Transcript for:
Pengantar Sel Volta dalam Kimia

Untuk pertama sekali kita akan membahas tentang bagian-bagian dari sel volta. Nah pada slide bisa kalian baca sendiri. Untuk bagian-bagian sel volta itu ada 5, yang pertama yaitu gelas kimia berfungsi sebagai tempat larutan elektrolit kemudian yang kedua di gambar 2 itu ada elektrode untuk elektrode disini dibagi menjadi 2 yaitu elektrode anode dan elektrode katode Elektrode anode pada gambar itu terletak di sebelah kiri ya, jadi elektrode anode ini berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi oksidasi.

Sedangkan elektrode kato-D itu berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi reduksi. Nah, di sini untuk posisi anode dan kato-D itu tidak harus anode sebelah kiri dan tidak harus kato-D sebelah kanan ya. Jadi boleh dibalik atau di sebelah kiri. anode di sebelah kanan yang penting nanti di bagian kawatnya itu diberi tanda panah aliran elektronnya itu harus dari anode menuju katode Selanjutnya untuk yang ketiga yaitu kawat. Kawat itu berfungsi menghantarkan aliran elektron atau arus listrik ya.

Kemudian yang keempat itu ada jembatan garam berfungsi untuk menjaga kesehatan. jumlah kation dan anion dalam larutan elektrolit baik di gelas A maupun di gelas B dapat diketahui dari namanya karena jembatan garam berarti di dalamnya itu harus berisi senyawa garam, tentunya masih ingat ya pelajaran kelas 11 semester 2 yaitu tentang asam dan basah jadi asam dan basah itu pasti menghasilkan garam dan air kemudian di bagian nomor nomor 5 itu ada voltmeter yang berfungsi untuk menentukan besarnya potensial sel atau untuk mengetahui berapa besar arus listrik yang mengalir dari anode ke ktod hai hai Kemudian kita akan lanjut ke deret volta atau biasa disebut dengan jembatan keledai Dari deret volta ini kita bisa menentukan mana unsur yang berfungsi sebagai elektroda anoda dan mana yang berfungsi sebagai elektroda katoda dari slide terlihat ya jadi unsur semakin ke kiri itu akan lebih mudah teroksidasi sedangkan semakin ke kanan itu unsur semakin ke kiri unsur-unsur tersebut akan lebih mudah terreduksi jadi semisal disini kita ambil dua elektrode ya di sini kita ambil elektrode Zn dan Cu ya Jadi kalau terlihat bahwasanya Zn itu letaknya di sebelah kiri sedangkan Cu terletak di sebelah kanan sehingga dapat kita simpulkan atau kita tentukan bahwasanya Zn ini kita letakkan di elektrode anoda sedangkan Cu kita kita letakkan di elektroda katoda ya karena Zn lebih mudah teroksidasi sedangkan Cu lebih mudah terreduksi Ingat ya untuk kraw bahwasannya kathode untuk reaksi reduksi dan anode untuk tempat reaksi oksidasi Jadi saya ulangi sekali lagi bahwasannya penentuan elektrode anoda dan elektrode kathoda itu kita lihat dari deret volta ya Dari dua unsur tersebut, mana yang posisinya itu di sebelah kiri dan mana yang di sebelah kanan. Jika posisinya di kiri, maka kita letakkan di elektrode anode.

Kemudian jika posisinya di sebelah kanan, maka kita letakkan sebagai elektrode katode. Untuk memudahkan menghafal deret volta Disini juga sudah saya buat singkatannya ya jadi lebih mudah untuk mengingatnya dan untuk singkatan-singkatan itu banyak sekali ditemukan di internet ya bisa kalian cari sendiri mana yang lebih mudah kalian ingat Nah untuk selanjutnya akan kita bahas tentang bagaimana proses dari sel volta itu sendiri hai hai Baiklah, disini saya akan menjelaskan bagaimana sistem kerja dari self volta. Jadi sebelumnya sudah dibahas tentang bagian-bagian dari self volta, kemudian juga sudah dibahas mengenai jembatan keleda. Oke, jadi langsung saja disini diketahui ada dua elektrode ya elektrode Zn dan elektrode Cu ya, nah jadi kalian kalau misalnya salvok tentang bentuk dari elektrodenya ya, mungkin salvok kenapa yang di atas itu sepertinya tegak kemudian bengkok-bengkok, jadi disini bengkok-bengkok itu karena dilihat bagaimana dia di dalam air ya, biasanya kan kita kalau melihat... benda lurus dimasukkan ke dalam air dia akan bengkok jadi seperti itu namun sebenarnya atau yang terjadi itu bentuknya lurus-lurus saja aslinya elektrode itu bentuknya lurus saja jadi disini terdapat dua jenis elektrode yaitu seng dan tembaga kemudian kemarin sudah dibahas tentang jembatan keledai bahwasannya zeng itu lebih mudah untuk teroksidasi posisinya di kiri kemudian untuk tembaga itu dalam jembatan keledai posisinya di kanan kita ketahui kalau yang posisinya di sebelah kiri itu dia akan lebih mudah teroksidasi sedangkan yang di sebelah kanan akan lebih mudah terreduksi jadi disini kita letakkan untuk anodanya itu adalah zeng Karena seng itu lebih mudah teroksidasi Sedangkan pada elektroda katoda itu kita letakkan tembaga Karena tembaga itu lebih mudah terreduksi Kemudian juga kita ingat kembali bahwasannya elektron atau aliran elektron itu mengalir dari anoda ke katoda Baik di sel volta maupun elektrolisis itu aliran elektron pasti dari anoda ke katoda.

Sehingga yang terjadi atau yang mengalami reaksi terlebih dahulu itu adalah seng. Jadi elektroda seng di sini, dia mengalami reaksi oksidasi. Kita tulis di sini, reaksi oksidasi.

adalah Zn Zn2+, ditambah 2 elektron, ya terlihat ya tulisannya ya, atau mungkin saya akan mengganti pera warna sebentar, ya jadi disini sudah saya tebalin, oh ya sebelum reaksi oksidasi ini kita, alangkah bagiannya kita tulis disini, untuk anoda, biar jelas ya bahwasannya di elektroda anoda itu terjadi reaksi oksidasi dari Zn jadi kita ingat bahwasannya reaksi oksidasi itu adalah reaksi pelepasan elektron sehingga kita letakkan elektronnya posisi elektron ini di sebelah kanan panah nah kemudian elektron inilah yang akan di bawah elektron tadi yang dihasilkan dari proses reaksi oksidasi seng tadi yang akan kita bawa jadi saya kasih aja disini seperti aliran elektronnya yang akan kita bawa menuju kato D jadi ketika nanti elektron ini bergerak melewati voltmeter maka voltmeternya nanti dia akan bergerak itu tandanya kalau voltmeternya bergerak berarti ada aliran elektron yang lewat Kemudian, apa selanjutnya yang terjadi pada elektroda katoda? Jadi, di sini kita ketahui sebelumnya bahwasannya di gelas A. Di sini kita buat gelas A. Itu berisi larutan elektrolit ZnSO4.

Jadi, kita buat saja di gelas A sini. Larutan elektrolitnya adalah ZnSO4. SO4, kemudian di gelas B larutan elektrolitnya adalah CuSO4 jadi kita ketahui bahwasannya di dalam gelas B ini, terdapat larutan CuSO4, sehingga di dalam larutan itu terdapat banyak kation-kation Cu2+, dan anion-anion dari SO42- Sehingga kation-kation yang terdapat pada gelas B ini, dia akan menangkap elektron di kato D ini. Sehingga di sini bisa kita buat reaksi yang terjadi pada elektroda kato D atau kato D itu adalah reaksi reduksi, ingat ya reduksi, berarti dia menangkap elektron jadi ion larutan elektrolit yang ada pada gelas B tadi, ion apa tadi ya Cu2+, itu menangkap elektron dari si Zn tadi ini kita buat, sehingga dia akan membentuk Cu dimana wujud Cu disini solid ini adalah larutan ini tadi seng tadi solid ini adalah larutan jadi elektron yang dihasilkan dari proses oksidasi Zn itu akan ditangkap oleh larutan Cu2+, membentuk Cu solid Cu2+, itu dari mana? Cu2+, ini dari mana?

dari larutan elektrolit yang ada pada gelas B sehingga nantinya akan membentuk Cu solid jadi nanti disini akan menempel Cu-Cu tadi ya Cu solid hasil dari proses reduksi disini nanti akan menempel seperti ini, sehingga kira-kira apa yang terjadi pada gelas A Karena seng tadi mengalami reaksi oksidasi ya, sehingga dihasilkan di larutan ini akan terdapat banyak Zn2+, disini ya. Jadi disini akan banyak kation-kation ya, hasil dari oksidasi si seng tadi. Disini akan banyak Zn2+, Zn2+. Nah, seperti itu.

Kemudian di gelas B, apa yang akan terjadi jika kation Cu2+, ini tadi sudah banyak menangkap elektron? Maka yang terjadi pada gelas B ini akan banyak mengandung ion atau anion SO42-. Jadi di larutan ini akan terdapat ion SO42-. Jadi tidak seimbang. Di gelas A itu banyak mengandung kation, sedangkan di gelas B banyak mengandung anion.

Nah bagaimana caranya agar netral kembali? Jadi itu fungsi dari jembatan garam tadi yaitu untuk menetralkan larutan ya. Jadi disini kita ambil contoh garamnya adalah KNO3. Kita tahu bahwasannya KNO3 kalau diurekan menjadi kationnya adalah K+. anionnya adalah NO3 min sehingga anion dari jembatan garam ini NO3 min itu dia akan menuju atau akan pergi ke gelas A karena apa?

karena di gelas A tadi terdapat banyak kation sehingga untuk menetralkannya butuh anion bagaimana yang terjadi di gelas B di gelas B tadi disini di larutannya itu banyak mengandung anion anion SO42 min karena tadi Cu2 plus sudah menangkap elektron hasil reaksi oksidasi seng, disini banyak anion SO42 min sehingga untuk menetralkannya kita membutuhkan kation dari jembatan garam jadi kation ini akan menuju ke gelas B sehingga di gelas B itu larutannya sudah netral kembali jadi di gelas A juga sudah netral berkat jembatan garam kemudian larutan elektrolit di gelas B juga sudah netral berkat jembatan garam tadi Seperti itulah cara kerja dari sel volta sehingga kapan reaksi tersebut berhenti atau kapan proses dari sel volta itu berhenti yaitu ketika elektrodeseng ini habis atau ketika larutan elektrolit yang ada pada gelas B terutama untuk ion Cu2+, atau kationnya itu sudah habis. ketika sudah habis di kedua di keduanya maka reaksi akan berhenti jadi disini kan bisa terlihat dengan jelas ya bahwasannya terjadi terlebih dahulu reaksi kimia disini reaksi oksidasi baru dia akan menghasilkan energi listrik dibuktikan dengan adanya pergerakan dari voltmeter tadi hasil reaksinya, kita cermalkan disini, tadi disini elektronnya ditangkap ya sehingga disini bisa kita coret sehingga hasilnya adalah Zn solid ditambah dengan Cu2 plus Ecos menghasilkan Zn2 plus Ecos ditambah dengan Cu solid untuk video selanjutnya kita akan lebih fokus pada reaksi redox yang terjadi pada sel volta baiklah sekian untuk pembelajaran hari ini tentang proses kerja sel volta, untuk video berikutnya kita akan membahas tentang reaksi redox yang terjadi dalam rangkaian sel volta beserta perhitungan dari potensial sel atau enol selnya Oke sekian wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh