Transcript for:
Dasar-Dasar Termokimia dalam Kimia

Intro Halo sahabat Edson, salam pintar. Apa kabarnya nih? Jumpa lagi bersama saya, Kak Tiar, tutor kimia, Edson.id.

Di video kali ini, kita akan membahas materi tentang termokimia. Kalian sudah siap? Intro Intro Intro Sahabat Edson, apa yang kalian rasakan apabila sedang berada di depan api unggun? Pastinya kalian merasa lebih panas. Nah, api unggun merupakan sumber pembakaran atau reaksi pembakaran kalau di dalam fenomena kimia.

Nah, ternyata reaksi pembakaran ini dia menghasilkan suhu yang lebih panas untuk lingkungannya. Nah, hubungan antara reaksi kimia dengan perubahan suhu ini disebut sebagai termokimia. Nah, inilah yang akan kita bahas kali ini.

Jadi, termokimia itu kan terdiri dari dua kata sobat, yaitu termo dan kimia. Nah, kita bahas satu-satu. Termo itu, termo berarti panas. Atau bisa juga disebut sebagai kalor bahasanya.

Nah, kimia di sini berarti fenomena kimia atau reaksi kimianya. Reaksi kimia. Nah, jadi termokimia itu secara bahasa dia adalah hubungan.

Hubungan. Oke. Antara reaksi kimia dengan kalor atau panas. Oke, jadi nanti ada reaksi kimia yang ternyata membuat panas lingkungannya dan ada reaksi kimia yang membuat dingin lingkungannya. Intinya ada perubahan panas di sana.

Nah, ini dimulai dari alam semesta kita. itu kan begitu luas. Alam semesta begitu luas, nah maka para ilmuwan ini, untuk menganologikan alam semesta ini, mereka membuat dua istilah. Ada yang disebut sebagai sistem, dan ada yang disebut sebagai lingkungan. Jadi, dikategorikan sebagai sistem, dan dikategorikan lagi sebagai lingkungan.

Oke. Nah, sekarang kita bahas apa sih yang dimaksud dengan sistem. Sistem ini adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian kita.

Jadi, segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Atau dengan kata lain, sistem ini adalah objek penelitiannya. Bisa juga dikatakan objek penelitian.

Sementara lingkungan adalah segala sesuatu di luar dari sistem. Segala sesuatu di luar. Dari sistem.

Oke ya. Nah misalkan seperti ini. Misalkan dalam suatu wadah. Dalam suatu wadah.

Oke. Di sini di dalam wadah ini terdapat larutan asam klorida. Larutan asam klorida yaitu HCl.

HCl. Oke. Kemudian. Di dalam larutan ini ditambahkan logam magnesium. Jadi ada sebuah lempengan dimasukkan ke sini, yaitu logam magnesium.

Jadi di sini sudah masuk ke dalam wadahnya. Nah, kalau kita bisa menilai di sini, mengidentifikasi dari suatu hal ini, manakah yang disebut sebagai sistem dan manakah yang disebut sebagai lingkungan. Nah, ingat, tadi sistem itu adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian kita atau objek.

...projek penelitian. Nah, yang menjadi pusat perhatian kita......di dalam kejadian ini adalah zat kimianya. Zat kimianya itu terdiri dari... HCL dan MG ya, ini padatan MG.

Berarti artinya sistemnya adalah larutan HCL, larutan asam klorida, dan lempengan logam MG. Itu adalah sistemnya, jadi zat kimianya yang menjadi objek penelitian kita. Sementara lingkungannya, lingkungannya, oke.

Lingkungannya apa? Lingkungannya berarti segala sesuatu di luar sistem. Yaitu apa? Di sini si HCL dan MGM ini diletakkan dalam suatu wadah.

Nah, berarti lingkungannya adalah si wadah itu sendiri. Lingkungannya adalah wadah. Oke. Dan pastinya di sekitar wadah ini, ini kan ada udara. Ya, ada udara.

Nah, itu juga termasuk ke dalam lingkungannya. Oke ya, jadi sistem itu adalah menjadi objek penelitian, lingkungannya adalah segala sesuatu di luar dari sistem. Sahabat Edson, jadi antara sistem dan lingkungan ini ternyata bisa ada transfer energi di sana.

Atau ada interaksi energi di sana. Jadi bisa sistem ini mengeluarkan energi ke lingkungan ataupun sebaliknya. Sistem mendapatkan energi dari lingkungan. Jadi di sini antara sistem dengan lingkungan.

Ini bisa terjadi interaksi energi. Jadi sistem bisa memberikan energinya kepada lingkungan. Begitupun kebalikannya, lingkungan bisa memberikan energi kepada sistem, sehingga sistem mendapatkan energi. Nah, kalau kita bisa lihat di sini, berarti kalau sistem memberikan energinya ke lingkungan, dia memiliki energi di dalam sistem itu. Nah, total energi di dalam sistem disebut sebagai energi dalam.

Jadi, total energi di dalam suatu sistem. Oke, di dalam suatu sistem. Atau nanti dalam bentuk yang lebih spesifik di dalam suatu materi gitu ya.

Sistem atau materi disebut sebagai energi dalam. Energi dalam. Nah dimana energi dalam ini disimbolkan dengan huruf U. Ini energi dalam. Oke.

Karena ini adalah energi, ya energi dalam itu bagian dari energi, pastinya kita tidak bisa menentukan nilai dari energi itu. Jadi nilai energi dalam itu sulit untuk ditentukan. Yang kita bisa tentukan adalah perubahan energi dalamnya.

Jadi yang bisa kita tentukan adalah delta U-nya. Atau perubahan energinya. Perubahan energi dalam.

Jadi energi dalam itu sulit ditentukan, nilainya yang bisa ditentukan adalah perubahan energi dalamnya. Nah, dimana besarnya perubahan energi dalam ini itu sebanding dengan penjumlahan kalor ditambah dengan kerja atau usahanya. Jadi perubahan energi dalam ini, dia besarnya adalah total panasnya, kalornya, ditambah dengan kerja, ditambah usahanya.

Di mana nanti kalor yang ada atau yang ada pada sistem itu bisa berasal dari lingkungan atau bisa dikeluarkan dari sistem. Nah jadi kalornya... Nanti bisa bertanda positif dan bisa juga bertanda negatif. Kalau bertanda positif itu ketika sistem menyerap panas atau menerima panas. Sistem menerima panas.

Sistem menerima kalor gitu ya, atau menerima panas, maka nilainya, key-nya akan positif. Nilai key-nya akan positif. Kebalikannya berarti kalau sistem melepaskan panas, pokoknya segala sesuatu yang masuk dalam sistem, dia akan bertambah.

Nah, kalor masuk ke dalam sistem, yang menerima panas berarti key-nya akan... Positif tandanya. Nah, tapi kalau sistemnya melepas panas, berarti ada kalor yang keluar di sana, melepas panas, maka nilai key-nya akan menjadi negatif, bertanda negatif.

Oke. Itu W, itu key-nya ya, kalornya. Nah, sementara kalau W, saya tulis di sini, W ini disebut sebagai usaha atau kerja. Usaha atau kerja.

Nah, jika nilai W-nya, W-nya juga sama. Dia bisa bertanda positif dan bertanda negatif. Ingat tadi, segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem, dia akan menjadi positif. Atau bertanda positif.

Artinya, W bernilai positif. W bernilai positif kalau misalkan suatu sistem itu menerima kerja. Sistem menerima kerja. Dan W akan bernilai negatif. Jika sistem melepaskan kerja kelingkungan.

Sistem melepaskan kerja. Oke ya, di mana W ini satuannya adalah Joule ya. Satuan W adalah Joule. Termasuk satuan dari panas, satuan ki juga jul, satuan kalor.

Dan satuan dari energi dalamnya juga Joule ya. Jadi seperti itu, total energi dalam suatu sistem disebut sebagai energi dalam. Kita tidak bisa hitung jumlah besarnya energi dalam suatu benda.

Tapi yang kita bisa hitung adalah perubahan energinya, yaitu delta U. Yang besarnya itu sama dengan panas Ki ditambah dengan kerja. Sahabat Edson, sekarang kita lanjutkan lagi untuk termokimianya. Jadi gini, di dalam termokimia ada suatu istilah yang disebut sebagai enthalpy. Nah kalau tadi, U atau energi dalam itu adalah total energi di dalam suatu materi atau dalam suatu sistem.

Kalau enthalpy ini adalah total suatu panas, total panas pada suatu sistem atau pada suatu materi. Jadi fokusnya adalah panasnya saja. Jadi enthalpy... Disimbolkan dengan H, ini adalah total panas di dalam suatu sistem atau materi. Atau lebih detailnya lagi, total panas di dalam suatu sistem atau materi dalam keadaan tekanan tetap.

Pada tekanan yang tetap. Jadi pada kondisi tekanan tetap. Jadi pada kondisi tekanan yang tetap, total panas di dalam suatu materi disebut sebagai entalpi. Nah, entalpi itu merupakan energi juga, jadi kita tidak bisa menentukan berapa besar entalpi di dalam suatu sistem, tapi kita bisa menentukan perubahan entalpinya.

Jadi yang kita tentukan adalah delta H-nya. Delta H adalah perubahan entalpi. Perubahan entalpi. Karena tadi entalpi disebut sebagai total panas, nah delta H ini juga bisa kita katakan sebagai kalor reaksinya.

Kalor reaksi. Oke ya, nah delta H atau perubahan entalpi ini merupakan fungsi keadaan, di mana fungsi keadaan ini adalah suatu besaran yang hanya dipengaruhi keadaan awal dan keadaan akhirnya aja. Jadi artinya kalau kita mau mencari delta H, Ya, tidak peduli jalannya bagaimana, yang penting adalah keadaan akhir dan keadaan awal aja yang kita lihat.

Makanya mencari delta H itu tinggal kita kurangin nilai entalpi dari produknya. Entalpi produknya dikurang dengan entalpi reaktannya. Reaktan, ya. Seperti ini. Delta H-nya, ya.

H produk dikurang H reaktan. Oke, ya. Nah, jadi misalkan gini, ya.

Misalkan nilai H produknya itu lebih besar daripada H reaktan. H produk itu lebih besar daripada H reaktannya. Ini akan didapatkan nilai delta H-nya bernilai positif, karena nilai yang besar dikurang dengan yang kecil, berarti nilai delta H-nya akan positif. Oke, nah sementara kalau misalkan nilai dari H produknya itu lebih kecil nih daripada H reaktannya.

Lebih kecil dari H reaktannya. Oke, berarti nilai yang kecil dikurang yang besar pastinya nilai yang kecil. hasilnya akan menjadi negatif. Nah delta H-nya bernilai negatif. Nah jadi berdasarkan nilai ini, besar nilainya, satu positif, satu negatif, maka delta H nanti akan memiliki dua sifat atau dua jenis.

Nah ke delta H positif disebut sebagai atau bersifat reaksi itu akan bersifat endoterm. Endotherm. Sementara untuk delta H yang negatif, maka reaksi itu akan bersifat exotherm. Jadi di sini berdasarkan nilai delta H-nya, kita akan mendapatkan dua jenis reaksi. Ada yang disebut reaksi endoterem dan ada yang disebut sebagai reaksi exoterem.

Oke, berdasarkan sifat tadi, nilai delta H ada yang bernilai positif dan ada yang bernilai negatif. Yang bernilai positif disebut sebagai reaksi endoterem. Nah, kita akan bahas satu-satu antara endoterem dan exoterem.

Oke, yang pertama adalah untuk reaksi endoterem dulu ya, Sobat ya. Endoterem. Oke, di dalam reaksi endoterem ini, nilai dari entalpi produknya itu dia lebih besar, ya, nilai entalpi produknya dia lebih besar daripada entalpi reaktannya.

Sehingga nilai delta H-nya akan bernilai positif. Oke, reaksi endoterem dicirikan ketika sistem tersebut, di dalam satu reaksi, sistem akan menyerap kalor atau menyerap panas. Menyerap kalor.

Dari lingkungannya. Dari lingkungan. Oke, nah sekarang kalau panas dari lingkungannya diambil nih, diambil ke dalam sistem. Pastinya di lingkungannya itu panasnya akan berkurang.

Kalau panasnya berkurang berarti terjadi penurunan suhu lingkungan. Atau lingkungan menjadi lebih dingin. Terjadi... Terjadi... Penurunan suhu lingkungan.

Penurunan suhu lingkungan. Oke, ya. Diingat seperti itu.

Sistem menyerap panas dari lingkungan. Panas lingkungannya berkurang, maka terjadi penurunan suhu lingkungan. Oke, contohnya apa? Contoh reaksinya. Nah, contoh reaksinya.

Adalah reaksi CaCO3, oke, di mana ini adalah suatu padatan, nah ini akan terurai gitu ya, menjadi CaO, dalam bentuk padatan juga, dan gas CO2. Ini adalah contoh reaksi dengan sifat endoterem atau dengan nilai delta H-nya positif. Terus kita bisa menggambarkan diagram energi untuk reaksi endoterem ini. Diagram energi.

Diagram energinya berarti sumbu Y-nya itu adalah total energinya, besaran besar energinya. Sementara sumbu X-nya dia adalah koordinat reaksinya. Koordinat reaksi.

Oke, berarti karena di sini nilai delta hanya positif artinya entalpi produknya itu lebih besar daripada entalpi reaktan. Oke ya, berarti produknya ada di atas. Produknya ada di atas, berarti menjadi CaO, ya di sini CaO ditambah CO2.

Nah disini adalah produk Yang di bawah itu adalah reaktannya Karena entalpidia lebih kecil CaCO3 atau kalsium karbonat Oke, ya, reaksinya, pastikan suatu reaksi dari reaktan menjadi produk. Tanda panahnya ke sana, ya. Pokoknya tanda panah itu selalu reaktan ke produknya, ya. Oke, nah, besar delta H-nya di mana? Kalau kita lihat dari grafik ini, nah, selisih.

antara si nilai entalpi produknya dengan entalpi reaktan itu disebut itu adalah nilai delta H nya ya jadi selisih antara ini dikurang dengan yang ini ya yang reaktan oke jadi ini adalah reaksi endoterem sobat sekarang kita lanjutkan untuk reaksi yang kedua adalah reaksi eksoterem oke yang kedua disini Reaksi Exotherm ya Reaksi Exotherm Nah, untuk reaksi eksoterem ini adalah nilai entalpi dari produknya itu kebalikan. Kebalikan dari entalpi reaksi endoterem. Entalpi produknya itu lebih kecil daripada entalpi reaktan.

Karena dia lebih kecil berarti nilai delta H-nya akan bernilai negatif. Oke. Nah kalau endoterem sistem tadi dia akan menyerap panas dari lingkungan.

Kalau X-nya kebalikannya ya sesuai dengan namanya nih. X berarti keluar gitu kan. Nah berarti sistem ini dia akan melepaskan panasnya.

Sistem melepas kalor. Melepas kalor. Ke lingkungan. Oke ya.

Jadi karena dia melepas panas ke lingkungan. Otomatis suhu lingkungannya akan meningkat. Terjadi kenaikan suhu. Lingkungan akan menjadi lebih panas. Oke.

Terjadi. Terjadi. Kenaikan suhu lingkungan. Kenaikan suhu lingkungan ya, seperti itu.

Oke, contoh yang paling mudahnya adalah reaksi pembakaran ya, contohnya. Karena kalau reaksi pembakaran pastinya itu akan menyebabkan lingkungannya menjadi lebih panas. Reaksi pembakaran. Misalkan pembakarannya adalah pembakaran metana atau CH4. Reaksi pembakaran CH4 ditambah O2 akan menghasilkan CO2 plus H2O.

Oke ya, CH4 ditambah O2 menjadi CO2 plus H2O. Ini reaksinya kita akan setarakan. Oke, di sini Hnya 4, kita kasih 2 di sini. Kita kasih 2, sementara O-nya diproduk 2. Ditambah 2, 4. Berarti di sini 2. Seperti itu.

Nah, bagaimana diagram energi untuk reaksi eksoterem ini? Diagram energi untuk reaksi eksoterem. Berarti kita gambarkan lagi diagram energinya. Diagram energi. Oke.

Oke ya, di sini berarti sumbu Y-nya adalah energi, dan ini adalah koordinat reaksinya. Koordinat reaksi. Oke, nah karena untuk reaksi eksoterem ini produknya itu lebih kecil kan? Jadi H produknya dia lebih kecil daripada H reaktannya.

Artinya produknya, si produk yaitu CO2 dan H2O dia ada di bawah nih. Karena dia lebih kecil. Berarti di sini CO2 plus 2H2O ini adalah produknya.

Oke. Sementara reaktannya ada di atasnya karena dia lebih besar ya. Berarti di sini reaktannya CH4 plus 2O2.

Tanda panahnya kemana? Tanda panah itu selalu dari reaktan menuju produknya. Berarti ke sini.

Selisih antara nilai produk dikurang reaktan itu adalah delta H. Delta H adalah selisih nilai ini. Oke Sobat, itu adalah ciri-ciri atau sifat-sifat dari reaksi eksoterem. Sahabat Edson, demikianlah pembahasan materi mengenai termokimia.

Mudah bukan? Sampai jumpa lagi di video berikutnya bersama Kak Tiar. Jangan lupa belajar dan salam pintar! Sekian Sobat Edson untuk video pembelajaran hari ini. Sampai ketemu lagi di video belajar berikutnya.

Jangan lupa aktifkan notifikasi untuk video terbaru kami ya. Sobat Tetsan juga bisa mengunjungi adsense.id dan temukan ribuan video pembelajaran. Sampai jumpa Sobat Tetsan. Salam Pintar!

Terima kasih.