliknya. Maka, bila sarannya bersambung, maka disifati sebagai hadis yang sohih atau hadis hasan, memenuhi kriteria-kriteria yang lain berdasarkan kedopitan, keadilan, dan lain sebagainya. Tentu bila sebaliknya sanatnya bermasalah, kemudian kedepitannya juga bermasalah, ada sifat-sifat perawi yang ada syat, ada ilah, maka hadis marfu itu juga do'if.
Jadi intinya, Marfuk itu disandarkan kepada Nabi Muhammad. Bisa jadi dia Sohih, bisa jadi dia Hasan, bisa jadi dia Do'if. Saudara-saudara bisa melihat di dalam slide itu, ini adalah salah satu contoh penggambaran bagaimana atau tentang hadis Marfuk di atas. Mulai dari Sehul Musonib atau Musonib itu sendiri, pengarang kitab, mudawin itu ya. Kemudian di sini ada At-Ba'u Tabiin, Tabiin Sohabi.
Bisa saja yang menyandarkan kepada Nabi itu sahabat, atau Tabiin atau At-Ba'u Tabiin. Yang penting apa? Disandarkan kepada Nabi Muhammad.
Ini ada sebuah contoh. Amba ana asikoh anilwalid bin kathir an muhammad ibni abad bin ja'far an abdillah bin abdillah bin umar an abihi anna rusulallah s.a.w. qawlah idhakan alma'u kullataini lam yahmil najasan au khobasan Di sini yang terpenting adalah bahwa Abdullah bin Umar ini menyandarkan hadis ini kepada Nabi Muhammad. Di sini bisa dilihat di dalam contohnya, di dalam slide.
Jadi jelas sekali ya bahwa hadis marfuk adalah hadis yang disandarkan kepada Nabi Muhammad. Apakah perawinnya itu bersambung atau tidak? Apakah perawinnya itu berat atau tidak? Itu urusan lain.
Jadi yang penting adalah... Hadis marfu ini hadis yang bersambung sampai kepada yang disandarkan kepada Nabi Muhammad. Kemudian kita lanjutkan kepada pembahasan yang kedua, yaitu hadis musnad. Sering kita mendengar istilah musnad.
Jadi secara kebahasaan, musnad sendiri artinya yang disandarkan. Jadi yang disandarkan kepada Nabi Muhammad, kepada Prawi, bukan kepada Nabi Muhammad SAW lagi, jadi yang disandarkan. Adapun pengertian hadis musnad adalah segala hadis yang disandarkan kepada Nabi Muhammad serta sandarnya bersambung. Ini berbeda dengan marfok tadi. Kalau marfok ini disandarkan kepada Nabi Muhammad, tetapi...
sanatnya belum tentu bersambung. Tapi kalau musnat, pasti disandarkan kepada Nabi Muhammad, dan syaratnya adalah apa? Syaratnya bersambung. Jadi, bisa dikatakan bahwa hadis musnat adalah hadis yang marfuk dan sanatnya bersambung.
Faham ya? Jadi hadis musnad adalah hadis yang marfuk, berarti disandarkan kepada Nabi Muhammad dan sanatnya bersambung. Tetapi kalau hadis marfuk, hadis yang disandarkan kepada Nabi Muhammad tetapi sanatnya belum tentu bersambung.
Jadi pengertian bersambung di sini adalah hadis, sanat hadis ini tidak terputus dari yang menceritakan terakhir yaitu mungkin Bukhari, Muslim, Terimidi, Nasai, Abidawud, Musyarat Ahmad, dan kitab-kitab. yang lain sampai kepada Rasulullah SAW dengan demikian suatu hadis yang beritanya hanya berhenti sampai kepada sahabat atau tidak dinismatkan oleh Nabi Atau mungkin di dalam sanatnya ini Perawinya gugur di tengah-tengah Ada keterputusan sanat Maka tidak bisa dikatakan sebagai hadis musnat Karena apa? Sarat utama hadis musnat adalah apa?
Perawinya bersambung Sanatnya bersambung Oleh karena itu Musnat tidaklah tidak sinonim dengan marfuk Namun Namun hadis musnad disaratkan marfuk. Jadi kalau musnad itu pasti marfuk, kalau marfuk belum tentu musnad. Jadi hadis musnad itu syaratnya ada dua macam. Yang pertama adalah sanadnya bersambung, yang kedua adalah disandarkan kepada Nabi Muhammad.
Kalau marfuk apa? Disandarkan kepada Nabi Muhammad, tetapi sanadnya belum tentu apa? Bersambung. Jadi dalam hadis musnad itu matan atau isi atau redaksi berikut sanatnya atau dilihat dari isi matan atau isinya. Dengan kata lain musnad itu pasti mutasil dan setiap hadis musnad pasti marfu.
Ini pendapat yang disampaikan oleh Al-Hakim Andesaburi. Mungkin disini bisa saudara lihat tentang skema. Hadis musnad Dari Pengkodifikasi hadis Atau dari musonif kitab-kitab Indo Ini mempunyai jalur yang Ketat Misalnya sehul musonif Dari atbautabi'in Sampai sohabi Ini sanatnya bersambung terus Maka Dinamakan apa Hadis musnad Dari Sampai pada Rasulullah.
Contohnya mungkin bisa saudara lihat di sini. khasim an abihuriroh. Qala, qala rasulullah sallallahu alaihi wasallam, laktinu mautakum la ilaha illallah. Maka di sini mulai dari Abu Bakar, Usman, sampai kepada Abu Hurairah, sampai kepada Nabi Muhammad, ini sanatnya bersambung.
Ini hadis ini ada pada sohih muslim. Jadi jelas sekali ya, perbedaan antara hadis musnad dan hadis marfu. Jadi kalau marfu itu hanya disandarkan kepada Nabi Muhammad, sanadnya belum tentu bersambung, bisa jadi ada ingkita usanad, tetapi kalau hadis musnad, disandarkan kepada Nabi Muhammad tetapi apa? Sanatnya harus bersambung dan pasti bersambung. Maka kalau sanatnya tidak bersambung maka kembali lagi kepada definisi hadis awal marfuk tadi.
Jadi bukan musrat tetapi marfuk. Oke. Kemudian kita lanjutkan. Ada istilah juga hadis mutasil dan mausul. Ini sering kita dengar istilah mutasil.
Jadi mutasil itu isim fail dari kata itasola. Itasola yatasilu itisolan. Fawamutasilun wadakamutasolun. Mutasil itu isim fail.
Lawanya adalah kata ingkotoa, terputus. Atau jenis ini juga dinamakan dengan mausul. Ada yang disambungkan.
Pada umumnya, para ulama hadis mengatakan bahwa Hadis mutasil adalah hadis yang bersambung sanatnya dari awal sampai penghujung akhirnya. Jadi, dari orang yang mengkodifikasi hadis atau mengkompilasi hadis sampai kepada Rasulullah. Ini bersambung.
Oh, saya ulangi. Selanjutnya, saudara-saudara, setelah kita membahas tentang hadis mutasil atau hadis... Selanjutnya kajian kita adalah hadis mutasil atau mausul.
Ini berbeda dengan hadis musnad dan marhuk. Jadi mutasil itu dari isim fail dari kata itasola. Itasola yatasilu itisolan wamutasolan fawamutasilun. Lawan artinya bersambung, lawannya adalah ingkotoa, terputus. Dan jenis ini dinamakan juga mausul.
Jadi mausul itu ya disambungkan. Jadi pada umumnya ahli hadis mengatakan bahwa hadis yang bersambung syaratnya dari awal sampai akhir. Baik akhirnya itu sampai kepada Rasulullah atau berhenti sampai pada sahabat.
Itu namanya mutasil itu begitu. Jadi perbedanya dengan musnad bagaimana? Kalau musnad itu bersambungnya dari orang yang mengkompilasi hadis sampai kepada Rasulullah.
Tetapi kalau mutasil, bisa jadi hadis itu sampai kepada sahabat atau tabiin, tetapi apa? Sanatnya bersambung. Dan bisa jadi sampai kepada Rasulullah. Jadi di sini harus hati-hati membedakan antara mutasil, musnat, dan marfuk.
Kalau marfuk pasti disandarkan kepada Nabi Muhammad, tetapi sanatnya belum tentu apa bersambung. Kalau musnat, Pasti disandarkan kepada Nabi Muhammad dan sanatnya pasti bersambung. Tetapi kalau mutasil, yang penting sanatnya bersambung.
Entah itu sampai kepada sahabat atau sampai kepada tabiin atau atbautabiin. Yang penting ini adalah ketersambungan sanat. Ibn Sulah mengatakan bahwa hadis mutasil dibutuhkan dengan hadis mausul yaitu hadis yang tidak ada irsal atau tidak ada terputusnya sanat jadi hadis mutasil bisa jadi mencakup hadis marfuk dan hadis maukuf jadi Kalau musnat, itu kan mulai dari awal sampai akhir kan bersambung.
Tetapi kalau mutasil bisa berjalan. Jadi sampai kepada Rasulullah sehingga dia bisa dinamakan marfuk musnad mutasil atau hanya sampai pada sahabat berarti apa? Hadis maukuf, hadis mutasil karena sampai kepada sahabat saja.
tidak sampai kepada Rasulullah, tetapi sananya bersambung. Nah itulah, ini yang harus hati-hati, membedakan antara apa? Antara marfuk, musnat, dan mutasil atau mausul.
Mungkin di sini bisa saudara lihat tentang contoh skema sanatnya, hadis yang sanat bersambung kepada Nabi Muhammad atau sahabat, mulai dari periwad pertama sampai periwad akhir. Jadi mungkin... dari periat pertama sampai disini sampai sahabat saja tetapi ini bersambung atau dia sampai kepada Nabi Muhammad kalau sampai kepada Nabi Muhammad berarti apa gelarnya? ada tiga macam Marfuk, Musnat, dan Mutasil Kalau sampai kepada Sohabi saja Berarti apa?
Hadisnya hadis Mutasil dan Mokuf Karena apa? Sampai kepada Sohabi saja Ini yang sebagai salah satu contohnya Tentang hadis Mutasil Hadis ada tahfilnya disini jadi ternyata disini sampai kepada Anas bin Malik saja disini kemudian dikatakan bila disini tinggal diperintah untuk mengadankan dua kali dan witirnya apa ikomanya tunggal ya Yudhiro itu tunggal ya swa itu double itu seperti itu ya jadi intinya bahwa disini haditsnya adalah hadits mutasil sampai kepada Anas kalau ini yang disini kan ada umiro yang berita siapa tidak jelas kalau disini yang memerintah Nabi maka bisa dikatakan sebagai apa hadits yang Marfuk juga Tapi kalau yang memerintahkan Anas Maka tidak bisa dikatakan sebagai hadis yang Marfuk Maka bisa dikatakan hanya Mokuf Sampai kepada siapa? Anas saja tidak sampai kepada Rasulullah Begitu ya Saya kira disini sudah jelas sekali Tentang perbedaan hadis Marfuk Hadis Musnad Hadis Mutasil Atau mau Musul Saya Saya kira demikian, kurang lebihnya melaaf. Kita lanjutkan pada pertemuan yang datang. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.