Hai Jawa Paralami yang sama berbahagia mengawali kegiatan ini saya ucapkan Hai Hai nah lagi kita menghargai sepenuhnya bahwa apa yang kita lakukan atau semua bahkan semua yang kita lakukan itu dan bergab dari Allah subhanahu wa ta'ala karena itu sampai yang mereka yang hai hai menjadi satu jenis cahayaan kemudian kita bisa selalu berparan sekali lagi rekan-rekan yang berbahagia kegiatan kita pada pagi hari ini ini kita akan perhatikan kegiatan kombel komunitas pelajar S1-S1 dan Kegiatan dari teman-teman yang diantara hari ini, hari ini kita menikmati program Ketalam Tuhu Mengerak. Tambahan kita bersinerti dengan maksimal, sehingga apa yang diharapkan pertama dan keempat, yang dimana saya sampaikan, kita bisa menganalisasikan. Nah, rekan-rekan yang...
Hai ya sekarang kegiatan kombel dalam kegiatan kombel hai hai hai Beberapa waktu saya sampaikan bahwa di dalam kegiatan POMDER itu tujuan akhirnya itu sesungguhnya adalah bagaimana kualitas layanan kita dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga anak-anak yang menjadi Setiap objek bahkan sekaligus sebagai subjek belajar, mereka bisa mendapatkan layarannya maksimal untuk bisa menerapkan apa-apa yang mereka butuhkan. Itu tujuan akhirnya. Nah tentu untuk mencapai tujuan akhir itu adalah bukan suatu perkara yang mudah, tetapi juga bukan berarti merupakan perkara yang mudah.
Dengan tidak mengurangi rasa percaya diri dari kita semua, sekaligus mungkin sebagai satu motivasi dari kami sendiri sebagai pimpinan yang ada di sini, bahwa kesungguhnya ternyata hidup kita, semua aktivitas kita itu, kita niatkan bahwa kita... Niatnya adalah ibadah, maka hampir tidak ada yang berat. Karena semakin berat tantangan yang kita hadapi, ternyata juga pahalanya semakin berat.
Asalkan kita niatkan itu adalah sebagai ibadah. Assalamualaikum Wr Wb Waalaikumsalam Wr Wb Alhamdulillah Wb Hari ini kita diberi kesedihan Beri izin lagi oleh Allah dikasih. Ingin lagi sama Allah untuk bisa belajar kembali.
Teman-teman sekalian bisa upgrade lagi pengetahuan kita, pemalaman kita, yang harapan kami adalah muaranya. Apa yang kita dapatkan hari ini Bisa berimbas atau bisa ada Perubahan ke pembelajaran kita Sehingga pembelajaran yang kita Lakukan itu adalah Pembelajaran yang berpihak pada murid Jadi bagaimana kita bisa Meningkatkan kualitas murid-murid Kita, anak-anak kita, kalau Diri kita juga tidak Di upgrade Oke, salawat serta salam Tak lupa selalu kita kirimkan Kepada satu-satunya manusia yang menjadi Surita ulang yang mematuhi manusia di muka bumi yang memperjuangkan sehingga kita hari ini bisa menikmati indahnya nikmatnya ilmu pengetahuan itu juga karena perjuangan beliau semoga dengan selalu mengirimkan salawat kepadanya bisa menjadi sebuah kita mencari, mendapat syafaat yang berlainan amin sebelumnya kami mengucapkan terima kasih kepada bapak kepala sekolah dan teman-teman sekalian yang sudah bersedia untuk mengikuti kegiatan hari ini, yang tentunya bersedia untuk belajar, kami harap sebentar ini bukan hanya kita datang hanya jasadnya kita saja istilahnya, tapi bagaimana kita bisa mengikutkan hati kita, jiwa kita, supaya apa yang kami sampaikan ini Bapak Ibu bisa kita pahami, kita serap, dan moralnya adalah kepelayanan. murid-murid kita yang lebih berimbasan ini merupakan rangkaian program yang pernah kami jalani saat ini bersama Ibu Neti yang ini penyelidikan program guru penggerak dan hari ini sebenarnya tugas ini sudah kurang lebih 2 pekan tugasnya adalah menyebaskan tentang budaya positif Harapan yang tadi begitu ya Bapak Ibu, hadir dengan hatinya supaya apa yang kami sampaikan berimbas kepada murid-murid kita.
Jadi ada di dalam budaya positif itu Bapak Ibu, sebenarnya ada kalau nggak salah ingat ada enam materi. Kemarin awalnya pada saat diskusi dengan beberapa kepala sekolah inginnya semua disampaikan, tapi mungkin itu banyak dan tentu membutuhkan waktu yang panjang. Jadi kami setelah berdiskusi juga dengan Ibu Netti, kami sepakat untuk mengambil dua materi saja yakni tentang keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Ya, sebelum kita ke materi, sebelumnya saya ingin mengajak kita dulu, ini pembelajaran orang dewasa ya, tapi sehubungannya di kelas juga harusnya kita praktek seperti ini. Kita buat dulu kesepakatan selama kita mengikuti.
Kalau dari saya mungkin saya bisa ajukan hadir sepenuhnya atau hadir seutuhnya Sudah saya sampaikan di awal tadi hadir sepenuhnya, hadir seutuhnya disini Bukan hanya jasadnya kita saja yang berada disini Tetapi kita hadirkan juga hati Hati kita, jiwa kita untuk bisa mengikuti kegiatan ini. Sehingga dapat manfaatnya nanti. Jadi kalau menurut teman-teman kira-kira kesepakatan apa lagi ya? Perlu untuk kegiatan kita hari ini.
Perlu kita sepakati. Supaya berjalan lancar kegiatannya. Apa ya?
Oh ya, tidak mengerti Berbicara ketika nanti mungkin dipersilahkan ya Bisa ditulis? Berbicara ketika dipersilahkan Ada lagi Bapak Ibu? Hari ini Bisa dibungkus kira-kira kalau masih ada yang mau ditambahkan atau dikurangi Sepakat Bapak Ibu?
Diskujiin, kelihatan ini Sudah bukan dalam jalan Sudah ada yang terpatroli Oh iya Oke, bisa kita lanjut ya Sepakat semua ya Oke, baik Artinya kan, kalau saya pikir Kalau makanya sudah bukan dari tinggi Jadi, ini kan Hal yang harus kita lakukan Sebenarnya, kalau kita berjalan Iya Oke, sudah sepakat semua ya kita hukus, kita lanjut Ini pembelajaran orang dewasa, mungkin sebelum kita berdoa Sebelum kita memulai kegiatan kita, terlebih dahulu kita berdoa Semoga apa yang kita belajar di hari ini, kita niatkan hari ini bisa mendapatkan berkah dari Allah Mungkin salah satu dari kita bisa menikmati doa Peti biar Siapa yang bisa mimpi doa? Mimpi doa Mimpi doa Mimpi doa Mimpi doa Mimpi doa Mimpi doa Mimpi doa Mimpi doa Hai, apa kabar? Baik, terima kasih sudah menonton doa hari ini. Kita lanjut, ya sebelum kita masuk materi, Bapak Ibu kita icebreaking dulu. Coba mungkin semua bisa berdiri, more easier.
ketika saya ngomong ular, nanti jawabnya pendek pendek tapi gayanya begini tapi ketika saya ngomong cicak, jawabnya panjang beratannya begini bisa dimulai ya ular Pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, pula, p Pek, pengguna nya peke, capanya peke, pake Jalatannya panjang Fokus, fokus Oke, kita lanjut ya Cicat Panjang Kolar, Pende, Cicak, Pantang, Kolar, Pende, Cicak, Pantang, Kolar Oke terima kasih banyak-banyak Oke, tahanin ya Ya, keyakinan kelas. Sebelumnya sudah pernah dapat maklumat ini Bapak Ibu? Atau apa yang terlintas di pikiran kita ketika kita melihat, membaca keyakinan kelas?
Sudah ada yang pernah menyelesaikan pelatihan mandiri tentang budaya positif di PMM? Bapak Ibu? Siapa yang sudah mungkin bisa?
Dengan budaya positif? Apalagi di semester ini kita memiliki... yang materi awalnya itu ada disiplin positif, ada motivasi intrinsik, ada nilai-nilai kebajikan universal, ada hukuman, perhargaan. ada 5 posisi kontrol ada keyakinan kelas ada segitiga restitusi jadi materinya lumayan panjang makanya kita pilih 2 saja dulu ya berikut apa sih tujuan pembelajaran dari keyakinan kelas ini kami ambil ada 3 disini yang pertama kita dapat menganalisis pentingnya Memiliki keyakinan sekolah, jadi murahnya nanti ada keyakinan sekolah juga atau keyakinan kelas sebagai fondasi dan arah tujuan kelas kita atau sekolah kita yang akan menjadi randasan dalam memecahkan konflik atas permasalahan di dalam sebuah kelas atau sekolah.
Itu tujuan yang pertama. Yang kedua, kita dapat mengetahui proses Pembentukan keyakinan kelas itu seperti apa sih? Apakah sama saja dengan peraturan-peraturan yang sebelum-sebelumnya atau gimana?
Kemudian yang ketiga, kita dapat lebih berpikir kritis, kreatif, reflektif, dan terbuka dalam mengganti nilai-nilai yang dituju pada peraturan yang ada di sekolah atau di kelas kita. Iya, ini pertanyaan pemantinnya. Kenapa bukan peraturan saja, kenapa harus keyakinan kelas Bapak Ibu?
Karena selama ini kita mungkin yang ada di menurut kita itu ya peraturan saja, yang entah juga peraturan itu kapan dibuat, siapa yang buat, iya kan? Nah, kemudian yang berikut, mengapa? Mengapa keyakinan kelas penting untuk terbentuknya sebuah budaya positif?
Oke, yang berikut mungkin ada yang bisa menjawab pertanyaan ini Kenapa kita punya peraturan harus memakai halat ketika kita mengendarai motor atau roda 2? Mungkin ada 2 orang yang berpendapat, kemudian pertanyaan yang kedua juga Kenapa kita harus mempunyai peraturan harus pakai masker, harus cuci tangan? Siapa yang bisa ber... Pertanyaan yang pertama dulu mungkin dua orang.
Ya silahkan. Mungkin bisa berdiri. Kenapa kita menginginkan? Pertama, mengapa kita gunakan? Menjaga keselamatan.
Ada yang lain? Penelitian lain, Pak Bapak Ibu? Ada kenapa kita harus memiliki peraturan yang Jangan usah malu-malu Dimengaruhkan saja Kenapa kita memiliki peraturan Harus menggunakan helik ketika kita Mengendalikan motor Atau kendaraan berodong Ada, Bapak Ibu?
Satu orang lagi? Untuk taat aturan Oke, baik Jadi ada dua jawaban yang berbeda ya Ada karena ingin keselamatan ada karena untuk taat aturan yang kedua kenapa kita punya atau memiliki peraturan tentang penggunaan masker dan mencuci tangan setiap hari kira-kira karena apa terhindar dari umat berarti dari kepentingan kesehatan Oke ada yang lain lagi Halo kenapa ya pakai masker Kenapa ya harus lanjut cuci tangan? Oke, terhindar dari udara yang kotor.
Berarti luarannya adalah kesek-kesek? Hapar. Oke, baik Bapak Ibu. Kenapa kita memiliki peraturan menggunakan helai ketika kita mengendalikan motor? Tadi ada jawabannya bahwa supaya di jalan itu kita terhindar.
Menjaga keselamatan ya, jangan sampai ketika mungkin gak pernah minta minta itu ketika di jalan kita dapat sesuatu yang tidak diinginkan tapi setidaknya dapat lagi dari dunia. Itu berarti untuk menjaga keselamatan. Tadi ada juga jawabannya bahwa untuk mematuhi peraturan ya? Nah, untuk mematuhi peraturan.
Memang mungkin peraturan melalui tas itu. Ada juga aturannya bahwa kita harus memakai handlap Tapi pertanyaannya bagi kita lagi Kenapa aturan itu ada? Iya kan?
Berarti aturannya adalah kekeselamatan Kenapa pemerintah mengadakan aturan itu? Karena demi keselamatan kita Setuju Bapak Ibu? Setuju Berarti keselamatan Berarti nilai-nilai keselamatan Dan yang kedua Kita memiliki peraturan tentang memakai masker, tentang mencuci tangan setiap hari, supaya kita bersih, supaya kita terhindar dari kuman, supaya...
Apa lagi tadi? Kalau pakai masker? Terhindar dari kuman.
Terhindar dari kuman. Berarti kartunya adalah... Kesehatan Nilai kesehatan dan nilai keselamatan inilah teman-teman sekalian yang merupakan nilai-nilai kebajikan universal bukan karena aturan kita buat saja supaya kita langsung Tapi kenapa ada perut itu?
Karena untuk keselamatan padi dan nilai-nilai kebajikan universal itulah yang disebut dengan keyakinan. Itu, makanya kenapa kayaknya tidak lakukan aturan selama ini? Aturan yang kita buat kira-kira ada dampaknya Bapak Ibu ke anak-anak? Motivasinya apakah ketika dia tidak melakukan itu apakah memang motivasi yang terinsip dari dalam dirinya?
Atau hanya karena takut karena dia langgar aturan? Karena takut Berarti belum ada motivasi intrisi penyataan ya? Belum menjadi suatu keyakinan dalam dirinya Sampai disini bisa parah nggak Pak Ibu?
Bisa Nah ini, keyakinan yaitu nilai-nilai kebanyakan universal yang disepakati secara tersirat dan tersurat lepas dari latar belakang Latar belakang bahasanya, negaranya, agamanya, sukunya Jadi, apa itu keyakinan keras? Sesuatu yang diyakini bersama, yang berasal dari penyatuan pemikiran Coba kalau selama ini aturan di kelas itu siapa yang buat? pernahkah kita libatkan siswa kita atau murid-murid kita, Bapak Ibu? tidak sudah ada memang iya sudah ada memang, tapi tidak pernah juga makanya dari pampangnya tadi kelas itu atau ada? tidak ada jadi kita yang buat, kita yang langgar kalau di kelas yang aman sudah ada ya Tapi disitu bisa paham ya Jadi penyatuan pemikiran ini untuk menjadi nilai-nilai kebaikan yang untuk diturunkan ke kelas Nah, kita lihat berikutnya Apa tujuan dari keyakinan kelas ini sebenarnya?
Yang pertama, menciptakan budaya positif di dalam kelas dan mendukung pembelajaran yang efektif dan berpusat pada murid Menciptakan budaya positif Harapannya Ketika itu kan menjadi suatu keyakinan, apa yang kita sepakat diberi sama itu menjadi suatu keyakinan di dalam kelas, itu pelaksanaannya itu insya Allah kan ente, karena mereka tidak dipaksa, mereka tidak, kita tidak di, atau tidak takut dengan aturan, tapi memang menjadi suatu keyakinan dari dalam diri kita, kalau saya melakukan ini, berarti saya melakukan kebaikan. Berikut. Memunculkan keterlibatan murid dalam menentukan gelas yang diimpikan Jadi di awal-awal tahun pelajaran itu sebenarnya kita harus tahu Kita harus tanyakan kepada siswa-siswa kita Sebenarnya gelas impian mereka itu apa sih? Apakah selama ini kita memberikan sayap pembelajaran begitu saja Tapi kita tidak pernah tahu apakah itu yang mereka inginkan Apakah itu yang mereka butuhkan Iya kan?
Kemudian yang ketiga, menumbuhkan komunikasi efektif antara kita sebagai guru dan anak-anak kita sebagai murid. Nah, ini kenapa komunikasi efektif Bapak Ibu? Insya Allah nanti kalau kita libatkan mereka di pembentukan keyakinan kelas ini, mereka akan ngomong.
Kita ajar mereka supaya bisa terbuka. Jadi Bapak Ibu, semua dalam kelas itu tidak ada yang tidak berpendapat. Semuanya harus berpendapat, semuanya wajib berpendapat kelas yang mereka impikan itu seperti apa, supaya kita bisa tahu Jadi ketika mereka kita ajak untuk bisa terbuka Insya Allah komunikasinya kita akan lebih baik dan mereka akan terbuka kepada kita Karena apa? Mereka juga merasa dihargai Karena kita dibahkan juga mereka Sepakat ya Bapak Ibu ya, kita lanjut Ya, bagaimana prosedur pembentukannya? Yang pertama adalah kita berdiskusi, kita berjurah pendapat dengan anak-anak kita.
Jadi jangan hanya kita saja yang, apa namanya seperti selama ini, yang artinya aktif ya sendiri. Kita tidak libatkan mereka. Tapi kalau di keakinan kelas ini, kita harus...
Semua harus berpendapat Jadi misalnya ada yang diam-diam Kita harus terusin Kalau misalnya dia tidak mau ngomong Bisa mungkin dia lewat polisan Kalau saya kemarin kendalanya Ada di kelas 4 Saya praktekan ini ke 4A dan 4B Ada mungkin 2 orang kemarin Agak lambat saja Tapi memang kita harus ribatkan semua Jadi mereka semua harus Ada pendapatnya itu Kita tahu Ternyata kelas impiannya mereka seperti ini. Yang diinginkan dari kita sebagai gurunya ketika masuk di kelas itu seperti apa. Jadi mereka berpendapat, dikasih kesempatan semua untuk berbicara.
Setelah kita berdiskusi, kita berjurah pendapat, yang kita lakukan selanjutnya adalah memberi kesempatan mereka menulis. kelas impian yang mereka itu seperti apa. Mereka itu inginnya kalau belajar dalam kelas itu inginnya seperti apa.
Ditulis. Jadi melalui mungkin bisa kepas bos. Kalau saya kemarin kasi-kasi dikasih tulis di buku supaya mungkin sewaktu-waktu mereka bisa buka.
Nah, setelah ditulis, Kita kelompokkan, kan tidak mungkin itu 28, misalnya 28, kayak di Masak.Pakta, 28 siswa, oke 28 orang yang berpendapat, tapi kita kelompokkan, mana yang sama. Kalimat-kalimat yang mereka tulis itu negatif, maka tugas kita adalah mengubah kalimat itu menjadi kalimat yang positif. Misalnya, Jangan berlari di dalam kelas Misalnya ada yang berpendapat seperti itu Dia inginkan kelas itu Jangan ada teman-teman yang berlari Atau dalam kelas itu Jangan boleh, eh main-main Tidak boleh main-mainnya itu berlari-lari Mungkin bisa kita Ubah ke kalimat positif Ketika berada di kelas Eh berjalan di kelas Itu, atau mungkin Eh Jangan makan di kelas, karena mungkin ada yang sering makan ketika di kelas baik itu mungkin ada gurunya atau tidak ada gurunya ada yang menginginkan, jangan makan di kelas nah ini kan kalimatnya negatif ya jadi dari penggunaan kata jangan bisa kita ubah kalimat positifnya makan di kantin saat istirahat jadi ketika ada yang makan bisa diinginkan bagaimana keyakinan kelas kita Bagaimana kesempatan kita?
Ya, ya Biasanya kan begitu Tapi apakah itu berarti Bapak Ibu? Tapi kalau misalnya Ada kemarin saya temukan langsung saya panggil di depan apakah bisa diingatkan, dicari, itu mungkin lainnya lagi sedikit garis titus, disampaikan. kenapa makan di gelas? gelasannya karena lapar iya, kenapa bisa kamu lapar? kenapa gak makan dari rumah?
sudah makan tapi hanya sedikit katanya kenapa makannya sedikit? Kita merangkai Residusnya lagi ya Masalah besar lagi Jadi Ingatkan lagi Kalau di residus itu kan Kita tanyakan keyakinan Apakah itu Keyakinan kita Ingatkan lagi kembali Keyakinannya Ya? sudah keberapa tadi?
mulai sekarang yang kelima ya kita cek kembali jangan sampai ada setelah diubah menjadi kalimat positif kita cek kembali jangan sampai ada yang rancu jangan sampai mungkin ada yang berubah baik Bapak Ibu, kemudian yang keenam adalah mensosialisasikan keyakinan kelas jadi setelah keyakinan kelas disepakati oleh seluruh anggota kelas maka hal yang selanjutnya kita lakukan adalah keyakinan tersebut disosialisasikan kepada seluruh anggota kelas. Hal ini mungkin kita bisa lakukan atau kita dapat lakukan dengan menampilkan keyakinan kelas tersebut dalam bentuk spanduk atau poster-poster yang ditempel di kelas. Atau mungkin tinggal tergantung kreativitas guru-gurunya saja ya, mungkin bisa kita print out tanda-tanda atau lambang-lambang, kemudian kita tempel di dinding kelas bersama anak-anak dengan tujuan untuk mensosialisasikan keyakinan kelas tersebut.
Baiklah Bapak Ibu, itulah pemaparan kami tentang materi keyakinan kelas. Selanjutnya kita akan mendengarkan pemaparan materi tentang segitiga restitusi. Nanti setelah segitiga restitusi kita akan sama-sama berdiskusi dan umpan balik dari teman-teman semua.
Terima kasih atas segala perhatiannya, semoga apa yang kami sampaikan itu dapat dipahami, dapat diaplikasikan. Bilahi Taufiq wal-Lidayah, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih kepada Bapak Ibu Guru yang telah meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan ini karena jujur kegiatan ini adalah merupakan rangkaian kegiatan kami sebagai pejalan guru penggerak Nah tadi pada materi satu tadi sudah diberikan tentang materi itu adalah keyakinan. Nah sebenarnya apa yang tadi diberikan bahwa dari budaya positif ini materinya banyak.
Mungkin ada sekitar 6 atau 7. Tapi kami hanya fokus kepada 2 materi saja. Nah satu di keyakinan dan satunya yang saya ambil itu adalah di sedihiga respon. Kita masuk pada tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran yang saya angkat disini ada dua, yaitu menjelaskan restitusi sebagai salah satu cara menanamkan disiplin positif di sekolah. Kemudian yang kedua, menerapkan restitusi dalam memimpin murid berdistipul positif agar menjadi murid yang berdekat ya tentunya kita tujuan dan ucapan restitusi disini adalah satu-satunya supaya murid itu supaya memiliki nilai budaya positif yang dapat diterapkan pada diri kita sebagai guru dan juga perlu juga kita bisa terapkan pada murid-murid kita di kelas Kemudian kita masuk pada pengertian restitusi. Ya, menurut dosen, restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kemampuan mereka sehingga mereka bisa kembali pada kemampuan mereka. kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat nah restitusi di sini adalah diagram pemulihan ya Nah diagram pemulihan disini tentunya yang kita pulihkan adalah kepada siswa yang melakukan kesalahan kita melakukan kesalahan kita melakukan perbaikan tetapi ingat fokusnya bukan hanya untuk memperbaiki kesalahan mereka tetapi lebih pada pengembangan karakter pengembangan karakter ada perbaikan karakter hal ini adalah berkaitan dengan perilakunya atau sikapnya itu yang kita perlu perbaiki dan sebuah pengat Kemudian menurut Torsen-Gorsen ini ada dua pendapat Restitusi juga adalah proses kolaboratif Yang mengajarkan murid untuk mencari solusi Untuk masalah dan membantu murid Berpikir tentang orang seperti apa Yang mereka inginkan Dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain Nah, Bapak Ibu Guru bahwa dalam Restitusi, proses kolaboratif ini anak tidak lagi bekerja secara sendiri, tidak.
Tetapi sudah ada yang terlibat, sudah ada dialog antara orang tua, antara guru, siswa, untuk ini, untuk menangani masalah ini, supaya bisa diselesaikan. Dan ingat juga bahwa di dalam... Proses kolaboratif ini, anak tidak hanya kita ajarkan dia untuk menyelesaikan masalah saja, tidak.
Kita hanya kita ajarkan untuk menyelesaikan konflik, tidak. Tetapi yang lebih terpenting adalah bagaimana dia ini melakukan kolaboratif dengan orang lain, dengan cara bahasanya yang sepampat atau benar sesuai dengan nilai-nilai. Kebajikan, sesuai dengan nilai-nilai positif, budaya positif. Sehingga diingatkan tertanam pada dirinya.
Kemudian, nah ini adalah domba dari segitiga institusi. Nah di domba segitiga institusi ini, ini adalah, ini ada yang ke samping kiri, karena ini adalah bagian dari penanganan kasus. dengan menggunakan tahapan segitiga restitusi menggunakan ini segitiga restitusi tidak kelihatan ya tidak saya ceritakan singkat bahwa ini sesuai dengan ini maksudnya kalau Kasus ini kita selesaikan dengan menggunakan tiga hapat ini. Menstabilkan identitas dengan keyakinan kelas atau validasi tindakan yang salah.
Misalnya kemarin di kelas itu ada satu kasus yang saya ambil. Di kelas 1, ada murid yang makan pada waktu jam pelajaran. Dan teringat seumur institusi ada dulu kesempatan kelas yang harus dibuat. Jangan kita tanyakan apa kesalahan disuruh dengan keyakinan, sementara keyakinan itu belum dibuat. Maka buatlah dulu keyakinan kelas.
Nah, dan tiga saya, ini kasus ya, karena kebetulan kita disuruh cari kasus, maka saya pantau anak-anak pada waktu dia belajar. Tapi ini sudah dibuat dulu, keyakinan. Jadi ada siswa yang masih, ini saya ceritakan singkat saja karena ini tidak terang tulisannya. Dia makan, jadi saya panggil. Ini saya mulai dari, saya mulai dari menstabilkan identitas.
Saya panggil, nak, tau tidak kenapa ibu guru panggil? Dia diam. Dua kali saya tanya, dia bilang, tau ibu guru, kenapa?
Saya makan di dalam kelas. Ini kita mulai menstabilkan identitas, jangan lupa kita mencari kesan dari mereka. Kita mulai dari menjelaskan identitas, kemudian saat tanya begitu, nah kalau kita makan di dalam kelas itu benar atau tidak?
Katanya tidak ibu guru. Kemudian saat tanya kembali, nah makan itu adalah kebutuhan, ini kualitas ya, kebutuhan. Tetapi makan itu ada tempatnya.
Ibu guru juga kalau lapar makan tetapi ada waktu dan tempatnya. Kemudian kita pindah kepada misalnya, menanyakan keyakinan. Ini sesudah kita buat, ini keyakinannya. Kita tanya, nak, mas ingat tidak keyakinan kelas yang kita buat? Kalau kelas itu kan...
untuk menyambutkan kalimat itu belum terlalu sempurna, kecuali kita pancin dulu bahasa awalnya baru bisa. Ya diam, tidak boleh apa-apa, ini sudah menggunakan apa ini? Kata-kata apa ini? negatif ini karena belum berhenti baru hal yang baru kita dapatkan katanya apa saya masuk di apa ya validasi tindakan yang salah tentu di validasi tindakan yang salah ini ada hai hai Ada alasan kenapa sampai misalnya siswa itu melakukannya. Kenapa sang guru melakukannya?
Jadi saya tanya alasannya, kenapa mereka di dalam? Katanya guru saya tidak sarapan. Saya tanya ke guru, kenapa tidak sarapan?
Karena guru saya nanti saat terlambat, tadi malam saya tidur jam 9. Nah itu kita validasi. Sehingga kita jangan dulu memberikan hukuman kepada anak sebelum kita validasi. Kita semua ini melalui segitiga respesi.
Nah ingat, lupa itu guru bahwa... dalam penanganan segitiga studis ini, diusahakan kita sebagai bukit itu bertindak sebagai manajer. Nah, manajer ini di sini di posisi kontrol ini ada berapa ya? Berapa banyak? Ada guru sebagai teman, ada guru sebagai pemantau, sebagai manajer, kan semua.
Dan sepasangnya itu ketika menangani kasus itu beda-beda, ada yang dengan apa ya? Melotot. Jadi diusahakan kita sebagai guru itu berada di posisi manajer. Posisi manajer itu dengan memberikan.
Pertanyaan, pertanyaan yang bermakna Supaya diri anak yang bersalah tadi ini ada rasa percaya diri atau ada rasa tanggung jawabnya Kita kesalahan yang dia? Tidak Terlambat tadi malam saya tidur jam 9 Nah itu kita validasi Sehingga kita jangan dulu memberikan hukuman kepada anak Sebelum kita validasi kendaraan semuanya Ini melalui segitiga restitusi dan ingat Bapak Ibu Guru bahwa di dalam penanganan segitiga restitusi ini diusahakan kita sebagai buku itu bertindak sebagai manajer manajer Nah manajer ini disini di posisi kontrol ini ada berapa ya? Ada guru sebagai teman, ada guru sebagai pemantau, sebagai manajer, kan semua. Dan sepas lagi itu ketika menangani kesemua beda-beda ada yang dengan mata. melotot jadi diusahakan kita sebagai guru itu berada di posisi manajer posisi manajer itu dengan memberikan pertanyaan Pertanyaan yang Bermakna Supaya diri anak yang bersalah tadi ini Ada apa ya Ada rasa percaya dirinya Atau ada rasa Tanggung jawabnya Tentang kesalahan yang dia Berbuat Nah sekarang timur pertanyaan Apakah semua masalah Itu harus diselesaikan dengan menggunakan Zeditiga institus Kira-kira ada yang bisa jawab?
Ya? Tergantung masalahnya. Iya. Tergantung berat ringannya masalah.
Masalah. Itu. Kalau misalnya itu masalahnya ringan saja, itu bisa diselesaikan dengan itu tadi. Menanyakan keyakinan kelas. Kalau masalahnya itu ringan.
Tapi kalau masalahnya itu sudah berat, Maka dikembalikan penanganannya dengan menggunakan segitiga restitusi. Kalau maksudnya, kalau sudah berulang-ulang itu-itu terus, misalnya yang berbuat, maka dicoba penanganannya dengan menggunakan segitiga restitusi. Validasi semuanya ketiga-tiganya, mulai dari stabilitasnya, keyakinannya, sampai pada validasi pada tindakan yang salah.
Ya, berikut kita masuk pada... belum masuk pada tahapan segitiga restitusi nah tahapan segitiga restitusi ada beberapa tetapi ingat bapak ibu guru bahwa kita belum bisa melakukan tahapan ini kalau tidak ada masalah yang akan di restitusi harus ada masalah dulu bahwa kita bisa melakukan tahapan ini sehingga kita bisa pilah-pilah ya Kemudian, tahapan segitiga restitusi yang pertama adalah menstabilkan identitas. Menstabilkan identitas Stabilize The identity Kalau saya beran nanti ibu berubah seinget Saya mengubahkan Nah bagian dasar dari segitiga Bertujuan untuk mengubah identitas anak Dari orang yang gagal Karena melakukan kesalahan Menjadi orang yang sukses Ini kita mengubah identitas Anak yang gagal Menjadi anak yang sukses Hai nah disini nah disini Bapak Ibu guru bahwa kita harus merubah perlakuan anaknya gagal ini menjadi anaknya suci dan ini akan menjadi tantangan kita ke depan ya akan menjadi tugas kita ke depan bagaimana mengubah anak yang gagal ini menjadi anak yang mau belajar dan berkembang Begitu ya kira-kira ya Kita rubah supaya ini menjadi anak yang sukses Karena cedung ini gagal disini bukan gagal perbanan, bukan Gagal disini masih bisa di Berbaiki Masih bisa di Rubah Jadi yang dirubah ini adalah berkaitan dengan perikot punya Harus dirubah Nah ingat bahwa jangan apa ya, jangan kita mengkritik Jangan kita memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memujukkan, terutama bagi anak yang besar.
Nah, kenapa? Kenapa kira-kira ada yang bisa jawab? Kenapa kita jangan memberikan pertanyaan yang mengkritik dia, memujukkan dia, sehingga membuat dirinya itu tanpa merasa bersalah?
Supaya bisa tinggal percaya Tuhan Tidak jika kalau kita kasih pertanyaan-pertanyaan begitu Bisa merubah dirinya atau tidak? Tidak bisa Bisa? Tidak bisa Tidak bisa, malah akan menambah Paling kalau jaman kita marah, tambah kita marah, tambah juga dia Sama-sama Itu lah posisi tadi yang kita ambil, posisi guru sebagai manager kemudian satu lagi bahwa jangan mengarahkan atau menegus anak-anak itu kesalahannya dengan hanya meminta maaf dan memberi maaf tapi carikanlah solusi yang terbaik kenapa? karena kalau tekanan hanya fokus dari situ hanya meminta maaf dan memberi maaf nah anak yang telah disalahkan tadi apa dapatnya? Apa akan membuat dia merasa menyesal lagi selesai?
Dia akan merulang lagi. Karena itu tidak keluar dari dirinya secara instansi, tidak. Tetapi dari luar, tidak ada kesadarannya, tidak ada motivasi dalam dirinya bahwa apa yang saya lakukan itu adalah ternyata salah. Anak yang melanggar peraturan karena sedang mencari perhatian adalah anak yang sedang mengalami kegagalan.
Ternyata kalau mengalami kegagalannya itu bukan hanya dalam setiap dia diabortin karena dia sudah dibabuk pukul, tidak. Ternyata banyak faktornya. Salah satunya disini adalah... adalah mencari perhatian dan kalau mencari perhatian kadang dikasih ada yang teriak dia apa itu salah satu bahwa dia itu iya ada kekecemanan yang mungkin salah satu itu adalah adalah dia cari-cari perhatiannya maka itulah menjadi tugasnya kita atau jawabnya kita sebagai burung untuk membuat pandangan ini tadi identitas ini tadi dari anak yang gagal menjadi anak yang sukses dan ijalah merupakan langkah awal dia untuk menuju sebuah kesuksesan ya selanjutnya Kemudian di segitiga restitusi yang kedua adalah kualidasi tindakan misalnya ini ada dari jadwalnya Setiap tindakan kita lakukan dengan suatu tujuan yaitu memenuhi kebutuhan dasar Sesulit apapun tindakan kita lakukan adalah memenuhi kebutuhan Kebutuhan dasar Nah, mungkin saja disini Disini, di validasi tindakan ini Ada salah satu kebutuhan dasar yang tidak Apa ya?
Tidak penuh Ada kebutuhan dasar, kebutuhan dasarnya disini banyak Ada kebutuhan dasarnya ingin kebebasan, kesenangan, ingin dicintai Apalagi ya, ingin rasa aman Oh, berhati-hati lagi Iya, berhati-hati Hai abis-abis jadi disini disini jangan dulu jangan dulu kita memberikan saksi jangan kita Sebelum kita tanya dulu pada dirinya kita sendiri, itu tadi mindset diri kita, kita tanya dulu, kenapa anak ini seperti ini? Kenapa anak ini seperti ini? Apa yang dia inginkan? Kebutuhan apa yang dia inginkan dan apa yang belum terpenuhi? Itulah tadi kita harus gali dengan pertanyaan-pertanyaan supaya kebutuhan dasarnya itu kita bisa ketahui.
Mana yang sudah terpenuhi dan mana yang belum. Terima kasih. ini kita lakukan, maka itu kita bisa menjelaskan dengan cara yang terhati-hati ya, jadi kalau bisa di apa ini ya di kebutuhan dasar juga ini nanti di-share, nanti dibuat di grup-grup supaya kebutuhan dasar anak-anak itu paling tidak semua guru itu memiliki kemudian Nah, di hape segitiga dan ketiga adalah menggunakan kelepinas.
Teori kontrol menyatakan bahwa pada dasarnya termotivasi secara internal, ini adalah untuk berdasarkan secara internal ini. Ini kalau bisa ini jangan lagi secara eksternal, tapi sudah ada dalam diri anak tersebut bahwa ternyata apa yang disalurkan itu semua. Kemudian, Anak yang melanggar peraturan karena sedang mencari perhatian adalah anak yang sedang mengalami kegagalan. Ternyata kalau mengalami kegagalan itu bukan hanya dalam segi apa ya, dia berhenti atau dia udah dibabuk-bukul, tidak.
Ternyata banyak faktornya. Salah satunya disini adalah... adalah mencari perhatian dan kalau mencari perhatian kadang dikasih ada yang teriak dia apa itu salah satu bahwa dia itu iya ada kekecemanan yang wangi salah satu itu adalah adalah dia cari-cari perhatian maka itulah menjadi tugasnya kita atau jawabannya kita sebagai guru untuk membuat pandangan ini tadi identitas ini tadi dari anak yang gagal menjadi anak yang sukses dan ijala merupakan langkah awal untuk menuju sebuah kesuksesan ya, selanjut Kemudian di segitiga restitusi yang kedua adalah kualidasi tindakan misalnya ini tadi dari jadwalnya Setiap tindakan kita lakukan dengan suatu tujuan yaitu memenuhi kebutuhan dasar Sesulit apapun tindakan kita lakukan adalah memenuhi kebutuhan Kebutuhan dasar Nah, mungkin saja disini Disini, di validasi tindakan ini Ada salah satu kebutuhan dasar yang tidak Apa ya? Tertunjukan Ada kebutuhan dasar, kebutuhan dasarnya disini banyak Ada kebutuhan dasarnya yang ingin kebebasan Kesenangan, ingin dicintai Apalagi ya, ingin rasa aman Oh, gak takdir lagi Iya, perhatian Jadi disini Jangan dulu Kita memberikan Sampsi Jangan dulu kita memberi hukuman sebelum kita tanya dulu pada dirinya kita sendiri, kita tanya dulu kenapa anak ini seperti ini? Kenapa anak ini seperti ini?
Apa yang dia inginkan? Kebutuhan apa yang dia inginkan dan apa yang belum terpenuhi? Itulah tadi kita harus gali dengan pertanyaan-pertanyaan supaya kebutuhan dasarnya itu kita bisa ketahui.
Mana yang sudah terpenuhi dan mana yang belum. Terima kasih. jadi kalau bisa di di kebuk tanda saguna ini nanti di isir nanti dibuat di krim di grup ya supaya kebuk tanda anak-anak itu paling tidak semua guru itu ya semua kemudian di hape segitiga-segitiga dalam menjaga menyebabkan keyakinan. Teori kontrol menyatakan bahwa pada dasarnya termotivasi secara internal, ya dong, kalau secara internal ini, kalau bisa ini jangan lagi secara eksternal, tapi sudah ada dalam diri anak tersebut bahwa ternyata apa yang disalurkan itu semua. Jadi keidentitas sukses telah tercapai pada langkah satu, pada menstabilkan identitas dan tingkat lalu yang sudah telah divalidasi, maka anak asli berhubungkan dengan yang dia percaya.
Ini menanyakan keyakinan ini ada, sudah ada kaitan atau berkaitan dengan keyakinan kelas. Sebagai misalnya, kita lihat ada anak-anak yang terlambat, kita sampaikan. Kita tanya, karena nilai terlampau tadi sudah berkaitan atau berhubungan dengan nilai-nilai kebajikan, ada nilai-nilai kebajikan, terutama mungkin pada misalnya terlambat nilai kebajikan O, visi B, nilai kebajikan O, kebahan B. Nah sehingga kalau kita berikan pertanyaan-pertanyaan yang bermakna kepada Anda, maka dia akan merasa...
Akan selalu kita masalah, kita memusikasi pada diri, bukan lagi secara luas tapi dari dalam, sehingga kesalahan itu tidak akan terjadi. Kemudian, hal-hal yang diperhatikan, ini kalau sudah melakukan hapan segitiga. Resitusi Nah yang pertama perilaku yang salah perlu dikaitkan dengan nilai-nilai atau keyakinan yang telah disepakati atau dibunuh Perilaku yang salah dikaitkan atau sebatas apa tadi Bapak? Dan saya ketanyakan dulu apakah sesuai dengan keyakinan gelas yang dibuat atau tidak? Kesedihan orang yang melakukan kesalahan untuk memperbaiki kesalahan yang pokok.
Kita memperbaiki kesalahan itu, harus yang bersalah itu dulu yang harus bersedia untuk memperbaiki kesalahan. Kemudian yang ketiga, perlu adanya suatu usaha perbaikan dari pihak yang membuat salah. Ada usaha perbaikan terhadap yang membuat salah. Kira-kira perubahan perbaikan itu kapan bisa berubah? Kapan bisa berubah?
Sehingga ada perubahan perbaikannya untuk menjadi yang lebih baik. Kemudian perlu ada waktu, ada waktu misalnya disini, waktu ketersediaan yang bersalah itu, yang bersalah itu mulai berubah itu kapan? Kapan mulai?
Apakah hari ini, besok, atau besok? Itu juga khas dan suka waktu. Baik, terima kasih atas pertanyaannya Ibu Guru. Sangat bagus.
Yang ditanyakan ini adalah ada satu kasus anak yang ketika diajak berbicara dengan guru dan temannya, anak ini tidak mau membuka suara. Ya, makasih Bu Guru sekali lagi Bahwa mungkin Jika kita lihat ini Anak ini hari-hari di sekolah Anaknya sehat Sehat Tetapi ketika kita ajak Diajak berbicara, dia tidak mau Dari sisi apa ya, bisa saya simpulkan bahwa mungkin di rumahnya diajak berbicara mau, di rumah sama temannya diajak berbicara mau, artinya dalam lingkungan rumahnya. Kalau di sekolah diajak berbicara tidak mau, mungkin ya ada faktor psikologi ini, anak ini ada rasa ketakutan terhadap guru maupun temannya, ada faktor ketakutan. Dan mungkin ya...
Untuk dia membuka suara juga ini sepertinya butuh waktu untuk dia bisa bersuara. Saya kira hanya itu, Pak Guru. Terima kasih atas semuanya dan dapat saya simpulkan pada amat diri ini kali ini bahwa kita sebagai guru tidak dianjurkan untuk menghukum anak-anak, apalagi membuat dia merasa bersalah. Karena itu tidak, karena itu akan menghancurkan. dia, nah sesuai dengan perubahan paradigma pendidikan bahwa sesuai filosofi Ki Hajar Devantara bahwa guru itu harus menunggu siswa, karena siswa sudah memiliki kodrat dan bakatnya masing-masing sekali lagi saya ucapkan terima kasih ucapan Assalamualaikum