Pembahasan Hadis dan Nahi Munkar

Sep 13, 2024

Ringkasan Kuliah Hadis Tematik: Kitab Al-Arba'in Al-Nawawi

Pembukaan

  • Mengucapkan Bismillah dan Alhamdulillah.
  • Berdoa dan memanjatkan syukur kepada Allah.
  • Mengingatkan pentingnya nikmat hidayah dalam Islam dan sunnah.
  • Menyampaikan salawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Hadis ke-33

Bacaan Hadis

  • Hadis diriwayatkan oleh Abdullah ibn Abbas R.A.
  • Rasulullah SAW bersabda: "Seandainya setiap manusia diberikan apa yang mereka adukan, maka akan ada orang-orang yang mendakwakan harta dan darah orang lain tanpa hak."

Penjelasan Hadis

  • Poin Penting: Dalam hukum Islam, bukti dibebankan kepada pendakwa (mudda'i) dan sumpah kepada yang mengingkari.
  • Dasar Hukum: Al-Qur'an menekankan bahwa hukum Allah adalah sebaik-baik hukum.
  • Kekufuran: Siapa yang menganggap hukum selain Allah lebih baik, maka dikategorikan sebagai kufur kecil.

Hukum Peradilan dalam Islam

  • Pendakwa harus membawa bukti (al-bayyinah) untuk mendukung tuduhan.
  • Bukti dapat berupa persaksian.
  • Jika tidak ada bukti, dakwaan ditolak tanpa perlu bersumpah.
  • Dalam kasus tertentu, jika ada bukti tambahan seperti keterangan lain, tersangka harus bersumpah.

Kasus Pertunangan dan Sumpah

  • Tersangka yang mengingkari tuduhan harus bersumpah.
  • Jika tidak mau bersumpah, maka sumpah dibebankan kepada pendakwa.
  • Dalam masalah harta, jika pendakwa tidak bisa membawa bukti, beban sumpah kepada tersangka.

Hadis ke-34: Nahi Munkar

Bacaan Hadis

  • Hadis dari Abu Sa'id Al-Khudri: "Barang siapa yang melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangan; jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisan; jika tidak, maka dengan hati."

Penjelasan Hadis

  • Wajibnya Nahi Munkar: Tindakan mengingkari kemungkaran adalah wajib, dengan hukum asal fardu kifayah.
  • Perbedaan Fardu Ain dan Fardu Kifayah: Dalam keadaan tertentu, mengingkari kemungkaran menjadi fardu 'ain, seperti ketika tidak ada yang membantu.
  • Pentingnya Nahi Munkar: Mengabaikan kemungkaran dapat membawa fitnah kepada masyarakat.

Cara Melaksanakan Nahi Munkar

  • Harus dilakukan dengan cara yang bijaksana:
    • Dengan tangan jika berkuasa.
    • Dengan lisan jika mampu.
    • Dengan hati sebagai pilihan terakhir.
  • Nasihat harus dilakukan dengan lembut, tidak di depan umum untuk menjaga kehormatan.

Tanya Jawab

  1. Mubahalah dalam Menjawab Tuduhan: Diterima dalam perdebatan, harus berhati-hati dalam melakukannya.
  2. Hutang-Piutang: Wajib dicatat dan disaksikan, terutama jika jumlah besar. Jika ada klaim setelah kematian orang, harus ada bukti yang sah.

Penutup

  • Mengingatkan pentingnya melakukan amal ma'ruf nahi mungkar.
  • Menyampaikan harapan untuk saling mengingatkan dan memperbaiki diri.
  • Mengakhiri sesi dengan mengingatkan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan.