Catatan Kuliah: Postmodernisme dan Jean-François Lyotard
Pembukaan
- Salam dan puji syukur kepada Allah.
- Pertemuan ke-100 lebih membahas tentang Postmodernisme (Posmo).
Tokoh Kunci: Jean-François Lyotard
- Lyotard dikenal sebagai filsuf dan ilmuwan yang berperan penting dalam Postmodernisme.
- Dianggap sebagai pelopor gagasan postmodernisme.
- Memiliki sejarah sebagai mantan aktivis Marxist sebelum berpindah pandangan.
- Mengkritik Marxisme karena ketidakrealisasian harapan-harapan sosial.
Latar Belakang Postmodernisme
- Postmodernisme muncul setelah Perang Dunia II dan mulai berkembang pada tahun 1940-an.
- Era ini mengacu pada perubahan budaya dari masyarakat industri ke masyarakat pasca-industri.
- Modernisme berfokus pada objektivitas dan kebenaran tunggal, sedangkan postmodernisme menekankan subjektivitas dan kebenaran yang terfragmentasi.
Perbedaan antara Modernisme dan Postmodernisme
-
Kebenaran:
- Modernisme: Kebenaran objektif, bersifat tunggal.
- Postmodernisme: Kebenaran subjektif, terfragmentasi, dan tidak tunggal.
-
Konstruksi Pengetahuan:
- Modernisme: Konstruktivisme.
- Postmodernisme: Rekonstruksi.
-
Konflik:
- Modernisme: Konflik antara dua kelas (borjuasi dan proletariat).
- Postmodernisme: Banyak jenis konflik (etnis, ras, agama, budaya).
-
Sentralisasi vs. Desentralisasi:
- Modernisme: Berpusat pada narasi besar (contoh: Marxisme).
- Postmodernisme: Desentralisasi, mengakui keabsahan narasi kecil.
-
Realitas:
- Modernisme: Realitas faktual dan empiris.
- Postmodernisme: Hiperrealitas, mengakui realitas di balik layar (media dan simbol).
Konsep Utama dalam Postmodernisme
- Krisis legitimasi terhadap narasi besar (kapitalisme, Marxisme, dll.).
- Penolakan metanarasi: Narasi yang universal dan mengikat.
- Penekanan pada mini narasi: Kebenaran yang beragam dan subjektif.
Dampak Postmodernisme
- Postmodernisme dianggap ambigu: Dapat merespons krisis namun juga dianggap dangkal.
- Transformasi pengetahuan menjadi lebih komersial dan miniatur.
- Pengetahuan tidak lagi bersifat objektif, tetapi dijual dan dikonsumsi.
Kesimpulan
- Posmo digambarkan sebagai ketidakpercayaan terhadap metanarasi.
- Penekanan pada pengalaman individu dan kreativitas dalam masyarakat.
- Dalam konteks pendidikan, pentingnya desentralisasi dan pengakuan terhadap kearifan lokal.
- Penting untuk menghargai berbagai perspektif dan mini narasi dalam memahami realitas saat ini.
Penutup
- Mengutip Jean-François Lyotard: "Posmo sebagai ketidakpercayaan terhadap metanarasi."
Salam penutup: Terima kasih, semoga catatan ini bermanfaat.