Title: Slide 1
URL Source: blob://pdf/d585fb45-bb1b-475e-bef4-6cf9be7bc470
Markdown Content:
Fisiologi
# Penglihatan
Julia Rahadian
Departemen Fisiologi FK Atma Jaya Bagian-bagian mata
http://www.kellogg.umich.edu http://www.visionsofjoy.org Mata
Anatomi
A. Bola mata terdiri dari :
a. 3 lapisan :
- Tunika Fibrosa : Kornea, Sklera
- Tunika Vaskulosa : Iris, Corpus ciliaris, Choroid
- Tunika Nervosa : Retina
b. 3 kamar :
- Camera Occuli Anterior (COA)
- Camera Occuli Posterior (COP)
- Corpus Vitreum 3 lapisan & kamar pada bola mata B. Adneksa mata
1. Palpebra (Epidermis-dermis-
jar.subkutis-
M.orbikularis occuli-tarsal plate-tarsal
glands-Konjungtiva)
2. Bulu mata
3. Alis mata
4. Glandula Lakrimalis Adneksa mata Bagian-bagian mata
Lapisan mata Struktur Fungsi
Tunika fibrosa Kornea Jalur masuk cahaya dan refraksi mata
Sklera Bentuk dan proteksi
Tunika vaskulosa
Iris Mengatur jumlah cahaya yang masuk
Badan siliaris Sekresi humor aqueous, akomodasi lensa
Koroid Suplai darah, absorbsi cahaya
Tunika nervosa Retina Reseptor cahaya, mengkonversi cahaya menjadi impuls saraf
Lensa Refraksi cahaya
Camera oculi anterior
Mengandung humor aqueous, untuk membentuk mata dan memberi oksigen-nutrien ke kornea dan lensa
Rongga vitreus Berisi corpus vitreum, berfungsi untuk
membentuk mata dan menjaga retina
tetap lekat ke koroid Retina
Permukaan retina adalah satu-satunya tempat di seluruh tubuh dimana perubahan patologis pembuluh darahnya dapat dinilai secara
langsung (contoh: Hipertensi, Diabetes Mellitus,
dll)
Retina terdiri dari 2 bagian :
1. Non visual (pigment epithelium)
2. Visual (Neural portion):
- Lapisan fotoreseptor ( ,batang )
- Lapisan sel bipolar
- Lapisan sel ganglion
*Sel horizontal dan sel amakrin Lapisan
## Retina 10
## Gambaran retina dengan funduskopi
http://www.europamed.com
http://www.kellogg.umich.edu Makula lutea
- daerah sentral retina
- letak penglihatan yang
paling tajam
- warna kekuningan
- di tengah terdapat
fovea sentralis :
- lekukan pada m.lutea
- hanya sel fotoreseptor
(densitas )
- tebalnya x retina di daerah lain
Retina Bintik buta (blind spot)
Secara anatomis merefleksikan letak
papilla (Discus Optikus):
-Tidak ada sel ,batang
- Tempat Axon2 sel
ganglion yang menuju
D.optikus dan keluar dari bola mata sebagai N.optikus
- Tempat keluar A,V
sentralis retinae & N.optikus
> Mata kiri / kanan ?
Retina FOTORESEPTOR
Terdiri dari 4 segmen:
segmen luar, mengandung setumpuk diskus
membranosa Fotopigmen yang sensitif terhadap
cahaya dan menyerap cahaya terletak pada diskus ini penyerapan cahaya akan mencetuskan perubahan pada potensial membran fotoreseptor
segmen dalam
badan sel
sinaptik terminal
Dua jenis:
Batang
Kerucut FOTORESEPTOR
Sel batang
- segmen luar yang panjang & silindris
- mengandung banyak diskus
1000 kali > sensitif terhadap cahaya daripada sel kerucut
- dipakai untuk penglihatan pada saat gelap (penglihatan skotopik)
Sel kerucut
- segmen luar yang lebih pendek & makin mengecil ujungnya
- mengandung diskus yang < daripada sel batang
- dipakai pada keadaan terang
(penglihatan fotopik)
Pada retina manusia, jumlah sel batang 20 kali > daripada sel kerucut Sel fotoreseptor retina
KERUCUT BATANG
Warna + - (abu-abu)
Penglihatan Terang Gelap
Ketajaman Tinggi Rendah
Ambang rangsang
Sensitivitas
Jumlah (/retina) 3jt 100jt
Lokasi terbanyak fovea perifer DISTRIBUSI FOTORESEPTOR
Daerah perifer retina:
Memiliki rasio sel batang > sel kerucut
Memiliki rasio fotoreseptor > sel ganglion
> sensitif terhadap cahaya, sebab:
Sel batang terspesialisasi untuk cahaya intensitas rendah
Terdapat > fotoreseptor untuk mengantarkan
informasi ke setiap sel ganglion DISTRIBUSI FOTORESEPTOR
Daerah sentral retina fovea:
Merupakan penipisan retina di pusat makula
seperti lubang, karena pergeseran lateral dari sel-sel di atas fotoreseptor cahaya
dapat langsung mengenai fotoreseptor tanpa
melewati lapisan retinal lain
memaksimalkan ketajaman penglihatan di
fovea
Hanya terdiri dari sel kerucut, tidak ada sel batang Proses mengubah rangsang cahaya
menjadi sinyal listrik
Unik
Rangsangan terjadi bila membran reseptor
mengalami hiperpolarisasi
> Biasanya rangsangan timbul bila membran reseptor depolarisasi
Pembukaan/penutupan kanal Na dipengaruhi oleh internal second messsenger (cGMP)
## Fototransduksi 23
## Fototransduksi
http://www.colorado.edu Fototransduksi
Keadaan gelap: konsentrasi cGMP di sitoplasma oleh enzim guanilil siklase kanal Na + tetap terbuka Na + mengalir
masuk arus gelap ( dark current ) potensial membran sel
batang -30 mV (lebih postif dibandingkan potensial membran istirahat normal -65mV) terjadi pelepasan glutamat
inhibisi sel bipolar 25
## Fototransduksi sel batang
Adanya cahaya rodopsin terurai menjadi opsin dan retinal
Pada keadaan terang:
Kadar cGMP rendah
Kanal Na+ tertutup
Penutupan kanal Na+ menyebabkan hiperpolarisasi membran fotoreseptor glutamat eksitasi sel bipolar
Transduksi sensorik pada fotoreseptor batang dimulai dengan
diserapnya rangsang cahaya (radiasi elektromagnetik) pada fotopigmen (rodopsin, sudah terikat dengan sebuah agonis kimiawi
retinal) perubahan konformasi retinal mengaktivasi opsin
(bleaching ) mengaktivasi protein G (transducin ) pada diskus
membran mengaktifkan enzim efektor fosfodiesterase (PDE) yang memecah cGMP konsentrasinya cGMP menutup kanal Na + hiprepolarisasi membran glutamat eksitasi sel
bipolar Adaptasi gelap>lambat drpd terang retina 27
## Sel fotoreseptor dan fotopigmen ADAPTASI TERANG-GELAP
Transisi dari penglihatan terang (semua sel kerucut) ke penglihatan gelap (semua
sel batang) membutuhkan waktu
adaptasi gelap ( dark adaptation ) terjadi peningkatan sensitivitas terhadap cahaya
> 1 juta kali, karena:
> Dilatasi pupil msensitivitas 16 kali
> Regenerasi sel batang yang belum ter-
> bleaching
> Penyesuaian sirkuit fungsional retina
> informasi dari > sel batang tersedia untuk tiap
> sel ganglion
ADAPTASI TERANG-GELAP
Transisi dari penglihatan gelap ke
penglihatan terang membutuhkan waktu
adaptasi terang ( light adaptation ) P
sensitivitas pada adaptasi gelap membuat
fotoreseptor tersaturasi sesaat saat
terkena cahaya terang
Adaptasi terang-gelap memungkinkan
sistem visual manusia bekerja pada
berbagai intensitas cahaya Jaras Penglihatan JARAS SISTEM SENSORIK Tahap-tahap persepsi penglihatan
cahaya (stimulus) kornea lensa
fokus ke retina penajaman rangsang di
retina (fovea sentralis)
Fotoreseptor retina cahaya diubah
menjadi listrik (transduksi) potensial
reseptor
potensial aksi n. optikus (N. II) tr.
optikus korteks penglihatan di
proses persepsi 34
## Korteks Visual Jaras penglihatan
http://www.rhsmpsychology.com Potensial aksi yang dibentuk ditransmisi lewat nervus opticus ke chiasma optikum, dimana sebagian
serabut menyilang kemudian bersinaps nucleus
geniculatum lateralis di talamus, berakhir di visual korteks lobus oksipital (area broadman 17)
dimana gambar dipersepsi (area final proses saraf dari informasi visual)
Serabut dari bagian medial (nasal) retina akan menyilang di chiasma opticum ke tractus opticus
kontralateral. Serabut dari bagian temporal retina
tidak menyilang dan meneruskan diri ke tractus
opticus ipsilateral. Benda yang diproyeksikan pada retina bersifat:
- terbalik
- bertukar sisi
- diperkecil Pengaturan jumlah cahaya
Jumlah cahaya yang masuk ke mata diatur
oleh pupil
Refleks cahaya pupil adalah reaksi perubahan ukuran pupil saat terkena cahaya
Refleks cahaya ada 2 macam :
- langsung
- tidak langsung
Ada 2 otot yang berperanan: m. constrictor
pupillae ( m. sirkularis pupillae) dan m. dilator pupillae (m. radialis) Midriasis dan Miosis Pengaturan jumlah cahaya
Pada cahaya yang terang diameter pupil
menyempit (konstriksi/miosis) akibat aktivasi
saraf parasimpatik yang mengakibatkan kontraksi m. sirkularis pupillae.
Saat cahaya berkurang/gelap diameter
pupil melebar (dilatasi/midriasis) akibat
pengaruh saraf simpatik. Dilatasi disebabkan oleh kontraksi m. radialis. Akomodasi
Akomodasi: kemampuan lensa untuk merubah
kelengkungannya menjadi lebih cembung (berguna
untuk melihat dekat agar bayangan tetap dapat difokuskan pada retina) pada akomodasi kekuatan refraksi lensa bertambah.
Akomodasi berguna untuk ketajaman penglihatan saat melihat dekat.
Presbiopia: keadaan lensa yang kehilangan
elastisitasnya sehingga daya akomodasi untuk
penglihatan dekat . AKOMODASI Akomodasi
http://www.sapdesignguild.org Trias refleks menatap dekat
Konvergensi bola mata
Akomodasi lensa
Miosis pupil
> M.Siliaris Lig.susp Lensa Kekuatan lensa
> Bayang
> jatuh>ke
relaksasi teregang datar belakang
kontraksi kendur cembung depan REFRAKSI
Terjadi ketika cahaya melewati dua media dengan densitas yang berbeda.
Tergantung pada:
1. Massa jenis medium indeks refraksi
Cahaya akan membengkok bila melintas dengan sudut miring dari kecepatan yang > (pada
medium dengan indeks refraksi , mis: udara) ke
kecepatan yang > (pada medium dengan indeks refraksi yang > , mis: air)
2. Kelengkungan permukaan medium radius kurva
Cahaya berkeonvergensi bila melintasi permukaan
cembung jarak dari permukaan refraksi ke titik konvergensi jarak fokus
Kekuatan refraksi (diopters) = 1/jarak fokus (m) REFRAKSI
Pembengkokan cahaya yang melewati medium yang berbeda Refraksi Ketajaman Penglihatan (Visus)
Visus = d (jarak pemeriksaan)
D (jarak yang semestinya masih
harus bisa dibaca)
Bila visus <6/60(<5/50), maka pemeriksaan
visus tidak dapat dilakukan dengan optotipi
Snellen, melainkan hanya terbatas pada metode berikut:
1. Menghitung jumlah jari (60m)
2. Mengenali gerakan tangan (300m)
3. Mengenali cahaya lampu senter (~)
*Visus=0 Buta Pemeriksaan Visus Emetropia
Miopia
Hipermetropia LAPANG PANDANG
Struktur mata & posisinya pada kepala
membatasi banyaknya hal yang dapat
dilihat pada saat yang bersamaan
lapang pandang ( visual field ): seluruh
daerah yang dapat terlihat (dalam ukuran
derajat) dengan kedua mata melihat lurus ke depan Lapangan pandang
http://www.e-advisor.us
http://ordc.ohsu.edu VISUAL HEMIFIELDS
Visual hemifield : Daerah yang dapat terlihat pada salah satu sisi lapang pandang
Right visual hemifield : Daerah yang dapat terlihat pada sisi kanan lapang pandang
Left visual hemifield : Daerah yang dapat terlihat pada sisi kanan lapang pandang
Binocular visual field: Daerah kedua visual
fields yang saling tumpang tindih 56
## Aqueous humor
Aqueous humor
- diproduksi di korpus siliaris ( 5ml/hari)
Glaukoma: keadaan dimana tek.intraokuler (TIO) yang
disebabkan oleh akumulasi humor aqueous berlebih
pada COA (blokade drainase kanalis)
Dapat menyebabkan kebutaan jika tidak di tangani
TIO diukur dengan tonometer Drainase humor aquoeus 58
http://www.meddean.luc.edu http://www.eyevet.info
## Tonometer Penglihatan Warna
Penglihatan wana tergantung dari rasio stimulasi dari ketiga tipe sel
(biru,hijau,merah)
Warna putih: campuran dari seluruh panjang gelombang cahaya
Warna hitam: tidak adanya stimulasi
cahaya
Orang buta: tidak melihat warna hitam
melainkan tidak melihat apapun
Biru,hijau,merah: warna primer DETEKSI WARNA
Young-Helmholtz trichomacy theory
Otakmengenali warna berdasarkan
perbandingan pembacaan ketiga tipe sel kerucut
Bila ketiga sel kerucut aktif pada intensitas
yang sama warna putih
opsin biru sensitif terhadap + 430 nm
opsin hijau sensitif terhadap + 530 nm
opsin merah sensitif terhadap + 560 nm. 600 nm
Wavelength in meters (m)
Gamma X rays Infrared Radar FM TV AM
Ultra-
violet
10 -12 10 -8 10 -4 10 4
1 10 8
electricity
AC Short-
wave
400 nm 500 nm 700 nm
Wavelength in nanometers (nm)
Visible light Buta warna
Buta warna (achromatopsia) pada umumnya diturunkan (inherited)
Lesi pada area V8 pada korteks visual
Faktor keturunan buta warna pada kaukasia 8% ( ) dan 0,4% ( )
Diturunkan secara resesiv dan terikat
pada kromosom X sering, karier (buta warna jarang,kec. 2 kromosom X
terkena)
Test buta warna dengan Ishiharas test V1 Primary visual cortex;receives input from lateral geniculate
nucleus,gegins processing in terms of orientation,edges,etc
V2,V3,VP Continued processing,larger visual fields
V3A Motion
V4v Unknown
MT/V5 Motion;put to control of movement
LO Recognition of large objects
V7 Unknown
V8 Color vision Istilah kelainan buta warna
Chromat: warna
Trichromat,Dichromat,Monochromat,Achromato
pia
Kata Awalan: - prot- :buta warna merah
- deuter- :buta warna hijau
- trit- :buta warna biru
Kata Akhiran: -anomalia:kelemahan warna
(termasuk trichromat)
-anopia: buta warna
Contoh:-protanomali(kelemahan warna merah),deuteropia(butawarna hijau),dsb Ishiharatest P1
P2
P6
P17
P19
P22
+ +
+ +