Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Keanekaragaman Hayati
Jul 22, 2024
Keanekaragaman Hayati
Pendahuluan
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas: variasi kehidupan pada tingkatan gen, spesies, dan ekosistem.
Tiga tingkatan tersebut saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan.
Tingkat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Gen
Gen adalah substansi kimia penentu sifat keturunan.
Persilangan antar individu dengan karakter berbeda menghasilkan variasi gen lebih banyak.
Contoh: Siput sepea nemoralis dengan warna cangkang berbeda karena alel berbeda, varietas pisang dengan berbagai bentuk, ukuran, dan rasa.
Keanekaragaman Jenis/Spesies
Spesies adalah individu dengan persamaan morfologis, anatomis, fisiologis, dan kemampuan kawin sesamanya.
Contoh: Keluarga bawang-bawangan (Amaryllidaceae) dan keluarga kucing besar (felide).
Bawang merah, bawang putih, bawang bombay.
Harimau (Pantera tigris), singa (Pantera leo), macan tutul (Pantera pardus).
Keanekaragaman Ekosistem
Interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan.
Contoh ekosistem: vegetasi pegunungan, hutan hujan tropis, pantai, air tawar, air laut, dan ekosistem buatan.
Contoh spesifik: Pohon kelapa di pantai, pohon aren di pegunungan, pohon palem di daerah rendah.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Indonesia: negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi kedua setelah Brazil.
Dijuluki sebagai gudang botani dunia dan negara mega biodiversitas.
Persebaran Fauna di Indonesia
Berdasarkan garis Wallace dan garis Weber.
Wilayah dibagi menjadi tiga bagian: barat garis Wallace, timur garis Weber, dan peralihan.
Barat garis Wallace: Sumatra, Jawa, Kalimantan (fauna oriental, asiatis)
Peralihan Wallacea: Sulawesi dan Nusa Tenggara (fauna oriental dan Australis)
Fauna oriental: Burung hantu, bajing, babi.
Fauna Australis: Anoa, Maleo, Tarsius.
Timur garis Weber: Maluku, Papua (fauna Australis)
Fauna Australis: Burung kasuari, nuri, kakaktua, cendrawasih, komodo, kanguru pohon, walabi.
Persebaran Flora di Indonesia
Dikelompokkan menjadi tiga bagian: hutan tropis basah, hutan musim, padang rumput/sabana.
Hutan tropis basah: Pala-palaan, kayu hitam, manggis, liana, rotan, epifit (paku, anggrek), tanaman parasit (Rafflesia arnoldi).
Hutan musim: Pohon jati, cendana, kayu putih, kemiri, asam.
Padang rumput/sabana: Lontar, gebang, akasia, kaktus.
Ancaman dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Faktor Penyebab Penurunan
Perusakan dan pemusnahan habitat.
Masuknya spesies baru tanpa penelitian.
Penggunaan berlebihan.
Pencemaran lingkungan.
Perubahan iklim (pemanasan global).
Perkembangan industri pertanian dan perhutanan.
Eksploitasi berlebihan (penambangan logam, biota laut).
Hewan yang terancam punah: Orangutan, badak, banteng, tapir, beruang madu, gajah, anoa.
Usaha Pelestarian
Insitu:
Pelestarian di habitat asli (misal: Taman Nasional, Cagar Alam).
Eksitu:
Pelestarian di luar habitat asli (misal: Kebun Binatang, Kebun Raya).
Manfaat Keanekaragaman Hayati
Bahan pangan:
Padi, jagung, gandum, sagu, ubi, ikan, ayam, sapi, kambing, udang.
Bahan sandang:
Kapas, ulat sutra, rambut domba.
Bahan bangunan:
Pohon jati, mahoni, bangkirai, sengon, ulin, kelapa, bambu.
Budidaya:
Ayam petelur, ayam pedaging, sapi perah, perikanan air tawar, buah-buahan, sayuran, rempah, tanaman hias, tanaman perkebunan.
Sumber plasma nutfah:
Menurunkan sifat unggul ke generasi berikutnya (misal: Padi Rojolele, Singkong Mentega, Ubi Jalar Cilembu).
Obat-obatan:
Mengkudu untuk tekanan darah tinggi, kumis kucing untuk batu ginjal, cacing tanah untuk tifus.
Keindahan:
Tanaman hias (anturium), burung (murai batu).
Penutup
Video berikutnya akan membahas klasifikasi makhluk hidup.
📄
Full transcript