👁️

Fisiologi dan Anatomi Mata

Jun 25, 2025

Overview

Kuliah membahas fisiologi penglihatan, anatomi dan fungsi mata, mekanisme penglihatan, adaptasi cahaya, penglihatan warna, serta gangguan terkait.

Anatomi Mata dan Fungsinya

  • Bola mata terdiri dari tiga lapisan: tunika fibrosa (kornea, sklera), vaskulosa (iris, badan siliaris, koroid), nervosa (retina).
  • Ruang bola mata: kamera okuli anterior, posterior, dan korpus vitreum.
  • Adneksa mata: palpebra, bulu mata, alis, kelenjar lakrimalis.
  • Fungsi kornea untuk masuk dan refraksi cahaya, sklera untuk bentuk dan proteksi, iris mengatur jumlah cahaya.
  • Lensa merefraksi cahaya, retina sebagai reseptor cahaya dan mengubahnya menjadi impuls saraf.

Retina dan Fotoreseptor

  • Retina terdiri dari dua bagian: non-visual (epitel pigmen) dan visual (neural).
  • Fotoreseptor: batang (penglihatan gelap, sensitif, banyak di perifer) dan kerucut (penglihatan terang, warna, banyak di fovea).
  • Area makula lutea, khususnya fovea sentralis, adalah pusat ketajaman penglihatan.
  • Bintik buta: lokasi keluarnya saraf optikus, tanpa fotoreseptor.

Mekanisme Penglihatan dan Fototransduksi

  • Proses fototransduksi: fotopigmen menyerap cahaya, menyebabkan hiperpolarisasi membran fotoreseptor, mengubah glutamat, lalu menstimulasi sel bipolar.
  • Adaptasi gelap dan terang: waktu yang dibutuhkan retina untuk menyesuaikan sensitivitas cahaya.
  • Jalur penglihatan: cahaya → kornea → lensa → retina → saraf optikus → chiasma optikum → korteks visual.

Pengaturan Cahaya dan Akomodasi

  • Ukuran pupil diatur oleh otot konstriktor (miosis) dan dilator (midriasis), tergantung intensitas cahaya.
  • Akomodasi: perubahan kelengkungan lensa untuk fokus pada objek dekat.
  • Presbiopia: menurunnya kemampuan akomodasi karena lensa kehilangan elastisitas.

Refraksi dan Ketajaman Penglihatan

  • Refraksi: pembengkokan cahaya saat melewati media berbeda dengan indeks bias berbeda.
  • Ketajaman penglihatan (visus): kemampuan membaca objek pada jarak tertentu, diperiksa dengan Snellen chart.
  • Gangguan refraksi: emetropia (normal), miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat).

Lapang Pandang dan Humor Aqueous

  • Lapang pandang: area yang dapat dilihat lurus ke depan, terdiri dari hemifield kanan dan kiri.
  • Humor aqueous diproduksi di badan siliaris, drainase terganggu menyebabkan glaukoma (tekanan intraokular meningkat).

Penglihatan Warna dan Kelainannya

  • Penglihatan warna ditentukan aktivitas tiga tipe sel kerucut (biru, hijau, merah).
  • Teori Young-Helmholtz: persepsi warna berdasar rasio stimulasi tiga kerucut.
  • Buta warna: kelainan diturunkan pada kromosom X; diperiksa dengan tes Ishihara.
  • Istilah buta warna: prot- (merah), deuter- (hijau), trit- (biru); -anopia (buta warna), -anomali (lemah warna).

Key Terms & Definitions

  • Retina — Lapisan saraf di belakang mata tempat fotoreseptor berada.
  • Fotoreseptor — Sel khusus pada retina (batang dan kerucut) yang mendeteksi cahaya.
  • Fototransduksi — Proses perubahan energi cahaya menjadi sinyal listrik di retina.
  • Akomodasi — Perubahan bentuk lensa untuk memfokuskan cahaya pada retina.
  • Glaukoma — Penyakit akibat peningkatan tekanan intraokular yang dapat sebabkan kebutaan.
  • Buta warna — Ketidakmampuan membedakan warna karena kelainan sel kerucut.

Action Items / Next Steps

  • Pelajari ulang proses jalur penglihatan dari stimulus hingga persepsi.
  • Latihan membaca Snellen chart dan mengenali gangguan visus.
  • Kerjakan latihan tes Ishihara untuk pengenalan buta warna.
  • Review kembali anatomi mata dan proses fototransduksi sebelum evaluasi.