Intro Saat kamu bangun tidur, terus kamu merasa lapar. Eh, ibumu belum masak untuk sarapan. Terpaksa deh, kamu membeli makanan di warung depan rumahmu. Nah, terus kamu membayarnya memakai uang jajan. kamu dari kegiatanmu ini kamu sudah terlibat sebagai pelaku ekonomi dimana ketika kamu membeli makanan kamu termasuk dalam perilaku konsumsi loh seperti yang kamu ketahui konsumsi itu kegiatan menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ketika kamu diberi uang 10 ribu untuk jajan, kamu membeli es jeruk dan gorengan. Tapi, waktu uang sakumu bertambah menjadi 20 ribu, kamu akan membeli es jeruk, gorengan, ditambah roti. Ini dinamakan faktor internal pendapatan.
Di mana semakin tinggi pendapatan seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat konsumsinya. Kalau kamu sedang bercermin dan melihat rambutmu yang sudah panjang, kamu termotivasi untuk merapikan rambutmu, yang akhirnya kamu pergi ke salon terdekat untuk memotong rambut. Itu sih dinamakan faktor internal motivasi. Dimana motivasi yang ada di dalam diri sendiri yang mendorong melakukan suatu kegiatan.
Saat kamu melihat iklan baju di televisi, kamu sangat tertarik pada baju itu. Esoknya pun kamu langsung pergi ke toko tersebut. untuk membelinya. Di sini, sikap kamu yang antusias terhadap suatu produk berpengaruh loh dalam meningkatnya tingkat konsumsi.
Itu faktor internal berupa sikap dan keperibadianlah yang mempengaruhi konsumsi. Waktu di toko buku, kamu ditawari jika ada produk komik baru, akan tetapi kamu kurang menyukainya dan lebih suka novel. Dalam hal ini, seleramu mempengaruhi tingkat konsumsi. Itu faktor internal selera namanya.
Selain faktor internal konsumsi tadi, ada juga faktor eksternal konsumsi. Misalnya nih, di daerahmu ada upacara kebudayaan. Nah, saat menjelang acara tersebut, tingkat konsumsi terhadap barang yang dibutuhkan untuk upacara di daerahmu meningkat.
Itu dinamakan faktor eksternal kebudayaan. Di mana kebudayaan di suatu daerah akan berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakatnya. Kemudian, Kemudian, ketika kamu membeli manga 2 kg dengan harga Rp18.000 per kg, dan saat harga manganya naik menjadi Rp25.000 per kg, kamu hanya membeli 1 kg saja.
Faktor eksternal harga baranglah yang mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Apabila harga barang naik, maka jumlah barang yang dikonsumsi akan berkurang. Dan sebaliknya, kamu sebagai konsumen akan mengkonsumsi berbagai macam barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupmu, bukan?
Teori yang menganalisis perilaku kamu sebagai konsumen ini dinamakan teori perilaku konsumen. Teori perilaku konsumen ini terbagi menjadi dua pendekatan loh. Yang pertama, Kamu bisa menyebutnya teori atau pendekatan kardinal, di mana kepuasan konsumen dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Artinya, kepuasan konsumen dapat diukur dengan angka, berupa util atau satuan ukuran kegunaan. Misalnya nih, ketika kamu mengkonsumsi es teh, kamu memberikan nilai kepuasan 75. Sedangkan kepuasan yang diperoleh temanmu dalam mengkonsumsi es teh yang sama adalah 85. Yang kedua, teori atau pendekatan ordinal.
Dalam teori ini, kepuasan tidak dapat diukur, melainkan hanya dapat dibandingkan. Ketika kamu memperoleh kepuasan mengkonsumsi satu coklat dan dua donat itu, sama dengan kepuasanmu saat mengkonsumsi dua donat dan satu coklat. Nah, itu tadi faktor-faktor dan teori mengenai perilaku konsumsi yang kita pelajari. Semoga bermanfaat ya. Jadilah konsumen yang hemat, karena hemat itu pangkal kaya.
Sampai jumpa.