Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Pancasila: Filsafat dan Landasannya
Sep 11, 2024
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Landasan Ontologis
Definisi:
Menganalisis substansi atau hakikat terdalam dari Pancasila.
Pentingnya:
Pemahaman ini penting untuk pengakuan eksistensi bangsa Indonesia.
Substansi Pancasila:
Ketuhanan:
Kebebasan beragama, toleransi.
Kemanusiaan:
Pengakuan martabat setara, dasar HAM.
Persatuan:
Nasionalisme politik, partisipasi meski ada perbedaan.
Kerakyatan:
Demokrasi musyawarah mufakat, menampung aspirasi semua pihak.
Keadilan Sosial:
Mengupayakan kesejahteraan, menghindari kemiskinan.
Menurut Prof. Noto Nagoro:
Hakikat ontologis Pancasila adalah manusia sebagai subjek hukum pokok.
Landasan Epistemologis
Definisi:
Terkait dengan sarana dan sumber pengetahuan.
Dua Pendekatan:
Rasionalisme:
Pengetahuan bersifat a priori berdasarkan akal.
Empirisme:
Pengetahuan bersifat a posteriori berdasarkan pengalaman.
Pancasila:
A Posteriori:
Nilai-nilai digali dari pengalaman hidup rakyat Indonesia.
A Priori:
Ditetapkan untuk mengatasi keberagaman dan terbukti bertahan selama 75 tahun kemerdekaan.
Pandangan Pengetahuan:
Mutlak:
Universalitas dalam sila-sila Pancasila.
Relatif:
Beragamnya pemahaman praktik di masyarakat.
Sumber Pengetahuan:
Digali dari pengalaman empiris dan disintetiskan menjadi pandangan komprehensif.
Landasan Aksiologis
Definisi:
Terkait dengan nilai atau kualitas dalam Pancasila.
Nilai-Nilai Pancasila:
Sila Pertama:
Monoteis, spiritual, sakral.
Sila Kedua:
Martabat, harga diri, kebebasan, tanggung jawab.
Sila Ketiga:
Solidaritas, kesetia kawanan, toleransi.
Sila Keempat:
Demokrasi, musyawarah, mufakat.
Sila Kelima:
Kepedulian, gotong royong.
Kausalitas Pancasila:
Kausa Finalis:
Tujuan sebagai dasar negara dan sistem etika bangsa.
Kesimpulan
Pancasila sebagai sistem filsafat meliputi berbagai dimensi: ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Mahasiswa diharapkan mendalami lebih lanjut dari berbagai sumber dan berdiskusi.
📄
Full transcript