Surat Paulus kepada Timotius

Latar Belakang

• Paulus melakukan perjalanan dan memulai gereja-gereja baru.
• Timotius adalah rekan kerja Paulus yang terpilih.
• Bertemu ibu dan nenek Timotius di Lystra, terkesan dengan semangatnya.
• Paulus mengutus Timotius ke Ephesus untuk menghadapi pemimpin sesat.

Struktur Surat

• Pembukaan dan penutupan: tugas menghadapi pemimpin dengan ajaran sesat.
• Dua bagian besar di tengah: petunjuk praktis untuk masalah di gereja Ephesus.
• Rangkaian puisi yang meninggikan Yesus sebagai Raja.

Masalah Ajaran Sesat

• Pemimpin di Ephesus terobsesi pada spekulasi hukum Taurat.
• Mengembangkan ajaran aneh tentang makanan dan pernikahan.
• Nama-nama yang disebut: Alexander dan Himeneus.
• Pengajaran yang benar harus menghasilkan kasih dan iman.

Tujuan Hukum Taurat

• Hukum Taurat untuk menyatakan kebenaran tentang kondisi manusia.
• Mengantarkan pada kasih karunia Allah melalui Mesias.

Petunjuk Praktis untuk Timotius

• Mengadakan persekutuan doa untuk pemerintah Romawi.
• Mengingatkan tentang keinginan Allah untuk menyelamatkan semua orang.

Masalah Gender dalam Gereja

• Menghadapi pria yang terlibat dalam perdebatan.
• Menegur wanita kaya yang berpakaian mewah dan tidak memperhatikan yang miskin.
• Larangan bagi wanita untuk mengajar atau memimpin.
• Penekanan pada pendidikan teologi untuk wanita.

Krisis Kepemimpinan

• Pembentukan tim penatua dan diaken yang berkualitas.
• Karakter dan integritas yang tinggi diperlukan bagi para pemimpin.

Masalah Lanjutan

• Mengoreksi ajaran sesat tentang makanan dan pernikahan.
• Hanya janda tua yang dapat menerima bantuan gereja.
• Menghormati pria tua dan menegur yang bermasalah.

Isu Budak Kristen

• Memperhatikan hubungan antara budak dan tuan mereka.
• Kesetaraan harus diterapkan secara strategis.

Penutup

• Meminta Timotius untuk menghadapi pemimpin korup.
• Ajaran tentang hidup sederhana dan berintegritas.
• Pesan kepada orang kaya untuk kaya dalam kebajikan.
• Puisi terakhir menekankan Yesus sebagai Raja Sejati.

Kesimpulan

• 1 Timotius memberikan visi tentang hakikat dan misi gereja.
• Teologi dan perilaku komunitas Yesus harus dibentuk oleh firman Tuhan.
• Orang Kristen sebagai teladan integritas dan pelayanan kepada yang lemah.