Sejarah dan Kepercayaan Sunda Wiwitan

Sep 14, 2024

Sunda Wiwitan: Sejarah, Kepercayaan, dan Perkembangannya

Pengantar

  • Sunda Wiwitan bukan sekadar kepercayaan sederhana, tetapi memiliki banyak aliran.
  • Memiliki hubungan sejarah antara Sunda dan Jawa.
  • Konsep teisme purba, percaya kepada Sang Hyang Kersa (Tuhan Yang Maha Esa).
  • Terkait dengan kepercayaan kapitayan di Jawa.

Kepercayaan dan Filosofi Sunda Wiwitan

  • Sang Hyang Kersa: Tuhan tertinggi, juga dikenal sebagai Batara Tunggal.
  • Tiga Macam Alam:
    • Buana Nyungcung: Kediaman Sang Hyang Kersa.
    • Buana Panca Tengah: Tempat manusia dan makhluk lainnya.
    • Buana Larang: Konsep neraka.
  • Tujuh Batara: Turunan dari Sanghyang Kersa, leluhur orang Kanekes.

Prinsip-Prinsip Ajaran

  • Cara Ciri Manusia: Prinsip dasar dalam kehidupan manusia (welas asih, tata krama, dll).
  • Cara Ciri Bangsa: Perbedaan antara manusia berdasarkan rupa, adat, bahasa, dll.
  • Tabu dalam Ajaran: Menghindari tindakan yang membahayakan orang lain dan diri sendiri.

Tradisi dan Upacara

  • Nyanyian pantun, kidung, dan tarian dalam penyampaian doa.
  • Upacara syukuran panen padi dan perayaan Serentau.

Penyebaran dan Lokasi Penganut

  • Ditemukan di desa-desa di Banten dan Jawa Barat (Kanakes, Cipta Gelar, dll).

Kitab dan Peraturan

  • Kitab Sang Hyang Siksa Kandang Karisian: Ajaran keagamaan dan moral dari zaman Kerajaan Sunda.

Konflik dan Tantangan

  • Penyegelan pemakaman di Kuningan, 2020, terkait dengan pengajuan IMB.
  • Dialog dan pengaruh agama lain menyebabkan pembauran dan tantangan toleransi.

Aliran Lain Terkait

  • Madra'is: Aliran kepercayaan baru, sering disamakan dengan Sunda Wiwitan.
  • Buhun: Ajaran kuno pra-Hindu, percaya pada tiga jenis kematian.
  • Keranggan: Terpengaruh Hindu, Buddha, dan Islam.

Persoalan Administratif

  • Memerlukan pengakuan administratif sebagai agama di Indonesia.
  • Putusan Mahkamah Konstitusi mendukung pencantuman aliran kepercayaan di KTP dan KK.

Kesimpulan

  • Pentingnya menjaga toleransi antar keyakinan dan menghormati tradisi.
  • Panjang umur pewaris tradisi Nusantara.