Transcript for:
Integrasi Kebijakan Satu Data Indonesia

Data akan saling terintegrasi dengan kebijakan satu data Indonesia, menghilangkan duplikasi aplikasi dan infrastruktur, dan meningkatkan keterpaduan layanan digital. Nah ini Bapak-Ibu semuanya yang ada di sebelah kiri, yang nanti akan kita datangkan oleh masing-masing instansi pemerintah, itu akan kita analisis, akan menjadi to be design-nya yang ada di tengah. Nah nanti apa yang diisikan oleh Bapak-Ibu semua dalam aplikasi sistem promosi SSTF-2PPE, Itu akan menjadi basis bagi kami di tim Kona CSPB Indonesia untuk melakukan 2B design yang tengah yang nantinya akan menuju kepada layanan terintegrasi kepada masyarakat. Kita sudah mulai menyusun desain terhadap portal nasional Indonesia yang ada di sebelah kanan yang tidak lagi berisi mengenai layanan-layanan yang sifatnya government centrist tapi akan mengarah kepada layanan-layanan yang bersifat citizen centric. Fokus pada tahun 2024 ini yang bisa menjadikan referensi bagi Bapak-Ibu semuanya yang nanti bisa dimasukkan ke dalam sistem informasi asli tersebut.

Contohnya adalah kalau di pemerintah daerah bisa juga memanfaatkan layanan kesehatan, pendidikan, sosial, dan juga layanan di internal pemerintah. Nah, ini Bapak-Ibu semuanya dengan adanya sistem informasi asli tersebut ini. Kami harapkan Bapak-Ibu semua sudah mulai mengisi terhadap proses bisnis apa saja yang ada di instansi masing-masing, layanan apa saja yang akan dihasilkan. Tidak hanya itu layanan yang bersifat digital, tapi juga layanan bersifat manual, konvensional yang nantinya akan menjadi to be designed untuk berubah menjadi layanan digital yang terintegrasi.

Dan kami infokan bahwa di tahun 2023, INLEG SPBE di... nasional meningkat predikatnya yang sebelumnya tahun 2022 adalah 2,34 menjadi predikat cukup menjadi predikat yang baik yang ini 2,79 di tahun 2023 nah kami harapkan dengan adanya aplikasi ini maka kita bisa akan meningkat lagi lebih tinggi dan ini akan selaras dengan arahan dari Bapak Presiden dalam sidang Kabinet Paripurna di tanggal 9 Januari yang lalu bahwa Keterpaduan layanan digital pemerintah bukan keharusan dalam upaya peningkatan layanan kepada masyarakat. Dan itu sudah kami tindak lanjuti di instansi pusat dengan berbagai macam upaya untuk keterpaduan layanan digital. Dan terakhir, Bapak-Ibu semuanya, di tanggal 25 Maret yang lalu, Dapet Kabinet Terbatas dan Dipimpin Langsung dengan Bapak Presiden, kembali lagi mengingatkan untuk percepatan integrasi layanan digital nasional. Dan apa saja yang menjadi arah-arah Presiden, kami highlight bahwa ibu semuanya ada dua hal di depan, di layar, yakni adalah konsolidasi seluruh layanan digital di Kementerian Lembaga dan juga Pemerintah Daerah ke dalam satu portal layanan di masing-masing instansi sebagai transisi ke portal nasional yang paling lambat ini kita bisa lakukan di triwulan kedua tahun 2024. Dan ini semua bisa kita lakukan kalau kita sudah mulai menyusun ke dalam.

sistem remasi arsitektur SPBE. Dan tadi yang sudah saya sampaikan di awal, kita akan melakukan juga pemakasan proses bisnis semaksimal mungkin untuk mempermudah layanan. Nah, tools-nya apa yang kita bisa lakukan tersebut adalah dengan juga memanfaatkan SIA SPBE ini.

Sehingga dengan adanya arahan ini, Bapak-Ibu semuanya, kami harapkan arsitektur yang sudah disusun sebelumnya, Ini sudah mulai juga dimasukkan ke dalam sistem informasi, yang nantinya ini akan menjadi basis bagi Bapak-Ibu semuanya untuk melakukan pengembangan dan pengelolaan SPBE di masing-masing. Jadi mulai dari fungsi perencanaan, pembangunan dan pengembangan aplikasi, pemeliharaan aplikasi dan sistemnya, dan evaluasi, ini bisa berbasis dengan adanya asetektur SPBE. Dan ini semua bisa kita pakai. informasi tersebut melalui sistem informasi arsitektur SPBE nasional. Nah kami sampaikan juga bagi kesemuanya reminder bahwa dalam pasal 21 ayat 1 terkait dengan rencana dan anggaran SPBE, maka untuk instansi pusat ini juga harus dipastikan relasi dengan arsitektur SPBE.

Hal yang sama juga terjadi di pemerintah daerah dalam pasal 22 ayat 1. Dan kami sudah lakukan di instansi pusat dengan pelaksanaan clearance, rekomendasi belanja TIK yang berbasis dengan arsitektur SPBI. Dan untuk pemerintah daerah, ini sesuai dengan surat edaran dari Bapak Menteri Dalam Negeri, maka yang kami highlight di sini adalah konsolidasi seluruh aplikasi yang tadi sudah disampaikan oleh Bapak Presiden, dan juga akan memastikan keterpaduan dengan rencana anggaran SPBE berbasis asitektur SPBE. Apa yang berdasarkan dari hasil review yang dilakukan oleh nanti Bapak Pada.

Nah, ini semua nanti akan membantu Bapak Ibu semua untuk menentukan terhadap... pelaksanaan SPBE di masing-masing instansi dan ini juga akan kita relasikan ya Bapak-Ibu semua dengan indeks SPBE yakni dengan rencana strategis SPBE yakni terkait dengan asitektur SPBE peta rencana dan anggaran dan proses bisnis SPBE sesuai dengan asitektur penilaian dalam indeks SPBE ini juga akan memiliki relasi dalam penilaian dalam reformasi birokrasi Kalau ini saya infokan bahwa ada 5 tingkatan penilaian dalam RB khusus untuk tingkat kematangan asetektur SPBI. Mulai dari 0 itu belum ada, kemudian 1 sudah tersedia asetektur SIS. Nah nanti kita akan melihatnya ini bukan lagi dalam bentuk dokumen Bapak-Ibu semuanya, tapi akan masuk ke dalam sistem informasi asetektur SPBI.

Kalau nanti sudah ada... dokumennya disusun dan kalau belum dimasukkan, nanti pada saat mereka melakukan evaluasi, kita nanti nyatakan 0, belum ada. Tapi kalau sudah dimasukkan dalam sistem promosi arsitektur yang kita bisa lihat, untuk kondisi as-is itu diberikan nilai 1. Untuk kondisi to-be, kita bisa berikan nilai 2. Dan selanjutnya yang tadi sudah saya sampaikan, bahwa nanti arsitektur ini akan memiliki relasi dengan peta rencana. pelaksanaan clearance dan review, maka akan meningkat penilaiannya menjadi 3 dan 4. Nah, kami harapkan dengan adanya pelaksanaan ini, rakan-rakan semua di instansi perusahaan perusahaan daerah ini selesai bisa mencapai angka 4 penilaian di tahun 2024 apabila sudah mulai memanfaatkan sistem permasa asetektur SPBE untuk mengisi SIS-nya, 2B-nya, referensi untuk peta rencana.

dan juga sebagai referensi untuk pelaksanaan clearance belanja, baik itu untuk instansi pusat maupun di pemerintah daerah. Dan kami infokan dalam kesempatan ini bahwa nanti penilaian dokumen yang tadi saya sampaikan, pengisian dalam sistemnya itu sudah kita lakukan untuk tahun 2024 ini adalah di bulan Juli. Jadi harapannya dengan saat ini di bulan April, dengan sudah di launching. sistem informasi arsitektur SPBE, maka segera untuk dapat bisa dimanfaatkan oleh Bapak-Ibu semuanya sehingga nanti di bulan Juli sudah bisa diisi dan bisa dilakukan kita evaluasi penilaiannya berbasis terhadap sistem informasi arsitektur SPBE. Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai arah kebijakan terhadap penerapan SPBE di nasional dan kami nyatakan bahwa pelaksanaan akan juga launching dari arsitektur Sistem Komunikasi SITEC SPBE ini resmi dibuka dan dapat dimanfaatkan oleh Bapak-Ibu semuanya dalam Instansi Pusat Komunikasi Daerah untuk melaksanaan penyelenggaraan SPBE di masing-masingnya.

Kami ucapkan terima kasih Bapak-Ibu semuanya yang sudah hadir dalam acara pagi ini dan kami harapkan dapat memperhatikan secara sesama yang disampaikan oleh rekan-rekan kami untuk bisa langsung ya nanti. Setelah ini langsung dicoba, digunakan, dan nanti targetnya di bulan Juli tahun ini, maka bisa dilakukan evaluasi asetektur tidak lagi dalam bentuk dokumen, tapi sudah bisa diakses melalui aplikasi ini. Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya kembalikan ke Mbak Desi. Terima kasih. Terima kasih kepada Bapak Cahyono atas arahan dan pembukaan yang diberikan.

Bapak dan Ibu yang kami hormati, melanjutkan kegiatan pada hari ini, marilah kita dengarkan laporan singkat Migrasi dan Updating Referensi Arsitektur pada Sistem Informasi Arsitektur atau SIA SPBE V2 dari Bapak Iksan Ramadhan S.Kom M.Kom selaku penata komputer pertama pada Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Penerapan SPBE Kementerian Pan-RB. Kepada Bapak Iksan, kami persilahkan. Assalamualaikum Wr Wb Hai, baik-baik, bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi menjelang siang Bapak dan Ibu sekalian yang hadir di melalui Zoom ataupun kanal YouTube ya, dari Kementerian Pantai RBI. Perkenalkan, nama saya Ika Alamudan, selaku penelitian komputer. Pertama di ASDPSPBI Kementerian Pantai RBI, yang di kesempatan pagi menjelang siang ini akan saya sampaikan terkait laporan beberapa informasi ya, Bapak Ibu, beberapa informasi. terkait aplikasi arsitektur SPBE yang bisa kita gunakan dalam mengusung arsitektur SPBE di instansi Bapak-Ibu masing-masing. Isinkan saya share screen terlebih dahulu Bapak-Ibu, sini sudah terlihat ya Bapak-Ibu.

Jadi di toperan ini ada poin-poin yang ingin kami sampaikan terkait arsitektur SPBE menggunakan aplikasi ya Bapak Ibu jadi disini terkait daftar misi yang dimana pertama ini ada pengenalan dari portal SISPBI kemudian yang kedua nanti akan kami sampaikan terkait laporan migrasi yang ketiga disini ada mapping referensi arsitektur baru nih Bapak Ibu kemudian yang keempat ada tindak lanjut atau saran yang ingin kami sampaikan yang bisa kami sampaikan pada masing-masing instansi agar penyusunan arsitektur ini tetap berlanjut gitu ya Bapak Ibu seperti itu Di slide yang pertama, di seksion yang pertama, di sini terkait pengenalan dari portal Ars Tector SPBA, sebenarnya di sini sudah pernah kami sampaikan di kegiatan BIMTEK bulan lalu, ya Bapak-Ibu, sebelum lebaran, yang di mana untuk portal SPBA ini, atau sistem informasi Ars Tector SPBA, dapat diakses melalui dua basis. Yang pertama ada basis web, ya Bapak-Ibu, kemudian yang kedua. Yang pertama ada basis web, yang kedua ada basis desktop.

Tapi di mana untuk basis desktopnya ini memiliki keterbatasan yang di mana desktop ini kami khususkan hanya untuk admin Bapak Ibu. Jadi di sini ada informasi yang di mana desktop ini digunakan untuk tim admin pengelola arsitektur SBB. Jadi untuk seluruh instansi kami sarankan untuk akses aplikasi ini melalui web.

ya Bapak Ibu web, dimana aksesnya bisa melalui tautan berikut struktur.spbe.go.id nah kemudian disini ada struktur navigasi dari portal SISPBE yang dimana ada dua ya Bapak Ibu disini harusnya hanya ada dua, pusat dan daerah jadi nanti ketika Bapak Ibu selaku instansi misalkan instansi pusat nanti akan bisa mengklik bagian yang pusat saja, kemudian kalau misalkan yang daerah, hanya bisa mengklik yang bagian daerah saja... ini saya coba persingkat saja kemudian disini ada beberapa objek beberapa objek yang bisa digunakan dalam penyusunan arsitektur SPBA dimulai dari value added ini merupakan referensi ya bapak ibu referensi yang digunakan pada kampus domain probis layanan sampai keamanan kemudian disini ada objek dari domain proses bisnis seperti ini kemudian domain layanan seperti ini capability data aplikasi, infra, keamanan, dan organisasi unit. Di sini isinya adalah unit kerja ataupun OPD.

Tapi sebenarnya di dalam aplikasi ini ada banyak sekali objek yang bisa Bapak Ibu gunakan, cuma di sini yang pada umumnya yang bisa Bapak Ibu gunakan itu kurang lebih seperti ini. Tapi ada banyak lagi intinya seperti itu Bapak Ibu. Kemudian di sini untuk landing page-nya, Bapak Ibu ketika akses, maaf. ketika mengakses arsitektur.spb.id Bapak Ibu akan melihat tampilan seperti ini sebelah kiri Bapak Ibu akan bisa memasukkan informasi username dan password yang dimana akunnya ini sudah pernah kami berikan di kegiatan BIMTEK bulan lalu Bapak Ibu masih sama tidak kami ubah tapi ketika misalkan Bapak Ibu tidak beli misalkan diganti passwordnya nih silahkan gunakan password yang sudah diganti itu tapi kalau misalkan masih sama passwordnya sepertinya kami berikan password random ya Bapak Ibu jadi demi keamanan jadi kami random tidak disamakan, jadi kalau misalkan masih menggunakan password yang acak itu silahkan input yang itu tapi kalau misalkan nanti memang ketika passwordnya sudah diganti nih, tapi lupa gitu ya, misalkan lupa jadi bisa hubungi ke kami untuk bisa kami reset ulang passwordnya seperti itu tapi kalau misalkan memang hmm pada saat BIMTEK kemarin yang hadir itu misalkan dari unit kerja lain.

Kemudian Bapak Ibu belum dapat nih silahkan koordinasi ke yang hadir kemarin. Jadi ya Bapak Ibu seperti itu. Nah kemudian ketika sudah login Bapak Ibu akan melihat tampilan awal seperti ini.

Untuk tampilannya ada beberapa update. Di sini kami lupa memperbaharuinya. Jadi Bapak Ibu silahkan mengecek langsung.

Jadi ya langsung melakukan pengecekan di aplikasi arsitekturnya. Jadi di sini ada beberapa penyesuaian dari kami. Di mana kami tambahkan daftar. pertanyaan yang sering muncul gitu ya kemudian di paling bawahnya disitu ada harusnya ada perolehan tiket kematangan dari penyusunan infrastruktur seperti itu silahkan Bapak Ibu kalau misalkan mau mengakses nah kemudian disini ketika Bapak Ibu akses aplikasi nanti akan muncul seperti ini seperti yang saya sampaikan di awal hanya ada dua nih pusat dan daerah jadi kalau Bapak Ibu selaku instansi pusat maka akan bisa mengklik yang pusat saja nih kalau yang daerah hanya daerah saja gitu ya bapak ibu ini sudah pernah kami jelaskan di kegiatan bintek bulan lalu jadi saya coba percepat saja bapak ibu ya kemudian disini ada menu utama yang bisa bapak ibu akses menggunakan tombol titik 9 disini nanti ketika sudah di klik muncul beberapa menu yang bisa bapak ibu akses untuk menu yang paling bawah disini ada menu manage menu manage sub menu administration yang disini di khususkan hanya untuk admin saja jadi untuk masing-masing instansi tidak bisa akses ke administrasi hanya bisa akses ke 6 menu yang diatas ini dimulai dari publish content, collaboration sampai dashboard and data feeds kemudian disini ketika sudah mengklik kategori yang tadi ya pusat atau daerah maka akan muncul nih misalkan muncul daftar provinsi misalkan yang akses dalam kasus misalnya yang berbuka ini provinsi Jakarta misalkan nanti silakan pilihnya yang Jakarta, Bapak Ibu ya, Provinsi DKI Jakarta, seperti itu. Nah, kemudian di kanan di sini ada menu bar, di mana menu bar ini bisa Bapak Ibu gunakan untuk melakukan edit canvas atau misalkan melakukan penyusunan ars retur SPBE di masing-masing domain.

Untuk menu di sini akan berubah, bergantung pada tampilan atau halaman yang Bapak Ibu buka. Seperti itu. Kemudian, Kita masuk ke bagian laporan migrasi di sini yang ingin kami sampaikan, utamanya ya di DTWPB. Untuk yang pertama di sini ada rekapitulasi data IPPD yang meng-input pada SIA SBBE V1, yang meng-input arsitektur pada SIA SBBE V1, yang kami data sebanyak 261 IPPD kurang lebih di DTWPB.

Jadi dari populasinya 645 instansi, jadi sebanyak 40,46 persen. yang sudah mengikut arsitektur atau menyusun arsitektur di SPSB ke-1. Yang di sebelahnya sebagai berikut, untuk kementerian ini ada 28, untuk LPNK ada 22, LNS ada 12, instansi lain ada 11, provinsi ada 21, kebupaten ada 129, paling banyak ini, kemudian kota itu ada 38. Itu ya Bapak-Ibu, seperti itu.

Totalnya ada 261 kurang lebih. Kemudian... Disini ada proses migrasi dari rekapan yang tadi Bapak Ibu. Disini kami lakukan proses migrasi yang kedua.

Yang dimana kami temukan memang dari 261 instansi melakukan penyusunan. Memang ada terdapat data yang memang belum sesuai. Yang dimana kategorinya ada seperti ini. Yang dimana ini dan ini ya.

Maksudnya selesai. Proses migrasi selesai untuk domain proses bisnis. Ada sekitar...

ada sekitar 43% kemudian untuk tidak clear di sini yang dimana proses migrasi tidak dapat diselesaikan karena terdapat kolom referensi yang kosong nah jadi disini Bapak Ibu ketika misalkan melakukan penyusunan arsitektur di referensi level 123 nya itu kosong jadi maka tidak bisa kami lakukan migrasi karena sesuai dengan perpres 132 Bapak Ibu atau instansi melakukan penyusunan Arsitektur harus diselaraskan dengan arsitektur SPB nasional Yang dimana arsitektur SPB nasional itu terpeng di perpes 1, 3, 2 Di referensi 1 dan 2 Jadi kalau Bapak Ibu tidak melakukan pemetaan ke referensi 1 dan 2 itu Plus 3 ya Kenapa 3? Karena kesepakatan yang kami sampaikan di 3 tembik muntek itu sampai 3 Kalau 3 nggak bisa Kalau misalkan Bapak Ibu kosongkan nanti nggak bisa kamu pertarungan misalkan ini Bapak Ibu punya provis terkait apa ya misalnya di kami, evaluasi penerapan SPBE, itu misalkan kami tidak petakan nih ke referensi 1, 2, dan 3-nya. Kalau misalkan kami bergerasikan, misalkan dari kami nih, apa ya, kami lakukan pencocokkan gitu ya, kami sendiri yang melakukan analisa, khawatirin salah, khawatirin yang sudah kami masukkan ternyata Bapak Ibu, loh ini bukan di sini loh, ini harusnya masuk ke referensi yang ini.

makanya kami tidak melakukan migrasi terhadap metadata yang seperti itu untuk tidak clear yang pertama disini proses migrasi tidak dapat diselesaikan juga karena terdapat kolom referensi atau ID yang kosong untuk tidak clear 2 proses migrasi tidak dapat diselesaikan karena terdapat kolom referensi yang tidak sesuai atau berbeda dengan referensi yang telah tersedia pada arsitektur SWBE untuk tidak clear 2 ini yang tidak sesuai itu berarti bisa jadi Bapak Ibu membuat referensi yang baru. Memang Bapak Ibu, di aplikasi R-Structure V1 yang sebelumnya itu kami bebaskan kepada masing-masing instansi untuk mengusulkan referensi yang baru, tapi untuk yang baru itu tidak bisa kami masukkan karena untuk referensi domain R-Structure atau proses bisnis itu kan kami ambil ke-2 nya itu dari urusan pemerintahan sesuai dengan undang-undang yang saya lupa lebih undang-undang berapa saya lupa itu sudah kami berikan ke masing-masing stasi pengampu ya di pusat jadi yang apa yang memiliki kewenangan kami berikan ke masing-masing stasi tersebut sepusat sehingga yang merumuskan referensi level 3 itu adalah instansi tersebut Hai gitu ya dan sudah kami belum supaya kami informasikan juga ke seluruh instansi pusat yang memiliki urusan tersebut untuk merumuskan level 3-nya, sehingga referensi level 3 yang diusulkan mungkin di V1, yang sudah diusulkan di V1 tidak bisa kemigrasikan. Jadi maksudnya tidak clear 2-an, seperti itu Bapak Ibu.

Jadi nanti kami harapkan Bapak Ibu bisa melakukan analisa ulang terhadap provis yang dimiliki ke referensi level 3 yang baru. seperti itu Bapak Ibu kemudian untuk tidak ada file ini maksudnya adalah Bapak Ibu tidak memiliki data dari SISBW1 ini tetap kami cek juga nih kami tuangkan dalam persentase kemudian untuk domain layanan nah domain layanan ini sama keterangannya dimulai dari selesai sampai tidak ada file untuk yang selesai ini berhasil kami migrasikan itu sebanyak 44% kemudian yang untuk tidak clearnya disini itu sebanyak 4% tidak clear 1, 30%, tidak clear 24% dan tidak ada file nya itu 18% dari populasinya itu banyak ya kemudian untuk data dan informasi disini untuk yang selesai yang berhasil kami migrasikan itu sebanyak 44% juga sama kemudian yang tidak ada file nya 22% tidak clear 24% tidak clear 26% dan tidak clear 4% sama di aplikasi juga disini lebih banyak aplikasi ya bapak ibu yang selesainya disini ada 60% 60% yang selesai tidak ada file 20% tidak clear 1 20% kemudian infrastruktur disini untuk selesai kami berhasil kami migrasikan ini sebanyak 57% kemudian tidak clear itu 1% kemudian untuk tidak clear 1 3% tidak ada file 39% dan tidak clear 2 ini tidak terlihat nih Bapak Ibu ketimpa kemudian untuk domain administrator keamanan yang terakhir disini untuk yang berhasil kami migrasikan itu sebanyak 49% kemudian untuk yang tidak memiliki datanya 46% kemudian untuk tidak clear 1, 5% dan tidak clearnya 0, 0% kemudian kita masuk ke mapping referensi arsitektur baru Bapak Ibu jadi sesuai dengan informasi yang sebelumnya saya sampaikan referensi arsitektur SPB ini dirumuskan yang level 3 ya khususnya Bapak Ibu level 1, 2 ini sudah tertungguh di perperan 1, 3, 2 sudah bisa kami rubah untuk level 3 nya masih bisa dilakukan penyesuaian nah penyesuaian ini dilakukan oleh instansi pengampu dari urusan pemerintahan di level 2 sehingga dapatlah kurang lebih seperti ini Bapak Ibu yang dimulai dari keterangan di sini pada tabel RAB lama di sebelah kiri dan RAB baru berikut memiliki perbedaan dari kode dan atau nomenklaturnya jadi kode yang di sebelah kiri dan kode yang di sebelah kanan yang baru ini ada sedikit perbedaan Bapak Ibu Kenapa? Karena bisa jadi di RAB level 3 yang baru ini ada banyak anak misalnya gitu. Atau misalnya disesuaikan pengurutannya sehingga berbeda. Kemudian nomenklaturnya ini kurang lebih cukup berbeda Contoh misalkan disini hubungan luar negeri Yang di RAB lama hubungan luar negeri dan politik luar negeri ini dipisah Satu dan dua Kemudian untuk RAB baru referensi arsitektur bisnis yang baru Ini digabung penyalanggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri digabung Menjadi satu kode saja Menjadi satu nomenklaturnya saja Sehingga kami gabung nih Sehingga pada tahapan mapping ini kami harap Bahkan masing-masing instansi yang sebelumnya sudah menyusun arsitektur SPB edisi 1 dapat melakukan analisa ulang agar proses bisnis yang dimiliki tidak keliru dalam penentuan referensinya.

Contoh, misalkan ada instansi yang melakukan penyusunan arsitektur probis dihubungkan ke hubungan politik luar negeri. Ada juga probis yang dimasukkan dalam politik luar negeri. Nah, ketika misalkan memiliki kondisi seperti itu, di melakukan pemapping pemappingan nih jatuhnya gimana sih nah jatuhnya kami lakukan penggabungan misalkan dari hubungan politik luar negeri dan pelut hubungan luar negeri dan politik luar negeri kami gabung nih kesini gitu ya kamu gabung jadi misalkan kalau Bapak Ibu anggap Oh ini nggak cocok nih kesini jadinya Bapak Ibu lakukan analisa ulang dikeluarkan masuknya ke yang mana ya memang ini agak kurang nangkap misalkan ini saya balik analoginya misalkan gini Kita anggap RAB baru ini adalah RAB lama. RAB lama ini adalah RAB baru.

Misalkan RAB lama ini penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri. Bapak-Ibu sudah nyusun nih, banyak provis ada 10. Kemudian kami pisah menjadi hubungan luar negeri dan politik luar negeri. Bapak-Ibu wajib melakukan analisa ulang. Mana yang masuk ke hubungan luar negeri, mana yang masuk ke politik luar negeri. Karena bisa jadi dari data yang satu referensi ini penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri.

Kami masukkan ke satu nomenklatur nih, hubungan luar negeri, Bapak Ibu. Nah dari situ Bapak Ibu harus lakukan analisa ulang. Yang mana provis yang masuk ke politik luar negeri?

Bapak Ibu seperti itu. Misalkan ini kasusnya dibalik ya Bapak Ibu, seperti itu. Karena memang ada di RAB lama yang di bawah nanti ya, di selesan itu ada, yang dilakukan pemecahan.

Jadi awalnya itu gabung, di barunya itu dipisah, dipecah. contoh misal seperti kelembagaan dan tata laksana kami bisa kelembagaan sendiri, tata laksana sendiri nah itu kami harus lakukan aneh-aneh ulang nih yang mana masuk ke kelembagaan, yang mana masuk ke tata laksana gitu ya Bapak Ibu, seperti itu ini untuk mapping lanjutannya Bapak Ibu ini dari pengelolaan sampai ke bawah ini kami filter RAB yang terdampak ya bukan terdampak maksudnya RAB memiliki perubahan nomenklatur seperti itu Bapak Ibu. Memiliki atau tidak.

Jadi, maksudnya seperti itu. Ini lanjutannya, lanjutan, dan lanjutan sini. Terakhir di sini, untuk proses mapping RAB baru tersebut, terdapat RAB lama yang tidak dapat dilakukan mapping dengan RAB baru. Sehingga RAB lama tersebut akan dibukus dan digantikan dengan RAB baru yang lain.

Nah, Bapak Ibu bisa akses ke sini. Untuk lebih lengkapnya dapat melihat data pada tautan berikut. Silakan Bapak Ibu bisa akses.

mapping referensi arsitektur SPB yang dimana nanti dibawahnya itu ada eh tiga slid ya Bapak Ibu eh sorry maksudnya tiga sheet sementara ini saya coba bukanya Bapak Ibu Hai jengsep entar ini di sini ini bapak-ibu seperti ini untuk rtb rl dan RAD, untuk RAD disini masih dalam proses pemetingan Bapak Ibu nanti ada beberapa informasi yang kami sampaikan juga disini informasi lain disini ada RAB jadi Bapak Ibu bisa lihat nih strategi pertahanan yang awalnya seperti ini berubah menjadi seperti ini, kodenya berubah nih, menjadi kemudian ada perancanan pertahanan ini menjadi RAB baru, karena ketika kami melakukan pemimpinan tidak ada RAB lama yang sebelumnya ya, tidak cocok ke sini nih, sehingga kami menentang baru, kemudian potensi pertahanan sama seperti ini, kemudian kekuatan pertahanan RAB baru yang agar hubungannya tadi jadi seperti ini digabung, kemudian hukum dan perjanjian internasional menjadi RAB baru, jadi ya Bapak Ibu saya masuk ke sini dulu sini ya Bapak Ibu Terima kasih. Kita masuk ke tindak lanjut dulu, tindak lanjut penyusunan arsitektur SPBA. Pada proses mapping yang telah dilakukan terhadap referensi arsitektur lama dan referensi arsitektur baru, di sini tidak saya sebutkan referensi arsitektur proses bisnisnya, tapi referensi arsitektur lama dan referensi arsitektur baru, terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian bagi masing-masing instansi sebagai berikut.

Yang pertama, referensi arsitektur SPBA yang dilakukan mapping hanya dilakukan pada 3 domain. yaitu domain proses bisnis, domain layanan, dan domain data dan informasi jadi untuk domain yang lain, domain aplikasi, infrastruktur, dan keamanan ini tidak dilakukan mapping, kenapa? karena tidak sampai ke sana kami lakukan pembaharuan referensinya jadi bukannya aplikasi, infrastruktur, dan keamanan hanya sampai level 2 jadi bukannya seperti itu jadi misalkan di yang pertama nih oh kita masuk ke yang kedua nih dari domain arsitektur yang dilakukan mapping diharapkan dapat dilakukan analisa ulang oleh masing-masing instansi agar proses bisnis, layanan maupun data dan informasi yang di inputkan tidak salah dalam pemintaan referensinya jadi gini, saya balik ke sini dari referensi arsitektur yang baru ini ada beberapa yang sama ya istilahnya di mapping dan cocok nih RAB lama yang ini jadi yang ini potensi pertahanan yang ini jadi ini, hubungan luar negeri yang ini jadi ini, kemudian pengolahan ekonomi kreatif dan produk jadi ini nomenklaturnya berubah. Nah di sisi aplikasi ini kami hanya merubah nomenklaturnya saja jadi objeknya sama.

Ini penjelasan terkait objek dan sebagainya sudah pernah kami jelaskan di kegiatan BIMTEK bulan lalu. Jadi harusnya Bapak Ibu sudah cukup mengetahuinya ya. Kemudian di sini kami lakukan perubahan nomenklatur sehingga objek ini itu masih ada dan isinya pun masih ada.

isi di dalamnya misalkan Bapak Ibu punya proses bisnis pengolahan ekonomi kreatif dan produk digital isinya tetap ada karena hanya kami ubah nomenklaturnya jadi pengolahan industri kreatif tapi kalau misalkan Bapak Ibu rasa no probis yang ini gak cocok nih menjadi pengolahan industri kreatif maksudnya ke RAB baru yang lain silahkan Bapak Ibu lakukan analisa ulang itu ya seperti yang saya pengen tadi Bapak Ibu wajib melakukan analisa ulang ketika sudah pernah menyusun atau sudah sebelumnya sudah menyusun arsitektur di V1 gitu ya Bapak Ibu. Nah ketika misalkan ada RAB yang baru nih, baru nih. Nah ini itu sebenarnya proses penginputan atau penyesuaian di aplikasi ini masih dalam proses, masih dilakukan loh, masih dalam proses, belum selesai sepenuhnya.

Sehingga mungkin bisa jadi Bapak Ibu instansinya belum bisa melihat taksonomi referensi level 3. di domain proses bisnis yang ini nih, yang terbaru. Mungkin masih melihat yang lama. Karena tadi proses mapping-nya ini atau proses penginputan ke dalam aplikasi itu memakan waktu yang cukup lama, Bapak-Ibu. Sehingga bisa jadi beberapa instansi sudah melihat referensi yang baru, bisa jadi juga ada instansi yang masih melihat yang lama. Tapi jangan khawatir, Bapak-Ibu.

Bapak Ibu tetap bisa melakukan penyusunan ke referensi yang di petakannya ini cocok gitu Bapak Ibu jadi Bapak Ibu bisa mengacu ke dokumen ini Bapak Ibu lihat nih, oh referensi yang serati keperlahanan yaudah deh saya isi disitu dulu, untuk yang lain jangan dulu misalkan gini, masuk ke referensi, contoh misalkan pemasaran pariwisata oh ini di kanannya masih sama nih, yaudah Bapak Ibu isi disini jangan di... Jangan isi di referensi yang akan kami hapus Kan ada referensi yang akan kami hapus tuh Jangan disitu Kalau Bapak Ibu tetap kekang isinya disana Nanti akan kami hapus Dan isinya hilang gitu Bapak Ibu Jadi kami sarankan Bapak Ibu Melakukan penyusunan di referensi yang memang cocok nih Dimakingkan gitu Seperti itu Bapak Ibu Saya balik lagi kesini Kemudian yang ketiga Nah tadi ya Dit Dikarenakan proses mapping tersebut dilakukan secara manual dan memakan waktu yang cukup lama sehingga terdapat instansi yang belum dapat melihat taksonomi referensi baru pada aplikasi SMPB. Dengan begitu diharapkan bagi instansi yang terdampak dapat menyusun arsitektur SPB pada referensi yang hanya dilakukan pembaruan nomenklatur. Maksudnya di sini instansi yang terdampak itu adalah instansi yang sebelumnya sudah ngisi, kami lakukan migrasi. dan migrasi itu kami lakukan penyesuaian lagi ke referensi yang baru gitu ya Bapak Ibu lalu guys kami sampaikan permohonan maaf kenapa?

karena memang gimana ya agak rumit nih Begitu sulit ya, begitu sulit Bapak Ibu. Iya, begitu sulit mengatur arsitektur SPB di pemerintahan kita. Untuk mencapai arsitektur SPB nasional memang sulit. Butuh kerjasama dari Bapak Ibu sekalian di seluruh institusi.

Jadi memang proses peningkatan ini tadi sangat lama. Awalnya kami pikir bisa diotomasi menggunakan query, tapi tidak bisa ternyata. Ternyata tidak bisa jadi sehingga butuh butuh tenaga yang cukup ekstra ya Bapak Ibu dari tim migrasi sampai begadang-begadang kerja bagai kuda gitu ya Bapak Ibu gitu lah jadi mohon dimaklumi tapi untuk kebelakangnya harusnya Bapak Ibu sudah melihat taksonomi referensi yang baru tapi masih berjalan ya Bapak Ibu untuk instasi yang berdampak ini tadi instasi memang sebelumnya sudah mengoperasikan dan berhasil dimigrasikan berarti itu instansi yang berdampak, itu boleh Bapak Ibu lakukan penyusunan di referensi yang mappingnya cocok bisa dilihat di sini ini RAD, ini RAL, ini RAD masih dalam proses, seperti itu kemudian untuk instansi yang belum pernah menyusun, Bapak Ibu belum pernah menyusun juga sebenarnya sama Bapak Ibu instansi itu instansi pusat atau pemerintah daerah, pemerintah daerah itu provinsi kabupaten-kota, kalau misalkan belum melakukan penyusunan di V1, berarti kan masih kosong isinya, mungkin itu akan lebih mudah, tapi kami lakukan proses penyesuaian referensinya itu bukan kangen, tapi urut lah, islending urut jadi sama halnya seperti insas yang terdampak tadi, Bapak Ibu lakukan penyusunan arsitektur di referensi yang memang pemappingannya cocok sama pimpinnya gitu, itu ya Bapak Ibu, seperti itu Kemudian apalagi ya, sepertinya sejauh ini itu saja Bapak Ibu tindak lanjut penyusunan struktur SPBE yang bisa kami sampaikan di kesempatan kali ini. Semoga Bapak Ibu tetap semangat dan mempunyai struktur SPBE demi apa yang terciptanya SPBE yang terintegrasi ini Bapak Ibu ya.

Seluruh urusan pemerintah Bapak Ibu ini tidak ada dudahan dan sebagainya. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, saya kembalikan. Terima kasih atas perhatianmu Saya kembalikan ke moderator Terima kasih Terima kasih kepada Bapak Iksan Atas penjelasannya yang sangat Komprehensif Baik Bapak dan Ibu yang kami hormati, selanjutnya akan ada informasi tambahan yang akan disampaikan oleh Bapak Komagi Dinar Pemasta SIA selaku analis kebijakan pertama pada ASDEB SPBE Kementerian Pan-RB.

Pada Bapak Komagi kami persilahkan. Terima kasih. Mbak Desita, suaranya masuk ya?

Oke, terima kasih. Jadi, Bapak Ibu mohon izin. Di sini saya akan memberikan beberapa informasi tambahan ya Bapak Ibu ya. Jadi, mengapa sih? Kami perlu mengupdate dan mengatasi kami perlu apa namanya memberikan tools kepada Bapak Ibu sekalian dalam menyusun arsitektur ini ya gitu karena memang banyak hal yang mungkin nanti akan saling terkait ketika Bapak Ibu menyusun arsitektur SPB.

Jadi disini akan saya sampaikan beberapa informasi tambahan Oke, Bapak-Ibu, jadi di sini, nah bisa terlihat ya Bapak-Ibu ya, informasi yang akan saya sampaikan di sini kami sudah pernah melakukan bimbingan teknis. Kenapa kami lakukan bimbingan teknis terkait penyusunan arsitektur melalui SASI ASPB karena... Bapak Ibu nantinya akan mendukung dalam penilaian reformasi birokrasi Bapak Ibu. Jadi Bapak Ibu masing-masing dari instansi pusat maupun pemerintah daerah kan pasti sudah tidak asing ya dengan namanya RB. Kemarin ada juga...

pengaturan terkait RB yang terbaru itu Permen Panseban tahun 2023 Nah disitu ada hal yang mulai dimasukkan yaitu arsitektur SPBE Bapak Ibu disitu menjadi salah satu komponen penilaian ERB Nah disinilah makanya kami lakukan pembimbingan teknis kepada seluruh instansi pusat maupun pemerintah daerah. Nah disini yang bisa kami sampaikan memang belum semua instansi pemerintah baik pusat atau daerah yang telah mengikuti. Tapi disini yang bisa kami sampaikan yang...

Nah disini Bapak Ibu yang kami sampaikan adalah total dari IPPD target BIMTEK kami adalah 645. Namun memang yang baru menghadiri dapat mungkin karena waktu dan lain hal mungkin karena... waktu itu juga masih sangat awal tahun ya Bapak Ibu ya, itu yang menghadiri baru 73 persen. Itu sekitar 469 instansi pusat dan pemerintah daerah yang hadir dalam kegiatan dibincang teknis menyusun arsitektur SPBE melalui SIAS-SBBE.

Nah yang belum memenuhi yaitu ada 176 baik instansi pusat maupun dari pemerintah daerah. Nah di sini kita lihat di sisi kanan pada slide ini Bapak Ibu, mengapa menyusun arsitektur SPBE melalui SIAS-SBBE menjadi hal yang penting ya dan ini sangat terkait dengan reformasi birokrasi. Nah di sini kita lihat bahwa Bintek SISPB itu mendukung RB General yang pertama yaitu terwujudnya tata kola pemerintah digital yang efektif, lincah, dan kolaboratif. Nah disinilah Bapak Ibu akan mendukung reformasi birokrasi yang General yang pertama. Nah disini kita lihat ada beberapa komponen nilaian RB yaitu 0 yaitu belum ada atau belum memiliki arsitektur sama sekali 1 itu memiliki arsitektur tapi yang SIS atau yang existing Bapak Ibu ya yang ada saat ini saja nah kemudian yang kedua itu memiliki arsitektur as is dan to be jadi tidak hanya to be jadi as is dan to be Jadi hal tersebut bisa memenuhi komponen penilaian dua.

Kemudian yang ketiga ketika Bapak Ibu sudah memiliki asis, sudah memiliki tubi, dan ada peta rencananya, ada gap analisis dan peta rencana. Jadi kan sudah punya desain yang saat ini, kemudian punya desain yang ideal, dan bagaimana mencapai ideal tersebut dituangkan dalam peta rencana. Nah setelah itu dilakukan clearance.

Apa itu clearance Bapak Ibu? yaitu evaluasi anggaran untuk memastikan keterpaduan dalam penggunaan dan manfaatan anggaran untuk agenda-agenda SPB mengapa hal ini diperlukan karena ketika misalnya Bapak Ibu akan membangun suatu aplikasi yang ternyata tidak ada di arsitektur itu saja itu tidak ada di desain ya sama saja ketika misalnya namanya sejarah Kita akan sudah punya rumah, tau-tau akan nambah kamar, bentuknya seperti apa nggak tau. Nah itu yang jadi masalah di situ kan.

Berarti kan harus ada desain yang diubah di situ. Nah di sinilah akan terlihat bagaimana pemanfaatannya Bapak Ibu betul-betul memanfaatkan dan menerapkan. arsitektur atau tidak nah yang terakhir di tingkat 5 yaitu ketika dilakukan review dan evaluasi jadi ketika sudah punya SI sudah punya TUBi, sudah punya peta rencana dan sebagainya nanti akan diunreview oh ternyata tadi seperti saya saya sampaikan butuh aplikasi baru atau mungkin infrastruktur baru, berarti kan butuh desain baru, kita di review kebutuhannya seperti ini, ada perubahan teknologi ataupun kebutuhan, itulah yang dimasukkan menjadi arsitektur Bapak Ibu yang terbaru, nah tadinya yang to be akan menjadi SIS yang menjadi to be adalah desain Bapak Ibu yang baru itu, dan siklus itu berulang, nanti mulai peta rencana clearance dan sampai seperti itu siklus itu akan terus berulang yaitu kalau sudah sampai ke level 5 ya Bapak Ibu ya, dan di SIS IA SPB ini disini akan membantu kami untuk melihat bagaimana pemanfaatan arsitektur tersebut Bapak Ibu, nah disinilah nanti akan terlihat betul-betul bahwa desain apa yang Bapak Ibu susun itu akan saling terkait gitu, nanti akan terkait kalau misalnya betul-betul tidak ada desain yang dicantumkan dalam arsitektur SPB, tentu saja ya karena tidak ada desainnya berarti tidak bisa dilaksanakan, nah kurang lebih seperti itu kaitannya dengan informasi birokrasi nah kemudian... Tindak lanjutnya setelah BIMTEK apa Bapak Ibu?

Ini ada kami sampaikan MONEV atau Monitoring Evaluasi. Jadi di sini halaman ini juga terdapat pada SIA SPBE yang berupa seperti halaman di sisi kiri ini ya Bapak Ibu ya. Di sisi kiri.

Jadi ini maksudnya untuk apa? Untuk sebagai kami bisa lihat bagaimana keadaannya di instansi pemerintah di Indonesia itu. Apakah betul-betul sudah menyusun? Nah di sini akan terlihat.

sudah disusun mana saja ada proses bisnis ternyata yang baru disusun layanan data aplikasi aplikasi yang kemana-mana belum Nah ternyata ada juga yang sudah semua di sini misalnya ada kementerian BWM yang kami contohkan gitu ya di sini karena sudah menyusun semua nah disini berarti sudah mulai menyusun Nah inilah sebagai bentuk kami untuk melaksanakan monitorin evaluasi supaya terlihat bahwa memang ini sudah dilaksanakan dan dimanfaatkan kurang lebih seperti Bapak Ibu dan nanti hal ini Ini ketika kami bisa melihat ternyata ada yang belum menyusun. Nah ini kami gunakan untuk sebagai pengingat begitu ya. Untuk pengingat dan pembinaan bahwa oh Bapak Ibu ternyata belum menyusun.

Kita lihat dan coba susun supaya mendukung capaian Inject Reformasi Birokrasi begitu Bapak Ibu. Nah kemudian yang ketiga di sini ini yang perlu saya tekankan Bapak Ibu seperti terkait dengan slide sebelumnya tadi. Ini akan dilaksanakan bintik tambah.

tambahan bagi yang belum mengikuti bintik nanti informasi terkait bintik tambahan akan diberitahukan lebih lanjut di sini kami tekankan Bapak Ibu bahwa yang memang belum mengikuti dipastikan kami harapkan harus hadir ya Kenapa seperti itu karena nanti kalau misalnya mohon maaf gitu tertinggal gitu ya Bapak Ibu ya tertinggal materinya tertinggal apa yang harus disusun kemudian nanti berpengaruh ke RB nanti kemudian berpengaruh ke RBI, berpengaruh kepada Saki dan seterusnya, berarti itu menjadi suatu efek yang berantai Bapak Ibu. Jadi akan menjadi hal yang bisa berpengaruh dengan kinerja organisasi di instansi pemerintah Bapak Ibu. Jadi di sini kami tekankan bagi Bapak Ibu yang belum mengikuti, menghadiri bintik kami nanti kami harapkan wajib hadir untuk kapan dan tanggalnya nanti kami informasikan lebih lanjut supaya Bapak Ibu bisa mendukung capaian reformasi birokrasi jenal yang pertama khususnya jadi itulah tindak lanjut kami ketika misalnya Bapak Ibu ternyata tadi dari 176 ya sekitar 176 yang belum hadir dalam bintik kami di bulan Januari Februari hingga Maret kemarin Jadi kami harapkan nanti Bapak Ibu yang belum bisa hadir. Jadi kami harapkan juga wajib hadir.

Jadi supaya mendukung dan itu untuk membantu nanti bagaimana capaian reformasi berokasi di dalam internal organisasi Bapak Ibu itu sendiri. Baik, selanjutnya. Nah ini saja Bapak Ibu mungkin tambahannya. Nanti materi bisa diunduh pada link ini Bapak Ibu ya. Jadi silakan di screenshot, silakan di foto apapun itu, silakan di copy paste.

Itu insya Allah disitu tadi yang ada. Ada menanyakan juknisnya di mana, situ juga sudah ada juknisnya, perdoman teknisnya, dan slide-nya dari Bapak Asdep, dari Mas Iksan, dari saya, dan nanti juga materi-materi tambahan mungkin yang diperlukan ada dalam link ini. Jadi silakan Bapak Ibu screenshot ataupun silakan untuk foto.

Baik Bapak Ibu, mungkin itu saja materi tambahan dari saya. Sekilas saja, kurang lebihnya saya mohon maaf mungkin untuk... selanjutnya saya kembalikan kepada moderator Mbak Desti, kurang lebihnya semua Wassalamualaikum Wr. Wb Baik, terima kasih kepada Bapak Komagi atas informasi yang diberikan.

Bapak dan Ibu yang kami hormati, selanjutnya kita memasuki sesi diskusi terhadap pertanyaan-pertanyaan yang telah kami kumpulkan sebelumnya, yang akan disampaikan oleh Bapak Iksan Tamadan. Pada Bapak Iksan kami persilahkan. Baik, terima kasih Mbak Rizdi.

Mohon izin Bapak dan Ibu sekalian kita masuk ke bagian diskusi dan tanya-jawab ya Bapak Ibu. Tapi di sini kami batasi hanya beberapa pertanyaan saja. yang bisa kami fasilitasi ya Bapak Ibu karena hari ini bertekad dengan hari Jumat dan sudah sampai pukul 11 lewat nih Bapak Ibu. Jadi kami batasi. Jadi untuk yang pertama di sini, request untuk manual book aplikasi SQB yang berbentuk video.

Nah, sebenarnya ini ada Bapak Ibu-nya. Sudah ada. Nanti seperti ini seharusnya sudah terlampir di link materi yang Bapak Ibu akses harusnya. Jadi Bapak Ibu kalau misalnya memang belum ada, mungkin ada teman-teman.

kemudian akram update kemudian untuk yang kedua kalau bisa dibuatkan buku pedoman lengkapnya karena penggunaan aplikasinya sangat sulit oke sangat sulit, ya betul Bapak Ibu untuk videonya sebenarnya sudah ada sedang kami sempurnakan sebenarnya, tapi nanti kalau misalkan sudah fix, akan kami share di aplikasi SISPB itu bisa jadi nanti kami laporkan di sana jadi untuk yang nomor dua ini mohon bersabar dulu ya Bapak Ibu sabar lagi lah tambah sabarnya lah intinya gitu nah kemudian yang ketiga izin bertanya bagaimana hasil usulan pembahasaruan referensi Probus Rappel 3 kemarin apakah sudah ada hasil validasinya nah ini harusnya dari pusat ya Bapak Ibu nah untuk yang ini sudah kami masukkan lah intinya Bapak Ibu di link net mapping referensi yang sudah kami share sebelumnya Oke Bapak Ibu jadi bisa lihat di sana referensi referensi mana aja yang masuk harusnya di yang baru di kolom yang baru itu merupakan referensi yang memang sudah fix cuma memang pemappingannya belum selesai khusus untuk di rad untuk di rab dan rad itu sudah selesai jadi bisa dilihat di sana kemudian untuk yang nomor empat kalau kalau kalau mau kursus privat bisa hubungi ke mana ya karena agak sulit nih gak pakai Y memami SIA nih nah untuk sebenarnya koordinasi itu bisa ke Kementerian PAN Bapak Ibu bisa bersulat ke SDPSPBE karena sesuai dengan perperan 132 untuk instansi pusat maupun pemerintah daerah bisa berkoordinasi ke Menteri PAN RBI ya ke Menteri PAN RBI lah khususnya di SDPSPBE terkait arsitektur SPBE disana jadi boleh ke kami Bapak Ibu untuk melakukan koordinasi atau pembahasan terkait penyusunan terkait sektor SPBI-nya. Kemudian untuk yang kelima disini forum artstractors.sbbi.id kapan launching? Ini sebenarnya harusnya saat ini sudah bisa diakses, cuma memang ada permasalahan teknis ya Bapak-Ibu jadi belum bisa kami, belum bisa diakses link-nya. Tapi dengan segera mungkin hari ini akan bisa diakses link ini dan bisa Bapak-Ibu lihat konten-konten terkait pertanyaan yang belum ditanyakan, kemudian tahapan dalam penyusunan arsitektur SPB-SIS seperti apa, penjelasan objek-objek dari aplikasi itu seperti apa, itu ada dalam bentuk video.

Kemudian untuk yang nomor 6, mohon di-share detail daftar insensi yang berhasil di-migrasi. Sebenarnya untuk pertanyaan nomor 6 ini sudah pernah kami sampaikan di kegiatan BIMTEK, harusnya di sana sudah ada, tapi kalau misalnya memang ingin melihat lagi, nanti akan kami sampaikan, akan kami tambahkan daftarnya di... sheet di spreadsheet mapping referensi di bagian yang baru di bawahnya nanti akan kami tambahkan disana kemudian nomor 7 kalau bisa masing-masing provinsi memfasilitasi pendampingan pengisian SSPB dengan langsung dari Kementerian Penerbangan ini pertanyaan untuk provinsi jadi nanti silakan provinsi yang menolosikan itu kemudian yang terakhir disini sama sebenarnya dengan nomor 6 Bapak Ibu, bagaimana kami bisa mendapatkan atau mengetahui status migrasi untuk masing-masing BPD, contoh kebupaten A, B, B tidak clear, dan seterusnya itu nanti akan kami tambahkan di spreadsheet yang sudah kami share. Kami tambahkan di bagian bawah yang baru, di daftar instansi migrasi. Tapi secara berkala akan kami update.

Mungkin itu saja terkait pertanyaan yang bisa kami jawab berhubung hari ini hari Jumat dan beberapa daerah sudah masuk waktunya ya Bapak Ibu Jumat. Jadi cukup sekian yang bisa saya sampaikan. Saya terima kasih.

Saya kembalikan lagi ke moderator. Baik, terima kasih kepada Bapak Iksan atas penjelasan yang disampaikan. Bapak Ibu yang kami hormati, akhirnya sampai juga kita pada penghujung kegiatan pelaksanaan peluncuran sistem informasi arsitektur atau SIA SPBE V2.

Kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat dan membantu Bapak Ibu dalam melaksanakan penyusunan arsitektur SPBE. Kami mengucapkan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Dan kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Ibu yang telah hadir.

serta seluruh komponen yang terlibat saya Desinur Aini, selaku MC, pamit undur diri, wabilahi taufiq wa hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh terima kasih wabarakatuh terima kasih wabarakatuh waalaikumsalam