Kehidupan Penambang Emas di Mangkualam

Sep 8, 2024

Catatan Kuliah: Kehidupan Penambang Emas di Desa Mangkualam, Banten

Pendahuluan

  • Diskusi mengenai ketakutan penambang saat memasuki lubang tambang.
  • Penambang menghadapi resiko tinggi, termasuk kemungkinan longsor dan ambruk.

Profil Masyarakat Desa Mangkualam

  • Terletak di Kecamatan Cimbanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten.
  • Sebagian besar penduduk bekerja sebagai penambang emas.
  • Pemukiman warga sederhana dan tradisional.
  • Hasil tambang yang didapatkan pas-pasan dan mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.

Aktivitas Penambangan

  • Perjalanan menuju lokasi tambang memakan waktu setengah jam dengan jalan berlubang dan tanah.
  • Lokasi tambang seluas lebih dari 10 hektare dengan cadangan emas 1,5 juta wet metric ton.
  • Sudah lebih dari 8 tahun warga bergantung pada hasil tambang.
  • Sekitar 10-20 orang bekerja dalam satu lubang tambang.

Peralatan dan Keamanan

  • Peralatan yang digunakan: palu, linggis, headlamp.
  • Tidak ada perlengkapan keselamatan yang memadai.
  • Penambang harus memperhatikan pijakan dan kondisi jalur yang licin.

Proses Penambangan

  • Masuk ke dalam lubang tambang memerlukan kehati-hatian yang tinggi.
  • Jalur menuju dasar tambang sempit, gelap, dan tergenang air.
  • Penambang bekerja dengan cara memukul dinding tambang untuk mendapatkan batuan berisi emas.

Resiko dan Bahaya

  • Jenis tanah lunak meningkatkan resiko longsor.
  • Pemasangan papan kayu untuk penahan tanah di dinding dan atap tambang.
  • Catatan tentang kematian yang pernah terjadi di tambang.

Jam Kerja dan Hasil

  • Penambang bekerja 6 hari seminggu, dari pukul 8 pagi hingga 4 sore.
  • Hasil batuan yang dikumpulkan bervariasi tergantung kekuatan fisik penambang.

Kesimpulan

  • Penambang berisiko tinggi namun tetap melanjutkan pekerjaan demi memenuhi kebutuhan keluarga.
  • Meskipun ada resiko, mereka tetap berusaha mencari nafkah dari tambang.